NovelToon NovelToon
SUNDIRAH

SUNDIRAH

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:293.1k
Nilai: 5
Nama Author: Delima Rhujiwati

Sundirah, adalah anak seorang pekerja upah harian, sebagai pemetik kelapa. Perjalanan cinta Sundirah dengan Mahendra, putra semata wayang juragan kopra adalah sebuah ujian yang tidak mudah ia lalui.
kehilangan kedua orang tua sekaligus bukan fakta yang mudah di terima.
Atmosiman, yang semula sebagai sosok penyayang, melindungi dan penuh kewibawaan. Hanya karena tergiur oleh sebuah kehormatan, Dia lupa akan tujuan utama didalam kehidupannya.
Lurah Djaelani, bersama kamituwo. Sebagai pamong yang seharusnya menjadi teladan pada masyarakat.
Lupa kewajiban sebagai kepala desa, dan lebih memburu harta, berjudi sabung ayam dan menjodohkan anak gadisnya, yang semata-mata untuk menguasai harta sang juragan.
Mampukah Sundirah menghadapi semua cobaan dalam kisah cinta dia, nyawa orang tua nya sebagai taruhan atas nama cinta.
Duri yang paling mematikan disini adalah sosok seorang kamituwo. akan kah ambisi mereka berhasil membawa keberkahan?
Ikuti sebagian dari kisah yang nyata seorang Sundirah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta dalam diam

Suara hentakan dadu di meja, perpaduan dengan suara riuh permainan judi kluthuk, semakin lama semakin memanas.

Tawa manja wanita-wanita pendamping mereka, mengundang gairah untuk melakukan nafsu syahwat. Asap kepulan rokok, menyesakan nafas bukan halangan bagi mereka.

Di sebuah ruangan tertutup, erangan kenikmatan memburu nafas nafas penuh gairah. Peluh kepuasan bergulir enggan mengering, mendominasi andrenalin mereka menuju indahnya puncak nirwana yang mereka ciptakan.

Wanita pemuas nafsu itu merengek manja. "Kang... kapan kamu menikahi ku?" Jari jemari wanita itu menari lembut di dada, bidang dengan berpeluh itu.

"he...he...he.. kamu, nggak usah memimpikan sebuah pernikahan. Sudah beruntung kamu bisa dalam pelukan ku, dan menikmati kejantanan ku."

"Masih banyak wanita-wanita di sana, yang menginginkan ku nikmati surganya." Tawa mengejek itu terdengar menyakitkan, bagi siapapun yang mendengarnya.

"Apa, masih kurang kehangatan yang aku berikan, kang?"

"Sampean, sudah menikmati setiap inci tubuh ku kang! masih kurang juga." Wanita tetap merengek.

"Kamu itu ya! yang penting dapat uang dari ku, dan bisa memuaskan aku. sudah cukup! jangan mimpi yang aneh-aneh." Tawil berlalu keluar kamar, sambil membetulkan celana dan mengalungkan baju yang ia kenakan.

Duduk di amben, sambil menghisap tembakau linting. menikmati kepuasan yang ia capai.

Tawil salah satu komplotan begal, yang telah berkomplot dengan Kamituwo.

Sedangkan di pojok ruangan gedhek itu, kamituwo duduk melamun. Asyik menuang tuak, menegak lagi dan lagi. Senyum menyeringai mengerikan melukiskan betapa dalam nya dendam itu menghujam menusuk jantung nya.

*******

Flashback kamituwo

Pikiran dan siasat untuk menjatuhkan lurah Djaelani, mengambil sebagian harta nya, sudah terkubur jauh.

Bagaimana mau menjadi lurah? kalau sudah menjadi seorang buronan, ini hanya mimpi saja.!

Lima belas tahun bukan waktu yang pendek, untuk menyimpan dendam itu rapat rapat.

Kecewa dan kemarahan, membawa dia kepada dendam yang membabi buta. Kamituwo Sardi yang dulunya pemuda tampan pendiam, sopan dan santun dalam bertutur kata.

