Perjalanan Zhu Xian(Naga Perak)

Di tengah ketegangan semua orang yang hadir yang di sebabkan oleh patriak wong, membahas Zhu Xian dan pasukanya.

Zhu Xian justru muncul tiba tiba di tengah tengah semua orang,, yang tentu saja menyebabkan semua orang tersentak dan tak percaya dengan pemuda yang muncul begitu saja di antara mereka.

Zhu Xian menatap tenang semua wajah yang duduk dengan sikap gusar karena kehadirannya, matanya lalu jatuh pada kaisar Nan.

"Hanya seorang pengecut,yang membicarakan orang lain dari balik punggung" Zhu Xian berjalan dua langkah mendekati kaisar Nan.

Dan tentu saja,,, hal yang di lakukan Zhu Xian membuat pengawal khusus yang bersembunyi di setiap sisi ruangan itu segera membentuk formasi perlindungan untuk sang kaisar.

"Pengawal!! kembalilah ke tempat kalian!!! pemuda di depan kita ini adalah Zhu Xian,, putra dari Patriak Zhu Yang,sekte Naga perak" kaisar merasa sangat yakin pada Zhu Xian, dia tak akan melakukan sesuatu yang merugikan dirinya.

Mendengar perintah kaisar,, semua pengawal kusus, kembali lenyap ke tempat masing masing.

Namun,,, ada salah satu tamu yang melepaskan aura membunuh yang di arahkan pada Zhu Xian.

Zhu Xian yang merasakn itu, mengarahkan tubuhnya pada orang tersebut.

"Aku tidak menghitung sektemu,, tetapi jika kau ingin melibatkan diri???maka lakukanlah!!! "

"Sektemu,,, tergantung keputusan mu saat ini!! " ucap Zhu Xian pada salah satu Matriak yang rupanya adalah Matriak Shu we dari sekte Bangau Awan.

Mendengar perkataan Zhu Xian,Matriak we mengeraskan kepalan tanganya dan langsung berdiri.

"Jika kau tidak menghitung sekte kami?? kenapa kau membunuh Lin'er, pemuda keparat???? " Matriak dengan tubuh bergetar menahan emosi, berteriak pada Zhu Xian.

"Siapapun sosok dari nama yang kau sebut,,setiap dari mereka yang mati di tanganku, adalah mereka yang memiliki kaitan dengan sekte pedang tunggal"

"apa kau juga demikian??? "

Deeggggghhhhhh..........

ucapan Zhu Xian, membungkam mulut Matriak We seketika,dia sama sekali tak berpikir, bahwa sosok pemuda yang ada di hadapanya saat ini, memilih siapapun yang berkaitan dengan 25 sekte aliran putih yang terlibat.

"Aku menunggu jawabanmu, Matriak!!?" lanjut Zhu Xian,yang membuat Matriak We semakin salah tingkah.

Matriak we akhirnya menggelengkan kepala,kemudian menjatuhkan dirinya kembali ke kursi.

Bagaimanapun,,sebagai matriak dari sekte aliran putih, dia tak mau egois hanya karna satu nyawa, yang kematianya terjadi dalam keadaan menjalankan misi, harus di bayar dengan ratusan ribu murid nya.

Matriak We,berusaha meredam segala emosi dan dendam di hatinya pada Zhu Xian.

"Jika anda sudah memilih keputusan,, maka Aku Zhu Xian akan menganggap sekte anda layak menjadi bagian dari benua selatan" Zhu Xian berkata tegas, lalu menoleh ke salah satu orang.

'Yang mulia kaisar,,,aku akan bersikap lancang!! tetaplah bersikap biasa'.

Zhu Xian, mengirim pesan jiwa pada kaisar Nan,lalu.....

whooosssss.......

krekkkkkk...........

Zhu Xian,dlm sekejap mencengkram leher orang yang berada tak jauh dari kaisar Nan,,yaitu penasehat Kekaisaran, dan membawa tubuhnya ke tengah tengah.

"Kunjunganku, bukan tanpa tujuan, dan kalian yang ada di sini,akan tau siapa dalang dari tragedi tujuh tahun lalu!! "Zhu Xian menatap bengis penasehat Kekaisaran Nan.

" Shan Lung?? itu namamu bukan? "Zhu Xian yang tanpa basa basi langsung mengungkap identitas dari penasehat kaisar trsbt.

Hal itu, membuat Shan Lung yang masih tercekik membelalakan matanya.

" Shan Lung, anggota sekte Naga hitam dari benua tengah"Zhu Xian menegaskan identitas Shan Lung.

"Cakar Naga.... "Zhu Xian menyalurkan energi pada telapak tanganya.

Sraakkkkk.... ....

Zhu Xian, menguliti Shan Lung di depan semua orang yang berada di ruangan itu, lalu memperlihatkan sosok asli di balik rupa penasehat kaisar sebelumnya.

" Bammmmm... "

Shan Lung tak tinggal diam, setelah identitasnya di ketahui semua orang, Shan Lung memukul tubuh Zhu Xian dengan telak,Dan membuat Zhu Xian sedikit termundur , melepaskan cengkraman tanganya pada Shan Lung.

