21th+ bijaklah memilih bacaan
Selama dua tahun pernikahan, Rose hanya dijadikan sebagai bank darah untuk Mia Winters oleh suaminya sendiri, Alexander Preston. Selama itu juga bisa dihitung berapa kali Alex tinggal di rumah mereka. Alex hanya mendatangi atau menghubungi Rose jika Mia membutuhkan donor darah.
Rose tidak pernah dianggap sebagai istri, ipar, ataupun menantu oleh Alex dan keluarganya. Bahkan teman-temannya hanya tahu bahwa Alex sudah menikah tapi tidak ada yang pernah melihat istri Alex. Semua orang tahu bahwa satu-satunya wanita yang dekat dengan Alex hanya Mia.
Sudah tidak tahan lagi, Rose meminta cerai, Alex menyetujuinya dengan syarat, setelahnya Rose menghilang tanpa jejak.
Tiga bulan berlalu, Alex dan Rose dipertemukan lagi dalam suatu acara, Alex terkejut karena mantan istrinya itu bergandengan mesra dengan laki-laki lain. Orang itu adalah pewaris Hawkins Group, Sky Hawkins. Semudah itukah Rose berpaling dari Alex?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Bertemu Pria Tua Mesum
Kini, hanya tinggal Rose dan Olivia yang kembali hanyut dalam irama musik.
Mereka berdua turun ke lantai dansa, membiarkan diri terbawa alunan beat musik.
Gerakan tubuh mereka luwes dengan lampu-lampu yang berkedip, menciptakan siluet yang memukau di tengah keramaian.
Tanpa mereka sadari, di salah satu booth VIP yang remang-remang, sepasang mata penuh penilaian memperhatikan setiap gerak-gerik mereka.
Seorang pria separuh baya dengan kemeja sutra terbuka beberapa kancing, perut yang tampak menantang ikat pinggang, dan rambut yang menipis di bagian atas kepala, bersandar santai di sofanya dengan ditemani wanita seksi di sisi kanan kirinya.
Sesekali, dia menyesap minuman dari gelas kristalnya, sementara matanya tak pernah lepas dari Rose dan Olivia yang sedang asyik berdansa.
Senyum tipis dengan kilatan yang sulit diartikan tersungging di bibirnya.
Setelah beberapa lagu, Rose merasa cukup lelah.
Rose:"Sudah larut, Liv"
Rose terengah-engah sambil menyeka peluh di dahinya.
Rose:"Sebaiknya kita pulang juga, Sky pasti khawatir jika aku tidak pulang sebelum tengah malam. Aku akan mengantarmu pulang lebih dulu"
Olivia mengangguk setuju.
Mereka berdua berjalan menuju jalur keluar, melewati beberapa kelompok orang yang masih menikmati malam.
Namun, langkah mereka tiba-tiba terhenti.
Seorang pria berbadan tegap dengan setelan jas hitam menghadang jalan mereka. Di belakangnya, berdiri seorang pria lain dengan postur serupa. Dan di tengah-tengah mereka, berdiri sosok yang tadi mengamati mereka dari booth VIP.
Pria separuh baya itu tersenyum lebar, memperlihatkan deretan gigi yang tampak dipoles sempurna.
Bau parfum dan alkohol yang kuat menyeruak menusuk hidung berasal dari pria itu.
Baldric: "Mau kemana kalian, gadis-gadis manis?"
Pria itu menyapa dengan suara berat yang dibuat-buat ramah, matanya bergantian menatap Rose dan Olivia dengan tatapan yang membuat bulu kuduk meremang.
Pria itu adalah Baldric Sin, saat ini matanya tengah menyapu Rose dan Olivia dari atas ke bawah, tatapan mesumnya tak bisa disembunyikan.
Wajahnya yang keriput tersenyum licik, seolah kedua wanita di hadapannya adalah mangsa empuk yang bisa dia dapatkan dengan mudah.
Sebagai rekan bisnis Hawkins Group atau lebih tepatnya, Sin Company lah yang mengemis untuk bisa mendapatkan investasi dari Hawkins Group.
Sebagai presiden direktur Sin Company, Baldric memang tak mengenal Rose.
Keluarga Hawkins belum pernah memperkenalkan putri tunggal mereka itu secara resmi.
Namun, Olivia, yang berprofesi sebagai model dan aktris, jelas dikenalnya.
Ketertarikannya pada Olivia bukan lagi rahasia, dia bahkan berkeinginan menjadikannya wanita simpanan.
Dan kini, melihat Rose yang ada di samping Olivia, nafsu Baldric semakin menggebu.
Baldric menginginkan keduanya.
Baldric:"Nona-nona manis, layani aku, aku bisa membayar berapapun yang kalian mau."
Olivia yang sedari tadi menahan diri, kini tak bisa lagi membendung emosinya.
Mendengar ucapan Baldric, dia merasa jijik.
Dia ingat pria ini juga yang sering mengirimkan bunga untuknya di lokasi syuting.
Dan Olivia selalu mengirimkan kembali semua bunga pemberiannya.
Meskipun dia duda, Olivia sama sekali tidak tertarik padanya, apalagi selera Olivia adalah sekelas Sky, mana mungkin dia akan menerima Baldric yang hanya menginginkan dirinya sebagai wanita simpanan.
Kilatan amarah terpancar jelas di matanya.
Tanpa basa-basi, Olivia maju selangkah dan menatap tajam pria tua itu.
Olivia: "Dasar pria tua mesum! Bercerminlah! Pergi dari hadapan kami sekarang juga, sebelum kami buat kau menyesal!"
Akibat pengaruh alkohol, Olivia menjadi lebih berani dan lantang.
Baldric dan para pengawalnya pun hanya tertawa mendengarnya.