NovelToon NovelToon
Pesona Aurelia

Pesona Aurelia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Aurelia... seorang wanita cantik yang selalu hidup dengan penuh kesederhanaan, dia hidup bersama ibu dan juga neneknya di dalam kesederhanaan.
walaupun banyak cobaan yang datang, aurelia tidak patah semangat dalam menapaki kehidupan yang penuh liku. sampai pada akhirnya dia bertemu dengan seorang laki laki tampan yang membuat hatinya terpatri akan nama dan wajah tampan laki laki tersebut, akankah kisah aurelia akan berakhir bahagia...? jika penasaran dengan cerita ini...? ikuti ceritanya dari awal sampai akhir yaa... selamat membaca…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekawatiran aurel.

Seorang pria tampan tengah meneguk beberapa gelas minuman beralkohol di depannya, dia telah menghabiskan hampir satu botol minuman haram tersebut. Rasa manis bercampur pahit dapat pria itu rasakan, walau pusing telah dia rasakan tidak dapat menghentikan keinginannya.

Yang dia inginkan saat ini hanya dapat menghilangkan rasa kesalnya yang masih bergelayut di hati dan perasaannya saat ini, perlahan dia menggambil handphone miliknya.

Dia usap layar untuk membuka pola di layar handphone nya, dia mencari nomer telpon seorang wanita yang saat ini masih menempel di pikirannya. Terdengar bunyi nada sambung di sebarang sana, dia tidak peduli jika wanita tersebut saat ini sudah berada di alam mimpi.

“Hallo…”

Terdengar suara serak di sebarang sana, pria tersebut tersenyum senang mendengar suara yang dia inginkan.

“Akhirnya kamu mau mengangkatnya, pasti kamu sudah tidur. Aku pasti sudah ganggu waktu istirahat kamu, tapi aku tidak peduli.”

Wanita tersebut terdiam, dia tahu jika pria tersebut sednag dalam kondisi tidak baik baik saja.

“Apa lo sudah puas buat gue kesal tadi Hah… apa lo senang tersenyum bersama kekasih lo Hah… lo… lo tidak tahu bagaimana gue kesal melihat senyuman lo, saat lo tersenyum sangat manis sama dia, lo… lo nggak tahu itu membuat gue sakit hati Aurelia…”

Ya… pria tersebut adalah Yudistira, sepulang dari rumah Alisa dia langsung pulang ke apartemen. Rasa kesal dan sesak di dadanya yang masih dia rasakan melihat aurel bersama dengan angga, memilihnya meminum minuman beralkohol tersebut untuk menghilangkan rasa kesalnya.

“Yudistira… kamu mabuk ya..”

Tanya aurel pelan, saat ini dia sudah tersadar dari tidurnya. Dia merasa jika Yudistira saat ini sedang mabuk, di dengar dari ucapannya yang terdengar melantur.

“Gue tidak mabuk aurel, gue masih sadar. KALAU LO MAU JALAN SAMA COWOK ATAU MAU MESRA MESRAAN SAMA COWOK LO JANGAN DI DEPAN GUE BRENGSEK…”

Aurel merasa terkejut mendengar ucapan Yudistira yang terdengar marah, sesaat tak terdengar Yudistira bersuara. Sunyi… tapi tiba tiba terdengar barang pecah dan bunyi barang yang terjatuh di tempat Yudistira, aurel yang terkejut refleks berdiri dari tempat tidurnya.

Dengan segera aurel menggambil jaketnya dan tidak lupa tas nya yang setia tergantung di belakang pintu kamarnya, aurel masih menempelkan handphone miliknya di telinganya. Berharap Yudistira masih tersadar, tapi harapan aurel nihil dia hanya mendengar kesunyian di balik telponnya.

Aurel yang akan menggambil kunci motor milik aulia mengurungkan niatnya, akhirnya dia menulis memo dan dia tempelkan di pintu kulkas agar aulia tidak kawatir esoknya jika mencari keberadaannya.

