Menikahi Duda Impoten

Keyna tersenyum kecut, Chalista menarik tangan Ezra untuk duduk di sofa bersama nya.

"Kau baru saja sampai?" Tanya Ezra

"Iya sayang" Jawabnya,bahkan tadi chalis sempat bermain sebentar dengan Heri didalam mobil, benar benar wanita pecandu s**.

Ezra tersenyum hangat

"Kita akan tidur di kamar atas,dan kamu keyna.."

"Dia tidur di kamar pembantu sayang" ucap Chalista memotong pembicaraan Ezra.

"Tidak bisa begitu sayang,aku takut sewaktu waktu mama datang kemari" ucap Ezra,ia tidak setuju dengan perkataan Chalista.

"Jadi dia akan tidur dengan kita begitu?"

"Tidak,dia akan tidur dikamar lantai bawah"

Keyna menatap dua sepasang kekasih yang sedang berdebat mempermasalahkan dimana dirinya akan tidur. Akhirnya dengan sedikit paksaan dari Ezra, Chalista setuju kalau Keyna berada dikamar lantai bawah.

"Tuan muda,kita akan ada meeting 1 jam lagi" ucap Radit

"Ah iya aku lupa, chalis aku akan bekerja dahulu, kemungkinan akan pulang malam. Nanti akan ada para maid yang datang kesini" jelas Ezra, Chalista mengangguk sedih,ia menarik tengkuk Ezra dan mereka saling mel**** tanpa memperdulikan perasaan Keyna.

Keyna masuk kedalam kamarnya,ia malas berhadapan dengan Chalista

"Menuduh ku selingkuh, ternyata dirinya sendiri yang melakukan itu" ucap Keyna,ia begitu kesal dengan Ezra yang selau bertindak semaunya,Keyna menangis,ia sungguh sakit hati dengan perlakuan Ezra.

"Kau menyakiti ku tuan..bukan hanya tubuh ku tapi kau juga menyakiti hatiku,kau jahat.." lirih Keyna,ia menangis sesenggukan. Awalnya Keyna berpikir mungkin ada baiknya jika mereka tinggal di Mansion tanpa rose,tapi ternyata Ezra hanya beralasan saja, pria itu hanya ingin tinggal seatap dengan Chalista sang mantan istri.

"Kau sungguh kejam! Aku sungguh membenci mu" umpat Keyna.

"Keyna! Keluar kau!" Teriak Chalista, dengan menarik nafas panjang Keyna membuka pintu, terlihat lah Chalista yang sedang menatapnya dengan tatapan kemarahan.

"Kenapa kau tidak bercerai saja dengan suamiku ha?!"

"Kau bertanya padaku? Kenapa hal itu tidak kau tanyakan saja pada suami tercinta mu" sahut Keyna,ia tidak mau ditindas oleh wanita ini.

Chalista menatap Keyna tajam,ia kesal melihat Ezra ternyata menikahi daun muda

"Dia sangat muda bukan? Kenapa dia mau menikah dengan Impoten seperti Ezra?" Tanya chalis didalam hati.

Tiba tiba dua orang pembantu datang menghampiri mereka

"Maaf Nyonya,saya ita pembantu disini dan ini anak saya Ghea" ucap bi Ita,Keyna tersenyum hangat padanya.

"Hmm sekarang lakukan pekerjaan mu! Dan kau pelakor ikut juga beberes dengan mereka!" Perintah Chalista

"Kau tidak berhak mengatur ku!" Ucap Keyna membantah Chalista.

Chalista geram ada yang tidak patuh padanya,seketika ia menarik rambut Keyna

"Aww sakit,lepasin!"

"Jika kau berani membantah ku,maka aku akan membuat mu semakin disiksa oleh Ezra,kau tahu Ezra sangat tidak suka melihat ku tidak nyaman berada disini" ancam nya,melepas tarikannya,lalu pergi.

Keyna menatap kepergian Chalista

"Dih kau pikir aku takut? Aku akan membalas mu nanti" ucap Keyna

"Kau baik saja nona?" Tanya bi Ita,Keyna mengangguk mantap.

Keyna tersenyum hangat pada Ghea,gadis itu seumur dengannya.

"Kau Ghea? Kau mau berteman dengan ku?" Tanya keyna,Ghea mengangguk ragu.

"Akhirnya aku punya teman" ucap Keyna senang,ia memeluk ghea erat.

Bi Ita tersenyum manis kala melihat Keyna yang begitu senang ada kehadiran putrinya, awalnya ia takut jika dua nyonya nya tidak menyambut baik anak nya.

Bi Ita dan Ghea serta Keyna beberes di dapur untuk menyediakan makan malam,ntah kemana Chalista pergi,mereka tidak menghiraukan nya.

"Nona Keyna, sebaiknya kau tidak usah membantu kami" ucap bi Ita,Keyna tersenyum kecil dengan perkataan itu

"Tidak apa bi Ita,aku bosan jika harus diam tanpa melakukan apapun" ucap Keyna,ia tetap memaksa untuk membantu dan akhirnya dengan terpaksa bi Ita membiarkan Keyna membantu dirinya. Sementara ghea ia perintah kan untuk membersihkan seluruh ruangan yang ada.

