NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Kekasih Sahabatku

Mengandung Benih Kekasih Sahabatku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Persahabatan / Tamat
Popularitas:244.4k
Nilai: 5
Nama Author: Linda manik

Menjadi orang baik dan tulus tidak lantas membuat seseorang terhindar dari masalah atau cobaan seperti yang dialami oleh wanita cantik bernama Regina. Karena kebaikan untuk membantu sahabatnya. Dirinya harus kehilangan hal berharga dalam hidupnya.

Tidak ada yang percaya dengan keterangan dari mulutnya. Dia mendadak disebut sebagai pembohong dan wanita murahan oleh pacarnya sendiri. Hingga laki laki yang telah mengambil kegadisannya menyelamatkan Regina dari kata pembohong. Penyelamatan itu hanya sementara waktu. Justru penyelamatan itu adalah awal penderitaan Regina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda manik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Perlahan Regina bisa menerima pernikahannya yang tidak sehat itu. Kevin setuju, mereka akan bercerai jika anak itu lahir. Mereka juga tidak hanya merencanakan perceraian itu. Kevin dan Regina juga sudah memikirkan hak asuh anak. Tentu saja, Kevin tidak mau direpotkan dengan mengurus anak kecil apalagi anak itu bukan anak yang diinginkan. Anak asuh itu akan jatuh nantinya kepada Regina.

Cukup hanya disitu pembicaraan mereka malam itu. Kevin merasa lega, dirinya merasa bebas setelah membuat kesepakatan perceraian itu. Walau tidak tertulis, tapi Kevin sangat yakin jika Regina menyerah untuk menjalani pernikahan itu. Perceraian itu masih lama tapi Kevin sudah merasa berhasil bisa membuat Regina menyerah.

Regina memang memilih cara itu untuk membuat hatinya tidak sakit. Berharap pada pernikahan yang tidak sehat dan pada suami yang tidak mencintai dirinya hanya akan membuat hatinya tertekan. Apalagi akhir akhir ini, hampir setiap pagi. Regina mendengar Kevin menyapa seseorang dengan mesra lewat telephon. Regina tidak tahu itu siapa yang pasti Regina melihat suaminya itu seperti orang yang sedang jatuh cinta.

Regina sadar, jika apa yang dia putuskan itu adalah kesalahan dan dosa sebagai istri. Tapi Regina juga sadar tidak bisa memaksa Kevin menjalani pernikahan itu sebagai mana istrinya. Kevin tidak memberikan kesempatan sekecil apapun kepada dirinya untuk melakukan kewajiban sebagai istri.

Pagi ini, Regina kembali disuguhkan dengan pemandangan Kevin yang tersenyum bahagia. Tapi sayang, senyum bahagia itu bukan untuk dirinya melainkan pada seseorang yang terlihat di ponsel suaminya.

"Kamu calon ratuku. Sudah sepantasnya, aku menjemput kamu sayang. Tunggu di Sana ya. Kita berangkat bareng."

Wajah Kevin terlihat berbinar ketika berbicara lewat telephon itu.

"Tidak perlu beb, aku bisa berangkat sendiri. Lagi pula tujuan kita kan berlawanan arah. Aku tidak mau gara gara mengantarkan aku. Kamu jadi terlambat bekerja."

"Pengertian sekali kamu sayang. Sebenarnya tidak apa apa aku mengantarkan kamu. Nanti sore aku jemput ya. Kita bersenang senang nanti malam."

"Ok beb. Aku tunggu. Kabari kalau telat ya?"

"Siap sayang ku."

Regina sengaja bersembunyi dibalik sekat dinding mendengar pembicaraan suaminya itu. Dari pembicaraan itu. Regina bisa memastikan jika wanita itu bukan Melati tapi entah mengapa, Regina ingin memastikan jika wanita itu benar benar bukan Melati.

Ternyata Kevin menyadari jika Regina mendengar pembicaraannya. Laki laki itu menggebrak meja setelah melihat Regina muncul di ruang tamu itu. Selera makannya mendadak hilang. Laki laki itu meninggalkan makanannya yang masih banyak bersisa. Di dalam hatinya, Kevin sangat senang karena Regina mendengar pembicaraan dengan lawan bicaranya itu.

Selama satu bulan menikah, mereka tidak pernah bertegur sapa. Terakhir kali mereka berbicara pada saat membicarakan tentang perceraian dan hak asuh. Meskipun mereka, tidak saling berbicara. Tapi hampir setiap hari, Kevin menunjukkan rasa tidak sukanya jika melihat Regina. Kalau tidak menggebrak meja, melemparkan sesuatu ke sembarangan arah dan bahkan menatap dirinya dengan tajam. Terkadang jika mereka berpapasan, Kevin dengan tega menabrakkan tubuhnya ke tubuh Regina. Karena sikap Kevin seperti itu. Regina memilih tidak menampakkan wajah di hadapan laki laki itu. Jika dirinya berada di balik sekat dinding itu tadi. Itu karena Regina sangat kehausan.

