Arumi Bakhtiar tak kuasa menahan isak tangisnya kala mendapati perselingkuhan suaminya di hari pertama pernikahannya .Wanita itu merasa terkhianati karena kelakuan Raihan. Saat menjadi janda , ia sering menerima bulian dari teman sekantornya. Hingga ia bertemu dengan seorang loper koran yang akan membuat cintanya kembali menyala.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wahyuning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Tepat hari itu juga , Arumi mendapat Surat Panggilan untuk Persidangan perceraiannya dari pengadilan Agama yang harus dihadiri dua hari lagi . Dia sebagai pihak pemohon tentunya sudah sangat siap menghadiri sidang perceraiannya tersebut. Arumi berharap Raihan tidak akan mempersulitnya saat proses sidang perceraiannya berlangsung nanti agar semuanya cepat selesai .
Status sebagai janda kembang sudah siap diterimanya setelah akta cerainya keluar nanti . Arumi tahu , statusnya tidak akan seperti dulu seperti saat sebelum menikah dengan Raihan . Wanita itu akan berpikir ribuan kali sebelum memulai hubungan dengan laki - laki lagi . Rasa trauma tentunya masih menghantui dirinya . Ditipu , dikhianati dan diduakan masih menjadi momok yang amat menyakitkan bagi Arumi hingga saat ini .
Keesokan harinya , Arumi yang mulai bosan tinggal dirumah , memutuskan untuk berangkat ke kantor meskipun Reva masih melarangnya . Kebiasaan bekerja sudah mendarah daging pada diri Arumi hingga wanita itu tidak ingin bermalas - malasan di rumah .Hal itu tentunya juga akan berguna bagi dirinya karena dengan beraktifitas di kantor akan membuatnya terhindar dari stres dari masalah yang menghimpitnya . Akan lebih baik bila menyibukkan diri dengan bekerja , pikir Arumi .
Pagi itu Arumi berangkat lebih awal ditemani oleh supir pribadinya yang begitu setia mengantar Arumi kemanapun wanita itu pergi . Sesampainya di kantor , wanita itu meletakkan tas miliknya di laci meja kerjanya dan kemudian membuka laptop yang ada didepannya seraya membuka data - data perusahaan selama beberapa hari terakhir sewaktu ia absen dari pekerjaannya . Arumi masih berharap kondisi perusahaan akan selalu berkembang seiring berjalannya waktu karena ia sudah bekerja keras untuk hal itu .
Tak berapa lama kemudian ia mendengar sebuah ketukan dari luar. Seorang laki - laki tampan yang ia kenal datang keruangannya seraya membawa teh hijau untuk Arumi . Yah , pria tersebut adalah Reza .
"Selamat pagi Bu ! Ini teh hijau untuk Bu Arumi ",sapa Reza pada bos perempuannya seraya menganggukkan kepalanya dihadapan Arumi .
"Makasih ya Za ! Oh ya gimana lukamu? Udah sembuh kah ?",tanya Arumi seraya memperhatikan wajah Reza yang menyunggingkan seulas senyum kepadanya . Perban yang ia pasang kemarin pada kening Reza ditaman telah hilang .Namun masih terlihat jelas luka lebam masih menempel di wajah Reza hingga wajah Reza terlihat sangat berbeda dari biasanya .
"Saya sudah tidak merasa sakit lagi kok Bu ! Bu Arumi tidak usah khawatir sama saya ",jawab Reza pada Arumi .
"Oh..gitu ya ...! Kenapa hari ini kamu mesti masuk Za ? Kamu kan lagi sakit ? Kamu boleh ijin kok ...Aku janji aku akan memberikan gaji full untuk kamu ", tanya Arumi dengan nada khawatir . Arumi kembali merasa bersalah atas apa yang menimpa Reza .
Ia merasa tidak enak pada Reza meskipun sakit begini Reza tetap berangkat kerja, padahal bisa saja kan Reza ijin libur dulu sampai luka memar di wajahnya menghilang . Untuk urusan gaji , dia bisa mengaturnya agar gaji Reza tetap dihitung full.
Reza yang mendapati bosnya mulai berubah menjadi lembut kepadanya begitu girang . Apalagi ia mulai mendapatkan perhatian kecil dari bosnya tersebut. Perkataan Arumi menyiratkan bahwa ia mulai khawatir pada keaadaan Reza dan hal itu disadari oleh Reza .Menanggapi hal itu, Reza tersenyum dalam hati . Rasanya masih tak percaya bahwa wanita yang ada dihadapannya ini telah berubah hanya karena pertolongan kecilnya yang tidak seberapa di taman kemarin .
" Bu Arumi jangan merasa bersalah lagi ! Saya tidak apa - apa ! Saya sudah sembuh kok Bu ! Baiklah saya permisi Bu ! Saya masih punya banyak pekerjaan di belakang ",ijin Reza pada Arumi.
"Reza tunggu !",Arumi menghentikan langkah Reza yang hendak keluar dari ruangannya .
"Ada apa Bu ?",Reza membalikkan tubuhnya dan kembali menghadap orang nomer satu dikantornya tersebut .
"Bagaimana kalau siang ini kita makan siang Za ! Aku ingin mentraktirmu makan siang ",ajak Arumi dengan ragu . Wanita itu hanya berpikir ingin mengubah sikapnya pada Reza yang dulunya amat buruk dengan mentraktirnya makan siang bersama . Sebenarnya agak gengsi sih ! Tapi Arumi sadar bahwa jasa Reza padanya terlalu besar . Hingga ia mengesampingkan rasa gengsinya itu .
Reza yang mendengarnya merasa tak percaya pada indera pendengar miliknya .
"Maksud Ibu ? Ibu mau mengajak saya makan siang bersama Ibu ? ", tanya Reza untuk memastikan kebenaran ucapan Arumi.
"Ya benar Reza ! Siang ini kamu mau kan makan siang bareng sama aku ? ",ulang Arumi lagi pada Reza .Wanita itu tahu kalau Reza pasti kaget karena ajakannya yang tiba - tiba seperti itu .
" Ba ...ba ..ik Bu ",jawab Reza gugup . Laki - laki itu menyanggupi ajakan bosnya dengan hati yang berbunga - bunga. Seandainya Arumi bukanlah bos besarnya dan hanyalah gadis biasa , pasti ia akan sangat bahagia karena setidaknya ia memiliki perasaan suka pada orang yang sejajar dengannya . Namun , perasaan itu tiba - tiba tumbuh pada wanita cantik yang tidak mungkin bisa ia raih .
Reza merasa minder untuk menyukai Arumi . Namun ia tidak bisa menekan rasa bahagianya ketika Arumi mengajaknya makan siang berama. Laki - laki itu berharap agar waktu cepat berputar . Pagi cepat menjadi siang dan bisa berduaan dengan Arumi .
Tia ternganga.
Tak percaya dengan ancaman yang baru dilontarkan Michael padanya.
Jadi..Tia ikut atau menolak ?
Baca novelnya "MENGEJAR CINTA KAKAK KELAS"
Klik aja akun ini..
Selamat membaca 😘
bagus
semangat