Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan

" Sayang...... " panggil Reyhan, untuk kesekian kalinya.

Hari ini Reyhan di buat jengkel dengan kelakuan Elia. Seharian penuh Elia tidak menjawab telpon atau pesan dari Reyhan. Dengan alasan dia tidak mendengar dering telpon tersebut, karena sibuk menemani ibunya berbelanja di mall. Padahal sebelum nya Reyhan telah melarang Elia pergi kemana pun tanpa seijinnya. Tapi Elia melanggarnya, karena ibunya Reyhan lah yang meminta. Ibu Reyhan melarang ijin pada anaknya karena sudah pasti tidak akan di ijinkan.

Dan sekarang ini, Reyhan mengetahui jika Elia sedang makan di sebuah resto dengan ibunya, tanpa sengaja Rabel yang sedang jalan di mall pun ikut bergabung. Reyhan yang mengetahui hal tersebut dari anak buahnya segera meninggalkan meeting, tanpa perduli dengan uang milyaran yang akan tidak ia dapatkan.

Sampai di kafe, Reyhan langsung menarik Elia secara paksa, Tapi Elia menolak untuk beranjak dari sana, karena seharian menemani belanja, Elia merasa kelaparan dan ingin makan, baru ia memakan satu buah kentang dari currywurts yang ia pesan, tanpa permisi Elia di paksa pulang, karena jengkel akhirnya, Elia di pikul begitu saja di pundaknya, dan di bawa pulang, tanpa memperdulikan Elia yang meminta di turunkan dan jalan sendiri. Ia sangat malu dengan kejadian itu. Sampai sekarang Elia tak mau bicara dengan suaminya.

" Sayang, seharusnya aku yang marah padamu. Kamu mengabaikan perintahku. Aku tak perduli sekalipun orang tuaku yang melarang, kamu tak boleh pergi tanpa seijinku. " kata Reyhan yang sudah mengunci Elia di kamar.

Elia tidur memunggungi Suaminya. Elia sudah capek menjelaskan jika pertemuan Rabel dengan nya hanya sebuah kebetulan. Lagi pula ibunya juga melihat bahkan ada diantara mereka.

" Baiklah. Aku minta maaf. " kata Reyhan akhirnya capek membujuk istrinya untuk bicara, lalu ia meminta maaf pada Elia.

" Aku berjanji akan memberimu kebebasan. " kata Reyhan.

" Benarkah ? " jawab Elia langsung membalikan badan dan terseyum menghadap wajah suaminya.

" Tentu saja, kamu bebas melakukan apapun jika bersamaku. Tapi jika tidak di sampingku, harus tetap pada aturan sama. " kata Reyhan langsung menarik tubuh istrinya kedalam pelukannya.

Elia hanya bisa cemberut di bohongi Reyhan. Ia tahu, mana mungkin Reyhan memberinya kebebasan dengan mudahnya.

" Dasar pembohong. Kak Reyhan menyebalkan " kesal Elia dengan kembali memunggungi suaminya.

" Aku tidak bohong Elia, kamu bisa membuktikannya besok. Kita akan menghadiri acara pernikahan anak Mr Smith. Dia adalah klient yang sangat berpengaruh. Jadi aku menghormatinya. " kata Reyhan.

" Aku tidak suka pergi ke acara pesta yang tidak aku kenal. Itu membuatku tak nyaman. " jawab Elia.

" Kamu cukup mengenal aku, tak perlu ada orang lain yang kamu kenal. " jawab Reyhan dengan tangan yang sudah tidak bisa ia kondisikan.

" Aku capek kak. " kata Elia yang moodnya belum kembali baik.

Reyhan seolah tuli masih saja tangannya bergerilya, tangannya bermain main di dada Elia, bahkan turun ke bawah dan mengusap lembut perut Elia.

" Apakah sudah ada Rey junior di sini? " tanya Reyhan.

" Tidak ada. " jawab Elia ketus.

" Bagus. Jadi..... Mari kita buat supaya ada ! " jawab Reyhan bersemangat dan sudah mengungkung tubuh mungil istrinya.

Dia sudah mencium kening, turun ke hidung, kedua pipi, dan berhenti lama di bibir tipis Elia, memastikan jika Elia tidak menolak dengan setiap sentuhannya.

Melihat tak ada penolakan lagi, Reyhan melancarkan aksinya kembali. Elia tersenyum penuh arti pada Reyhan, dia ikut menciumi leher suaminya, membuat Reyhan merasakan desiran hebat di dadanya.