Chalista sedang berada di halaman belakang dengan heri, mereka habis selesai dengan percintaan panas mereka tepat di bawah pohon besar.

"Untungnya Ezra tidak terlalu menjaga mansion ini,hanya ada tiga orang yang berjaga di pagar Utama" ucap Chalista.

"Apa kau puas sayang?" Tanya Heri,ia meraba inti wanita yang telah membuat nya candu. Chalista mend**** keenakan, akhirnya ia menginginkan senjata Heri lagi.

"Aku ingin kau memasuki ku lagi"ucap Chalista,Heri menggeleng tidak mau

"Kau lihat ini sudah hampir malam,Ezra akan pulang sebentar lagi" tolak Heri,tapi jari nya menerobos masuk kedalam inti Chalista.

"Quick s**! Ayo" Chalista memaksa, akhirnya Heri setuju. Mereka melakukan nya dengan gerakan cepat dan saling menuntut satu sama lain sampai akhirnya gelombang yang begitu mereka harapkan datang.

Chalista ngos-ngosan ia merasa begitu puas dengan senjata Heri,ia tersenyum manis kala melihat Heri yang menatap nya dengan nafas memburu.

"Cepat pakai bajumu! Sebelum ada yang lihat" ucap Heri, dengan cepat Chalista memakai pakaiannya dengan dibantu oleh Heri.

Sementara Keyna kini sedang duduk menonton tv sambil menunggu jam makan malam

"Kemana wanita itu? Sedari tadi tidak terlihat" ucap Keyna,ia menatap sekeliling mansion yang sangat sepi,berbeda dengan di Mansion Utama.

Ezra memasuki Mansion dengan Radit di belakangnya

"Sayang.. kau dimana.." panggil Ezra,ia mencari chalis tiba tiba saja wanita itu muncul dari lantai atas

"Sayang.." ucap nya, berlari memeluk Ezra dengan erat.

Keyna muak melihat kemesraan Ezra dengan wanita itu

"Ayo kita makan malam" ajak Ezra,Keyna berjalan terlebih dahulu menuju meja makan.

Keyna duduk tepat disamping Radit, sementara Ezra bersebalahan dengan Chalista. Segala sok ke romantisan di pamerkan oleh Chalista,Keyna tahu bahwa wanita itu sedang membuat nya iri.

"Pria itu milikmu! Aku tidak peduli sama sekali dengannya" gumam Keyna didalam hati,ia jengah dengan sikap Ezra dan Chalista.

Selesai makan Keyna melihat Ezra dan Chalista yang memasuki kamarnya, tinggallah Keyna dan Radit berada di ruang tengah

"Wanita ular" umpat Radit,Keyna mendengar itu

"Kau mengatai chalis ular?" Tanya Keyna, Radit mengangguk cepat.

"Iya! Tapi jika aku mengatakan nya didepan tuan muda,sudah habis riwayat hidupku" ucap Radit,keyna tersenyum tipis.

"Setidaknya ada Chalista,Ezra tidak akan selalu menyiksa ku" gumam Keyna didalam hati.

"Tuan Radit" sapa Ghea,Keyna dan Radit menatap Ghea yang menunduk malu.

"Ada apa Ghea? Apa ada masalah?" Tanya Radit,ghea tersipu malu.

"A-ak-aku mau.."

"Ah astaga aku lupa,aku harus pulang sekarang " ucap Radit,ia mengelus pucuk kepala Ghea lalu pergi.

Ghea menatap kepergian Radit dengan sedih,Keyna tahu itu

"Apa kau menyukai Radit?" Tanya Keyna,Ghea tersipu malu mendengar pertanyaan itu.

"Iya" jawabnya

"Kau menaruh perasaan pada orang yang tepat, Radit pria yang baik serta lembut, tidak kasar seperti seseorang"

"Seseorang siapa? Apa kau sedang menggosipkan aku?"

Suara itu membuat Keyna membeku,seketika Ghea berlalu pergi menuju dapur

"Kau benar benar istri durhaka" ucap Ezra,ia mendekati Keyna yang menatapnya dengan tatapan datar.

"Dih berkata tanpa berkaca" sahut Keyna

"Maksud mu apa ha!" Bentak Ezra,ntah mengapa emosi Ezra selalu terpancing jika berbicara dengan keyna.

"Kau yang berkhianat tuan,kau menikah lagi dengan mantan istrimu,kenapa kau tidak menceraikan ku saja?"

"Aku yang berhak menentukan semuanya,aku bebas melakukan apapun" ucap ezra dengan angkuh,keyna menghela nafas panjang.

"Terserah! Aku mau tidur " ucap Keyna,ia malas menanggapi Ezra.

Tanpa menatap Ezra sekalipun ia pergi,membuat Ezra kesal

"Awas kau, enak saja aku dibandingkan dengan Radit" gerutu Ezra,ia menatap kesal kepergian Keyna.

"Sayang.. kau dimana?" Suara itu membuat Ezra tersadar, dengan cepat ia naik lagi menuju lantai atas dimana Chalista berada.