Naura saqyla gadis cantik berusia 17 tahun, merantau ke kota Yogyakarta dan bekerja sebagai ART di sebuah rumah mewah.
dengan niat hati ingin mengumpulkan uang untuk oprasi ibu nya yang sedang di rawat di rumah sakit, karena kanker otak.
setelah mengabdi selama 5 tahun, saat dia menginjak usia 21 tahu. majikannya tiba-tiba menawarkan sebuah pernikahan yang tidak terduga pada Naura.
Usia mereka terbilang terpaut cukup jauh yang di mana majikannya berumur 35 tahun, dan sedangkan Naura dia masih muda dan labil. akankah keduanya bisa saling mencintai atau malah sebaiknya.
Bagaimana kelanjutan nya yuk baca aja 🤗
well aku UP gak setiap hari guys🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tayanlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 𝟤𝟧.
" dasar pengganggu suasana " cibir merin dengan nada sedikit kesal.
Evan akhirnya meletakan ponselnya, Ia kandang sahabatnya dengan tatapan malas, Evan tahu yang di katakan sahabatnya benar, janji yang dia buat dengan ayah nya adalah janji yang harus di tepati, meskipun Evan selalu menundanya dengan alasan malas harus berdebat dengan urusan politik dan bisnis.
" oke, fine-fine lo menag feb, gw akan segera mandi " kata Evan, menghembuskan nafas dramatis nya, menyingkirkan lili dan melin dari dadanya.
" kalian kembali lah ke kamar masing-masing nanti aku akan hubungi kalian lagi " kata Evan, mengusir wanita-wanita nya.
" oke " dengan terpaksa mereka pun bangkit dari atas ranjang, dan segera mengenakan pakaian mahal mereka.
tiba-tiba sebuah tangan dengan lembut melingkar di perut febian,jari-jari yang cantik dengan sentuhan lembut nya.
" kak feb setelah ini ayo bermain dengan ku, kamu tidak perlu membayar nya " kata sarah lembut, dengan nada menggoda Ia bahkan mencium punggung kekar febian, harum parfum mahalnya sungguh menusuk dan membuat sarah terlena.
" sorry sar gw benar-benar tidak bisa, gw sibuk banget " tolak febian, Ia menyingkirkan tangan Sarah dari perut nya.
" kau harus cepat van, aku tunggu di luar " kata febian, Ia berbalik dan melangkah keluar tanpa menunggu jawaban dari Evan, febian tidak ingin melihat pemandangan yang tersisa di kamar itu.Ia menutup pintu kamar hotel dengan sedikit kencang, meninggalkan Evan, Sarah, lili dan melin di dalam.
" ck__gw jadi ikutan sibuk gara-gara tu anak " decak sebal febian.
__Sedangkan di dalam Evan dengan santai melenggang masuk ke dalam kamar mandi, tak menunggu waktu lama Ia keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk di pinggangnya.
" Sarah tolong siapkan jas tadi yang aku bawa, lili tolong ambilkan kunci mobilku " perintah Evan pada dua wanitanya, keangkuhan nya mendadak hilang berganti dengan ke efisiensi seorang pengusaha muda yang tau bagaimana membedakan waktu bermain dan bekerja.
setelah lima belas menit Evan menjelma menjadi pria tampan dan berwibawa berbeda dari yang tadi kini Evan terlihat sangat rapih dengan jas abu-abu, dan rambut yang di tata rapi. auranya berubah yang tadinya pria play boy menjadi pembisnis muda .
Melin memakai kan jam tangan mahal fi tangan kiri Evan, setelah itu dia mengecup lembut pipi Evan.
" kak Evan apa kau masih memikirkan foto wanita itu " tanya melin, Ia melihat Evan yang tak biasa.
Evan tersenyum mendengar pertanyaan melin,
" dia adalah sebuah tantangan baru untuk ku sayang, aku sangat suka tantangan itu " jawab Evan matanya berkilat penuh rencana licik. senyum Naura yang tipis itu kini melekat sempurna di kepalanya, bukan lagi sekedar nafsu tapi Evan sudah terobsesi pada Naura, Ia bahkan rela melakukan segala macam cara untuk merebut Naura dari suaminya.
" baiklah, selamat bersenang-senang kak van, jangan lupa hubungi kami " ucap lili. Evan melangkah menuju pintu, Ia melihat febian tengah menunggu nya.
Melihat Evan yang sudah siap dia pun memasukan ponselnya ke dalam saku celana nya.
" ayo berangkat sekarang, jika lebih lama ayahmu akan mengirim satu pleton pengawal ke sini " kata febian, Ia bergegas berjalan dengan langkah lebar.
" kamu terlalu serius feb " ucap Evan sambil terkekeh kecil, melihat wajah sahabatnya yang mengeras
Evan haya tertawa, tawa itu penuh dengan percaya diri dan ada sedikit kekejaman, malam masih panjang dan Evan akan segera datang di pesta itu, karena jarak nya tidak terlalu jauh antara hotel yang dia pesan dan acara pestanya. Entah kenapa Evan merasa firasat nya mengatakan bahwa malam ini dia mungkin akan bertemu dengan wanita yang sudah beberapa hari ini mengusik hati dan pikirannya.
