Awalnya Erina Jasmin di tuduh mencuri dompet milik pelanggan di kafe di mana dia bekerja. Dia di laporkan oleh manajer kafe dan di pecat oleh atasannya. Erina kesal karena di tuduh mencuri dompet milik pelanggan yang ternyata Erika Gladys perempuan pemilik dompet itu.
Alih-alih tidak di laporkan pada polisi, Erina di tawari sebuah kesepakatan untuk menjadi istri pengganti seorang kaya. Dia awalnya menolak, tapi karena Erika Gladys menawarkan uang banyak untuk membantunya membiayai ibunya dalam pengobatan di rumah sakit.
Karena wajah Erina Jasmin dan Erika Gladys sangatlah mirip bagai di pinang di belah dua. Maka misi yang di tugaskan Erika pada Erina pun di jalankan, menjadi seorang istri dari Kenzio Pahlevi Abraham. Lalu, apa intrik masalah yang akan di hadapi oleh Erina setelah menjadi istri pengganti Erika yang hidupnya memang untuk bersenang-senang saja dengan beberapa selingkuhannya.
Dan apakah Erina dan Erika sebenarnya saudara kembar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Mister X
Pagi ini, ketika akan mengantar Gio ke sekolah. Erina bersiap sekalian untuk menemui seseorang yang mengetahui rahasia dirinya. Siapa sebenarnya dia?
Apakah dia suruhan dari Erika?
Tapi laki-laki itu selalu mengatakan kalau dirinya Erika. Mengetahui rahasia Erika, bukan dirinya.
"Mama, sekarang cantik banget," ucap Gio melihat Erina berdandan rapi seperti biasanya.
"Oh ya? Mama selalu berdandan setiap hari seperti ini, berarti mama setiap hari cantik ya?"
"Iya ma, mama selalu cantik."
Erina tersenyum mendengar pujian dari Gio, tangannya mengelus kepala anak laki-laki itu. Mereka menaiki mobil untuk berangkat ke sekolah setelah berpamitan dengan nenek Sabrina.
Supir melajukan mobilnya, di dalam mobil Erina merasa gelisah. Dia mendapatkan pesan singkat lagi dari laki-laki misterius itu. Pengirim pesan itu memberitahu alamat hotel tempat pertemuan mereka, dia bimbang antara menuruti laki-laki itu atau mengabaikannya. Tidak datang ke hotel yang di maksud.
Setelah berpikir panjang dan resiko serta persiapan apa yang dia lakukan, akhirnya Erina menuruti kemauan laki-laki pengirim pesan itu. Dia akan datang ke hotel tersebut, memastikan apakah laki-laki itu mengetahui rahasianya jika dirinya bukanlah Erika yang sesungguhnya.
"Maaf pak Mamat, nanti pak Mamat langsung jemput Gio saja ya pulang sekolah. Saya ada urusan mendadak siang ini," kata Erina pada supir pribadi Erika.
"Baik nyonya."
Erina sedikit merasa tenang, dia masih berpikir apa yang akan dia lakukan ketika bertemu dengan laki-laki misterius. Dia juga berpikir siapa kekasih gelap Erika itu, yang selalu tahu dan memintanya bertemu untuk tidur bersama.
"Apakah sejahat itu seorang Erika," gumam Erina tanpa sadar.
membuat pak Mamat yang sedang menyetir mobil melirik padanya dari kaca spion. Laki-laki itu ingin bertanya, tapi ragu karena bukan urusannya juga.
"Sudah sampai nyonya, den Gio," ucap pak Mamat.
"Mama, mama dari tadi kok melamun terus? Ada apa?" tanya Gio.
"Tidak apa sayang, mama hanya sedikit pusing," jawab Erina.
"Tadi mama menyebut nama mama sendiri," kata Gio.
"Eh, mama menyebut apa?" tanya Erina.
"Mama bilang Erika jahat, itu kan mama? Apa mama jahat?"
Erina kaget mendengar pertanyaan Gio, pandangannya melebar. Sejenak dia menghela napas lalu tersenyum kecil menatap Gio.
"Mama pernah ikut drama dan berperan jadi orang jahat sayang, kamu jangan dengarkan ucapan apa pun ya," kata Erina membuat Gio tersenyum lalu mengangguk.
"Sekarang turun dan masuk ke sekolah, mama mau pergi ke supermarket untuk membeli bahan masakan di dapur," kata Erina.
"Iya ma. Dadah mama."
"Dada sayang."
Gio pun berlari masuk ke dalam gerbang sekolah, Erina menatap kepergian anak laki-laki kecil itu dan menghela napas panjang.
"Nyonya mau kemana lagi?" tanya pak Mamat.
"Ke pasar pak, saya mau beli barang yang tidak ada di dapur. Oh ya, keperluannya tidak banyak jadi pak Mamat langsung pulang saja," kata Erina.
"Tadi nyonya bilang pada den Gio mau ke supermarket, apa setelah dari pasar mau ke supermarket?" tanya pak Mamat.
