Teknik Terlarang

Xiao Lin & Ling Huanjun

"Kau seharusnya menjadi tetua yang bertanggung jawab!! Bagaimana kau bisa membiarkan seorang murid terlambat kembali dari Hutan Monster!!" Suara Grandmaster Chen menggema di sebuah ruangan miliknya , Tetua Ouyang Wen yang melaporkan kejadian ini tak luput dari amarah Grandmaster Chen dengan menundukkan kepalanya.

"Mohon Grandmaster mengampuni , saya telah bersalah dan tidak bermaksud untuk membuat seorang murid berada dalam bahaya.." Ouyang Wen menangkupkan kedua tangannya sambil memohon ampun , kedua kakinya bergetar. Ia tak pernah menyangka ketenangan Grandmaster Chen sedikit terganggu hanya karena seorang murid baru yang tidak jelas asal usulnya.

"Ini pertama kali aku melihat Tuan gusar seperti ini , hanya karena seorang bocah yang tidak kembali dari Hutan Monster tepat waktu..." batin Ouyang Wen sambil menunduk diam. Kemudian dari balik pintu besar ruangan ini terdengar ketukan pintu yang ternyata adalah seorang penjaga perpustakaan ingin melaporkan berita kepada Grandmaster Chen.

"Lapor Tuan besar , murid Lin muzan telah kembali dan sudah berada dalam kamarnya...!" mendengar laporan dari penjaga perpustakaan yang bernama Wang Li dan Grandmaster Chen hanya mengangguk pelan.

"Mengapa Tetua Ouyang berlutut disini , apakah ia sedang merasa bersalah..?" batin Wang Li sambil berjalan keluar setelah melapor kepada Grandmaster Chen Long. Setelah cukup reda kemudian Ouyang Wen pun di perintahkan untuk kembali dan instrospeksi diri.

"Bocah sialan , aku harus di hukum oleh Grandmaster hanya karena ini , padahal aku berharap kau mati di tengah Hutan...!!" Ouyang Wen mengutuk dalam hati setelah keluar dari pintu ruangan utama Grandmaster Chen.

Di tempat lain Xiao Lin yang baru saja kembali segera melangkah ke kamar tidurnya , ia memikirkan bagaimana caranya untuk menaklukkan kedua Binatang suci itu untuk memperkuat kultivasinya. Jika guru berada disini ia pasti akan membantuku menaklukkan nya. "Ngomong ngomong bagaimana keadaan guru ya , apakah dia berhasil selamat waktu itu??" Xiao Lin kembali mengingat pertarungan dahsyat waktu itu. Ia tak bisa membayangkan jika itu terjadi di alam manusia ini , pasti seluruh manusia akan musnah.

Tiga tahun berlalu dengan cepat , kini Xiao Lin beranjak dewasa usianya kini menginjak 17 tahun. Banyak kejadian dan drama selama tiga tahun berlalu namun berhasil di lalui Xiao Lin dengan mulus.

"Hai Ling Huanjun...." sebuah suara sapaan genit dan nakal dari seorang anak laki laki membuat Ling Huanjun melotot marah. Seorang pemuda berparas tampan berdiri di atas bangunan tua di sebuah taman sekte Pemurnian Jiwa, ia memakai pakaian hitam dengan corak merah berbentuk lotus lotus dan garis melintang di tubuhnya. Rambutnya hitam panjang dengan ikat rambut panjang merah yang melayang layang terbawa angin membuat pemandangan yang mempesona.

"Lihatlah itu senior Lin..."

"Wah tampan sekali..."

"Siapa pemuda tampan itu..."

Xiao Lin telah tumbuh dewasa , menjadi pemuda tampan yang membuat gadis gadis di sekte ini menjadi gila karena pesonanya. Namun sifatnya yang usil dan suka mengerjai sesama murid membuatnya mendapat predikat Murid nakal.

"Diam kau si pembuat onar..!!" balas Ling Huanjun kesal sambil menunjuk muka Xiao Lin dengan ganas. Xiao Lin tertawa dan melemparkan sebuah ranting kecil ke arah Ling Huanjun membuatnya semakin marah.

"Turun dan bertarung lah layaknya laki laki kau Lin muzan!!" Ling Huanjun kesal , membuat banyak pasang mata para junior yang berada di lokasi semakin penasaran. Dua orang yang di nobatkan sebagai pemuda tampan dan gadis tercantik di sekte ini terlihat tidak akur. Xiao Lin hanya tertawa tawa melihat Ling Huanjun yang sering di kerjainnya ini semakin marah.