Elia kini mencium mesra bibir Reyhan, dan mengalungkan kedua tanganya di leher suaminya. Ciuman itu berlangsung lama karena Reyhan begitu menikmati setiap sentuhan yang di ciptakan Elia. Reyhan membuka pakaian Elia satu persatu, hingga kini ia di buat terkejut dengan yang ia lihat, sebuah roti berselai stroberi.

" Kamu sengaja ingin menyiksaku Elia. " kata Reyhan sudah benar benar kecewa. Elia membalas setiap sentuhan yang membuat hasrat Reyhan benar benar berada dalam puncaknya. Tapi sekarang dia harus menelan kenyataan pahit, karena saat ini Elia sedang berhalangan.

Dengan jengkel Reyhan memunguti pakaiannya satu per satu yang sudah di lepasnya tadi, dan masuk ke kamar mandi dalam waktu yang lama.

Reyhan keluar dengan wajah yang sudah segar, ia memakai handuk yang hanya melilit di pinggang, di gulung setinggi mungkin, ia ingin membalas kelakuan istrinya, agar tertarik melihat keindahan tubuhnya, seperti sebelumnya.

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Karena kini Elia masih belum memakai pakaiannya kembali, setelah di lucuti oleh Reyhan tari. hanya melekat sebuah celana***** yang tak jadi Reyhan lepas tadi, Ia terlihat tertidur pulas, tanpa berselimut. Sehingga terekpos kulit putih mulus, tanpa ada satu goresan cacat pun di tubuh istrinya.

Reyhan semakin panas melihat pemandang tubuh indah istrinya, ia berjalan mendekati Elia dan membungkus tubuh istrinya dengan selimut di sekujur tubuhnya sampai tertutup. Akhirnya ia kembali ke kamar mandi dalam waktu lama lagi, entah apa yang di lakukan Reyhan di dalam kamar mandi itu, Author sendiri juga bingung, dengan hoby Reyhan yang suka bersemedi di kamar mandi.

Reyhan memutuskan lebih baik kembali bekerja, dari pada berdekatan dengan Elia, yang bisa membuatnya sakit jiwa raga.

Elia menggeliat merasakan gerah dan panas akibat di bungkus selimut tebal oleh suaminya.

Elia terseyum puas saat mengingat wajah Reyhan yang sudah benar benar memelas karena tak bisa menyalurkan hasratnya. Ia menemukan sebuah ide agar suaminya lebih tersiksa lagi.

Elia mengambil ponsel dalam tas yang ia taruh di atas nakas samping tempat tidurnya. Ia berfoto dengan pose sangat menggoda tanpa pakaian yang menutupi tubuhnya. Elia mencari satu dari beberapa foto yang ia ambil sendiri, lalu mengirimkan pada Reyhan dengan caption ' sayang ❤️❤️'.

Benar saja Reyhan yang melihat foto istrinya sedang menggoda dirinya, mengeluarkan keringat dingin. Hari ini mood Reyhan benar benar buruk. Ia memaki setiap karyawan yang melakukan kesalahan, bahkan untuk kesekian kalinya Elwas harus menjadi bahan luapan emosinya.

Di kantor pun Reyhan tersiksa, ia tak bisa melupakan foto cantik istrinya. Padahal Reyhan sudah berusaha menyibukan diri.

" Tunggu saja Elia, aku akan membalasnya setelah kamu selesai. Tak akan ku biarkan kamu keluar dari kamar nanti. " gumam Reyhan.

Elia bersin bersin, dia merasa dingin saat membuka selimut. Ia memutuskan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sekalian.

Ia membayangkan suaminya, saat ini Reyhan pasti sedang marah marah karena sebuah foto yang ia kirimkan. Selesai mandi Elia sengaja memakai pakaian dres tanpa lengan diatas lutut, ia sengaja masih ingin menggoda suaminya, rasanya ia sangat puas jika melihat wajah Reyhan yang memelas tersiksa batin.

**Terima kasih Untuk para Reader setiaku. Kalian adalah penyemangat untuk setiap karyaku. Tanpa kalian, aku tak akan bisa mengembangkan imajinasi 🥰🥰🥰

Bantu Author terus berkarya dengan memberi like juga komentar kalian agar membangun karya yang semakin baik lagi ya...😘😘😘**