Hingga mencintai dalam diam, sosok gadis cantik, yang memiliki senyum manis. Siapapun akan terpikat, lembut suaranya, kulit sawo matang khas gadis desa. Dengan rambut panjang yang terurai ikal bergelombang.

Mencintainya dalam diam, menghayalnya dengan merajut kerinduan tanpa kenyataan. Hingga membelenggu asa dalam kebekuan.

Rukmini...! Iya..... dia Rukmini, saudara perempuan lurah Djaelani.

"Kau harus kaya dulu Sardi, sebelum meminang Rukmini. karena aku tidak mungkin berbagi peninggalan ayahku dengan pemuda miskin seperti mu." Kata-kata Djaelani begitu menyakitkan, bagi siapapun yang mendengarnya.

"Saya tidak mengharapkan apapun, saya hanya mencintai Ning Rukmini. Saya mohon ijinkan cinta kami tumbuh dengan wajar."

"Saya bukan laki-laki kaya, akan tetapi saya mampu menghidupi Ning Rukmini. saya mencintai nya kang Djaelani."

Rukmini, mendengar semua percakapan antara Sardi dan Djaelani. Tersenyum penuh harap, akan restu dari saudara tua selain Ibu yang melahirkan.

Cinta Sardi dan Rukmini, nyatanya tidak bertepuk sebelah tangan. Mereka saling mencintai dalam diam.

Angin sore membawa kan sebuah janji, bertemunya sepasang kekasih untuk memenuhi rasa kerinduan.

Dengan di temani Sulistyowati yang saat itu menggendong Sudargo kecil, terlelap dalam gendongan sang Ibu.

Dengan senyum malu-malu, mereka saling pandang. Siapa yang menduga itu adalah terakhir kali nya Sardi menikmati senyum manis itu.

Gadis itu telah pergi, hilang entah kemana. berbulan-bulan... tanpa kabar, tanpa cerita . Hingga suatu hari terdengar berita duka, Gadis manis itu telah berpulang, untuk selamanya.

Tubuh Rukmini terbaring kaku, wajah ayu itu telah tiada. Tubuh gadis itu bagaikan tulang berbungkus kulit. mata itu terpejam, tanpa nafas kehidupan.

Tragis.... Mengenaskan....

Tangis Ratmini sang ibu, tidak mampu memutar kembali waktu. Cinta Rukmini terbawa mati dalam pasungan saudara, sedarah dan sekandung.

Keserakahan Djaelani telah menutup mata dan hatinya. kekayaan dan kedudukan membutakan kehidupan.

"Djaelani! aku akan menuntut kematian Rukmini, Kau harus membayar lunas perbuatan mu." Tangan berotot itu mengepal.

"Berbaringlah dengan tenang Rukmini, kita akan bersama kelak. bila waktu nya telah tiba."

Tak mungkin kita bersama, maka aku selalu menuliskan syair-syair di hati. Dimanakah kehidupan dunia dapat diatur sesuai mau ku, lantas kamu dan aku menjadi kita.

Hanya dapat, memanggil ingatan untuk kemudian mengusir kesunyian. Tapi ia kemudian datang tak pernah sendirian

Selalu ia beserta kerinduan.

Terbayang suatu hari tangan kita terkait, Terlelap-lelap bersama dibawah saku langit. Sepi ini kemudian selalu mengantarkan ku padamu

Flashback off

******

"Bos.... bos.... melamun saja bos..." Bogel mendekat.

"Mikirin apa bos...? kan tinggal pilih, wanita yang sebentar lagi melahirkan itu . Atau anak tua bangka lurah Djaelani itu".

"Apalagi yang membuat, wajah mu seperti mau meregang nyawa saja bos."

"hee...he...here... jangan marah bos, nanti lekas tua."

"Kau belum pernah menjadi seperti ku Bogel, jaga bacot mu. Jangan ada yang menyentuh dua wanita itu, mereka milik ku".

"Jangan ada satu pun, dari kalian ada yang berani melukai mereka! kalian akan berhadapan dengan ku."