"Kenapa kau seperti singa lapar Ling , wajah tampanku ini apakah pantas di cakar olehmu..." Xiao Lin yang narsis dan tak tahu malu itu terus saja memprovokasi Ling Huanjun di tengah sorot mata para junior junior sektenya. Ling Huanjun menahan nafas lalu meninggalkan Xiao Lin dengan kesal. Ia menuju geng nya yang berisi empat gadis mutiara sekte Pemurnian Jiwa.

"Dasar pembuat onar , ia selalu membuatku malu di depan orang orang , aku pasti akan membalasnya!!" Ling Huanjun terus mengutuk sambil berjalan yang membuat ketiga temannya tersenyum kecil.

"Mengapa kalian tersenyum!! apa kalian tidak membelaku setelah di permalukan oleh pembuat onar itu??!" Ling Huanjun bertanya kesal kepada ketiga temannya yang bernama Huo Ling , Zhi Zu dan Nan Nan. Mereka berempat adalah mutiara sekte Pemurnian Jiwa , panggilan ini tidak asal saja. Itu karena mereka berempat adalah Kecantikan murni dari sekte ini yang membuat para pemuda baik senior maupun junior mengaguminya.

"Semua orang tahu kok kalo kamu terus di ganggu oleh Lin muzan , tapi bukankah kalian sebenarnya sangat serasi?" ucap Nan Nan sambil bercanda kepada Ling Huanjun. Itu membuat Ling Huanjun semakin mengutuk Xiao Lin.

"Bahkan jika di dunia ini hanya tersisa dia seorang , aku lebih baik menjadi biarawati saja...!!" ucap Ling Huanjun kesal yang di sambut tawa oleh ketiga temannya.

Suasana di sekte Pemurnian Jiwa ini saat ini telah damai , tidak banyak perselisihan atau kesenjangan antar murid. Bahkan Ouyang Feng yang saat itu sangat arogan kini menjadi pemuda yang tenang dan cukup tinggi tingkat kultivasinya. Sekte Pemurnian Jiwa ini hanya ada satu orang yang sering membuat masalah , itu tentu saja Xiao Lin yang berkepribadian bebas dan tidak mau bergantung dengan siapapun. Saat ini sekte tengah mempersiapkan para muridnya untuk mengikuti seleksi membawa nama sektenya dalam turnamen antar sekte yang kebetulan berada di sekte pedang Yi Tian Jian bulan depan.

"Semuanya berkumpul dan siapapun nama yang di panggil harus maju ke depan...!!" Ucap tetua Ji win Wei sebagai Tetua Pengawas sekte.

"Ouyang Feng.. Ling Huanjun.. Zhang Fei.. Zhi Zu.. " mendengar nama nama yang di ucapkan ini semua murid bertepuk tangan dan memberi semangat bersama sama. Terlihat mereka berempat terbang ke depan dan bergaya seperti calon pemimpin masa depan.

"Lin muzan..!!"

Semua orang terkejut nama ini terdengar di telinga semua orang , sorakan tiba tiba terdengar mengutuk pemuda yang suka membuat masalah ini. Namun anehnya Xiao Lin justru berjalan dengan sangat gila , seolah olah mereka semua sedang mengelu elukan dirinya sebagai super model.

"Kalian tenanglah teman temanku , aku yg tampan ini akan mengalahkan mereka semua..." sambutan gila yang di lontarkan Xiao Lin ini membuat semua orang ingin memuntahkan darah mereka , mereka semua bersorak menyuruh Xiao Lin untuk mundur.

"Dasar bocah gila , kenapa ia bisa terpilih ..!!" Ling Huanjun mengutuk keras dalam hatinya. Para tetua yang melihatnya hanya bernafas panjang melihat kelakuan Xiao Lin ini , tak terkecuali Grandmaster Chen Long yang berdiri di sebuah pagoda tinggi mengawasi ini.

"Anak ini memang selalu membuat masalah" Grandmaster Chen menghela nafas panjang sambil menggelengkan kepalanya. Namun meskipun terlihat sangat menjijikan , grandmaster Chen Long sangat tahu kemampuan yang di miliki oleh Xiao Lin.