Mengisahkan tentang Kyara gadis cantik jelita berpenampilan sederhana dan hanya seorang anak dari pemanen buah sawit, Gadis ini seorang pekerja keras namun memiliki kelembutan hati yang tak sembarangan orang miliki.
Karena suatu kejadian tidak terduga membuat Kyara terpaksa menikah dengan Lucas anak dari bos Ayah nya. Konflik mulai bermunculan setelah Kyara resmi menikah dengan Lucas.
Dari Lucas yang tak pernah menganggap Kyara ada sampai kecemburuan yang timbul di hati Sarah kekasih hati Lucas, kerap kali Sarah berbuat jahat kepada Kyara. Hingga suatu ketika Kyara dituduh pernah mencelakai Sarah.
Saat Kyara merencanakan balas dendam nya, tiba-tiba seseorang yang pernah ada di hati Kyara muncul. Mereka bersatu untuk menghancurkan Lucas sehancur-hancurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria Mandelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RINDU
“Silahkan mba, mau yang series apa biar kami tunjukkan.” Sapa ramah pegawai itu, namun ada beberapa pegawai perempuan memasang wajah jutek sebab lelaki incaran mereka membawa gadis cantik.
“Yang mana aja boleh mba, yang harganya tidak terlalu mahal.” Saat melihat harganya gadis itu terbelalak, bukan hanya satu jutaan melainkan puluhan juta. Berbanding terbalik dengan ponsel lamanya yang harganya hanya lima ratus ribu.
Pegawai itu mengerti gadis di depannya belum paham betul dengan ponsel yang berada di hadapannya. “Untuk series ini sangat cocok untuk mba, kameranya sudah jernih. Untuk bersua foto jadi semakin cantik.” menawarkan series menengah.
Lucas yang melihat Kyara masih kebingungan, kemudian ia menghampiri gadis itu. “Kenapa lama sekali?”
“Ehm, a—anu mas. Apa tidak ada ponsel yang murah saja, ini terlalu mahal bagiku. Aku tidak bisa mengembalikan uangnya padamu nanti.” Balas Kyara dengan setengah berbisik, ia malu pegawai itu mendengar ucapan gadis itu.
“Bungkus saja series terbaru, sekarang!” Lucas tak mau membuang waktu hanya untuk membeli sebuah ponsel.
“Baik, tunggu sebentar ya pak.” Pegawai itu mulai membungkus beberapa perlengkapan lain ponsel itu. “Ini pak silahkan.”
Lucas menarik pelan tangan Kyara keluar dari tokoh itu, kemudian ia mengajak Kyara makan malam di salah satu Restoran termahal di Mall itu.
“Kita makan malam disini saja, pesan lah makanan yang ingin kau makan.”
“Makasih, Mas.”
Seorang pelayan wanita menghampiri sepasang suami-istri itu. Mencatat pesanan yang terlontar di mulut mungil Kyara.
Saat menunggu pesanan tiba, seorang pria memperhatikan meja dimana Lucas dan Kyara berada. “Lho! Itukan Lucas.” Pria itu menghampiri nya.
“Bro! Lo disini juga.” Pria itu memukul pelan bahu Lucas, sontak membuat kedua manusia di sana kaget.
Lucas berpikir sejenak mengingat siapa pria itu melihat setiap inci wajahnya. “Alex! Apa kabar bro?” Lucas memeluk erat sahabat lama nya itu.
“Kapan lo pulang kesini? Btw lo dateng sendiri atau sama koleksi-koleksi lo itu?” Tak heran pria di hadapan Lucas tak kalah buaya nya dari Lucas. Sebab dari tiga bersahabat hanya Alex lah yang paling banyak koleksi wanita.
“Baru tadi sore gue sampe, gila! Gue dateng sendiri lah mau cari yang masih fresh. Haha!”
Kedua pria di hadapan Kyara berbincang asik sampai ketika teman Lucas melihat keberadaan nya.
“Cantik juga nih cewek, bolehlah kenalin ke gue nanti.” Alex menyikut perut Lucas dengan senyuman nakal.
“Ehkm!” Lucas berdehem salah tingkah. “Dia … dia istri gue!” Lucas sontak memalingkan wajahnya.
“WHAT?!” kedua mata Alex terbelalak lebar dengan mulut ternganga. “Lo nikah nggak undang gue? Sahabat macam apa Lo? Apa Roy juga tahu?”
Di tengah-tengah perbincangan mereka, para pelayan mengantarkan pesanan makanan.
“Nanti gue jelasin semua. Oh ya Lex, sekalian aja makan bareng kita,” Tawar Lucas.
“Makasih, Sob. Itu gue di tunggu sama cewek gue, biasalah. Ok! Gue duluan selamat menikmati makanannya jangan lupa jelasin semuanya tanpa terkecuali.” Pria itu kembali dimana mejanya berada.
