BOCIL HARAP MENEPI DULU.
*
"
Valencia Remi, seorang gadis muda usia 19 tahun dari desa. Dia memiliki rambut hitam panjang dan mata coklat yang indah. Senyumnya manis dan lembut, membuat semua orang jatuh cinta pada-nya. Cia Pergi ke kota jakarta untuk mengejar impian kuliah di universitas.
*
Cia berteman dengan seorang yang sudah lama tingal di jakarta dan memperkenalkan Kehidupan malam kota yang glamor.
*
Cia mulai terjebak dalam pergaulan bebas dan mengenal Aksa yang menawarkan Kehidupan mewah.
*******
"Jadi Cewek Gue, makan seluruh kehidupan Lo....Gue yang tanggung." Kata Aksa.
*
"Kamu tau kan ? Aku sudah punya pacar." Jawab Cia.
*
*
Penasaran dengan pilihan Cia ? Yuk ikuti kisahnya..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10. Black Night cafe
0o0__0o0
Cia berjalan dengan percaya diri menuju sebuah kafe modern di pusat Jakarta, yang bernama "Black Night Cafe".Dia baru saja menerima panggilan telepon dari manajer kafe, yang memberitahukan bahwa dia diterima sebagai waitress di kafe tersebut.
Cia merasa sangat gembira, karena ini adalah hasil dari usaha-nya yang tidak pantang menyerah, hingga akhirnya di terima di salah satu tempat dia melamar pekerjaan.
Cia telah mengirimkan lamaran ke beberapa kafe di Jakarta, dan akhirnya "Black Night Cafe" yang memilih-nya. Saat ini Cia tiba di kafe, dia disambut oleh manajer yang ramah, Pak Andi.
"Selamat datang, Cia! Kami sangat senang kamu bergabung dengan tim kami," kata Pak Andi sambil menyodorkan tangan-nya.
Cia menyambut uluran tangan-nya dengan tersenyum tipis. Dia merasa sedikit gugup, tapi dia berusaha untuk tetap tenang.
"Terima kasih, Pak Andi. Saya akan bekerja dengan sangat baik dan penuh semangat" Jawab Cia dengan senyum merekah. Penuh semangat tinggi.
Pak Andi mengangguk dengan senyum lebar. Dia sangat menyukai semangat Cia dan juga tutur bicara-nya yang begitu lembut dan sopan.
Pak Andi kemudian memperkenalkan Cia kepada rekan-rekan kerjanya. Setelah'nya menyuruh salah satu karyawan-nya untuk mengantar Cia ke loker dan mengganti seragam kerja.
Hari ini suasana cafe sangat ramai pengunjung dari mulai remaja, dewasa dan ber-umur memadati tempat cafe Cia bekerja.
Black Night Cafe adalah sebuah kafe modern yang terletak di pusat Jakarta, dengan desain interior yang elegan dan minimalis.
Kafe ini dibuka oleh seorang pengusaha muda yang memiliki visi untuk menciptakan tempat yang tidak hanya menyajikan kopi berkualitas, tapi juga menjadi pusat komunitas yang eksklusif.
Black Night Cafe memiliki beberapa keunikan:
- Menyajikan kopi dari berbagai belahan dunia, dengan teknik seduh yang unik.
- Memiliki area lounge yang nyaman untuk bersantai dan berdiskusi.
- Menjadi tempat berkumpulnya orang-orang dari berbagai macam kalangan.
- Mengadakan acara-acara eksklusif, seperti pertunjukan musik live.
Namun, ada rumor bahwa "Black Night Cafe" juga memiliki sisi gelap, yaitu sebagai tempat pertemuan orang-orang berpengaruh dan berkuasa di Jakarta.
0o0-0o0
Cia berjalan dengan nampang di tangan-nya, menuju ke meja Nomor 3. "Permisi ini pesanan-nya" Kata-nya ramah sambil menata semua pesanan di atas meja. "Selamat menikmati" Sambung-nya. Lalu pergi dari sana.
Hari pertama kerja Cia sudah menjadi spot light, banyak dari pengunjung yang menggoda Cia dengan terang-terangan. Kecantikan, sikap ramah, dan bentuk tubuh ideal yang di miliki Cia. Mampu membuat kaum Adam dan hawa terpesona.
"Pesanan Meja Nomor 34" Beritahu Barista. Agar Cia segera mengantar pesanan tersebut.
