PUTRI YANG TERSISIH

Sepeninggalan ketiga pangeran, ratu Adriana langsung tumbang dan terduduk, rasa sesak yang ia rasakan dan ia tahan dalam dadanya langsung menyeruak keluar. Ia menangis meraung-raung di depan sama suami.

"istriku tenanglah, aku yakin Putri kita baik-baik saja. tetap doakan ketika putramu agar mereka kembali dengan selamat bersama dengan Putri kita.." ujar sang raja menenangkan istrinya. namun bukannya tangisannya mereda, tangisan itu malah menjadi-jadi.

lalu kenapa ratu Adriana menangis seperti itu ?? ya ratu Adriana merasa bersalah telah mengabaikan Putri satu-satunya dan menyayangi Putri angkat daripada Putri sahnya. Iya juga merasa bersalah kepada diri anaknya, karena sang ratu tak ada saat Sang Putri membutuhkan dirinya.

juga mulai mengetahui beberapa cerita yang dialami oleh Putri Amelia. dan semua itu murni bukan dari perbuatannya melainkan fitnah dari Putri angkat. fitnah yang diberikan oleh Alice, ternyata berdampak besar bagi hubungan keluarga itu, dan ratu Adriana begitu sangat sangat menyesal.

"kenapa yang mulia..?? kenapa aku dulu tidak memihak Putri ku, kenapa malah memihak Putri yang diadopsi. aku sudah baik padanya, dan menyayangi dirinya, ternyata ia melakukan ini pada, membalasnya hingga membuat putri ku jauh dari ku.. hiks.. kenapa yang mulia.." ujar sang ratu. raja cristopher, yang mendengar racaunya Langsung mengerutkan keningnya bingung menatap istrinya.

Raja cristopher juga Masih belum mengetahui apapun tentang putri angkat nya itu. begitu juga dengan sang ratu, tapi ratu Adriana yang tidak sengaja mendengar ucapan Alice yang sedang berbicara dengan pelayan setianya, menjadi terkejut.

"kau tidak tau yang mulia.??" tanya ratu dengan wajah garang.

"kalau begitu, untuk apa kamu dan aku menjadi pemimpin negeri ini, kalau masalah putri sendiri tak dapat di temukan kebenarannya, dan langsung menjatuhkan hukuman begitu saja, kau tau yang mulia.. kita adalah orang tua yang lalai. sekarang, aku ingin anda mencari kebenaran mengenai putri ku." ujar ratu Adriana kepada Raja Christopher dengan nada suara yang putus asa.

"apa maksudmu ratu..??" tanya Raja Christopher kepada istrinya. dari lubuk hatinya yang paling dalam tiba-tiba menyeruak dan menimbulkan rasa takut dan cemas, takut kalau apa yang ia lakukan selama ini kepada putrinya adalah sebuah kesalahan.

ratu Adriana langsung menatap Raja Christopher dengan tatapan sendu dan keputusasaan, setelah itu ia langsung bercerita mengenai apa yang ditangkap oleh pendengarannya.

Flashback

ratu Adriana yang merasa sedikit kebosanan berada dalam kediamannya, apalagi Iya terus memikirkan nasib putrinya yang tak kunjung dijemput oleh yang mulia Raja Christopher membuatnya bertambah uring-uringan. akhirnya ratu Adriana memutuskan untuk keluar berjalan-jalan mencari udara segar sekaligus menenangkan pikirannya yang terus tertuju kepada sang putri yang masih berada di pengasingan.

saat yang mulia ratu Adriana sedang berjalan-jalan, diikuti oleh pelayan setianya yaitu Dita, tiba-tiba dengan secara tak sengaja, ratu Adriana dan Dita mendengar sebuah obrolan yang begitu sangat menggebu-gebu.

"kau tahu Lea, Aku sangat senang kalah putri kerajaan ini tersingkirkan dan mereka percaya padaku. bahkan kasih sayang raja dan ratu hanya untukku seorang tak kurang juga aku mendapatkan kasih sayang daripara pangeran." ujar suara yang masuk ke indra pendengaran ratu Adriana.

ratu Adriana yang merasa penasaran pun langsung berjalan pelan menuju arah suara mengintip Siapa yang sedang berbicara. ia memberikan instruksi kepada para pelayannya untuk tidak bersuara.

"tentu saja tuan putri, anda adalah seorang cahaya yang ada di kerajaan Venus ini yang memiliki kecerdasan yang tak tertandingi. pantas saja para pangeran raja dan juga ratu begitu menyayangimu dan mencampakkan Putri kandung kerajaan ini hahaha.." timpal Lea mengucapkan hal-hal yang menyanjung sang junjungan.

