NovelToon NovelToon
Mimpi Aqila

Mimpi Aqila

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda
Popularitas:303
Nilai: 5
Nama Author: Ai_va

" Aku akan membiayai sekolahmu sampai kamu lulus dan jadi sarjana. Tapi kamu harus mau menikah denganku. Dan mengasuh anak-anak ku. Bagaimana?

Aqila menggigit bibir bawahnya. Memikirkan tawaran yang akan diajukan kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai_va, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Butik

Tiga hari berada di villa, Aqila dan Abizam menikmati kebersamaan mereka. Menjelajahi kebun strawberry, kebun anggur yang ternyata ada di dekat villa Abizam. Aqila membawa satu keranjang penuh berisi strawberry.

" Buat apa segitu banyaknya??"

" Nanti yang sebagian buat selai strawberry kak. Yang sebagian buat cemilannya Leon. Nanti Qila bisa buat strawberry candy atau cokelat atau dikasih susu juga enak."

" Leon lama-lama gemuk di bawah asuhan kamu."

" Hahaha. Kakak juga harus gemuk sama Qila."

" Nanti jadi om-om buncit kakak."

" Nggak apa-apa. Biar nggak dilirik banyak cewek."

" Hahaha. Jahat kamu sama kakak."

Setelah memasukkan beberapa oleh-oleh Aqila dan Abizam pun melakukan perjalanan pulang. Saat mereka tiba di rumah Leon masih bersama Ryan, Amanda dan Atlas.

" Nggak weekend kok sama Ryan ma??"

" Ryan yang maksa. Biar Leon gak kesepian. Cuma jalan-jalan di taman katanya. Biar gak kesepian Leon nya."

" Leon kan harus belajar juga Ma."

Abizam terus mengomel kepada mamanya. Aqila mendekati Abizam dan menepuk pundaknya.

" Nggak apa-apa kak. Belajar nggak harus tiap hari. Yang penting bisa tetap mempertahankan prestasi. Jangan terlalu di kekang juga Leon nya kak. Qila yakin Leon juga bisa ngikutin pelajaran dengan baik dan mempertahankan prestasi nya."

Perasaan Abizam pun sedikit lebih tenang setelah mendengar ucapan Aqila. Aqila pun pergi ke dapur dan membuatkan strawberry cokelat untuk Leon. Abizam mendekati Aqila yang ada di dapur.

" Baru datang kok langsung masak aja??"

" Biar Leon seneng. Qila pengen Leon nyobain strawberry cokelat buatan Qila."

" Nggak capek kamu sayang??"

" Nggak kak. Qila nggak capek sama sekali. Lagi pula di jalan tadi Qila kan tidur nyenyak. Bantalnya bikin nyaman sih."

Aqila mengerlingkan matanya ke arah Abizam.

" Nakal kamu ya."

Aqila pun terkekeh melihat Abizam.

" Biii..."

" Iya ma."

Abizam menuju ke ruang tengah tempat mama nya sedang melihat televisi.

" Lusa ada pernikahannya anak teman mama. Kamu datang ya sama Qila."

" Mama gak datang??"

" Mama datang. Tapi teman-teman mama pengen tahu kamu. Kan lusa jatahnya Leon sama Ryan??"

" Nanti Abi kasih tahu Qila ya Ma."

" Iya. Suruh Qila dandan yang cantik. Menantu mama harus keliatan cantik."

" Qila nggak usah dandan pun juga cantik."

" Kamu udah...."

" Udah. Hari pertama di villa."

" Gercep juga kamu. Mentang-mentang nggak ada orang di villa."

" Ya kan menantu mama yang terbaik pokok."

" Papiiii..."

Leon memasuki rumah dengan berteriak membahana diikuti gonggongan Atlas. Leon memeluk Abizam erat-erat.

" Mana mami??"

" Di dapur bikin snack buat Leon."

" Yesss..."

Leon pun bergegas menuju ke dapur untuk menemui Aqila. Abizam mendekati Ryan dan Amanda.

" Gimana sih. Belum weekend main ajak aja."

" Leon juga anak ku. Kalau dia ditinggal sama bapaknya yang satu, dia berhak ikut bapak yang lain."

" Halah. Gimana Man?? Udah dapat kampusnya??"

" Sudah Om. Bisa sekampus lagi sama Qila. Seneng banget akhirnya bisa lolos test nya."

" Jadi ambil jurusan apa??"

