Arsen kusuma wijaya,seorang duda muda yang dewasa,harus menikah dengan Ayana shakila,gadis mungil yang berstatus pelajar sebuah SMU.
akankan pernikahan mereka bisa berhasil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit perut.
*
*
*
*
Arsen mengerjabkan kedua matanya,saat semburat cahaya pagi itu menerobos masuk melalui tirai jendela kamar.
Diraihnya ponsel yang tergeletak di atas nakas,dengan sedikit memicing kan matanya,dia melihat ke layar ponsel.
Ternyata sudah jam tujuh pagi,pantas saja perutnya sudah terasa lapar.Arsen menoleh kesamping kirinya,dimana sang istri meringkuk memeluk nya.
Dengan perlahan,Arsen menarik tangan kirinya yang semalaman dibuat bantal oleh Ayana.Arsen mengibaskan tangan kirinya yang terasa kebas,setelah semalaman ditindih kepala istrinya.
Pria itu beranjak bangun,berjalan ke arah jendela,berniat membuka tirai,agar cahayanya bisa masuk ke dalam kamar.
Srekk....
Tirai kamar terbuka,membuat suasana kamar yang tadinya temaram,menjadi terang benderang.tak lama Arsen masuk ke kamar mandi,pasti akan sangat segar kalau mengguyur tubuh dengan air shower.
Setelah tragedi tamu tak diundang semalam,yang akhirnya menggagalkan rencana yang sudah dirancang Arsen.
harapan nya ingin semalaman mengungkung sang istri,malah gagal total . gara-gara si merah yang kurang ajar itu.
Arsen memutar kran shower,setelah terlebih dulu melepas semua baju yang melekat ditubuhnya bahkan semalaman dia tidur memakai baju kerjanya,tanpa berniat mengganti bajunya.
Arsen mendengus sebal,membayangkan harus satu minggu tidak bisa mengerjai istri mungilnya.kenapa wanita itu mesti ada tanggal merah segala sih,gerutunya dalam hati.
Tidur memeluk sang istri tanpa bisa mencumbu,tentu saja sangat menyiksa batinnya.tak ingin larut dalam lamunan yang lama-lama menyesatkan akal sehatnya,Arsen menyudahi mandinya.
Diraihnya kimono yang tergantung di belakang pintu.kemudiab dipakainya,setelah itu dia keluar dari kamar mandi,bibirnya melengkungkan senyuman tipis,melihat Ayana yang masih betah bergelung dibawah selimut.
"Sayang,,bangun gih....sudah siang ini ...."ucao Arsen,sambil mengusak rambutnya yang basah dengan handuk kecil.pria itu berdiri disamping ranjang.
"Hemm....."terdengar erangan lirih dari istrinya.dilihatnya sang istri membuka mata sedikit,sedetik kemudian tampak meringis,sambil memegang perutnya.
"Awww....ssshhh....."
Arsen panik,kemudian duduk mendekat kepada istrinya."Kenapa sayang,mana yang sakit..?"bertanya sambil memegang dahi istrinya.
"Perutku sakit mas ..."jawab Ayana lirih,wanita itu meringis,menggigit bibir bawahnya,untuk mengurangi rasa sakit yang menyerang perutnya.
Setiap datang bulan,dia sering merasakan sakit perut seperti,biasanya sakitnya datang pada hari pertama dia kedatangan tamu itu.
"Sakit....ke.... kenapa,apa yang kamu makan kemaren...?"Arsen merasa panik,apalagi melihat Ayana semakin meringis,kemudian meringkuk hinggan wajahnya hampir menyentuh lututnya.
"Mas,tolong belikan obat..."pinta Ayana.
"O....obat apa....?"tanya Arsen dengan gugup.
"Bilang saja,obat nyeri haid mas.di minimarket bawah mungkin ada ...."
"I....iya...mas ganti baju dulu ya,tahan ya....kamu mau mas buatkan teh hangat?"
"Hu'um...."
Arsen bergegas membuka lemari besar yang ada di samping ranjang besar mereka.mengambil celana pendek dan kaos polo warna hitam.
memakainya dengan tergesa,dia bahkan lupa memakai ****** *****,saking paniknya.
Setengah berlari menuju dapur.mengambil gelas dan tatakannya,memasukkan beberapa sendok gula dan teh celup.kemudian menuangkan air panas dari dispenser.
"Minum dulu sayang,biar perutmu terasa hangat..."ucap Arsen.kemudian dia membantu istrinya duduk,dan dengan telaten dan sabar membantu meminumkannya.
"Sudah mas. .."Ayana mendorong gelas yang disodorkan suaminya.kemudian wanita itu merebahkan lagi tubuhnya yang terasa lemah.
"Mas kebawah dulu ya,,kamu nggak papa sendiri dulu..."
