Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
...Happy Reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
"Tapi kan... " Santi mencoba berbicara, tapi Greland memotong ucapannya dengan keras.
"Tapi apa!" katanya, dengan mata yang tajam menatap Santi.
Ia pun berjalan mendekat untuk mengambil meja itu kembali. Greland mengambil meja itu kembali dengan satu tangan dan meletakkan di depan kursinya. Lalu, ia menatap Mia yang masih terbaring di lantai kelas itu dengan mata yang mengintimidasi.
"Kalau kau berani mengambil meja ku lagi, habislah kau! Jangan kau pikir aku tak berani pada mu, karena aku bukan Greland yang dulu!" ancam Greland dengan nada pelan, tapi suaranya terdengar sangat menakutkan.
Mia yang masih kesakitan memandang Greland dengan mata yang penuh ketakutan. Ia tidak percaya bahwa Greland bisa berubah menjadi seperti ini. Greland yang dulu selalu menurut dan takut pada Mia, sekarang menjadi berani dan menakutkan.
Santi yang melihat situasi itu merasa tidak enak. Ia tahu bahwa Greland memiliki alasan untuk marah, tapi ia juga tidak ingin melihat Mia terluka lebih parah.
"Cepat! Cepat ada guru!" teriak siswa yang bergegas masuk ke dalam kelas, dengan suara yang keras dan penuh semangat. Santi membantu Mia bangun untuk kembali ke mejanya, sambil memandang Greland dengan mata yang penuh kemarahan.
"Awas saja kau Greland, kita adukan saja pada Bu Gina," ucap Santi, menatap Greland tajam. "Aduin sana, kamu pikir aku takut?" tanya Greland, mencibir dengan senyum yang mengejek.
Tak lama, Bu Gina masuk ke dalam kelas sambil membawa buku pelajaran. Ia tersenyum ramah pada siswa-siswanya, lalu duduk di kursinya menunggu ketua kelas untuk memimpin doa sebelum belajar karena pelajaran akan segera dimulai.
"Kita akan memulai pelajaran hari ini dengan doa," kata Bu Gina, dengan suara yang lembut dan penuh kelembutan. Ketua kelas pun memimpin doa, sementara Greland memandang Mia dengan mata yang masih penuh kebencian.
Mia yang masih kesakitan memandang Greland dengan mata yang penuh amarah. "Bu Gina! Greland mengambil meja ku," ucap Mia, mengangkat tangannya dengan nada yang menuduh.
Bu Gina pun memandang ke arah Greland, dengan mata yang penuh pertanyaan. "Greland, kenapa kamu mengambil meja Mia?" tanya Bu Gina, dengan suara yang lembut tapi tegas.
Greland hanya tersenyum kecil, tanpa rasa bersalah. "Dia mencoret meja ku, aku cuma mengembalikan saja meja yang dia coret," jawab Greland, dengan nada yang santai dan tidak peduli.
Bu Gina memandang Mia dengan mata yang penuh keheranan. "Mia, apakah kamu memang mencoret meja Greland?" tanya Bu Gina, dengan suara yang penuh pertanyaan.
"Mana ada aku mencoret meja mu!" teriak Mia, dengan suara yang keras dan penuh emosi. "Benar juga, yang mencoret meja ku adalah kalian semua, karena kau terlihat lemah, jadi meja ku menjadi sasaran kekesalan kalian di saat kalian punya masalah," kata Greland, dengan nada yang tajam dan penuh kebencian.
"Jadi bagaimana kalian ingin bertanggung jawab?" tanya Greland, berdiri dengan sikap yang tegap dan mata yang menantang. Ia memandang Mia dan teman-temannya dengan mata yang penuh kebencian, seolah-olah menantang mereka untuk membantahnya.
Mia dan teman-temannya terdiam, tidak bisa menjawab pertanyaan Greland. Mereka tidak menyangka bahwa Greland akan membalikkan keadaan dan menuduh mereka sebagai pelaku. Bu Gina memandang situasi itu dengan mata yang penuh keheranan, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
"Greland, apa yang kamu inginkan sebagai ganti meja mu yang rusak?" tanya Bu Gina, mencoba untuk menyelesaikan masalah.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
semangat up banyak"ceritanya bagus