AKU SARANIN BACA DULU Si DUKU MATENG YA BIAR TAHU ASAL USULNYA CERITA INI
HAPPY READING
Penghulu menikahkan itu memang sudah tugasnya, lalu bagaimana kalau Penghulunya yang dinikahkan
Alkan Arthama Syarief, si Penghulu tampan berlesung pipi, yang bisa membuat para calon pengantin wanita berpaling dari calon suami mereka.
Dipertemukan dengan Grecia, si gadis apa adanya, yang sangat jauh dari tipe Alkan. Bahkan Cia rela menjadi stalker dari seorang Alkan, si Penghulu tampan, kapan pun dan dimana pun.
Hidup, sikap, penampilan, bahkan gaya berbicara pun mereka bagaikan langit dan kerak bumi. Alkan yang begitu sederhana dan lembut, Grecia yang begitu glamor dan bar bar serta emosian, didukung dengan segala kemewahannya.
Akankan mereka bisa saling melengkapi, disaat banyak yang menentang, karena perbedaan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Segera Mencari Calon
"What? jadi Kak Cici sama Pak Penghulu, udah...," ucapan Yasmine tergantung, dia lebih memilih untuk menggerakkan tangannya, mempraktekan kalau Cia dan si Pak Penghulu sedang dekat.
"Enak aja! gak kayak gitu ya, jangankan kikuk kikuk, natap lama lama aja gak boleh, katanya zina mata dosa!" ucap Cia, terdengar seperti seseorang yang tengah memberi arahan. Padahal Cia juga tidak kuat, untuk menghindari Zina mata itu.
"Wah sungguh solehot Pak Penghulu, terus apa kabar dengan saya Pak, yang selalu setiap saat, setiap detik menit serta waktu, mantengin ABS cogan di virtual. Sudah berapa banyak dosa dan noda saya, dilihat dosa gak dilihat sayang banget," ujar Yasmine dramatis.
Bahkan gadis cantik yang akan menginjak usia 18 tahun itu, menenggelamkan wajahnya di bantal.
Cia bahkan ikut menepuk pundak Yasmine dramatis, bukan hanya Yasmine yang banyak dosa karena zina mata. Tapi dirinya juga, bukannya pernah ada yang bilang, kalau menatap pria tampan itu, baik untuk kesehatan hati. Tapi tidak baik untuk kelangsungan hubunganmu dengan si dia.
"Kita sama sama berdosa bestie, jadi mari kita lanjutkan dosanya. Ada foto baru dari Bang Alden sama Siddarth, cuss kita stalking." ajakan sesat Cia, membuat Yasmine kembali berbinar.
Kedua gadis cantik itu berteriak heboh, kala melihat foto terbaru, di instagram para pria hot yang mereka ikuti.
🕊
🕊
🕊
"Keadaan Bunda baik baik saja, Bunda cuma kelelahan. Seharusnya Bunda jangan terlalu lelah, Eli kan sudah bilang kemarin. Bunda banyak istirahat, terus pola makan sama tidurnya diatur." suara lembut seorang dokter wanita, membuat Alkan menatap kearah sang Bunda.
Malam ini Marwah tiba tiba saja drop, untung Alkan sudah berada di rumah. Bahkan tanpa menunggu, Alkan segera menghubungi Elina, si dokter cantik yang memang sudah lama menangani Marwah.
Bahkan sebelum dokter cantik itu, pindah ke lingkungan tempat tinggal Alkan. Hingga, perlahan demi perlahan, dokter Elina diam diam menaruh hati pada Pak Penghulu. Namun sepertinya, si Pak Penghulu tidak pernah merespon.
"Mas Alkan tolong kontrol Bunda setiap saat, kalau ini terjadi lagi, Bunda harus dirawat di rumah sakit. Jantung Bunda sedikit lemah, tapi masih bisa aku tangani, jadi mulai sekarang Mas Alkan lebih protektif lagi, demi kesehatan Bunda." si dokter cantik itu kembali berbicara.
"Iya, terimakasih dokter Elina, atas sarannya. Kedepannya saya akan lebih protektif lagi pada Bunda." sahut Alkan tenang, saat ini kedua matanya terus saja tertuju pada sang Bunda, yang masih terbaring lemah di atas peraduannya.
"Sama sama Mas, itu sudah tugas saya bukan. Mungkin kalau Mas Alkan segera punya istri, akan ada yang bisa menemani Bunda, terus ikut mengontrol makanan serta obat yang diminum Bunda." ucap Dokter Elina, bahkan sang dokter tersenyum manis pada Alkan.
"Pasti, saya pasti akan menikah, tapi mungkin tidak sekarang, jodoh saya masih diatur oleh Tuhan. Kalau soal mengurus Bunda, anda tidak perlu khawatir Dok, saya masih sanggup." sahut Alkan yakin, dia tahu kalau saat ini ada yang tengah memancing di air keruh.
Dalam kondisi seperti ini yang Alkan takutkan, sang Bunda akan meminta yang macam macam padanya, menikah misalnya. Memanfaatkan sakit, demi bisa menyudutkannya kesudut paling dalam, agar Alkan tidak bisa bergerak lagi.
"Terimakasih Dokter Eli, sudah jauh jauh kesini demi Bunda. Alkan sudah mengurus Bunda dengan baik, kok. Mungkin, Bunda saja yang sedikit bandel, tadi bersih bersih rumahnya, gak inget waktu." Marwah segera ikut angkat bicara, karena dia yakin kalau saat ini, Alkan sedang merasa tidak nyaman, dengan pembicaraan Dokter Elina.
"Ya udah, kalau begitu Eli pulang dulu ya, Bun. Ingat pesan Eli tadi, Bunda harus banyak istirahat. Aku titip Bunda ya Mas," ujar pelan si dokter cantik.
Bahkan senyuman di bibirnya terus saja mengembang, walaupun Alkan tidak membalas senyuman itu. Padahal biasanya, pak penghulu ganteng ini, akan senantiasa mengembangkan senyuman ramahnya kesemua orang.
4
DOKTER ELINA
lama2 author nya tak jak bkin kolak ini....