" Design Om. Pokok sekampus sama Qila udah seneng banget Manda. Urusan lain-lain menyusul lah."

" Nanti titip Qila ya Nda."

" Beres Om."

" Terus kapan nikah??"

" Idiiih emang Qila yang buru-buru nikah."

" Kamu nggak tahu aja kalau nikah itu enak."

Aqila dari arah dapur membawa soda anggur dan strawberry cokelat.

" Ini apa??"

" Anggur aku kasih soda. Enak. Asem-asem seger.

Amanda mengambil foto dulu minuman buatan Aqila, menguploadnya di sosial media terlebih dahulu baru meminumnya.

" Segaarrr..enak banget. Qila kalau di suruh kreasi gini paling pinter deh."

" Gaya mu muji. Biar sering-sering aku buatin kan??"

Amanda terkekeh mendengar ucapan Aqila.

" Jadinya masuk kampus mana?"

" Lolos di kampus yang sama kayak kamu. Irene juga ikut sekampus sama kita. Bakal bareng-bareng lagi kita."

" Kalau kayak gini kita jadi kayak pindah gedung aja ya?? Irene ambil jurusan apa??"

" Sastra Inggris. Gedung fakultas nya deket sama gedung fakultas mu. Gedung fakultas ku aja yang rada jauhan."

" Yang penting masih di ruang lingkup sekolah, masih bisa makan siang bareng.jajan bareng its oke kan?"

" Tentu saja."

" Leon nggak ngerti deh sama yang dibicarakan mami dan kak Manda."

" Leon masih kecil. Jadi diam saja. Oke."

" Oke Kak Manda. Mami terus adek Leon mana??"

Aqila dan Abizam tersedak saat mendengar pertanyaan Leon

" Leon habis ajak jalan-jalan Atlas, sudah dikasih minum belum Atlas nya???"

Aqila yang segera menguasai keadaan segera mengingat kan Leon.

"Ah iya lupa. Leon kasih minum dulu aja."

Leon pun langsung berlari menuju ke belakang rumah.

" Jadi udah belum sama Qila??"

" Menurut kamu??"

" Udah dong pasti. Lihat wajah kamu yang berseri-seri kayak mataharinya Teletubbies. Pasti udah goal."

" Ya udah itu."

Wajah Aqila memerah mendengar percakapan Abimana dan Ryan.

" Bagaimana tentang mama kamu Nda??"

" Papa sudah memberikan surat cerai. Tapi mama tetep nggak mau cerai dari papa. Papa pun juga sudah melaporkan mama dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga. Aku sebenarnya kasian sama mama. Tapi gimana lagi. Aku udah nggak sanggup lagi."

" Sabar. Semua pasti ada jalan keluarnya."

" Iya sih."

" Mamiii..."

" Iya sayang."

" Mami nggak sayang ya sama Atlas??"

" Kenapa kok Leon nanya itu??"

" Setiap kali mami buat cemilan selalu saja mami buat cemilan yang Atlas nggak bisa makan."

Aqila terkekeh mendengar pertanyaan kritis dari Leon.

" Bukannya nggak sayang. Hanya saja, makanan manusia itu banyak mengandung penyedap rasa dan garam. Kalau kita kasih ke anjing, kasihan bulu mereka jadi gampang rontok. Cemilan untuk mereka sudah ada sendiri. Kan kita udah beli kapan hari. Iya kan Atlas??"

Seakan memahami ucapan Aqila, Atlas pun menggonggong. Malam harinya setelah menidurkan Leon dan Atlas, Aqila pun menghampiri Abizam yang masih di ruang kerjanya. Aqila membuat teh manis hangat untuk Abizam.

" Terima kasih."

" Kerjaan kakak masih banyak??"

" Hanya tinggal dikit aja. Kamu tidur dulu aja. Nanti kakak susul."

" Qila tunggu di sofa ya."

" Yang nggak ak mau pisah dari kakak."

" Kakak ih..."

" Sini..."

Abizam menepuk pahanya.

" Kakak kan masih kerja."

" Sini aja nggak apa-apa."

Aqila pun mendekati Abizam dan duduk di atas pangkuan Abizam.

" Besok lusa ada pernikahan anak teman mama. Kita diminta untuk hadir. Jadi besok ajak Amanda untuk membantu kamu beli baju yang akan dikenakan di pesta. Mama minta supaya kamu dandan secantik mungkin."