Cia dengan cekatan langsung mengantar pesanan, dan menyajikan dengan senyum ramah. "Silahkan, Selamat menikmati".
"Ehm...Cantik boleh kenalan dong ?" Kata salah satu pelanggan menggoda Cia.
Cia tersenyum sopan dan menjawab dengan ramah "Saya Cia, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pesanan yang menunggu" Pamit-nya sopan.
Cia sebenar-nya sedikit terganggu, namun peraturan cafe ini harus selalu ramah dan sopan kepada pelanggan. Jadi mau tidak mau Cia harus mengikuti peraturan yang di tetapkan.
Suara Lonceng pintu masuk berbunyi, menandakan ada pengunjung yang datang. Cia memutar tubuh-nya ingin menyambut pelanggan, namun saat tau siapa yang datang. Ia hanya berdiri mematung di tempat.
Deg...!!
Tatapan mata Cia bertubrukan dengan mata tajam milik Aksa. Lelaki yang telah lancang mencuri first kiss-nya tanpa ijin. Dengan santai-nya Aksa melewati Cia begitu saja, menuju ke ruangan VIP dengan senyum miring.
Black Night Cafe menyediakan ruangan VIP khusus pelanggan yang ingin menikmati waktu tanpa gangguan. Dan ada pelayan khusus untuk melayani pelanggan VIP.
Nesya sebagai pelayan VIP langsung menghampiri Aksa dengan buku menu yang ada di tangan-nya. "Silahkan Tuan, ini menunya" Kata'nya ramah sambil meletakan buku menu di atas meja.
Aksa tidak merespon senyum genit Nesya yang memang sengaja Menggoda-nya. "Gue mau Cia yang melayani" Ujar'nya dingin. Tidak mau di bantah.
"Maaf tuan, untuk ruang VIP bukan bagian dari tugas Cia" Jawab'nya mencoba tetap ramah. Walau dalam hati-nya dongkol karena Cia berhasil mencuri semua spot light.
"Gue hanya mau Cia" Tekan-nya datar sekali lagi.
"Aksa, udahlah gak usah ribet. Semua pelayan di sini kan Memeng sudah ada bagian-nya masing-masing." Saut Ani-Ani yang tadi di bawah Aksa.
Nesya mengangguk setuju "Benar Tu____"
"Gue gak peduli" Potong Aksa. "Panggil Cia atau Cafe ini gue tutup". Desis-nya dingin. Tidak main-main.
Nesya melotot terkejut, dia tau bahwa pemuda ini anak orang kaya dan juga Atlit boxing yang cukup terkenal. Jadi Dia tidak mungkin membantah lagi karena resikonya berat.
"Baiklah mohon tunggu sebentar" Ujar Nesya masih sopan dan ramah. Yang hanya dapat balasan dengusan dingin dari Aksa.
Nesya keluar dengan langkah lebar menuju ke ruangan Owner yaitu Dika. Dia menyampaikan permintaan dan ancaman dari Aksa.
5 menit kemudian, Dika mendatangi ruangan VIP "Mohon maaf, Ada yang bisa saya bantu tuan ?' Kata Dika mencoba ramah.
Aksa menatap tajam ke arah pemilik Cafe ini. Ia geram karena permintaan-nya masih harus di pertanyakan ulang. Padahal tinggal panggil Cia, maka semua beres. Tidak perlu berlama-lama.
"Susah sekali tinggal mengabulkan permintaan gue" Geram Aksa dalam hati. Dia bukan orang penyabar, namun demi Cia. Aksa menekan kesabaran-nya.
"Gue mau Cia dan Gue sanggup bayar berapapun" Tukas Aksa dingin. Tidak mau di bantah.
Dika menghela nafas panjang, apalagi melihat wajah datar Aksa yang yang nampak sangat mengeras. Mau tidak mau Ia menyetujui-nya.
"Baiklah Tuan, tunggu sebentar" Putus-nya pada akhirnya mengalah. Demi kelangsungan Cafenya. Ia sadar, Aksa bukan lawan-nya.
Dika tidak mau ambil resiko, cafe ini dia bangun dengan susah payah. Dan dia tidak mungkin menghancurkan usaha keras-nya hanya karena hal sepele.
