Merupakan seri kelanjutan dari Novel Benua Teratai Biru vol pertama.
👉 bagi yang baru mampir, silakan baca novel pertama dengan judul yang sama.
_____________
Dunia Kultivator. Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga semua orang berusaha untuk menjadi kuat.
Qing Ruo adalah seorang pemuda yang memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah. Kelemahannya itu menjadi bahan ejekan teman sebayanya.
Tiba-tiba keberadaannya yang dipandang sebelah mata mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? simak dan ikuti terus Sang Penguasa Benua Teratai Biru Vol 2. Semoga tetap suka.
👉 Update setiap hari jam 04.00 WIB.
👉 Mohon tinggalkan jejak, like dan komen.
Terima kasih 🙏.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Tiba di Wilayah Jantung Benua Teratai Biru.
" Ruo er, apakah kamu merasakan sesuatu saat menyerap serpihan kelopak bunga teratai biru sebelumnya?"
Qing Ruo menggelengkan kepalanya.
" Bagus. Lalu ketika saat berada di wilayah kabut biru, bagaimana perasaanmu?"
" Kakek, aku merasa tubuhku terus menyerap racun yang ada dalam Kabut Biru itu dengan sangat kuat, bahkan aku tidak perlu mengubahnya menjadi kekuatan.
Ling Zhong terdiam sesaat lalu menatap Qing Ruo dengan lekat.
" Ruo er, itu berarti tubuhmu telah ditandai, tapi ini adalah tanda suci ganda."
" Maksud kakek?" Dengan wajah penasaran.
" Aku yakin tubuhmu telah menerima dua tanda Suci. Saat kamu menyerap serpihan kelopak bunga teratai biru sebelumnya, relik suci itu telah menandai dirimu dengan menembakkan Cahaya Ilahi pada dahimu, tapi tanda ini hanya dapat dilihat oleh mereka yang merupakan pasukan pelindung Benua Teratai Biru."
Qing Ruo menatap Ling Zhong dengan heran.
" Jika kamu tidak percaya, kamu dapat melihatnya pada cermin saat kita tiba di kota nanti. Selain itu aku yakin tubuhmu juga telah menerima tanda pertama," ucap Ling Zhong serius.
" Kakek, apa itu?"
" Hm..., aku yakin tanda itu pasti berada di punggung sebelah kananmu." sambil tersenyum kecut.
Qing Ruo lalu menganggukkan kepalanya.
" Kakek, jelaskan padaku arti tanda tersebut."
" Ruo er, tanda kelopak bunga teratai biru yang ada pada punggungmu, dan tanda bunga teratai biru yang ada pada dahimu merupakan dua tanda Ilahi. Secara garis besar kamu telah ditakdirkan menjadi seorang penguasa agung, tetapi...." tiba-tiba wajah Ling Zhong berubah sedih.
" Kakek sampaikan padaku. Jangan membuatku penasaran dan kebingungan seperti ini?"
" Ruo er, setiap langkah yang kamu ambil, ada harga yang akan Kamu bayar." ucap Ling Zhong serius.
Qing Ruo terdiam. Kata-kata yang disampaikan oleh Ling Zhong ternyata juga sama dengan kata-kata yang pernah disampaikan oleh Luo Feng.
" Kakek, Apakah itu berarti aku harus melepaskan orang-orang yang aku kasihi?"
" Aku tidak ingin menjawab demikian, karena kita tidak tahu takdir langit akan mengarahkan jalanmu seperti apa, tetapi kamu harus siap dengan konsekuensinya bahwa ada harga yang harus dibayar, tetapi masalahnya bukan itu. Kursi yang telah disiapkan untukmu di masa depan itu harus kamu duduki, jika kamu tidak menginginkannya, kursi itu akan mendatangimu secara paksa."
" Apakah tidak ada cara lain untuk menolaknya?"
Ling Zhong terdiam sambil menggelengkan kepalanya.
" Ruo er, mau tidak mau, kamu akan tetap Kehilangan. Langkahmu itu seperti memilih satu jalan dari dua arah yang berbeda."
" Sesuatu yang sangat berharga, itu pasti sangat mematikan, tetapi masalahnya, aku tidak bisa menolaknya," ucapnya sedih.
Ling Zhong menatapnya dengan lekat samvil menganggukkan kepalanya. Tanpa terasa dirinya meneteskan air mata.
" Sebenarnya aku tidak ingin menyampaikan masalah ini, tetapi aku ingin kamu menjadi siap ketika saatnya tiba. Selain itu, Aku juga ingin kamu tidak berputus asa apalagi menyalahkan diri." lalu memeluk Qing Ruo dengan erat.
Qing Ruo terdiam sambil membalas pelukan itu dengan hangat.
" Kakek aku tahu jalanku tidak mudah, tetapi aku tidak akan menyerah."
" Oh langit, mengapa kau memberikan takdir yang seperti ini pada cucuku," batinnya perih. Sebelumnya dia mengira Qing Ruo hanya menerima satu tanda, ternyata cucunya itu telah menerima tanda ganda.
" Ruo er, aku sangat bangga dengan kekuatan dan tekadmu, tetapi apakah kamu dapat memahami ini dengan jelas?"
" Kakek, aku tahu. Langit telah memilih, aku hanya bisa mencoba melangkah kakiku supaya tidak menuju jalan kematian."
Ling Zhong menganggukan kepalanya.
" Teruslah berlatih, sehingga menjadi semakin kuat. Ruo er, kamu pasti telah mengetahui tingkatan kultivasi dengan jelas, dan itu berarti langkahmu masih panjang. Akan selalu ada buah yang manis di dalam setiap kesulitan. Tetaplah bersabar, ingat jangan suka bertindak terburu-buru."