Kamituwo kembali meneguk air memabukkan itu, dengan berbagai macam pikiran yang memenuhi kepalanya.

Sementara di desa Setinggil, Slamet telah berunding dengan Paini. Mereka menentukan hari dan pasaran yang tepat, untuk berkunjung ke rumah Ratmini dan melamar Sulastri.

"Sudah yu.. tidak usah khawatir. Ini adalah tujuan yang mulia, Menyatukan dua anak manusia. dan menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan."

"Dan semoga, lurah Djaelani segera insaf. Yang saya khawatirkan, orang misterius itu akan kembali dan membahayakan jiwa Sulastri."

"Slamet... ini bukan hal sepele. Nyonya Ratmini jauh hari, telah berpesan dan sepertinya itu akan terjadi."

"Jito! nasib mu dengan nasib Sundirah, tidak berbeda jauh. ***Sing waspodo***, setelah menikah nanti kalian akan menempati rumah ***Gedong*** di ujung jalan itu."

"Rumah tersebut adalah peninggalan ***Lurah dongkol***, untuk Rukmini saudara perempuan ndoro Djaelani. Sedangkan sawah yang selama ini mbok kerjakan, juga milik nyonya Ratmini."

"Kamu harus sabar le... Lurah Djaelani sedang dalam incaran musuh musuh nya."

Mata paini jauh menerawang pandangan, kejadian demi kejadian yang menimpa Sundirah. Membuat dia khawatir juga, bagaimana pun semua permasalahan, berawal dari lurah Djaelani. dan tidak akan menutup kemungkinan musuh Djaelani juga tidak sedikit.

"Mbok... jangan khawatir. Saya mencintai Sulastri, bukan karena berharap peninggalan, atau kedudukan seperti mereka."

"Demikian pun saya yakin, Sulastri tentu tau siapa kita Mbok! Cinta kami tulus."

"Ikhlas kan Mbok.. saya tetap Harjito, kemana pun hati jito berlabuh. kepangkuan mbok juga saya kembali."

Jito, menundukkan kepala dalam pangkuan paini. Paini mengelus pelan kepala Jito.

"Pergilah le, manut sama pak lik. Mbok tidak pernah menghalangi cinta kalian, mbok selalu mendoakan kebahagian untuk kalian. menjalani beratnya kehidupan kalian mendatang."

"Bawa pulang Sulastri, ***Ojo ngebyah Uyah*** Yu, nyatanya Lastri sangat peduli menyatukan den Hendra dengan Sundirah." Slamet me mantapkan hati Paini.

\*\*\*\*\*\*\*

***Gedhek*** \= ***anyaman*** ***dari*** ***bambu yang biasanya di pakai untuk dinding rumah***.

***Lurah dongkol \= Mantan lurah yang sudah tidak berkuasa***.

***Ojo ngebyah Uyah \= menganggap sama, menyama-ratakan sesuatu yang berbeda***.

Aaaahhhkk... akhirnya up juga 🤣🤣

Makasih sudah menunggu dan maaf agak lemot 🤧

Komen, love , rate and jempol kalian adalah penyemangat ku.

Love all of you 😘😘

1
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/dagdig dug duarrrrr
dengan warti kali ya🤔
bakwan dong😭😭🤣
flash back kah🤔
kmna belahan jiwaku/Grimace/
next.lnjuttt
knpa naris jadi maria🤭
/Sleep//Sleep/emng sih masa lalu susah buat di lupain...tp kenyataannya harus di lupain .
klo rondo kmbang apa/Silent/
iyuppp.btul itu pastinya/Hey/
cieeee yg masih ngerasa mudaaa/Facepalm/
/Sneer//Sneer/udah tuapun teteppp
uenak iki🤤
apa itu bneran ada/Sleep/
🙄udah susah payah mosok amnesia
/Facepalm//Facepalm/yg nulispun jdi ikutan emosi
imut nggk sih/Facepalm//Facepalm/pling juga karatan/Joyful//Joyful/
typo..# naris
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/yg bner ja karatan
wuaduhhh😳
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!