NovelToon NovelToon
Majesty

Majesty

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Tamat
Popularitas:346
Nilai: 5
Nama Author: meraa shuellyin

Di dunia futuristik yang dipenuhi konflik dan ambisi, *Meraa*, seorang putri terbuang dari pencipta permainan DGP, berjuang menemukan jati dirinya. Dibuang ke bumi sejak kecil demi keselamatannya, ia tumbuh dalam kesepian—hingga takdir membawanya kembali ke panggung utama kehidupan.

Setelah melalui pengkhianatan, kesedihan, dan kehancuran, Meraa bangkit sebagai pemimpin Kota Kiryu, wilayah yang dulu menjadi ladang eksperimen keji. Dalam perjalanannya, ia tak hanya memulihkan kota, tapi juga menghadapi bayang-bayang masa lalu: rival yang haus kekuasaan, rahasia tentang asal-usulnya, dan kekuatan luar biasa yang mulai terbangkit dalam dirinya.

Saat matanya terbuka sebagai sang *Dewi*, Meraa harus memilih—menjadi simbol harapan bagi dunia, atau alat ambisi mereka yang ingin menjadikannya boneka ilahi.

_“Majesty”_ adalah kisah tentang luka, harapan, dan kebangkitan seorang wanita yang ditakdirkan membawa cahaya dalam dunia yang nyaris tenggelam oleh kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meraa shuellyin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 25 pertempuran lautan terlarang

Setelah Kekecewaan meraa ketika tak sengaja mendengar perkataan ayahnya shuel,ia memutuskan untuk mengakhiri hubungan nya dengan ayahnya dan bersumpah tidak akan menganggap shuel sebagai ayah nya sampai shuel benar benar menyesal.

"sampai kapan pun aku bersumpah tidak akan menganggap mu ayah"

"ucap mera"

Mera lalu mulai melupakan Shuel secara perlahan dan jika ada orang yang bertanya siapa ayahnya dia selalu berkata"ayahku sudah mati sejak lama"

"ucap mera"

kini ia memulai hidup nya sebagai presiden kiryu tanpa arahan siapapun.

meskipun begitu ia tetap sering mengunjungi bibinya untuk sekedar bersandar dan berkeluh kesah jika ia benar benar lelah.

meskipun bibinya telah menasehati nya untuk tetap menganggap shuel sebagai ayah nya.

"bi aku tak akan pernah berhubungan sama ayah lagi

Sampai kapan pun aku ga akan anggap papa sebagai papa kandung ku"

"ucap mera

"Eh gak boleh gitu sayang"

"ucap Dita"

"tapi bi!!! hatiku kecewa mendengar perkataan nya"

"ucap mera"

"sejahat apapun dia,dia tetap ayahmu yang hebat"

"ucap Dita"

"tidak sampai kapanpun aku akan tetap menganggap dia telah tiada"

"ucap mera"

"tenang dulu"

"ucap Dita sambil menenangkan meraa dan memberi nya sepiring biskuit"

Meraa lalu sedikit tenang setelah minum segelas air putih dan memakan biskuit itu.

kemudian setelah mendapatkan telepon dari liara ia akhirnya pamit dan kembali kiryu untuk melanjutkan kembali tugasnya.

Sesampainya dikiryu liara Langsung memberi tau Mera tentang kedatangan Kapal kapal misterius dipantai kiryu.

"tadi ada laporan dari warga yang bekerja disekitar pantai katanya ada kapal kapal misterius yang berlabuh dibibir pantai para warga bilang para awak kapal itu turun dan berbuat ke onaran"

"ucap liara"

"hah ? keonaran? Siapa mereka? Apa tujuan mereka?

"tanya Mera"

"entah lah"

"jawab liara dengan penuh kekhawatiran"

Tiba tiba salah satu warga datang ke ruangan Mera dengan tergesa gesa.

"nona presiden Mera!!! Tolong kami!"