*
*
*
Kini mereka telah kembali ke Apartemen. Gadis itu merasakan rindu pada kedua orang tuanya, walaupun baru satu minggu ia pergi dari rumah rasanya seperti sudah berpuluh-puluh tahun ia tak pulang.
“Mas!” Kyara menghentikan langkah pria di hadapannya, kemudian ia berlari kecil untuk menghampirinya. “Mas, apa kamu punya nomor ponsel Ibu atau Ayahku?”
“Tidak ada!” Lucas melanjutkan langkahnya, namun tangannya berhasil diraih Kyara.
“Mas, aku mohon mas. Berikan nomor ponsel Ibu dan Ayahku, aku rindu pada mereka.” Kedua matanya sudah berkabut membuat Lucas mengalah.
“Berikan nomor ponsel Lo, biar gue kirim aja.” Kemudian gadis itu menyebut satu persatu nomor ponsel baru miliknya.
“Makasih, Mas.” Ia berlari masuk ke dalam kamarnya
Gadis cantik itu langsung menekan nomor ponsel ayahnya, satu kali panggilan tak terjawab membuatnya gelisah. Dua sampai seterusnya panggilan itu masih sama tak ada jawaban.
“Kemana mereka? Kenapa tak menjawab teleponku,” pikiran gadis itu berkeliaran kemana-mana.
Kyara mencoba memasukkan akun sosmed nya, untuk menghubungi adiknya.
“Dek, ayah dan ibu kemana? Kenapa tak menjawab panggilanku?” seperti itulah isi pesan yang Kyara kirim untuk adiknya.
Sembari menunggu balasan ia membersihkan wajahnya dan dan mengganti pakaiannya menjadi piyama.
“Kok mereka ga ada yang aktif ya? Apa mungkin mereka semua sudah tertidur?”
Benar sekali kini jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, bagaimana orang tuanya mau mengangkat panggilan telepon darinya. “Baiklah, mungkin besok pagi aku akan menghubungi kembali mereka.” Gadis itu naik ketempat tidur dan membiarkan pikirannya hanyut dalam dunia mimpi.
*
*
*
Hari berjalan seperti biasanya, kini gadis itu tidak terlalu bosan sebab ada ponsel genggam yang menemani hari-harinya. Setelah Lucas berangkat, ia mencoba kembali menghubungi orang tuanya di kampung.
Benda pipi telah menempel di daun telinga nya menunggu jawaban dari seberang sana. “Assalamualaikum. Maaf ini siapa? Apa anda salah nomor tujuan?”
“Wa'alaikumussalam, Ayah ini Kyara, Yah.”
“Kyara?”
“Iya, Yah. Apa kabar kalian disana?”
“Alhamdulilah baik nak, kamu sehat kan.”
“Alhamdulilah sehat, Yah.”
Tak terasa percakapan mereka menghabiskan waktu kurang lebih empat jam, Kyara bahagia karena dua hari lagi Ibu, Ayah, dan juga adiknya akan berkunjung ke Apartemen Lucas. Ia menghubungi Lucas meminta izin untuk ke supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan.
“Halo, Mas. Aku mau ke supermarket, mau beli beberapa bahan makanan sebab dua hari lagi orang tuaku akan kemari.”
“Apa? Mau apa mereka?” Suara Lucas dari sebarang telepon terlihat sedikit keras.
“Mereka mau melihat kita, mereka rindu padaku. Tidak perlu khawatir mas, mereka hanya satu hari saja menginap disini.”
“Ya! Ya! Kau atur saja sendiri.” Lucas mematikan ponsel sebelum menerima jawaban gadis itu.
Kyara menggerutu mantap panggilan terakhir di dalam ponsel itu. “Dasar cowok tengil, mertuanya mau datang saja dia tidak terima. tapi bodo amat aku akan melayani mereka dengan sangat baik saat mereka sampai besok.”
*
*
*
Dua hari kemudian, orang tua dan adik nya sudah berada di depan pagar pintu masuk Apartemen. “Halo, nak kami sudah sampai.”
“Iya, Yah. Tunggu sebentar Kyara turun dulu.” Gadis itu turun dengan sedikit berlari kecil untuk menemui mereka.
Kyara menghampiri dan memeluk erat kedua orang tuanya, kemudian ia membawa mereka ke Apartemen Lucas. “Ayo, kita masuk disini sangat panas.”
Mereka bertiga takjub melihat isi dalam Apartemen Lucas seperti Kyara dulu saat baru pertama kali masuk. Beruntung sekali gadis cantik itu menikah dengan seorang CEO yang sangat amat kaya raya.
“Perut kalian pasti sudah lapar, mari kita semua makan siang dulu. Aku tadi sudah memasak makanan khusus untuk kalian semua.
***
Bersambung .
Jangan lupa like, comment vote dan juga beri bintang 5 kalo kalian suka cerita ini ❤️
Salam dari Bunga Aster ❤️