Regina mengelus dadanya sambil menatap punggung Rama yang semakin menjauh dari ruang makan. Regina merasakan sakit hati karena sering melihat dan mendapatkan perlakuan kasar suaminya itu. Meskipun Rama tidak bermain tangan, tetapi saja sikap kasar suaminya itu sangat menyakitkan bagi Regina.

Terkadang Regina berpikir ingin pergi saja dari rumah itu dan tinggal di rumah orangtuanya. Tapi jika itu terjadi, Regina hanya akan membuat kedua orangtuanya malu dan dirinya menjadi bahan pembicaraan. Pernikahan itu masih satu bulan, akan menjadi hal yang mengejutkan jika tiba tiba dirinya kembali ke rumah kedua orangtuanya.

Terkadang Regina juga memikirkan pilihan lain selain kembali ke rumah kedua orangtuanya. Pergi sejauh mungkin dari kota itu. Tapi lagi lagi Regina berpikir ulang akan keinginannya itu. Regina tidak mempunyai pekerjaan dan uang yang cukup untuk kebutuhan dirinya sampai janin itu lahir. Regina sadar, mengambil keputusan tergesa gesa hanya akan membuat dirinya nanti mendapatkan masalah baru. Tidak ada pilihan lain selain bertahan di rumah itu. Meskipun sikap Kevin kasar. Tapi laki laki itu juga sudah memberikan jatah nafkah kepada Regina untuk yang kedua kalinya.

Regina berpikir, setidaknya dengan tinggal di rumah itu. Regina tidak pusing memikirkan kebutuhan hidup. Regina bukan wanita matre. Tidak menjadikan uang sebagai alasan untuk tetap bertahan di rumah itu. Tapi Regina sadar, uang bukan segalanya tapi segala sesuatunya membutuhkan uang.

Baru saja Regina hendak minum. Suara seorang wanita terdengar di depan rumah.

"Surprise beb. Kamu suka tidak?" tanya wanita itu sambil merentangkan tangannya minta dipeluk. Wanita itu terlihat sangat bahagia. Kevin langsung memeluk wanita yang bernama Nadia itu. Gadis yang menggantikan posisi Melati di hatinya. Mereka sudah dekat dalam dua minggu ini.

"Sangat suka sayang," jawab Kevin jujur. Kejutan dari Nadia ini membuat hidup Kevin berwarna.

"Apa ini?" tanya Kevin setelah keduanya melepaskan pelukan. Di tangan kanan Nadia ada rantang tiga tingkat.

"Aku juga membuat sarapan untuk kita berdua beb. Kamu masih ada waktu kan sayang."

"Ada donk. Apa yang tidak ada kalau untuk kamu sayang."

Kevin sangat bersemangat dengan menggandeng tangan wanita itu masuk ke dalam rumah.

"Aku kurang selera dengan masakan ku tadi sayang. Sarapan buatan mu ini pasti enak seperti wajah mu yang sangat enak dipandang mata."

Kevin sengaja berkata dengan suara yang keras supaya Regina mengetahui jika dirinya ada tamu. Tamu special yang akan membuat istrinya sakit hati. Dengan seperti itu, dia berpikir Regina tidak akan keluar dari kamar. Kevin menuntun wanita itu hingga ke meja makan. Kevin merasa bangga akan kedatangan wanita itu di rumahnya karena bisa menundukkan kepada Regina jika dirinya bisa mendapatkan wanita lain di luar sana selain Melati.

Ternyata Kevin salah. Regina masih ada di meja makan itu. Yang membuat Kevin terkejut bukan karena keberadaan Regina di ruang makan itu. Keberadaan wanita itu tidak akan berpengaruh pada hubungannya dengan Nadia. Yang membuat Kevin terkejut, Regina memakan sisa makanannya. Regina terlihat sangat lahap menyantap sisa makanan Kevin itu.

Sama seperti Kevin yang terkejut. Regina juga terkejut melihat Kevin dengan menggandeng seorang wanita hingga ke meja makan itu. Regina memang sudah mendengar suara seorang wanita tadi tapi dia tidak menyangka jika wanita itu akan diajak hingga ke meja makan. Regina berpikir bisa saja mereka sarapan di dalam mobil karena jika dilihat waktunya sekarang. Kevin sudah terlambat. Biasanya jam segini Kevin sudah tidak ada lagi di rumah.