Dika meninggalkan ruangan VIP menuju ke arah Cia yang ada di depan Barista, yang siap mengantarkan pesanan pelanggan.
"Cia.." Panggil Dika lembut. "Tolong kamu layani pelanggan di ruangan VIP". Perintah-nya.
Cia menoleh ke arah Bos-nya dengan alis menukik ke atas bingung. "Maaf Pak, Bukanya sudah ada pelayan khusus untuk tamu VIP ". Ujar'nya sopan.
Dika menatap Cia memohon, dia tau bahwa Cia nampak keberatan dengan Perintah-nya. "Itu benar, Tapi Tamu itu meminta kamu yang melayani-nya. Jelas-nya mencoba untuk membuat Cia mengerti.
Cia meng-hembuskan nafas'nya dalam, dia tau bahwa Aksa adalah tamu yang di maksud oleh Bos-nya. karena ini awal dia kerja, dengan berat hati Cia menyetujui-nya.
Cia tidak mungkin menolak permintaan Bos-nya, karena itu terkesan tidak sopan. Dia hanya pekerja baru dan butuh kerjaan ini untuk menyambung hidup'nya.
"Baik lah pak. Saya kesana sekarang" Jawab'nya mencoba senyum tipis walaupun terpaksa. Dika mengangguk dengan senyum lega.
0o0__0o0
Ruang VIP Aksa duduk tenang di atas sofa empuk dengan bibir yang menghisap sebatang rokok, yang terselip di di sudut bibir-nya.
Aksa nampak seperti aura tuan muda kaya raya, dengan paras tampan di balik wajah datar'nya. Dan menjadi incaran para kaum hawa. Seperti saat ini...
Ani-Ani Yang di bawah Aksa, lagi bersimpuh di lantai sambil memanjakan Pusaka milik-nya dengan begitu lihai. Namun dia tetap diam tidak peduli.
Pikiran Aksa melayang pada kejadian saat Dia mencium bibir Cia. Yang sampai saat ini masih melekat jelas di memori-nya. Bagaimana rasa-nya ? Kenyal-nya bibir itu masih terasa jelas di lidah-nya.
"Sial..." Umpat Aksa geram. Pusaka'nya langsung membengkak hanya dengan mem-bayangkan bibir Cia.
Aksa membuat asal Putung rokok-nya yang masih susah setengah. Dia menjambak kasar rambut Ani-Aninya, lalu dia rebahkan di atas meja.
Aksa ngakang, lalu langsung memasukkan Pusaka'nya ke dalam mulut-nya. Dia langsung bergerak maju-mundur dengan cepat.
"Argh...Cia" Aksa terus memacu tubuh'nya dengan menyebut nama Cia. Hingga membuat wanita yang ada di bawah-nya kelabakan.
Aksa tidak peduli dengan wanita itu, toh dia membayar mahal untuk membuat diri-nya puas. Dia semakin menekan dalam benda ber-urat milik-nya sampai tembus ke kerongkongan-nya.
Engh...! Engh..!
Wanita itu semakin kelabakan, dia memukul-mukul paha Aksa. Tanda bahwa dirinya butuh nafas. Namun Aksa mengabaikan-nya.
Aksa semakin bergerak Liar, cepat dan dalam. Apalagi dia melihat Cia yang baru datang, dan langsung berdiri mematung di tengah pintu.
Cia terpaku syok, dia sangat terkejut meyaksikan adegan dewasa secara live. Untuk pertama kali-nya dalam hidup-nya. Ia ingin pergi, namun kaki'nya terasa berat untuk di ajak melangkah.
Aksa menyeringai dengan gerakan yang semakin intens. Tatapan matanya di lepas dari mata Cia. Sampai akhirnya Aksa mengerang keras.
"Argh...Cia" Aksa mendapatkan pelepasan-nya dengan menyebut nama Cia.
Aksa bangkit dari atas tubuh Ani-Aninya, dengan sengaja dia berdiri menjulang menghadap Cia. Dengan Pusaka'nya yang masih berdiri kokoh.
Glek..!
Cia melotot terkejut, dia menelan ludah'nya kasar. Saat Tatapan mata'nya tertuju ke arah bawah, dimana Aksa dengan santai-nya mengocok benda ber-urat milik-nya.
"Aaaaaaa....Dasar Cowok Gila" Teriak Cia keras. Saat kesadaran-nya kembali.
0o0__0o0