Terpaksa Berjumpa

"Brengsek!" Dorothy mengumpat kesal karena kedatangannya di rumah Harrison Ford ditolak.

Selama ini tak ada yang berani menolaknya karena semua orang tahu siapa dirinya.

"Tak ada seorang pun yang bisa bertemu dengan Tuan Ford kalau tidak ada janji satu minggu sebelumya, maaf." Seorang wanita dengan penampilan sangat rapih berucap dengan sangat tegas di hadapan Dorothy.

"Hey! kamu tidak tahu siapa saya?" Dorothy bertanya dengan wajah angkuhnya.

Ia pikir dengan mengatakan identitasnya di depan wanita itu ia akan bisa lolos menemui Harrison Ford yang merupakan salah satu orang penting di negara itu.

"Saya adalah Dorothy Simon Cowell dan Tuan Ford pasti sangat tahu siapa orang tua saya...," Belum juga ia menyelesaikan kata-katanya. Wanita cantik dengan ekspresi datar itu langsung memotong apa yang ingin ia sampaikan.

"Saya tidak perduli siapa kamu nona. Itu sama sekali tidak penting untuk saya. Dan perlu kamu ketahui bahwa tempat ini adalah daerah teritorial Harrison Ford jadi pergilah dari sini karena kami tidak menerima tamu saat ini." Stevi Evans menjawab dengan wajah dinginnya.

"Hum baiklah," ucap Dorothy pasrah. Ia harus menurunkan rasa ego-nya sendiri untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Apakah aku bisa membuat janji untuk bertemu dengan Tuan Ford saat ini Nona?" tanya wanita itu dengan wajah memohon. Rupanya ia sudah tidak sabar dan akhirnya meminta tolong dengan sangat.

Stevi Evans tanpa sadar menggerakkan bibirnya ingin tersenyum. Ia tahu kalau wanita angkuh itu sudah mulai mengalah dengan merendahkan dirinya.

"Apa keperluan kamu bertemu dengan Tuan Ford?" tanya Stevi dengan tatapan mengintimidasi. Dorothy langsung gelagapan.

Ia tidak tahu apakah ia harus mengatakan rencana yang sebenarnya atau tidak. lama ia berpikir untuk mencari alasan.

"Hum, aku hanya ingin meminta bantuan pada Tuan Ford. Ada hal penting yang sangat ingin aku bicarakan dengannya. Dan kuharap ia bisa memberikan ku bantuan yang aku inginkan."

"Bantuan?" Stevie Evans mengernyit.

"Ya, aku butuh bantuan." Dorothy menjawab dengan wajah yang tampak ragu.

"Kembalilah besok. sepertinya kamu tidak tahu apa yang ingin kamu lakukan. Jadi pikirkan baik-baik sebelum kamu mengambil waktu Tuan Ford yang sangat berharga." Setelah berkata seperti itu Stevi Evans langsung melenggang pergi dari hadapan Dorothy.

Ia tak mau menghabiskan waktunya dengan seseorang yang ia tidak ia kenal sama sekali.

"Aaargh dasar sombong!" Dorothy berteriak keras kemudian segera menuju mobilnya. Ia harus kembali ke negaranya dan melapor pada Megan kalau ia telah gagal.

"Hey, itu kan Harrison Ford! Hey tunggu!" teriaknya saat melihat sebuah mobil mewah baru saja melewati dirinya. Ia bisa melihat kalau yang duduk di dalam sana adalah Harrison Ford bersama dengan wanita yang tadi dan seorang wanita lainnya yang sepertinya ia kenal.

"Aku harus mengikuti kemana mereka pergi," ucapnya dengan senyum smirk di wajahnya. Ia pun segera menaiki mobilnya dan melajukannya. Ia memburu mobil itu dengan kecepatan tinggi.

"Hari ini kita akan mengunjungi pusat perbelanjaan yang ada di barat kota. Kurasa kamu perlu melihat tempat itu sebelum kamu memilih apa yang ingin kamu kerjakan," ucap Harrison Ford pada Sienna yang sejak tadi melihat deretan pohon yang mereka lewati.

"Aku hanya merindukan Justin, kakek. Apa aku tidak bisa mengunjunginya sebentar saja?"

"Hahaha, tentu saja kamu bisa. Aku juga sangat ingin bertemu dengan anakmu yang cerdas itu. Tapi sayangnya hari ini kita sedang ada banyak hal yang harus kita urus. Semua urusan tentang pengalihan aset itu harus dihadiri olehmu Sienna."

"Iya kakek."

"Setidaknya dua sampai tiga hari kita harus luangkan untuk mengurus ini dan itu agar semuanya segera beres." Harrison berucap dengan wajah serius.