Aurel memilih memesan taksi online, tak lama taksi yang dia pesan berhenti tepat di depan rumahnya dengan segera aurel masuk kedalam. Aurel menyebutkan tempat yang akan dia tuju.

Jalanan yang terlihat sunyi karena sudah tengah malam, membuat perjalanan taksi pesanan aurel tersebut cepat sampai.

Taksi aurel berhenti tepat di depan apartemen milik Yudistira, setelah membayar ongkos taksi dia segera keluar dan berlari menuju unit apartemen Yudistira.

Rasa was was dan kawatir membuat aurel berlari secepatnya untuk sampai di unit apartemen yudistria, aurel berhara tidak akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Bunyi suara smart lock menandakan pintu untu apartemen milik Yudistira terbuka, aurel dapat melihat sangat berantakan di dalam apartemen Yudistira. Dapat aurel lihat yudistria yang terduduk di atas lantai sambil menekukkan kedua kakinya, perlahan aurel mendekati Yudistira yang terlihat kacau.

“Yudistira…” lirih aurel memanggil Yudistira pelan.

Perlahan Yudistira mendongakkan kepalanya melihat aurel yang jongkok tepat di depannya, yudistria yang mengerjapkan matanya berulang kali membuat aurel merasa lega.

“Aurelia…” jawab yudistria dengan suara lirih.

Satu tangan Yudistira terulur memegang pipi aurel yang terasa dingin, perasaan hangat tiba tiba menyelimuti hati Yudistira merasakan kulit pipi dingin aurel.

“Kamu datang sayang… kamu beneran aurel, atau hanya imajinasiku saja.”

Yudistira yang masih belum sadar dari efek mabuknya merasa jika di depannya hanya ilusinya saja, aurel tersenyum melihat kekonyolan Yudistira.

“Aku aurel, kamu tidak apa apa…?”

Yudistira menggelengkan kepalanya cepat, aurel yang tidak tega melihat Yudistira segera menolongnya untuk bangun. Dia memapah Yudistira untuk segera menuju ke kamar Yudistira, tanpa aurel sadari Yudistira tersenyum merasakan perhatian aurel.

Rasa berat memapah badan kekar Yudistira membuat aurel terjatuh bersama yudistria saat aurel meletakkan yudistria di atas tempat tidurnya, nafas yang terdengar cepat menandakan aurel capek memapah tubuh kekar Yudistira.

“Aurelia…” lirih Yudistira.

Aurel masih diam tak bereaksi apapun di samping Yudistira, saat aurel akan bangun dari samping yudistria dengan cepat Yudistira memeluknya.

Bau alkohol yang menyengat membuat aurel merasa sedikit mual, entah kenapa aurel merasakan nyaman saat Yudistira memeluk tubuhnya.

Rasa nyaman membuat aurel tak terasa tidur di pelukkan hangat Yudistira, sedangkan Yudistira sudah memejamkan matanya dari tadi.

Pagipun datang, matahari perlahan memunculkan sinarnya dari ufuk timur. Dinginnya suhu ac di dalam kamar Yudistira tak membuat aurel terbangun, sedangkan Yudistira yang merasakan kebas di tangan kanannya karena benda yang bertumpu di atas lengannya perlahan membuka kedua matanya.

Rasa pusing dapat Yudistira rasakan efek dari minuman memabukkan semalam, yudistria menoleh ke arah sebelah kanannya. Terlihat wajah cantik wanita yang diam diam telah mengusik hatinya, dan membuat hari hari Yudistira terasa kacau.

“Ternyata kamu beneran datang malam tadi dan ternyata kamu bukan ilusi.”

Batin Yudistira sambil memiringkan tubuhnya, dia perlahan menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah aurel yang masih tertidur lelap.

Merasakan sentuhan di wajahnya aurel perlahan membuka kedua matanya, menatap plafon di atasnya, aurel tersadar jika saat ini dia berada di kamar Yudistira.

