Di suatu hari paling terpuruk di hidup Dinda, dia bertemu dengan seorang wanita paruh baya. Wanita tua yang menawarkan banyak bantuan hanya dengan satu syarat.
"Jadilah wanita bayaran."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat by Itta Haruka07
Iklan dulu ges, mampir dulu ke salah satu karya baru Geng Anu, Ratu Somplak ❤️
Judulnya : Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat
By : Itta Haruka07
Bab 1.
Kania tercengang mendapati surat peringatan dari bank yang menyatakan rumahnya akan dilelang dalam waktu dua minggu ke depan jika dia tidak bisa membayar utang-utangnya pada bank. Padahal, baru kemarin dia berhasil meminta waktu pada debtcolector yang akan menyita motornya, sekarang dia juga harus membayar tunggakan di bank. Dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat?
Tidak menemukan jalan lain, Kania mencoba mengajukan pinjaman pada perusahaan. Namun sayang, lagi-lagi dia ditolak karena dia hanya pegawai biasa yang tidak bisa meminjam dalam jumlah besar.
“Apa aku ke luar negeri saja jadi TKI?”
Kania yang baru pulang bekerja dan melemparkan tasnya ke kasur. Dia ikut merebahkan diri di kasur kamarnya dan menatap langit-langit kamar yang catnya mengelupas di mana-mana.
“Tidak! Kalau aku jadi TKI, siapa yang akan mengurus utang di sini? Sekolah bahasa jadi TKI juga pasti lama, tidak mungkin aku bisa mendapat pekerjaan di luar negeri dalam waktu singkat. Bunga di bank akan semakin meningkat. Aku harus bagaimana?” Kania berteriak karena frustrasi dengan hidupnya.
Semua bermula dari ayah Kania yang ditipu oleh rekan bisnisnya. Karena utang-utang itulah sang ayah bunuh diri dan menyebabkan ibunya sakit-sakitan sampai akhirnya meninggal dunia.
Utang yang tidak memiliki asuransi itu, akhirnya menjadi beban Kania. Laki-laki dengan badan besar, tegap, dan tampang menyeramkan silih berganti menghantui hidup Kania.
Dalam kekalutan batinnya itu, Kania mengeluarkan ponsel miliknya. Dia membuka kontak telepon dan mencoba menghubungi siapa-siapa yang mungkin bisa membantu masalahnya.
Hingga akhirnya, Kania menemukan sebuah nama dari teman SMA dulu yang kini bekerja di kelab malam. Dari informasi yang Kania dapat, temannya yang bernama Farah itu menjadi pekerja malam dan bisa mendapatkan uang jutaan dalam semalam.
“Apa aku harus menjual diri? Satu-satunya yang kumiliki sekarang hanyalah keperawanan. Mungkin keperawanan bisa dibeli dengan mahal,” gumam Kania putus asa.
****************
Dengan tekad yang bulat dan melupakan harga diri, Kania akhirnya mendatangi kelab malam bersama Farah yang berubah nama menjadi Queen. Di tangan Queen, Kania menjelma menjadi sosok wanita seeksi yang sangat menggoda dengan pakaian super ketat. Queen lalu menawarkan Kania pada beberapa tamu eksklusif dengan harga yang fantastis tentunya karena Kania masih perawan.
Saat itu, Satria sedang menemani kliennya pergi ke kelab malam. Ia tidak sengaja mendengar saat Queen menawarkan Kania pada orang-orang penting yang pasti berduit. Laki-laki itu merasakan gaairahnya yang tiba-tiba bangkit saat melihat dari dekat penampilan Kania yang luar biasa cantik.
Jika wanita itu benar-benar perawan, pasti dia memiliki sebuah alasan khusus yang membuatnya menjual keperawanan. Dia semakin penasaran dengan sosok Kania, apalagi senyuman gadis itu membuat Satria terpikat dengan pesonanya. Jika Satria bisa memiliki gadis itu, pasti malam-malamnya tidak akan kesepian lagi.
Satria akhirnya bisa bernegosiasi dengan Queen saat Kania ke toilet dan berhasil. Satria diminta Queen untuk menunggu di sebuah ruangan VVIP yang sudah dipesan oleh Queen.
Sementara itu, Kania yang kembali dari toilet, mendapat kabar gembira dari Queen karena ada orang yang membeli keperawanannya dengan harga tinggi. Bahkan, Kania bisa menutup hampir seluruh utangnya dengan harga tersebut. Dengan perasaan bahagia bercampur takut, ia mendatangi ruang VVIP yang telah dipesan dan menemui Satria dengan gugup.
