Elora Thomas Blossom, merupakan seorang gadis cantik yang sangat Malang, Ia hidup dalam sebuah tekanan yang terus membuatnya sedih. Perceraian kedua orang tuanya sendari kecil, serta mendapat Ibu tiri yang sangat kejam, membuat hidupnya sangat pilu. Ditambah lagi ayah kandungnya sendiri yang tidak pernah menganggapnya, dan hanya menyayangi saudari tirinya saja.
Ia memiliki seorang kekasih yang sangat ia sayangi, mereka akan segera melangsungkan pernikahan. Namun Elora tidak tau mengapa, kekasih yang akan menikahinya itu tiba-tiba membatalkan pernikahannya secara sepihak. Hal itu mampu membuat Elora tambah tersiksa, Ia terus dicaci maki oleh keluarganya.
Sampai akhirnya Ia tidak
Menyangka bertemu seorang CEO yang sangat angkuh, karena Ia telah menolong Ibu sang CEO.
Karena kebaikanya itu, Ibu sang CEO memaksa putranya untuk menikahi gadis itu disaat mereka berdua belum saling mengenal dan saling mencintai.
Dengan terpaksa Elora mau menikah dengan CEO itu dengan tujuan suapaya Ia bisa keluar dari keluarga yang terus menyakitinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kadek Widianingsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26. Kontrak nikah
“Jangan terbuai, jika tidak ingin jatuh cinta padaku Tuan Muda”
“Aku menikah denganmu karena sebuah paksaan, jadi jangan pikir aku akan tergoda dengan tubuh jelekmu!”
Gadis itu dengan cepat mengambil satu buah bantal dari ranjang king Size Xander, kemudian berjalan menuju sofa yang akan menjadi tempat tidurnya tanpa mendengarkan ucapan yang terlontar dari bibir pria angkuh itu.
Tatapan mata elang Xander masih menatap sang istri yang berjalan sangat indah menuju sebuah sofa di sudut sana. Ia berusaha menelan liurnya yang hampir tumpah dengan pemandangan yang bisa membangkitkan gejolak tepat ada di depan matanya.
Cepat-cepat Xander membunuh perasaan kotornya yang baru tumbuh sejengkal di dalam hatinya hingga habis tak tersisa. Berkali-kali Ia berdecak kesal dan mewanti-wanti dirinya agar tidak terbuai dengan gadis yang sudah menjadi Istri sahnya itu.
Malam gulita yang sangat gelap, Xander terbangun dari mimpi buruknya. Ruangan kamarnya sangat dingin akibat hujan yang tengah turun membasahi Bumi. Netranya tertuju pada sang istri yang tengah tertidur memeluk tubuhnya sambil menggigil kedinginan. Hati nurani Xander bergerak menuju tubuh mungil sang istri, lalu dengan mudah Ia membawa tubuh gadis itu menuju ke ranjangnya, dan meletakkan tubuh mungil itu dengan hati-hati agar tidak terbangun.
Entah setan apa yang merasuki pikiran pria itu, Ia menyelimuti tubuh dingin sang istri dengan lembut kemudian ikut berbaring di sampingnya, terhanyut kembali dalam sebuah mimpi indah yang membawanya terbang.
Sebuah Foto pernikahan terpapang begitu besar di dinding kamar yang didominasi dengan cat berwarna putih. Di dalam foto itu terlihat Xander dan juga Elora tengah duduk dan saling menatap dengan senyum palsu yang begitu berbinar, seolah mereka berdua merupakan pasangan yang saling mencintai. Mereka berdua resmi menikah tidak lain karena sebuah paksaan yang tidak bisa ditolak oleh mereka berdua.
****
Sang kegelapan malam sudah tergantikan oleh Sang Surya yang telah terbit di ufuk timur. Burung-burung bernyanyi berkicau dengan suara merdu yang saling bersautan, tidak bisa membangunkan Elora yang sangat pulas dengan tidurnya yang nyaman.