Regina mengembalikan makanan yang ada di tangannya ke dalam piring plat itu. Sarapan roti campur daging bakar, tomat, telur dan alpukat itu sangat enak di lidahnya. Regina malu karena ketahuan memakan sisa makanan suaminya. Mungkin karena permintaan janinnya, sudah lama Regina menginginkan makanan buatan suaminya itu. Dan Hari ini baru terwujud meskipun hanya sisa. Tapi sayang, masih sedikit yang masuk ke dalam mulutnya. Kevin sudah melihat perbuatannya itu.

Sama seperti Kevin dan Regina yang sama sama terkejut. Wanita bernama Nadia itu juga terkejut melihat ada seorang wanita di rumah Kevin. Kevin pernah bercerita jika dirinya tinggal seorang diri tapi kini ada seorang wanita di dalam rumah itu.

Begitu melihat wajah cantik Regina, Nadia sudah yakin jika Regina bukan pembantu di rumah itu.

"Adik kamu beb?" tanya Nadia. Kevin seketika gugup dan menggelengkan kepalanya. Kini tatapan tajam mengarah kepada Regina seakan bertanya mengapa Regina ada di ruang makan itu.

"Jadi siapa?" tanya Nadia menuntut. Dirinya masih tiga minggu di kota ini. Tentu saja dirinya tidak mengetahui pernikahan Kevin dan Regina karena wanita itu baru tiga minggu ditugaskan di kota ini. Jika dirinya bisa langsung dekat bahkan berpacaran dengan Kevin itu karena mereka menyambung tali kasih yang sempat terputus sejak mereka tamat dari seragam putih abu abu saat itu.

"Perkenalkan mbak. Aku istrinya kak Kevin," kata Regina santai sambil mengulurkan tangannya.

Kevin dan Nadia sama sama membulatkan mata. Kevin terkejut melihat keberanian Regina mengaku istrinya sedangkan Nadia terkejut mendengar status wanita itu. Itu artinya jika Kevin adalah laki laki beristri.

"Beb, Mana yang benar ini. Kamu bilang kamu duda. Lalu kenapa dia mengaku sebagai istri mu. Aku kecewa padamu mas," kata Nadia hampir menangis. Wanita itu langsung berlari dan Regina bisa melihat wanita itu mengusap air matanya.

"Puas kamu Regina. Bukankah kita sudah sepakat untuk bercerai dan tidak mencampuri urusan masing masing?" tanya Kevin marah.

"Tapi nyatanya aku masih istrimu kan kak. Jadi dimana letak kesalahan ku. Kamu belum duda kak. Kamu masih laki laki beristri. Kamu duda setelah kita bercerai nanti bukan duda saat ini."

"Kamu tidak merasa bersalah. Apa kamu tidak sadar dengan pengakuan mu itu. Kamu sudah menghancurkan hubungan ku dengan dia?" kata Kevin marah. Niatnya ingin memamerkan Nadia kepada Regina ternyata Regina berani mengakui statusnya di hadapan Nadia.

"Pergilah kak, kejar dia. Yakin kan wanita itu kalau kamu adalah duda. Jika dia wanita baik baik. Mengetahui kamu masih mempunyai istri. Dia pasti mundur. Tapi jika tetap masih mau bertahan dengan kamu. Itu artinya dia bukan wanita yang baik."

"Diam!" bentak Kevin dengan Suara yang menggelegar.

"Apa kamu kira semudah itu meyakinkan dia. Aku tahu sifatnya. Kamu menghancurkan impian ku Regina. Asal kamu tahu. Dia cinta pertama ku yang jauh lebih segalanya dari Melati dan kamu."

Regina tersenyum sinis. Ternyata Cinta Kevin terhadap Melati mudah terlupakan hanya karena kehadiran sang mantan. Melihat ini, Regina meragukan cinta Kevin kepada Melati selama ini.

"Kamu merasa sakit hati karena impian mu hancur kak. Percayalah, kamu masih bisa memperbaiki hubungan kalian. Tapi tidak dengan Masa depan ku yang kamu hancur kan. Selamanya jejak perbuatan mu akan membayangi Masa depan ku kelak," kata Regina pelan.

Kevin tidak terpengaruh dengan perkataan Regina. Dia masih menatap Regina dengan tajam.

"Kamu yang menghancurkan hubungan ku dengan Nadia maka kamu juga yang harus memperbaikinya. Kamu harus mengatakan kepada dia jika aku adalah duda bukan calon duda," kata Kevin. Regina langsung menggelengkan kepalanya.