...***...
Pukul 21:00 malam, pesta sudah ada di puncaknya wanita cantik dengan gaun berwarna perak berkilau membalut tubuhnya dengan sempurna, bahkan Naura sesekali dilirik oleh beberapa pria karena kecantikan nya malam ini yang memukau. seandainya saja Naura masih single para pria itu pasti berbondong-bondong mendekati Naura, Adrian yang sadar istrinya terus menjadi pusat perhatian para pria, Adrian merasa sangat kesal dan cemburu rasanya Ia ingin mengurung Naura hanya untuk nya saja.
Tapi Adrian tahu itu tidaklah benar, dia akan menyakiti hati istrinya dan rumah tangga nya mungkin akan seperti dulu lagi, meskipun Adrian berbicara dengan beberapa orang kenalan nya namun sesekali dia memperhatikan istrinya yang merasa tidak nyaman dan gelisah, sedari tadi Naura hanya diam dan menempel padanya dengan erat.
" maaf sayang kamu pasti lelah " bisik Adrian dengan lembut.
" tidak apa-apa kok, kamu lanjutkan saja aku masih sanggup " kata Naura. namun wajah cantik nya berkata lain, Ia merasa lelah dan sedikit tidak nyaman di perhatian oleh beberapa orang dari kejauhan.
" kita cari tempat yang sepi, apa kamu mau makan sesuatu atau minum yang seger-seger " tanya Adrian dengan penuh perhatian, Ia ingin menujukan pada orang-orang yang terus memperhatikan mereka, bawah dia dan istrinya saling mencintai satu sama lain.
" aku mau jual jeruk, kalau boleh aku juga mau cake " pinta Naura sedikit malu-malu.
" tentu saja boleh sayang, apapun yang kamu mau aku akan memberikan nya_ ayo kita cari tempat yang sepi " ajak Adrian. Ia membawa Naura ketempat yang sepi tidak ada satupun orang di sana dan hanya mereka berdua saja.
sebuah taman dengan air mancur besar di tengah nya dengan lampu yang ber kerlap-kelip menghiasi nya, terlihat indah dan suasana yang romantis. Mereka duduk di kursi taman yang panjang menghadap ke arah air mancur tersebut.
" maaf kamu pasti sangat bosan dai dalam sana " kata Adrian.
" tidak apa-apa kok, aku mengerti banyak yang mau bekerja sama dengan perusahaan kamu sayang " Naura menggenggam tangan Adrian dengan lembut, kehangatan itu menjalar sampai ke hati mereka masing-masing, Naura dan Adrian menikmati suasana yang memenangkan ini.
" aku bahkan sangat bosan di sana, berbicara dengan pria-pria tua yang akan haus kekuasaan dan jabatan yang tinggi, kamu lihat tadi wajahnya di penuhi oleh topeng yang tebal " gerutu Adrian.
" hihihi__ kamu juga seperti itu bukan " celetuk Naura, Ia tertawa kecil mendengar gerutuan suaminya. Adrian terdiam sejenak yang di katakan oleh Naura ada bener nya.
" aku merasa cemburu " celetuk Adrian mencairkan suasana hening di antara mereka.
" cemburu kenapa "
" apa kamu tidak tahu atau hanya pura-pura tidak tahu, para pria mata keranjang itu terus saja memperhatikan kamu sayang dengan tatapan yang sangat menjijikkan " ujar Adrian sedikit kesal mengingatnya. Naura tertawa kecil mendengar Adrian yang mengutarakan isi hati nya.
" aku serius_jika ada seseorang yang mendekati mu atau meminta berkenalan dengan mu tolong tunjukkan cincin yang ada di jari manis mu sayang, jangan memberikan celah bagi mereka " lanjut Adrian, dengan berapi-api.
" iya _ iya, aku akan menunjukkan nya biar mereka tahu bahwa aku hanya milik kamu " jawab Naura dengan senyuman manis di bibir nya.
Adrian mengecup lembut bibir istrinya, rasanya ingin dia membawa kembali Naura ke Villa tempat mereka menginap, dan mengajaknya berolahraga malam.
" sayang aku ke kamar mandi dulu, tunggu lah sebentar di sini "
" jangan kemana-mana aku tidak akan lama, setelah itu ayo kita kembali ke Villa aku hanya ingin menghabiskan waktu bedua saja dengan mu " kata Adrian dengan lembut, sebelum dia pergi, Adrian mengecup puncak kepada Naura lalu meninggalkan nya di taman seorang diri.
saat menunggu Adrian kembali, Naura hanya menikmati cake coklat yang di bawahnya tadi dan jus jeruk. tiba-tiba seorang pria dengan parfum yang menyengat datang menghampirinya.
" hay, _ Naura " sapanya dengan senyum yang terkembang di sudut bibir pria itu.
dapat majikan