Janda Satu Miliar

Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit, Akhirnya mereka sampai.

Mira turun dari taxi tidak lupa pula untuk membayar.

Menekan bell, Tidak berselang lama ada yang keluar dari rumah itu.

"Kau!Mau apa datang ke mari?

"Asalamualaikum? Mira mengucapkan salam."Tetapi Nilam tidak menjawab, Malah menatap nya dengan tatapan sinis.

"Untuk apalagi kamu datang ke mari? Bukannya kemarin kau sudah di usir.Tidak tahu malu sudah di usir juga.Sudah sanah pergi, Nilam pun membalikkan tubuhnya ia akan pergi meninggalkan Mira yang masih berdiri."

Mira tidak bisa berkata apapun selain diam, Baru juga Nilam akan melangkah masuk, Terdengar suara dari balik pintu.

"Eh Mira!Sudah sampai? Parida menyambut dengan hangat.Yuk kita masuk, Parida langsung menggendong Zay"

"Sudah dari tadi, Ma! Tapi di usir lagi.Mira berkata sambil melihat ke arah Nilam"

"Ya sudah kita masuk dulu, Udah sarapan belum?Tanya parida terhadap mira, Kita sarapan bareng yuk, Mama masak banyak hari ini." Parida mengjak Mira untuk sarapan bersama.

"Sudah,Ma! Mira buru-buru berangkat ke kantor takut terlambat,Titip Zay, Ma! Ucap Mira

"Iya kamu yang tenang kerjanya, Biar mama yang jaga Zay jangan khawatir aman ko. " Ucap parida meyakinkan Mira bahwa Zay akan baik-baik saja.

"Terimakasih, Ucap Mira. "

"Mira pamit ya,ma! Permisi.

"Baiklah hati-hati di jalan, Parida memberi pesan agar Mira hati-hati di jalan. "

Mira pun pegi meninggalkan zay, Di rumah Bu parida.

Perida membawa Zay masuk di sambut oleh Basrie, "Eh ini toh cucu kakek? Basrie menyambut hangat kedatangan Zay.

"Ganteng kan,!Mirip nenek nya. Ujar parida,

"Mana ada mirip kamu yang ada mirip aku tahu, Ucap Basrie yang tidak Mau kalah oleh parida"

Mereka berdua tertawa, Beda hal nya dengan Zay yang merasa ketakutan melihat wajah Basrie.

"Kenapa zay,Apa ada sesuatu?Tanya parida.

"Tidak nek, Zay takut sama kakek tua itu? Zay berkata sambil bersembunyi di balik tubuh parida. "

"Jangan takut itu kakek nya Zay, Baik ko dia sayang sana zay." Parida berusaha meyakinkan Zay agar jangan takut terhadap sang kakek.

"Tapi Nek! Jika dia baik kenapa selalu membuat Mama menangis? Zay berkata sambil menatap wajah

sang kakek, Yang terlihat memucat mendengar perkataan sang cucu.

"Deg,!Hati parida terasa sesak,Begitu banyak luka yang di berikan keluarganya terhadap Mira dan Zay.

Sehingga menyimpan trauma begitu besar buat Zay.

"Jangan takut ya, Kan ada Nenek di sini, Kakek itu sebetulnya sayang sama zay, cuma keadaan saja."

Parida pun memberi pengertian kepada Zay, Bahwa kakek nya tidak sejahat yang di bayangkan.Meskipun pada kenyataannya emang jahat.

Sebetulnya Basrie ingin sekali memeluk Zay, Tetapi Zay belum bisa menerima dirinya.Zay pun duduk di sofa, Mereka semua berkumpul di sanah.

Termasuk anak-anak nya Roxy juga Nilam pun tidak ketinggalan.

"Pa, Ma! Kenapa mereka ada di sini, Aku tidak suka? Ucap Nilam dengan nada judesnya.'

"Iya Pa! Aku juga tidak suka"Roxy juga ikut menimpali ucapan sang istri.

"Kenapa kalian tidak suka,? Zay itu kan keponakan kalian anak dari kakak kamu,Kenapa kalian keberatan." Ucap Basrie dengan tatapan tajam terhadap anak dan menantunya.

"Paling juga dia itu mau harta doang, Dengan memperalat anaknya yang penyakitan itu? Ucap nilan dengan nada judes, Nilam menunjukan bahwa tidak suka dengan kehadiran Zay di rumah ini.

"Betul itu,Pa,!cap Roxy."

"Dari mana kalian tahu itu,? Selidik Basrie sambil menatap anak dan menantunya itu dengan bergantian."

"Aku tahu saja pa, Wanita seperti mira itu kan pandai sekali mengelabui orang, Seperti halnya dengan k Jul.

Jika saja tidak bertemu dengan wanita itu,Ka Jul mungkin masih hidup"Ujar Roxy.

"Roxy,!Bentak Bu Parida, Jaga bicara mu, Tidak sepantasnya kamu bicara seperti itu. Jangan pernah kamu menilai orang dari luarnya, Bisa saja yang terlihat baik padahal hatinya sangat jahat.Yang hitam belum tentu kotor dan yang putih tidak selamanya suci.Jangan pernah kamu katakan itu lagi," Parida bicara dengan penuh penekanan.

"Jika kalian tidak suka dengan keputusan ku maka kalian bisa pergi dari sini, " Basrie pun berbicara dengan nada yang me nunggu sorot mata yang tajam terhadap anak dan menantunya.

"Oh, Jadi Papa mengusir kami demi wanita murahan itu, Baik! aku pergi."Roxy pun pergi meninggalkan Basrie dan Parida di ruang tengah di susul oleh Nilam.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Mira pun sudah sampai di kantor, Dengan sigap ia segera masuk ke ruangannya.

Beruntung sekali hari ini tidak telat datang ke kantor,Meskipun begitu banyak drama hari ini.

Hatinya tidak tidak tenang meninggalkan zay di rumah Bu Parida, Setelah mendengar ucapan Nilam tadi pagi.

Mira pun bergumam,

Apa mereka memperlakukan Zay dengan baik,? ''

Semua pikiran itu terlintar di kepala mira.

Ia juga berusaha menepisnya, Ahh kenapa aku bisa berfikir seperti itu.

Toh mereka juga keluarganya Zay juga.

Aku harus fokus kerja biar cepat kelar ini semua pekerjaan nya.

Tiba-tiba telepon di ruangan tersebut bunyi.

"Hallo dengan mira, Ada yang bisa di bantu?

Mira menjawab telepon tersebut.

"Ke ruangan saya sekarang?Ucap si penelepon tersebut.Panggilan pun di matikan secara sepihak."

"Dasar orang aneh"Ucap mira sambil berdiri.

Mira bergegas pergi menuju ruangan tersebut.