" Kenapa???"

" Kalau sudah seperti ini biasanya Mama akan pamer. Mama bangga banget punya menantu seperti kamu. Dan satu lagi..."

" Iya."

" Kamu istri seorang Abizam jadi kamu harus bisa menempatkan diri sebagai istri Abizam. Jangan mudah terprovokasi dan jangan mudah terhasut akan ucapan orang-orang abaikan dan tunjukkan kalau kamu adalah wanita yang tangguh yang pantas bersanding dengan seorang Abizam."

" Akan Qila coba."

Aqila meletakkan kepalanya di bahu Abizam. Lelah setelah melakukan berjalan panjang dan membuatkan cemilan untuk Leon serta mengurusi semua kepentingan Leon akhirnya Aqila pun tertidur dipelukan Abizam yang masih bekerja di ruangannya.

Keesokan harinya atas rekomendasi dari mama Abi, Aqila dan juga Amanda berada di sebuah butik langganan keluarga Abizam. Seorang pelayan butik melayani dengan acuh tak acuh.

" Cari apa??"

" Mau cari gaun kak."

" Budget berapa??"

Pertanyaan pelayan toko yang terkesan meremehkan dan acuh tak acuh itu membuat Amanda menjadi sedikit terpancing emosinya.

" Yang mahal."

Amanda langsung menjawab pertanyaan dari pelayan butik itu dengan ketus.

" Jangan main-main di sini anak kecil. Ini butik mahal. Jangan bikin konten tiktok di sini."

Pelayan butik itu melayani masih dengan sikapnya yang acuh tak acuh terhadap Amanda dan Aqila.

" Kami mau cari gaun untuk pesta pernikahan apa bisa dibantu memilih gaunnya??"

Aqila berbicara dengan sesopan mungkin.

" Nanti dibeli nggak nih?? Nanti terlanjur aku carikan gaunnya ternyata nggak kuat belinya."

" Kalau harganya masih dalam batas wajar, dan cocok. Saya akan membelinya."

Pelayan itu memilihkan baju yang asal-asalan untuk Amanda dan Aqila. Aqila dan Amanda sedikit tidak cocok dengan gaun yang direkomendasikan oleh pegawai toko itu.

" Kalau yang lebih sederhana nggak ada ya mbak??"

" Merepotkan banget sih. Kamu niat beli apa nggak?? Dari tadi milih-milih aja."

" Saya akan beli kok mbak."

" Kamu itu dari dandanan kamu aja keliatan nggak bisa beli. Jangan buang-buang waktu ku deh."

Aqila merasa tidak enak dengan pelayan butik. Amanda sudah berusaha menahan marah juga.

" Siapa yang kamu maksud buang-buang waktu kamu hah????"

Mama Abizam datang dan langsung memaki-maki pegawai butik itu.

" Nyo..nyonya.."

" Panggil Hedi sekarang!!!!"

Pelayan butik itu gemetar ketakutan. Yang ada di hadapannya adalah pelanggan kelas VVIP di butik. Pelayan butik itu masuk ke dalam dan keluar dengan seorang pria kemayu.

" Hedi !!!! Begini ya cara kerja pegawai butik kamu sama sekali nggak menghargai menantuku."

" Siapa yang nyonya Kusuma maksud??"

" Aku dari tadi ada di sini dan diam saja aku melihat bagaimana cara pegawai butikmu melayani tamu dan asal kamu tahu aja, dia benar-benar merendahkan menantu ku."

" Maafkan kami Nyonya. Nyonya maafkan anak buah saya. Tolong jangan tutup butik ini."

" Aku mau dia minta maaf sama menantu ku. Dia tadi yang merendahkan menantuku. Aku minta dia minta maaf sama menantu ku."

Pelayan butik itu kemudian mendekati Aqila dan meminta maaf kepada Aqila.

" Maafkan saya Nyonya maafkan atas kelakuan saya tadi."

" Ah nggak apa-apa kok. Wajar kalau mbak marah karena saya nggak gak segera memilih bajunya."

" Ayo tante. Biar Hedi yang pilihkan gaunnya."

Mereka pun kemudian masuk ke dalam untuk memilih gaun yang akan dikenakan oleh Aqila.

1
luisuriel azuara
Bagus banget, semoga mendapat banyak pujian dan dukungan!
Tri Wahyuni: makasih kak 🙏
total 1 replies
María Paula
Characternya bikin terikat! 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!