"Ya, tapi nanti naik taksi saja." jawab Erina.
Pak Mamat pun mengangguk, mobil melaju pelan karena pagi hari jalanan sudah padat sejak pukul enam pagi.
_
Erina melihat ponselnya, di mana alamat hotel tertera pada pesan singkat. Dia naik taksi untuk menuju hotel yang di maksud.
"Ke hotel internasional land ya pak," kata Erina.
"Hotel Internasional Land? Itu hotel sangat mewah Bu," kata supir taksi.
"Hotel mewah?"
"Iya, banyak para turis atau pengusaha kaya maupun politikus luar negeri bermalam di sana jika ada kunjungan di negara kita, makanya hotel itu sangat mewah."
"Oh begitu ya."
"Ya, dan hotel itu terkenal dengan pelayanan dan kerahasiaan identitas pengunjung hotel. Makanya sangat mewah dan mahal," ucap sang supir lagi.
Erina tidak menanggapi, supir melajukan mobilnya dengan cepat. Pikiran Erina gelisah, dia tidak tahu apa yang akan di lakukan laki-laki itu padanya. Yang jelas untuk menuruti kemauan laki-laki itu tentu saja tidak akan.
Sesampainya di hotel, Erina bingung harus bertanya apa. Tapi tiba-tiba pesan singkat kembali muncul, Erina melihat pesan itu.
'Masuklah sayang, bilang saja pada resepsionis untuk bertemu mister X. Mereka akan mengantarmu ke tempatku.'
"Cih, hotel besar dan mewah begini kok bisa memberikan keamanan pada orang misterius. memangnya dia pemilik hotel ini," gumam Erina sebelum dia bertanya pada resepsionis.
Akhirnya dia pergi ke resepsionis bertanya tentang mister X, dan benar saja dia di antar oleh petugas itu menuju seseorang mengaku mister X.
"Nyonya tunggu di sini, tuan X akan datang," kata pelayan hotel itu.
"Tunggu, kenapa bisa hotel ini memberikan kebebasan pada mister X? Siapa dia?" tanya Erina.
Pelayan hotel itu mengerutkan dahinya, tapi kemudian pergi tanpa menjawab pertanyaan Erina. Erina sedikit kesal, kenapa bisa seseorang bernama mister X itu dengan bebas menyembunyikan identitasnya.
Saat sedang berpikir, seseorang berjalan mendekatinya dengan wajah senang. Erina menoleh ke arah orang yang mendekatinya, dia sangat familiar dengan wajah orang itu.
"Halo sayang? Apa perlu aku membuat teka teki seperti ini agar bisa bertemu denganmu?" tanya laki-laki itu dengan senyum senangnya.
Erina tidak menjawab, dia sedang mengingat siapa laki-laki itu. Namun kemudian dia menyebut namanya.
"Aldo?"
"Hahah! Kamu kenapa sampai berpikir seperti itu? Apakah karena kita tidak bertemu kamu sampai lupa denganku?" tanya Aldo membuat Erina berpikir.
"Mau apa kamu?" tanya Erina sedikit waspada.
Karena dia ingat dengan perangai Aldo adalah laki-laki yang suka menggoda dan seenaknya saja. Dia tahu laki-laki itu adalah kekasih gelap Erika, kini dia harus menghindar dari Aldo.
"Erika sayang, kenapa kamu seperti ini? Kamu seperti melupakanku. Aah, apa mungkin ada laki-laki lain yang lebih perkasa di atas ranjang?" tanya Aldo dengan sinis dan kesal.
"Aku datang hanya untuk memastikan siapa orang yang mengirimiku pesan ancaman. Ternyata kamu laki-laki mesum itu," ucap Erina.
"Mesum? Bukankah kamu suka aku yang mesum? Ayolah Erika, kita masuk ke kamar hotel. Aku sudah memesan kamar khusus untuk kita berdua," ucap Aldo mengulurkan tangan hendak menarik tangan Erina.
Tapi Erina menepis tangan Aldo dengan kasar membuat laki-laki itu menatapnya dingin. Dia menoleh ke sekeliling lobi yang sepi, tangannya kembali menarik tangan Erina. Menggapit pinggangnya tapi Erina langsung menepisnya lagi, dia hendak berbalik dan pergi. Tapi tangan Aldo dengan cepat menarik pinggangnya kuat dan Erina tidak bisa berkutik.
Aldo menatap dingin memindai seluruh wajah Erina, lidah ya seakan ingin menggigit penuh gairah.
"Kamu jangan munafik Erika, kita akan menghabiskan satu hari ini di kamar hotel. Bercumbu dengan penuh gairah."
Plak!
Tangan Erina mendarat di pipi Aldo, laki-laki itu kaget dan menatap tajam padanya. menarik paksa tubuhnya namun tiba-tiba suara keras menyebut nama Erika.
"Erika! Sedang apa kamu dengannya?!"
_
_
*****
bagaimana kl mereka jatuh hati...
sampai kapan bs menghindar dr hubungan suami istri?
ato Nadia?