"ucap warga itu"

"oi oi tenanglah ada apa ini"

"tanya Mera"

"kapal kapal yang berlabuh dipantai ternyata kapal milik presiden isletraz dan pengawalnya dan mereka ingin segera bertemu anda jika tidak mereka akan membuat kekacauan yang lebih besar para polisi yang menanganinya justru malah dilempari sampah"

"ucap warga itu"

"souka"

"ucap mera sambil bangun dari kursi nya dan langsung berjalan menuju ke pantai"

Sesampainya disana presiden kota isletraz yang bernama kureji dan pasukan nya sudah menunggu disana sambil menenggak minuman minuman keras dan membuang botol itu sembarangan.

"hei hei lihat siapa yang datang..."

"ucap salah satu pengawal presiden"

"owh jadi presiden kota ini dipimpin oleh seorang wanita... cantik sekali"

"ucap kureji"

"apa tujuan kalian datang kemari"

"tanya Mera"

"ahh nona jangan khawatir kami kesini untuk mengajukan permohonan kerja sama"

"ucap kureji"

"maksud mu? Kau ingin menjadi bagian dari aliansi kiryu?"

"ucap mera"

"tentu kita bisa bekerja sama dalam semua bidang bagaimana ?

"tanya kureji"

"kalian berasal dari negara kepulauan yang datang membuat kekacauan serta tidak tau sopan santun maka dengan berat hati aku sebagai presiden kiryu menolak tawaran kalian jadi silahkan pergi"

"ucap mera"

"ahh begitu ya jadi kau menolak tawaran ku...? baiklah kalau begitu kami akan rebut wilayah kota ini dengan paksa"

"ucap kureji"

"silakan aku tidak takut"

"ucap mera"

"ah dasar wanita sombong lihat saja kau nanti begitu ku kuasai wilayah ini akan ku rebut kehormatan mu"

"ucap kureji sambil meninggalkan pantai bersama pasukannya untuk menyiapkan perang perebutan kekuasaan kota kiryu"

"datang lah...aku akan menunggu mu"

"ucap mera"

Beberapa hari kemudian pasukan kota isletraz datang menggunakan kapal perang dan turun ditepi pantai sambil menembakkan peluru dari meriam mereka lalu turun dan membuat kekacauan dipantai.

"Dimana presiden kiryu keluar kau pengecut!!!!!!"

"ucap kureji sambil berteriak"

Tiba tiba saja dari kejauhan muncul Mera bersama dengan prajurit tentara elit kiryu.

"kau benar benar pendosa yang tidak tau sopan santun"

"ucap mera sambil menunjuk ke arah kureji"

"ahhh banyak bicara kau habisi mereka"

"ucap kureji"

Lalu terjadi lah peperangan yang dahsyat pecah ditepi pantai kiryu.

ditengah peperangan kureji berusaha untuk membunuh meraa

"kau harus mati atau kehilangan harga diri"

"ucap kureji sambil menyerang Mera"

"hal yang paling membosankan adalah melawan mahkluk seperti anda"

"ucap mera sambil menangkis serangan kureji lalu mencekiknya dengan cepat"

"arggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhggghh aku tidak menyangka kau sekuat itu"

"ucap kureji sambil menahan sakit"

"hah menjijikan"

"ucap mera sambil melempar kureji ketanah namun sebelum itu ia memenggal kepala nya dan kureji tewas seketika"

"brakkkk!!!"

setelah itu meraa membuat gravitasi disekitar tak stabil dan membuat prajurit musuh melayang dan seketika Mera membanting mereka ke tanah dalam satu jentikkan jari.

Dan akhirnya pasukan kota isletraz mengaku kalah dan kemudian sebagian dari mereka melarikan diri menggunakan kapal.

Mera lalu berdiri ditepi pantai sambil menatap langit dan langsung mengungkap rasa syukur.

> *to be ...continued....

1
Duane
Pusing kepala baca cerita ini, tapi tetap seru. Teruslah menulis, author!
Aono Morimiya
Aku rela gak tidur demi baca karya author, semoga motivasi selalu muncul buat nulis.
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Kalau lagi suntuk atau gabut tinggal buka cerita ini, mood langsung membaik. (❤️)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!