"Witing tresno jalaran soko kulino" Percayakah kamu akan kata kata itu?
Rasa suka dan nyaman ada karena sudah terbiasa. Tapi, bagaimana bila rasa itu di salah artikan? atau menolak untuk merasakan.
Ketika persahabatan yang sudah terjalin belasan tahun, di uji oleh sebuah perasaan yang bertepuk sebelah tangan.
Antara rasa nyaman dan cinta, manakah yang akan di pilih oleh Kenzo?
Benarkah dia mencintai Arsy? atau hanya sebatas mengaguminya saja?
Dan benarkah dia hanya menyayangi Naura karena sahabat kecil? Atau sayang karena cinta?
Ikuti kisah Kenzo Aprilio Nolan, laki laki tengil si biang rusuh yang sedang di landa dilema antara Nyaman dan Cinta pada dua orang gadis yang sejak kecil ia kagumi dan sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengantar sekolah
“Ken, sekolah kita beda loh, dan jarak nya saling bertabrakan. Kenapa pakai jemput sih? Nanti kalau kamu telat gimana?” tanya Arsy saat melihat kekasih nya sudah menjemput nya pagi pagi.
“Gapapa, demi kamu, apa sih yang enggak!” jawab Ken dengan mengerlingkan sebelah matanya.
“Ya udah, aku ambil tas dulu,” Ken menganggukkan kepala nya, sambil menunggu Arsy bersiap dan mengambil tas nya, ia di jamu oleh ayah Rasya yang mengajak nya mengobrol sedikit.
Meskipun canggung, namun menurut Ken, ayah Rasya orang yang baik dan lembut. Dan beruntung nya, ayah Rasya juga mendukung hubungan putrinya dengan Ken. Merasa mendapatkan lampu hijau dari calon mertua, tentu saja membuat hati Ken semakin bersemangat.
Setelah beberapa saat, kini Arsy sudah selesai bersiap dan mereka pun segera pamit untuk pergi ke sekolah. Selama perjalanan menuju sekolah Arsy, Ken selalu menggenggam tangan kekasih nya dengan lembut. Entah mengapa, hanya dengan menggenggam tangan sudah bisa membuat Ken merasa sangat nyaman.
“Tumben gak bawa motor?” tanya Arsy.
“Aku gak mungkin bawa motor kalau jemput kamu,” jawab Ken tanpa menatap ke arah Arsy, karena kini matanya fokus dengan jalanan di depan yang sedikit macet.
“Kenapa?” tanya Arsy mengerutkan dahi nya. ‘Apakah kalau motor hanya untuk Naura?’ imbuh nya namun hanya terucap dalam hati.
“Aku gak mungkin tega biarin, kamu kepanasan atau kehujanan, Sayang. Aku gak mau, nanti bidadari ku sakit,” jawab Ken dengan senyum menggoda.
“Dih, gombal banget, modus.” Cetus Arsy namun ia juga ikut tersipu malu.
Ken hanya terkekeh gemas melihat wajah kekasihnya yang merona saat mendengar gombalan nya yang receh. Tak berapa lama, kini mobil Ken sudah sampai di sekolah Arsy. Ken tidak langsung pergi, namun ia malah ikut masuk ke dalam sekolahan dan mengantarkan kekasih nya ke dalam kelas.
Tentu saja hal itu membuat gempar seluruh siswi sekolahan Arsy. Berbagai bisikan kagum terhadap Ken sellau ia dengar sepanjang menuju kelas Arsy, tentu saja hal itu membuat gadis itu berdecak kesal, namun berbeda dengan Ken yang malah senang ketika melihat kekasih nya cemburu.
“Kamu seneng banget sih lihat aku kesel,” kata Arsy memanyunkan bibir nya dengan kesal.
“Seneng lah, itu tanda nya kamu cemburu. Dan cemburu itu kan tanda nya cinta, marah tanda sayang,” goda Ken lagi dengan tersenyum khas nya, membuat Arsy lagi lagi memanyunkan bibir nya dengan kesal, “Ya udah, aku pergi dulu yah. Nanti pulang sekolah aku jemput.”
“Hemm, hati hati dan jangan ngebut. Gapapa telat dan dapat hukuman daripada kamu ngebut nanti ada apa apa di jalan.” Kata Arsy, Ken menganggukkan kepala nya dan benar benar pergi meninggalkan sekolah Arsy.
...🍁🍁🍁...
Sementara itu, di sekolahan Naura. Sejak tadi Naura Clay dan Harry sudah menunggu kedatangan Ken. Hanya tinggal beberapa menit lagi, bel sudah berbunyi namun laki laki tengil kang rusuh itu belum juga menampakkan diri.
“Ra, lo udah hubungi dia?” tanya Harry yang sejak tadi sudah mencoba menelfon Ken namun tidak mendapatkan jawaban.
“Tadi pagi dia bilang gak bisa jemput, dia mau jemput Arsy. Ya mungkin dia masih di sana kali,” jawab Naura dengan raut wajah datar nya.
“Are you oke?” tanya Clay dengan suara pelan menatap mimik wajah Naura.
“Hahaha, emang gue kenapa? Demam kemaren gue udah sembuh. Nih pegang, badan gue udah gak panas,” jawab Naura dan mengambil telapak tangan Clay untuk di arah kan ke kening nya.
Tentu saja bukan itu yang di maksud Clay, ia menanyakan hati Naura saat mengetahui Ken lebih memilih Arsy di banding dirinya. Ya meskipun memang Ken dan Arsy sudah menjalin hubungan, namun Clay tahu bahwa hati Naura masih begitu sakit.