Sudah tiga bulan Kinara merasakan perubahan pada sang suami. Suaminya seperti tak berhasrat ketika bersama-nya. Merasakan perubahan sang suami yang sangat signifikan, diam-diam Kinara pun mencari tahu apa yang menyebabkan suami-nya berubah. Dan ternyata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DLHS 26
Kini Rangga dan Nara sudah kembali kerumah mereka. Sesampainya di rumah, Nara langsung mandi sedangkan Rangga, diam-diam mengeluarkan ponsel keduanya dari dalam jok belakang dan memindahkannya ke mobil-nya yang lain. Di garasi rumah itu terparkir empat mobil, satu mobil Nara dan tiga mobil Rangga serta dua motor besar milik Rangga.
Setelah memindahkan ponsel keduanya dan pastinya menonaktifkan lebih dulu ponsel itu, Rangga pun masuk lagi ke rumah.
Sambil menunggu Nara selesai mandi, Rangga menghubungi Erika dari ponsel utama-nya dan meminta Erika untuk tidak mengganggunya malam ini dan sebagai gantinya besok Rangga akan datang menemui Erika diapartemen. Erika pun menurut.
Setelah menghubungi Erika, Rangga pun masuk lagi kedalam kamar.
Saat Rangga masuk keruang tidur, saat itu juga Nara baru keluar dari kamar mandi.
"Mandi sana, Mas." ucap Nara.
"Mmm..." jawab Rangga lalu berjalan menuju kamar mandi.
Begitu Rangga masuk kedalam kamar mandi, Nara yang masih penasaran dengan suara getaran dari jok belakang mobil Rangga tadi cepat-cepat mengambil kunci mobil Rangga untuk mengecek mobil Rangga.
"Gak ada apa-apa disini. Tapi tadi beneran kok tadi aku denger suara getaran dari sini." gumam Nara.
"Atau memang aku yang salah tadi yah? Mungkin aja kali yah karena tadi aku lagi laper banget sama capek banget." gumam Nara lagi.
Nara tak lagi mau ambil pusing soal suara getaran dan kembali ke dalam rumah dan masuk kedalam kamar.
Sesampainya di kamar, bukannya langsung mengeringkan rambut atau menyiapkan pakaian untuk Rangga, Nara malah mengambil ponsel-nya untuk mengecek balasan dari rumah sakit di Singapura.
Mata Nara membulat lebar kala balasan yang ditunggu-tunggu pun ada. Cepat-cepat Nara membuka pesan itu untuk melihat apa isi balasan dari pihak rumah sakit.
"Aaakh...." Sorak Nara sambil berjingkrakan kegirangan seperti orang yang lulus PNS.
"Kamu kenapa Sayang?" tanya Rangga yang baru keluar dari kamar mandi.
"Mas, besok lusa jadwal pemeriksaan kita." jawab Nara.
"Pemeriksaan yang di Singapura?" tanya Rangga memastikan dan di jawab dengan anggukkan kepala oleh Nara.
"Memangnya udah di bales sama pihak rumah sakit disana?" tanya Rangga.
"Ya udah lah Mas, kalau belum gak mungkin kan aku bilang gini." jawab Nara.
"Besok kamu gak usah kerja yah dan besok aku juga minta izin, besok kita ke Singapura." ucap Nara.
"Besok? Kan lusa pemeriksaannya kenapa berangkatnya besok? Kan dari Jakarta ke Singapura paling dua jam-an lah." balas Rangga.
"Jadwal pemeriksaan kita jam delapan pagi, Mas." balas Nara.
"Ya udah kalau gitu kita berangkatnya subuh aja jam empat atau jam lima. Kalau gak mau mepet, yah besok malem lah habis kita pulang kerja." balas Rangga.
Kenapa Rangga mengulur waktu? Karena ia sudah keburu janji pada Erika untuk menemui Erika.
"Iiikh... kamu mah! Kita mau pemeriksaan kondisi badan kita harus fit, Mas, gak boleh capek dan harus tidur cukup. Jadi mending besok pagi atau siang lah kita berangkat, yah Mas..." rengek Nara.
Nara terlalu bersemangat untuk melakukan pemeriksaan, karena kali ini Nara punya harapan yang sangat besar.
"Tapi besok ada customer aku yang mau lihat mobil, jadi aku harus presentasi langsung, gak enak kalau bukan aku yang turun tangan langsung." ucap Rangga beralasan.
"Kan kamu punya asisten si Riri, Riri itu. Ya suruh aja dia. Lagian kan banyak SPG-SPB disana." balas Nara.
"Gak enak Sayang, pelanggan prioritas ini." balas Rangga.
"Aku cek jadwal penerbangan dulu kalau gitu. Pokoknya aku mau-nya besok kita berangkat, tapi aku gak mau berangkat malem!" ucap Nara sambil membuka aplikasi penjualan tiket pesawat online.
Rangga diam sambil menunggu Nara mengecek jadwal penerbangan.
"Ini ada yang jam dua siang. Gimana, kita ambil yang jam dua siang aja yah Mas?"
Rangga diam sambil berpikir.
"Ya udah ambil aja." jawab Rangga.
"Bener yah, awas aja kalau kamu gak pulang jam segitu. Pokoknya besok jam dua belas kamu udah ada dirumah."
"Iya Sayang." jawab Rangga.
Karena sudah sepakat Nara pun memesan tiket pesawat menuju Singapura.
💋💋💋
Bersambung...
cepet sehat nara... biar ada tenaga buat benyek2in suami kamu...