"Ranah Bintang prajurit,,, " ucap Zhu Xian pelan, sambil sedikit mengibas ibas pakaianya karena dampak dari serangan Shan Lung.

"aku tak menyangka,, sama sekali tak menyangka,,, penyamaran ku terbongkar oleh bocah bau kencur seperti mu" Shan Lung sedikit memuji Zhu Xian lalu dia mengeluarkan sebuah benda dan memecahkanya.

"Anak muda,,, dengan kau mengetahui identitas ku,, artinya kau pasti mengetahui apa yang menjadi rencanaku bukan??? "ucap Shan Lung

" tentu saja... "jawab Zhu Xian sambil bergerak cepat menyerang Shan Lung

Whoooossss......

Sretttt.... sreettttt....

" Aarrrgggghhhhh,,,, keparatttt,kau bocah sialan"Shan Lung menjerit dan mengumpati perbuatan Zhu Xian, yang tanpa aba aba langsung menyerangnya.

"Kau terlalu lama dalam penyamaran, hingga lupa bagaimana harus bertindak selayaknya seorang kultivator, bajingan sialan"

"bbuuuaaakkkkk" Zhu Xian memberi pukulan tepat pada dentian Shan Lung, dan menghancurkanya.

Shan Lung berguling guling di lantai merasakan kesakitan yang amat sangat, di tambah dengan luka kedua tanganya yang di buntungkan oleh Zhu Xian.

"Jadi selama ini.... ???? "ucap kaisar

"ya....."Zhu Xian segera memotong ucapan Kaisar Nan.

"kepparratttt... " Kaisar Nan sangat geram dengan Shan Lun,sang kaisar sangat ingin mencabut nyawa Shan Lun jika tak memandang Zhu Xian.

Zhu Xian sendiri langsung meraih kepala Shan Lung, dan menyerap semua ingatan yang di peruntukkan bagi informasinya.

Selesai menyerap semua informasi yang dia perlukan, Zhu Xian kemudian menyerahkan Shan Lung pada Kaisar Nan.

"Yang mulia,, urusan dari kunjunganku sudah selesai,,pesanku!!! satukan kembali benua selatan,di mulai dari hari ini,,seperti yang Anda dan kalian lihat!"

"Masalah segera akan datang dari benua tengah,, namun sebelum itu terjadi,, aku akan mencabut akar dari sana" ucap Zhu Xian pada kaisar Nan

"Dan untuk kalian,,, mulailah semua dari awal!! sebagaimana keadaan sebelum terjadinya tragedi Naga Perak"Zhu Xian menyampaikan pada setiap patriak yang hadir.

"Karena Naga perak akan kembali berdiri sebagai bagian dari pilar Kekaisaran Nan benua selatan"

Debbbbbb...........

Zhu Xian lenyap meninggalkan ruang pertemuan Kekaisaran Nan,dengan kondisi Shan Lung yang sangat mengenaskan.

Beberapa dari patriak menghampiri Shan Lung,yang menatapnya dengan wajah kebencian, terlebih dengan kaisar Nan yang seakan Shan Lung telah melempar kotoran pada wajahnya.

"saat penilaian buruk semua orang hanya di sematkan pada Zhu Xian,,, siapa yang menyangka?? siapa yang menyangka,keburukukan itu selama ini ada di sampingku sendiri?? "

"Siapapun kamu,,, kau telah mengundang badai bagi benua tengah,terutama sekte, kelompok, dan semua yang berkaitan dengan mu,,, Zhu Xian akan mewakili benua selatan membalas penghinaan ini"

"Aku,,, kaisar Nan,dan seluruh pilar Kekaisaran benua selatan,,,akan menjadi dukungan utama bagi Zhu Xian untuk membalas akibat yang sudah kau dan orang orang di belakang mu, sebabkan"

"Penghinaan kalian,bukan hanya pada Kekaisaran,,, tapi juga seluruh pilar benua selatan"

krekkkkk,,,,, Kaisar Nan mencekik leher Shan Lung,lalu mencabut belati emas yang terselip pada bagian tubuhnya dan...

cleppppp..... cleppp... cleeeppp..

Berulang ulang, kaisar menusukkan belatinya pada perut, dada, leher, rusuk samping Shan Lung,dengan rasa kebencian dan amarah.

Shan Lung, yang sebelumnya sudah merasakan rasa sakit,, kini harus merasakan kembali rasa sakit yang membuat dirinya bertemu dengan ajalnya.

"Anda semua, sudah mendengar ucapanku dengan jelas!!"

"Mulai hari ini,, entah putih, hitam, netral maupun lainya,,,,,, kita akan berdiri sejajar dengan Zhu Xian"

"Ini adalah titahku,,, Kaisar Nan" ucap sang kaisar dengan sangat tegas pada semua tamu tamunya.

"Panjang umur bagi yang mulia Kaisar Nan" semua orang berlutut mendengar kaisar, menyampaikan titahnya langsung.

Kaisar menatap langit langit ruangan,...

"Seperti sejarah leluhur Kekaisaran dan Naga perak terdahulu,,,,kita pun,akan memperlihatkan pada mereka!! benua selatan selamanya layak di akui dan di segani" selesai berucap, kaisar kembali ke kursi singasana, dengan belati yang masih dalam genggaman tangan.

.............. ..........