Fb : Wulandari
Ig : mommy_mikayla
Bijaklah dalam membaca.
Takdir yang mengharuskan gadis cantik yang berusia 19 tahun yaitu Andin Arindra. Andin dengan terpaksa menerima tawaran Bianca Kaliza istri pertama Kenan Mahendra untuk menjadikan dirinya isrti kontrak (Istri kedua).
Bianca dan Andin sama-sama terdesak. Bianca terdesak, karena mertuanya meminta dirinya agar secepatnya hamil. Namun, rahim Bianca sudah di angkat jadi Bianca tidak bisa hamil. Andin terpaksa menerima tawaran Bianca karena untuk membayar hutang-hutang paman dan bibinya kepada lintah darat.
Andin menjadi istri kedua hanya sampai hamil dan melahirkan. Di saat Andin hamil, di saat itu juga Bianca akan berpura-pura hamil.
Kenan sebagai suami yang sangat mencintai sang istri hanya bisa mengikuti permainan yang di buat istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Setelah 7 hari mencari keberadaan Andin lewat orang-orang yang sudah ahli, seperti para detektif. Akhirnya Kenan mendapat titik terang. Kenan mengetahui kalau Andin kini tinggal di Bandung. Sam juga belum sempat ke Jakarta lagi. Jadi paman dan bibinya Andin belum mengetahui kabarnya Andin. Sam emang tinggal di Bandung. Ke Jakarta hanya liburan saja.
"Akhirnya saya bisa menemukan kamu Ndin..."
Kenan saat ini tengah dalam perjalanan menuju ke kota Bandung. Bahkan Kenan juga sudah mengetahui alamat dimana Andin tinggal.
Saat ini Sam dan Andin tengah duduk berdua di depan teras rumah.
"Ndin... aku minta maaf. Sam belum bisa ke Jakarta. Soalnya lagi banyak tugas kampus," jelasnya.
"Iya tidak apa-apa Sam. Nanti aja kalau sempat," ucap Andin.
"Ndin... " Sam meraih tangan kiri Andin. Sam memegang tangan Andin.
Mobil Kenan datang dan sudah terparkir di halaman. Kenan masih berdiam di dalam mobil. Kenan melihat Andin yang tengah di pegang tangannya oleh laki-laki.
"Laki-laki itu bukannya yang waktu itu bersama Andin." Kenan teringat waktu itu Sam lagi bersama Andin di depan teras rumah paman Budi dan Bibi Tika.
Kenan masih memperhatikan dalam mobil.
"Ndin jika nanti kamu sudah di talak oleh suami kamu. Ndin... kamu jangan takut menjadi janda. Setelah proses masa idah kamu beres, Sam akan melamar kamu dan akan menikahi kamu," kata Sam tanpa ragu. Sam masih memegang tangan Andin. Sam dan Andin kedua manik matanya saling bertemu.
Kenan cemburu. Kenan mengepal kedua tangannya. Apalagi saat Kenan melihan Andin tersenyum manis kepada Sam.
Kenan keluar dari dalam mobilnya. Kenan menghampiri Andin dan Sam yang masih saling tatap-menatap. Kenan meraih tangan Andin secara paksa. Tangan Andin yang di pengang oleh Sam.
"Mas Kenan. Kok-?" Andin maupun Sam sangat terkejut dengan kedatang Kenan.
Kenan langsung saja menggendong tubuh Andin.
"Mas! Turunkan Andin!" perintah Andin.
Kenan tidak menyahut. Kenan berjalan begitu gagahnya tanpa merasa berat sama sekali. Sam saat ini hanya bisa diam saja, Sam sangat menyadari kalau Kenan masih berhak atas Andin. Jadi Sam tidak mencegahnya sama sekali.
"Suatu saat nanti, Andin akan jadi milik gue," desis Sam saat Kenan dan Andin sudah berada di dalam mobil.
Mobil Kenan menghilang dari pandangan kedua matanya Samsul.
"Mas Kenan mau bawa Andin kemana sih?" tanya Andin ketus.
Bift!
Kenan menghentikan perjalanannya di jalanan yang tidak terlalu ramai juga tidak terlalu sepi.
"Siapa laki-laki tadi?" tanya Kenan ketus. Kenan sama sekali tidak melirik ke arah Andin.
"Pacar," jawab Andin enteng.
"Sam adalah pacar Andin. Aku dan dia berpacaran sejak SMA. Kami terpisah karena Sam harus pindah ke Bandung. Mangkanya aku ke Bandung menyusul sang pacar," jelas Andin dengan entengnya agar Kenan percaya dan tidak banyak tanya.
"Oh!"
"Lalu kalian akan menikah setelah anak ini lahir?" Kenan bertanya dengan pandangan masih fokus ke depan.
"Iya. Setelah masa idah ku beres. Sam akan menikahiku. Yang pasti aku akan jadi istri satu-satunya. Bukan istri ke siri dan bukan istri kedua," ucap Andin dengan angkuh.
"Baik! kamu tunggu saja anak kita lahir. Setelah kamu memenuhi perjanjian yang sudah di sepakati, saya pastikan kamu akan bebas dari saya maupun Bianca," ucap Kenan.
Kenan benar-benar tidak sanggup untuk menatap Andin.
"Ya sudah!" Andin membuka pintu mobilnya.
Saat Andin hendak mau keluar, Kenan meraih tangan kanan Andin. Lalu Kenan memeluk tubuh Andin dengan sangat erat dan tentunya sangat terasa hangat.
"Ndin... jujur, saya bingung Ndin. Saya bingung dengan takdir ini? Apakah saya egois Ndin. Saya ingin memiliki kalian berdua. Saya ingin mempertahankan pernikahan saya dengan istri pertama dan kedua saya Ndin. Pleace.. jangan seperti ini. Hati saya sakit Ndin. Takdir sudah mempermainkan perasaan saya," jelasnya lirih.
Kenan menangis dalam pelukan Andin.
(Bersambung)