"cih raja dan ratu itu benar-benar tak dapat membedakan mana yang hanya berpura-pura dan mana yang korban hahaha.. Aku benar-benar beruntung daripada Amelia. padahal waktu kami masih berumur 6 tahun aku mulai memainkan trikku agar semua perhatian tertuju padaku, baik itu perhatian raja dan ratu, para pangeran dan para rakyat yang ada di kerajaan Venus ini. kau tahu Lea, aku begitu iri melihat kecantikan yang Amelia miliki Dan juga posisi yang ia dapatkan. sementara aku dilahirkan sebagai rakyat jelata bahkan yatim piatu, kedua orang tuaku tak mau mengurusku dan mencampakkan ku begitu saja. Maka Amelia juga harus merasakan apa yang aku rasakan.." ujar Putri Alice dengan senyum smirik yang penuh dengan kelicikan dan tipu muslihat.

ratu Adriana dan para pelayan yang mendengarkan ucapan tersebut seketika menjadi syok. Apa benar seperti itu, berarti selama ini putriku telah difitnah olehnya, berarti selama ini kami telah membuat kesalahan, Apakah putriku selama ini tidak merasa bahagia. begitulah pikir ratu Adriana. karena tak kuasa lagi Mendengar pembicaraan Putri Alice dan pelayannya itu, ratu pun segera mengajak para pelayannya untuk meninggalkan tempat tersebut.

flash of

Suasana di ruang kerja Raja Christopher seketika menjadi hening dan gelap serta tegang. apalagi sang raja telah mengeluarkan aura kemarahan dan tatapan membunuh setelah mendengar cerita sang istri.

"Beatrix !!! cepat keluar dan laksanakan perintahku !!! selidiki apa saja yang sudah dilakukan Putri Alice mengenai putriku Amelia. semuanya tanpa terkecuali, lakukan dengan cepat."!! perintah Raja Christopher dengan raut wajah datar dan penuh ketegasan. aura yang raja Christopher miliki benar-benar membuat orang bisa tertekan.

Beatrix yang masih berada dalam bayang-bayangan kegelapan langsung melaksanakan perintah tuannya untuk menyelidiki apa saja yang dialami oleh Putri Amelia. Iya juga akan menyelidiki apa saja yang putri Alice lakukan kepada Putri Amelia.

sementara ratu yang masih berada di sana masih sesegukan menangis dan merasa bersalah kepada putrinya.

semenjak 6 tahun lamanya sampai ia berusia 15 tahun sekarang, raja dan ratu tak pernah sedikitpun menunjukkan belas kasihan kecuali hanya menyalahkan dirinya saja. mengingat itu semua, ratu Adriana benar-benar terpukul dan sangat merasa bersalah.

"Bagaimana ini yang mulia. aku sebagai seorang ibu sama sekali tak pernah memberikan kasih sayang dan perhatianku kepadanya. Apakah nanti ia akan marah kepada kita yang mulia ?" adu yang mulia ratu kepada rajanya.

"Aku benar-benar ibu yang buruk. Menutup telinga ketika Putri ku menjerit memanggilku. Mengacuhkan nya ketika ia berada di dekatku. Dan menyalahkan nya, ketika sebenarnya ia tidak salah. Yang mulia, aku benar-benar ibu yang begitu jahat. Putri ku, menderita di luar sana karena ku." Racaunya lagi. Ratu Adriana benar-benar terpukul dan sangat menyesal.

Andai waktu bisa di putar kembali, mereka pasti tidak akan pernah mengangkat seorang anak seperti Alice. Namun, itulah namanya penyesalan yang datang di akhir.

mendengar ucapan sang istri, Raja Christopher langsung menarik nafasnya dengan gusar. seketika perasaan bersalah juga muncul dalam dirinya. Ia juga merutuki kebodohannya, yang sudah mengabaikan putrinya selama bertahun-tahun.

"tenanglah istriku, ketika Putri kita kembali lagi bersama dengan kita, kita akan langsung memberikan semua perhatian kepadanya dan meminta maaf atas apa yang sudah kita lakukan di masa lalu. sebaiknya kamu tenangkan diri terlebih dahulu.." ujar Raja Christopher kepada istrinya. ratu Adriana pun menghilang nafasnya kemudian langsung meminta izin kembali ke kediaman kepada sang raja.