“Demi uang. Aku harus rileks. Aku telah melangkah sejauh ini, setelah semua utangku lunas, aku akan meninggalkan dunia hitam ini dan melupakan semuanya!” Kania menetralkan rasa gugupnya dengan terus menarik napas berat, hingga akhirnya dia mulai membuka pintu ruang VVIP itu.
Betapa terkejutnya Kania saat melihat Satria, pemilik perusahaan sekaligus atasannya di kantor ada di ruangan itu. Seorang bos yang tidak mungkin dia temui di kantor karena dia hanya pegawai biasa. Laki-laki beristri yang sangat terkenal di kalangan pegawai karena ketampanan dan wibawanya.
Mimpi apa semalam bisa bertemu dan bahkan Kania akan menyerahkan mahkota berharga pada atasannya sendiri. Akan tetapi, bagaimana kalau Satria mengenalinya?
Celaka! Alasan apa yang nanti akan Kania berikan?
Semakin gugup saja Kania saat harus berjalan semakin mendekati Satria. Dengan ragu-ragu dan hati berdebar seraya mengucap harap, jangan sampai laki-laki itu mengenalinya. Kania pun melangkahkan kaki jenjangnya mendekati Satria.
“Kania ya?” Laki-laki itu berdiri dan menyalami Kania dengan senyuman ramah. Wajahnya yang tampan menjadi daya tarik utama selain uangnya yang banyak.
“I-iya, Tuan.” Kania merasakan jantungnya yang semakin tidak terkendali. Kalau laki-laki ini mengenalinya, benar-benar tamat riwayat Kania.
“Baru pertama ya? Kelihatan gugup begitu. Santai saja, saya juga baru pertama jajan kok,” balas Satria tersenyum.
Kania semakin terkejut mendengarnya, tapi dia bisa bernapas lega karena kelihatannya Satria memang tidak mengenalinya.
“Daripada kamu menjual diri, bagaimana kalau kamu menjadi istri kontrak saya. Sayang sekali kecantikan kamu kalau dinikmati banyak laki-laki. Dengan saya, kebutuhan kamu akan terpenuhi, dan kamu tidak perlu menjadi wanita malam yang pasti akan membuat keluarga kamu malu,” kata Satria dengan sangat yakin.
Kania tahu betul bahwa bosnya itu sudah mempunyai istri. Jika dia menjadi istri kontraknya, bukankah dia sama saja dengan seorang perebut suami orang?
“Saya menjadi istri, Tuan?” tanya Kania. Dia sama sekali tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
“Ya, kita menikah secara kontrak, dan saya akan menjamin kehidupan dan keuangan kamu selama kontrak, tapi kamu harus perawan. Saya tidak mau memiliki sesuatu yang menjadi bekas orang lain. Belum lagi risiko penyakit menular. Kalau kamu terbukti tidak perawan, kamu harus kembalikan uang saya.”
Kania berpikir keras. Harga yang ditawarkan Satria pada temannya belum bisa menutup seluruh utangnya. Kalau dia menjadi istri kontrak dan mendapat uang lebih banyak, itu pasti lebih baik daripada dia menjual diri lagi. Apalagi jika sudah tidak perawan harganya pasti akan lebih murah.
“Tapi, saya hanya bisa melayani Anda saat malam saja Tuan, karena saya harus bekerja pada siang harinya.”
“Oke, tidak masalah. Saya butuh istri yang setiap saya pulang kerja bisa melayani saya. Itu saja.”
“Oke. Deal.”
Mereka melakukan kesepakatan, lalu Satriya menyuruh seseorang untuk menyiapkan kontrak pernikahann.
Satria mengajukan banyak persyaratan. Di antaranya tidak boleh menggunakan perasaan, tidak boleh ada anak, tidak boleh sampai ketahuan istri pertama dan tidak boleh menuntut apa pun atas perjanjian itu. Kania juga mengajukan persyaratan, tidak boleh bersikap kasar dan dia hanya menjadi istri kontrak saat malam hari. Itu karena dia harus bekerja di kantor Satria pada siang harinya, meski Satriya tidak mengetahui itu.
Setelah sepakat, Satria akhirnya membawa Kania ke apartemen pribadinya dan menikah secara kontrak.
“Kamu sekarang sudah menjadi istriku, dan selama setahun ke depan, kamu harus melayaniku, menjadi pemuas hasratku sampai kontrak kita selesai,” kata Satria sembari mencium leher putih Kania yang menggoda.
“Saya masih belum berpengalaman, tapi saya janji, akan belajar dengan baik dan membuat Tuan senang,” balas Kania yang mulai merasakan gelenyar aneh saat Satria mengecup basah lehernya.
“Jangan panggil Tuan, aku suamimu Kania.” Tangan Satria mulai bergerak menyusuri lekuk tubuh Kania yang sangat ideal dan menjadi idaman.
Bab 2. Langsung kesana 🏃