Bibirnya mendengkur dengan halus membuat pria yang tengah duduk di sisi ranjang semakin berdecak dengan kesal.
Disana Ia sudah memegang sebuah kertas putih yang sudah berisikan coretan-coretan tinta hitam serta tangannya memegang sebuah pulpen berwarna emas mengkilap yang sangat mewah dan mahal.
Mata bulat sang pria tak henti-hentinya memandang wajah polos sang istri yang terlihat natural dan sangat manis.
Tak lama kemudian, Elora sudah tersadar dari mimpi indahnya yang sudah membawanya lupa akan kehidupan pahitnya.
Mata gadis itu masih samar-samar menangkap sang suami yang tengah duduk disisi ranjang, memasang wajahnya yang sangat tampan menyambut dirinya yang yang baru bagun.
“Cepatlah bangun!” Seru Xander yang membuat Elora tersadar sepenuhnya. Ia terkejut karena sudah mendapati dirinya tengah berada di atas ranjang Xander. Ia kemudian mengalihkan tatapannya pada sang suami yang sudah berdiri di sampingnya dengan rambut yang masih sangat berantakan namun terlihat sangat manis di mata Elora.
“Mengapa aku bisa ada disini?” Tanya Elora yang posisnya masih berada di atas ranjang.
“Aku yang baik hati yang membawa kau ikut tidur bersamaku”
“Apa tidur bersamamu?” Gadis itu kemudian bangun dari duduknya memeriksa setiap inci tubuhnya yang sangat khawatir jika suaminya menyentuhnya.
“Hahahaha, jangan berlebihan. Aku sama sekali tidak nafsu menyentuh wanita jelek sepertimu” Ucap Xander tertawa. Gadis itu terlihat sangat lucu dengan tingkah polosnya itu.
“Aku juga tidak sudi disentuh pria jelek sepertimu, mantan kekasihku jauh lebih tampan darimu!!!”
“Benarkah?”
“Sangat benar! Bahkan aku sangat menyesal memilih meninggalkannya dan menikah denganmu”
“Ck apa aku lebih kaya darinya, sehingga kau lebih memilihku dan meninggalkannya? Betapa malangnya nasib pria itu yang pernah menjalin hubungan dengan gadis jelek sepertimu. Cepatlah tandatangani surat ini. Jika kau wanita yang matre kau akan sangat diuntungkan dengan surat kontrak ini”
“Surat kontrak?” Gadis itu kemudian mengambil beberapa kertas itu dari tangan Xander kemudian ia mencoba membacanya satu-persatu isi yang ada didalamnya.
“Surat kontrak pernikahan?” Elora menatap Xander tak percaya. Pria itu masih setia berdiri dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
“Bacalah dan cepat tanda tangani!” Titah Xander.
“Tapi....”
“Aku akan menceraikanmu setelah tiga bulan kita menikah. Kita berdua sama-sama tidak saling mencintai dan juga sama-sama terpaksa menikah jadi akan lebih bagus jika kita bercerai secepatnya” Pria itu dengan enteng mengucapkan hal yang mungkin akan menyakitkan hati kedua orang tuanya.
“Apa kau tidak memikirkan perasaan Ibu dan Ayah?”
“Kau ini sangat lucu Elora, pikirkanlah kebahagianmu lebih dulu sebelum memikirkan kebahagiaan orang lain. Setelah kita bercerai aku akan menyerahkan 50 persen dari harta yang aku miliki, kau juga berhak memiliki beberapa aset-aset berharga lainya seperti mobil, Hotel berbintang, atau beberapa bisnisku yang tersebar di luar negeri. Sangat mengiurkan bukan?”
Elora terdiam, tidak bisa menjawab apa yang diucapkan Xander. Ia bukanlah seorang perempuan matre yang ingin mempermainkan pernikahan hanya untuk sebuah harta.