"Nggak papa mas,jangan lama-lama..."ucap Ayana dengan manja.
"Iya ...kamu mau sarapan apa,biar mas pesankan sekalian.."
"Aku pengen bubur mas..."
"Bubur ayam...?"tanya Arsen,dia meraih ponselnya yang ada di atas nakas.berniat memesan makanan via online.
"Bubur kacang ijo mas ..."
"Nggak mau makan nasi....?"tanya Arsen heran,sementara tangannya sibuk mengetik.
"Nggak..."
"Baiklah,mas turun dulu ya..."
"Hu'um..."
*
*
*
Arsen masuk ke dalam minimarket yang ada dilantai bawah apartemen,kepalanya celingukan kesana kemari, mencari-cari dimana kira-kira letak obat berada.
"Ada yang bisa dibantu mas...?"tanya penjaga minimarket yang berjenis kelamin perempuan itu dengan ramah.gadis yang masih muda itu tersenyum manis,sedari tadi dia melihat Arsen yang nampak kebingungan mencari sesuatu.
"Ng.. bisa minta tolong,dicarikan obat sakit perut,mbak. ."ucap Arsen.
"Sakit perut...diare maksudnya mas...?"
"Bukan,,itu...buat nyeri haid .."ucap Arsen malu-malu.dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.
Malu juga sebenarnya,tapi demi sang istri tercinta,apa boleh buat.dia merasa kasian melihat sang istri yang nampak kesakitan tadi
kalo saja bisa,pasti sakit perutnya akan dia pindahkan ke dirinya.
"Ooh...buat pacarnya ya mas..."mbaknya mengulum senyum,mungkin dalam hati memuji so sweet,melihat pria tampan yang begitu perhatian dengan urusan wanita.
"Buat istri saya...."ucap Arsen.membuat senyum mbaknya memudar,sesaat setelah mendengar penjelasan Arsen.
sepertinya dia patah hati.
Gadis muda itu berjalan menuju ke etalase yang ada disamping kasir,kemudian meraih beberapa botol minuman,dan memperlihatkan kepada Arsen.
"Minumkan ini saja mas,ini lebih seperti jamu sih rasanya,dijamin tokcer.soalnya saya juga sering minum kalo lagi nyeri haid..."ucap mbaknya panjang lebar,sambil mempromosikan minuman yang dipegangnya.
Arsen hanya menganggukkan kepalanya,dia yang tidak mengerti sama sekali, hanya bisa mempercayai ucapan mbak penjaga minimarket itu.
"Ya sudah,itu aja...."
"Tambah apa lagi mas...?"tanya si mbak lagi.
"Ng....tolong carikan pembalut ya,,yang kwalitas terbaik..."kata Arsen dengan penuh percaya diri,pikirnya sekalian saja menahan malu nya.
"Siap mas,,yang biasa apa yang ada sayapnya..?"
"Hah...."Arsen melongo,mulutnya terbuka lebar.
Ala sih,kok ada sayapnya,kayak burung aja.dia bermonolog dalam hati.
"Dua-duanya aja deh mbak, masing-masing dua ya,.."
"Baik mas .."
*
*
*
Setelah sarapan bubur kacang ijo yang tadi dimintanya,Ayana kemudian meminum jamu yang kata mbak minimarket obat nyeri haid.
Sementara Arsen juga sudah menyelesaikan sarapannya,kali ini dia Sarapan nasi goreng seafood favoritnya.
"Mas ..."
"Iya..."
"Mau ke kamar mandi..."ucap Ayana,dia sudah menurunkan kedua kakinya ke lantai.
Arsen beranjak dari duduknya, berjalan mendekati sang istri.
"Mau pipis ..?"
"Mau ganti pembalut,udah penuh sepertinya...."ujar Ayana malu-malu,bahkan pipinya tampak merona.
"Mau ku gendong...?"goda sang suami.
"Ck....aku masih bisa jalan mas,aku cuma sakit perut.bukannya lumpuh..."gerutu bibir mungil itu.
Arsen tergelak,kemudian membantu istri kecilnya. berjalan menuju kamar mandi.
"Bisa sendiri?"tanya Arsen,begitu istrinya masuk ke dalam kamar mandi.
"Memang kalo nggak bisa,mas mau bantuin...?"bibir Ayana mengerucut.
"Mau..."
"Mas nggak jijik...."
"Nggak lah,kamu suruh nyebokin juga mas mau.."Arsen tergelak lagi.
"Dasar mesum..."ucap Ayana kesal,didorongnya tubuh suaminya keluar,dan dia membanting pintu kamar mandi dengan keras.
Blamm....
*
*
*
*
Mohon dukungannya ya,jangan lupa like,love dan komen...
Terima kasih...
*
*
*