Bukannya ia tidak punya orang-orang kepercayaan berikut koneksinya yang sangat kuat untuk mengurus semua urusannya akan tetapi ia ingin memberikan waktu untuk Sienna mengamati dan juga mempelajari banyak hal.

"Aku mengerti kakek." Sienna tersenyum faham. Ia pun menatap pria tua itu kemudian meraih tangan keriputnya dan menggenggamnya.

"Baiklah Kakek. Aku akan mengikuti semua petunjuk darimu."

"Bagus. Kamu adalah pewaris ku satu-satunya di dunia ini. Jadi kamu harus bisa belajar dan mengikuti cara aku bekerja."

"Iya Kakek. Terimakasih banyak." Sienna kembali tersenyum. Ia sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan pria tua itu disaat ia sedang kabur dari Mansion suaminya.

Lamunannya kini terbang ke beberapa pekan yang lalu ketika ia meninggalkan Mansion.

Brakk!!!

Bunyi benturan keras terdengar saat bumper mobil mewah yang dikendarai oleh Darwin Hopkins menabrak seseorang di tengah jalan. Mobil itu berisi seorang pria tua berusia sekitar 70 tahunan bernama Harrison Ford.

"Aargh!"

"Apa yang terjadi Darwin?!"

Tubuh Sienna terlempar jauh dari bumper mobil mewah itu saat ia sedang ingin memburu jadwal kereta yang akan membawanya ke sebuah alamat di negara tetangga.

Tubuhnya yang bersimbah darah segera ditolong oleh Darwin atas perintah Harrison Ford. Seorang pria tua yang sedang datang berkunjung ke negara itu untuk mencari seorang keturunan satu-satunya yang hilang.

Panti asuhan yang dititipi seorang bayi cantik dan juga sehat oleh sebuah pasangan dari keluarga Ford 20 tahun yang lalu baru saja didatanginya.

Di sanalah ia mendapatkan informasi kalau bayi itu sudah diadopsi oleh sepasang suami istri yang bernama Abraham yang ternyata sudah meninggal karena kecelakaan pesawat.

"Kita bawa wanita ini ke rumah sakit terdekat Darwin," ucap Harrison dengan wajah yang dipenuhi kekhwatiran.

"Ah iya baiklah Tuan.' Mereka berdua pun membawa Sienna ke tempat orang-orang mencari kesembuhan.

"Wanita itu butuh transfusi darah karena ia sudah kehabisan banyak darah." Seorang dokter memberikannya satu informasi yang sangat penting.

"Golongan darahnya dokter?"

"A recius negatif." Harrison terkejut. Darah itu terasa sangat dekat dengannya.

"Ambil darahku dokter," ucap Harrison.

"Mohon maaf tapi usia Tuan sudah tua dan juga transfusi darah ini bisa saja sangat beresiko untuk kesehatan Tuan. Jadi kami akan mencari di bank darah saja."

"Hum baiklah. Tapi bagaimana dengan darahku saat aku yang..."

"Jangan khawatir Tuan. Bisa jadi saat wanita ini sehat, ia yang akan membantu dirimu." Harrison Ford tersebut kemudian mulai memikirkan sebuah kemungkinan-kemungkinan besar tentang wanitanya yang ditabrak oleh sopirnya ini.

"Meskipun ini masih sangat jauh kemungkinannya karena banyaknya orang di Dunia ini tapi aku tetap ingin membuat satu tes DNA dengan gadis cantik yang sangat mirip dengan putriku Gwen."

Para dokter pun melakukan tes pada tubuh Sienna untuk membuktikan satu hal. Dan ternyata benar adanya. Gen yang dimiliki oleh Sienna juga dimiliki oleh Harrison Ford.

"Aku yakin kamu adalah Cucuku Sienna," ucap pria tua itu saat Sienna sudah sadar.

Dan betul saja. Saat hasil tes DNA sembunyi-sembunyi ia lakukan pada Sienna, ia pun mendapatkan sebuah fakta yang sangat menarik.

Cucu perempuan yang ia cari ternyata ada di hadapannya sendiri dan sedang membutuhkan bantuan darah karena kecelakaan itu.

Golongan darah yang dibutuhkan sangat cocok dengannya. Sebuah golongan darah yang sangat jarang ditemukan pada orang kebanyakan.

Ciiit.

Mobil pun berhenti di depan sebuah pusat perbelanjaan yang sangat besar di bagian barat wilayah itu.

"Ayo kita turun Sienna," ucap Harrison dan berhasil membuat lamunan wanita itu terpotong.

"Tunggu aku Justin, aku akan datang untuk menjemputmu sayang," gumam Sienna dengan suara rendah.

🍁🌺

*Tobe Continued.

Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?