“Aku sama sekali tidak menginginkan hartamau itu, aku bukan gadis matre seperti yang ada di otakmu itu” Elora menatap tajam bagaikan sebuah busur ke arah Xander.
“Aku lebih baik menceraikanmu dan menyerahkan hartaku 50 persen untukmu, daripada 80 persen untuk disumbangkan. Dan aku yakin kau sangat senang nantinya akan menjadi wanita kaya raya setelah bercerai denganku.” Pria itu begitu angkuh sehingga membuat Elora begitu geram dengan darah yang mendidih.
“Ceraikanlah aku dalam waktu 3 bulan tanpa memberikan sepeserpun dari harta yang kau miliki, namun jika kau tidak menceraikanku sesuai kesepakatan, kau harus menyerahkan semua hartamu hingga habis tak tersisa padaku!” Gadis itu dengan tangan yang bergetar mencoretkan tinta yang ada di pulpen itu untuk menyetujui apa yang diinginkan pria itu.
Dengan berani Ia melemparkan semua kertas-kertas itu didepan wajah Xander hingga membuat jari-jari tangan pria itu mengeras.
****
Gadis cantik yang tengah dirundu penyesalan berjalan masuk ke dalam perusahaan yang akan Ia coba untuk melamar sebuah pekerjaan. Ia merasa ragu terhadap dirinya sendiri untuk melamar pekerjaan disana mengingat itu adalah perusahaan milik Vinson Group yang dimana Sang CEO disana merupakan adik iparnya sendiri. Ia takut Xander akan mengusirnya karena dulu telah jahat dengan adiknya yang kini telah sah menjadi istri Sang CEO. Ia juga belum sempat meminta maaf pada Elora waktu itu. Mau bagaimana lagi, Ia merasa mendapatkan karma dari prilaku buruknya pada Elora, Ia telah memfitnah buruk Elora hingga dipecat dari kantornya dan juga membuat seluruh perusahaan memblacklist nama gadis itu sehingga tidak ada satupun perusahaan yang mau menerimanya bekerja. Namun Elora sangat beruntung karena kebaikan hatinya menolong Stella Ia bisa bekerja di perusahaan itu hingga mengantarkan dirinya resmi menjadi Istri orang terkaya nomor satu di negeri ini.
“Maaf Nona, ada yang bisa saya bantu” Tanya seorang pria yang merupakan Security di perusahaan itu.
“Pak, saya ingin melamar sebuah pekerjaan, apa perusahaan ini sedang membutuhkan seorang karyawan.”
“Datang saja langsung ke ruangannya Tuan Jayden Nona, Ia merupakan orang kepercayaan dibawah kaki Tuan Muda Vinson, jika beliau berkenan mungkin dengan senang hati akan memberikan pekerjaan untuk anda”
“Baik pak, terimakasih”
Davirra kemudian berjalan menuju ruangan yang dimaksud sesuai petunjuk yang diberikan. Setelah sampai Ia berusaha menepis semua ragu yang bersarang di dalam hatinya dan memberanikan diri untuk mengetuk pintu yang sudah ada di hadapannya.
“Maaf mengganggu Tuan, saya ingin melamar pekerjaan”
“Kebetulan sekali saya sedang membutuhkan seorang Sekretaris” ucap Jayden seperti biasa tanpa berpaling dari layar komputernya.
“Benarkah Tuan?”Gadis itu begitu berbinar mendegarkan bahwa Jayden membutuhkan seorang Sekretaris.
“Benar, mulai besok kau sudah boleh bekerja” ujar Jayden.
“Terimakasih tuan, saya janji akan memberikan kemampuan terbaik saya”
Jayden kemudian mengalihkan tatapannya pada orang yang baru Ia angkat menjadi sekretarisnya.
“Kau?”
Deg
pak jahe pasti kasihan sama davira🤭🤭🤭