" Baik kakek, terima kasih."
" Ruo er, aku akan segera pergi. Ingat pesanku!"
" Baik. Kakek, jika ada waktu kunjungilah ibu dan Zishu er di kota perak. Aku yakin Ibu sangat merindukanmu."
Ling Zhong menganggukan kepalanya.
" Aku memang ingin mengunjunginya, tetapi aku masih ada sedikit urusan yang harus segera aku selesaikan."
" Baik kakek, apakah ini berkaitan dengan klan Ling?"
Ling Zhong tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala.
" Ruo er, tenanglah. Ini urusan di luar klan. Saat ini klan Ling sedang membangun kekuatannya kembali. Berkat kekacauan yang telah kamu lakukan sebelumnya, kini klan Ling benar-benar berada di bawah perintahku. Ruo er, terima kasih."
Cukup lama mereka berbincang-bincang melalui telepati, hingga keberadaan mereka berdua menarik perhatian Qing Ling dan She Mei Lu.
" Kakek ada apa?" tanya She Mei Lu.
" Youyu er, tidak ada apa-apa. Aku akan pergi, " ucapnya sambil menatap cucu perempuannya itu dengan lembut.
" Kakek, mengapa begitu cepat sekali ?"
" Youyu er, ada urusan yang harus segera aku selesaikan. Jika ada waktu, datanglah mengunjungi Klan Ling." sambil memberikan lencana giok putih.
" Baik kakek, terima kasih."
" Baik, aku akan pergi. Ruo er, karena aku tidak dapat mengajari kakakmu, teknik mantra formsi Ling, tugas itu aku serahkan padamu!"
" Baik kakek."
Ling Zhong lalu menatap Qing Ling yang masih terdiam.
" Ling er, wanita terhebat, wanita tercantik. Cucuku sungguh beruntung memilikimu." sambil menatap Qing Ling dengan lembut.
" Kakek terima kasih, tapi akulah wanita beruntung yang dapat memilikinya."
" Ling er, aku sangat heran, bagaimana wanita secantik dirimu mau menerima cucuku yang jelek ini." sambil menatap Qing Ruo dengan tertawa dengan lepas.
Qing Ruo hanya bisa tersenyum kecut saat melihat She Mei Lu dan Qing Ling juga ikut tertawa lepas.
" Baiklah... Baiklah, cucuku yang tampan dan cantik, ingat untuk tetap meningkatkan kekuatan kalian. Ini adalah kitab yang berisi teknik khusus untuk melewati batas kekuatan hukum ruang dan waktu daratan tengah ini. Walaupun demikian, kekuatan kalian akan tetap berada di tingkat pendekar dewa tingkat langit."
" Maksud kakek?" tanya Qing Ruo.
" Ruo er, walaupun tingkat kultivasiku saat ini sudah berada di tingkat pendekar Raja Dewa, sama seperti Youyu er, tetapi tetap saja kekuatan yang bisa kami lepaskan hanya pendekar dewa tingkat langit."
" Kakek, aku mengerti."
" Baiklah, aku pergi."
" Kakek, terima kasih," jawab mereka bersamaan sambil berlutut dengan hormat.
Setelah Ling Zhong menghilang dari pandangan mereka, Qing Ruo lalu membuka kitab itu.
" Ini berarti atau tidak harus kembali ke wilayah relik suci makam waktu lagi," batinnya sambil membuka kitab tersebut.
" Teknik penghampaan diri. Ini adalah langkah-langkah dalam mengosongkan dan mengisi kekuatan baru dalam diri," ucap Qing Ruo menjelaskan.
Mereka bertiga saling berpandangan.
" Karena kita memiliki banyak waktu, Mari kita berlatih bersama," ucap Qing Ling penuh semangat.
" Baik, mari kita mulai," ucap Qing Ruo.
Dengan tenang mereka bertiga lalu mulai mempelajari jurus tersebut.
Tanpa terasa satu minggu berlalu. She Yi yang terus bergerak akhirmya keluar dari wilayah kabut biru.
Kabut biru yang membatasi pandangannya sepanjang hari itu kini berganti dengan pemandangan lautan yang indah.
Di atas punggungnya, Qing Ruo dan rombongannya juga telah selesai mempelajari kitab teknik Penghampaan Diri.
" Kakak Youyu, kita akhirnya tiba di jantung benua teratai biru," ucap Qing Ling penuh semangat.
She Mei Lu terdiam. Matanya yang indah menatap lautan luas itu dengan senyum yang berseri-seri.
" Walaupun kekuatan spiritual tidak begitu kentara, tetapi tempat ini terasa sangat nyaman."
" Benar," ucap Qing Ruo menimpal."
******
Arc 3, Kemurkaan Sang Penguasa.
******
Hai Kakak-kakak sekalian. Terima kasih tetap setia mengikuti petualangan QR. Dengan kembalinya QR dari wilayah timur maka Arc 2, Perjalanan Penguasa ( mulai dari chapter 188, di novel pertama) telah berakhir, dan kini kita memaauki Arc ke-3. Semoga tetap suka.
Mohon dukungan dari kakak-kakak sekalian dengan meninggalkan jejak berupa rate, like dan komentar ( kritik dan saran). Dukungan kakak-kakak sekalian sangat berarti bagi author.
Terima kasih....🙏
👉 Pengumuman.
Author mau rehat dulu, mungkin jumat tidak upate, tapi sabtu tetap update lagi. 😬
******
🙏Selamat merayakan Isra' Miraj bagi teman-teman yang merayakan. 🙏🙏🙏