“Pagi… Aurelia…”

Lirih Yudistira tersenyum melihat aurel, melihat Yudistira yang berada tepat di sampingnya aurel berusaha bangun. Tapi gerakkannya gagal karena tangan kiri Yudistira yang tengah menahan tubuhnya, aurel mendengar kesal melihat Yudistira yang tersenyum.

“Minggir aku mau bangun.”

“Tunggu, biarkan seperti ini dulu.”

Pinta Yudistira, aurel yang tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak di inginkan hanya bisa menuruti keinginan Yudistira.

“Aku mau berangkat kuliah, pagi ini ada tugas dari pak Eko dan aku harus mengumpulkannya.”

Aurel teringat akan dosen yang lumayan kiper di kampusnya, dia tidak ingin kelak nilainya akan berkurang gara gara ulah Yudistira.

“Sebentar saja begini, aku mohon.”

Aurel terdengar menghela nafasnya, dia tidak ingin berdebat pagi pagi dengan Yudistira. Lebih baik dia mengalah menuruti laki laki yang terlihat tampan di sampingnya, dan tanpa Yudistira sadari aurel juga merasa nyaman berada di pelukkan Yudistira.

“Terima kasih aurel…” ucap Yudistira terdengar tulus.

“Terima kasih untuk…?” Ucap aurel penasaran.

“Perhatian kamu.” Balas Yudistira masih menatap aurel, sednagkan aurel memilih menatap langit langit di dalam kamar Yudistira.

“Boleh aku bertanya sama kamu…?”

Aurel rasanya penasaran dengan ucapan Yudistira di telpon tadi malam, dia ingin memastikan perasaan Yudistira sampai nekad menghubungi aurel, dan aurel tahu jika ucapan orang mabuk itu terdengar jujur.

“Apa aku mengucapkan sesuatu yang membuat kamu kesal tadi malam.”

Yudistira mengubah posisi tidurnya, dia melepaskan pelukannya. Tapi posisi aurel masih berbantal kan lengan kanan Yudistira, aurel sesaa merasa ada yang hilang saat Yudistira melepaskan pelukannya.

“Emmm… apa aku dan angga telah membuat kamu kesal kemarin…?”

Yudistria terdiam dia terkejut dengan pertanyaan aurel, Yudistira yang tidak ingin aurel berfikir jika dia marah melihat keromantisan aurel dan angga segera memutar otaknya mencari alasan yang masuk akal.

“Aku… aku hanya kesal sama kemesraan kamu dengan angga.”

Jujur Yudistira, perasaan aurel merasa senang mendengar jika Yudistira kesal dengan dia dan angga. Bisa jadi Yudistira mempunyai perasaan ke aurel, rasa hangat tiba tiba aurel rasakan.

Tapi rasa senang aurel tiba tiba berubah kesal mendengar ucapan Yudistira selanjutnya.

“Aku kesal karena hubunganku tak semesra kalian.”

Hening… itulah yang Yudistira rasakan, aurel diam tak mau menanggapi atau pun bertanya lagi.

“Aku harap kamu tidak berfikir jika aku cemburu melihat kamu dengan angga, kamu tahu sendiri jika aku sudah mempunyai kekasih.”

Kilah Yudistira yang tidak ingin aurel merasa tinggi hati, aurel yang terbangun tiba tiba membuat lengan angga merasa sakit.

“Aduh…” rintih Yudistira.

Aurel bangkit dan tidak peduli dengan rintihan Yudistira, dia berjalan keluar dari kamar Yudistira. Di pikiran aurel saat ini, dia lebih baik membersihkan apartemen yudistria sekarang, agar nanti sepulang dari kampus dia bisa langsung pulang.

Untuk tugas dari pak Eko nanti dia akan membuat alasan saat mengumpulkannya, aurel yang kesal dengan ucapan Yudistira membuat dia bekerja cepat membersihkan kekacauan yang di buat yudistria semalam.

“Maaf aurel, gue harus bohong. Gue nggak mau merusak hubungan lo sama angga, mungkin gue akan memendam perasaan sayang gue ke lo.” Batin Yudistira setelah melihat aurel tadi menutup pintu kamarnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!