Enak sekali Kevin. Dia menghancurkan masa depan dan hati Regina tapi tidak merasa bersalah justru meminta Regina meyakinkan wanita bernama Nadia itu akan status Kevin yang mengaku duda.

"Kalau kamu ingin berbahagia dengan dia. Maka berusaha sendiri saja."

Kevin menggebrak meja. Berniat mengancam Regina tapi ternyata wanita itu tidak menunjukkan ketakutan. Regina kembali duduk dan meraih makanan sisa milik Kevin. Regina sekuat tenaga menunjukkan sikap tenang menghabiskan makanan itu. Dia berusaha tidak perduli dengan tatapan tajam Kevin yang mengarah kepada dirinya.

"Mengapa kamu memakan sisa makanan ku itu hah. Jangan sampai kedua orangtua ku dan kedua orangtua mu yang melihat kamu seperti ini seakan akan aku tidak memberikan uang kepada mu," bentak Kevin lagi.

Awal mendengar kalimat Kevin. Regina berpikir jika Kevin perduli kepada dirinya. Tapi mendengar akhir kalimat itu, Kevin ternyata ingin terlihat baik dan bertanggung jawab di depan keluarga tapi tidak ingin bertanggung jawab atas kesehatan hati dan mental Regina.

"Apa perduli mu kak. Aku makan ini supaya tidak terbuang. Kasihan kamu sudah lelah mencari uang tapi membuang makanan seperti ini," jawab Regina tenang.

Kevin merampas makanan itu dengan kasar. Kevin melakukan itu supaya Regina tidak kebiasan memakan sisa makanannya. Kevin tidak ingin suatu saat kedua orangtuanya mengetahui seperti itu.

"Minta kak. Aku masih lapar," kata Regina. Sungguh dia menyukai rasa makanan itu. Tapi Kevin seakan tidak mempunyai perasaan. Kevin tidak memberikan makanan itu kepada Regina yang ada laki laki itu membuang ke tempat sampah.

Regina menelan air liurnya sendiri. Tidak mungkin dia mengambil makanan itu dari tempat sampah.

"Kamu tahu kak?. Terkadang keinginan wanita hamil itu bukan keinginannya sendiri. Mengingat sikap mu yang kadang kasar dan kadang dingin. Seharusnya aku jijik memakan sisa makanan mu. Asal kamu tahu, sisa makanan mu itu bukan keinginanku tapi keinginan janin ini. Kamu sudah membuat darah daging mu kecewa padahal dia masih hitungan bulan dan berjuang tumbuh di rahim mu," kata Regina.

Dia menumpahkan kekesalan hatinya dengan mengaku jujur mengapa dirinya sampai mau memakan sisa makanan milik Kevin.

Entah karena menyesal atau merasa bersalah setelah mendengar perkataan Regina. Kevin terdiam sebentar dan melihat sisa makanan itu yang sudah di tempat sampah.

"Pergilah kak. Kamu sudah terlambat. Selain itu kamu juga harus meyakinkan kepada wanita itu jika kamu adalah duda kan?" sindir Regina.

Kevin mencuci tangannya ke wastafel kemudian meninggalkan Regina di ruang makan itu.

1
fiyol jelek
g dilanjutin
Wahyu Indriani
gak jelas endingnya
Ayuimuet
lanjuttt
Ayuimuet
lsnjutt5
Ayuimuet
lanjutttttt
Ayuimuet
lanjutttt
Sopiati Sopiati
lanjut
Sopiati Sopiati
nex 55
Sopiati Sopiati
kpn kelanjutan ny bab 27nya
Sopiati Sopiati
regina, km hrs kuat dan tegas
Dlaaa FM B
Lanjutannnnnn
Hasrie Bakrie
Dikit amat, update lama pas dah update cm 1 bab doank
Rapika Manurung
ee babilh ini orang
semoga ni orang mati
momnaz
nyesekkkk yg nanam benih gk ngerasa bersalah sama sekali
momnaz
Masih nyimak...tapi aku suka karya kak othorrr yang lain..
Agustin Indah Setiyaningsih
bukannya Kevin minggat gara² mulut regina ya!!duh mbulet banget..makanya tho,kalau hamil jangan ngomong aneh²,apalagi kalau masih cinta.
Nur Nuy
lama banget kemana aja thor double up lah kalau gini😃salah paham dah ini ujungnya hadeh
Mariana Hasibuan Riana Hasibuan
lanjut tour.
Sky Blue
Samngt berjuang🥰
Sky Blue
Samnt berjuang buaf Regina, jgan pntang mnuyerah. Kmu pntas mndaptkan kbahagiaan🥺🥺🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!