NovelToon NovelToon
Benih Siapa Di Rahimku

Benih Siapa Di Rahimku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta Lansia
Popularitas:56k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Hi Kak .... Aku hadir lagi nih, jangan bosan ya untuk selalu ikuti cerita aku🥰🥰🥰🥰

Kehamilan di usia lanjut membuat Sonia harus angkat kaki dari rumah suaminya. 20 tahun dirinya mengarungi bahtera rumah tangga bersama Dion Wiratama akhirnya harus berujung pahit, gara-gara suatu malam yang Sonia pun tidak tahu menahu dan tidak ingat sama sekali, kapan dia berhubungan dengan seorang pria, sedangkan Dion sendiri sudah di vonis impoten karena sebuah kecelakaan tiga tahun yang lalu.

Apakah Sonia mampu membawa kehamilannya ini sendiri ataukah ada pengeran berkuda putih yang nantinya akan menerima Sonia??

Nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Anak Kecil

Pagi ini langit terlihat begitu cerah, secerah hati wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi, Sonia mulai melajukan mobilnya dengan semangat yang membara, dan tak pernah padam. Kali ini dirinya mencoba untuk melepaskan sejenak rasa sakit yang menghinggap di dadanya. Senyuman itu mulai mengembang di sudut bibirnya, seolah menggambarkan kalau dia sudah siap melawan badai yang begitu besar.

Roda mulai berputar menyusuri jalanan kota yang sudah dipenuhi kendaraan berlalu lalang, aspal menggelitik ban seolah menyapa setiap langkah perjalanan, tatapan wanita cantik itu fokus ke arah depan dan terus melaju hingga sampai di tempat tujuan.

   Sesampainya di tempat kerjanya Sonia langsung di sambut oleh senyum ramah para karyawannya, hari kedua pembukaan tokonya, para karyawan sudah mulai lebih siap lagi untuk menyambut para pembeli yang nantinya akan memadati outlet mereka.

  "Pagi Bu," sapa para karyawan.

  "Pagi juga, tetap semangat ya," ucap Sonia yang diangguki para karyawannya.

  Di sini Sonia mulai duduk menatap layar laptopnya, merekap hasil kemarin yang belum sempat dia kerjakan, tangannya begitu lincah menari-nari diatas keyboard untuk menyimpan data hasil pendapatan kemarin.

Setelah beberapa jam menyelesaikan pekerjaannya, Sonia mulai keluar dari ruang kerjanya, kali ini dia dikejutkan dengan puluhan pembeli yang memadati outlet nya, raut Sonia memancarkan aura kebahagiaan, ternyata usahanya kali ini di bilang cukup menarik perhatian masyarakat sekitar apalagi emak-emak, sambil ngantar anaknya sekolah mereka sambil mampir sejenak untuk membeli kue yang ada di outlet nya.

"Ya Allah ini sungguh luar biasa dan di luar dugaanku," gumam Sonia sambil memandangi kerumunan pembeli.

********

Di sela ramainya pembeli di outlet nya wanita paruh baya ini menyempatkan diri untuk periksa ke dokter, karena hari ini jatahnya untuk periksa kandungannya, Sonia begitu semangat karena dia ingin melakukan yang terbaik, untuk makhluk yang mulai berdetak di dalam rahimnya itu, senyumnya begitu tulus menandakan dia sudah mulai berdamai dengan badai yang menghantamnya secara ugal-ugalan.

Sesampainya di rumah sakit Sonia mulai bertemu dengan pegawai rumah sakit yang bertengger di bagian resepsionis, setelah mengambil nomor antrian, akhirnya dia langsung di panggil karena pasien yang periksa masih dalam hitungan jari.

"Nyonya Sonia Wijaya," ucap pekerja rumah sakit itu memanggil namanya.

Selesai di beri pertanyaan dan pemeriksaan awal akhirnya Sonia duduk sebentar untuk menunggu nomor antrian, tidak berselang lama namanya pun mulai di panggil, lalu ia masuk di ruangan dokter yang sudah siap untuk memeriksanya, senyum hangat dokter terukir menandakan kalau beliau sudah siap memeriksa pasiennya.

"Silahkan masuk!" Sapaan ramah mulai terdengar di sertai senyuman hangat.

Kali ini Sonia berbaring di ranjang berukuran kecil itu, perutnya mulai dibuka sedikit, lalu dokter pun mulai mengolesi gel diatas permukaan perutnya.

"Ibu lihat di monitor, usia kandungan ibu sudah 5 bulan, kondisi semuanya normal dengan kepala di bawa dan ari-ari ada diatasnya, untuk jenis kelamin dia sudah mulai terlihat, selamat ya bayi Ibu perempuan," ucap dokter tersebut dengan senyum yang ramah.

Sonia begitu terharu ternyata keinginannya memiliki bayi perempuan terkabul juga setelah sekian lama menanti.

"Dok, apa benar jenis kelamin anak saya perempuan, coba di periksa lagi, dan bagaimana kondisi detak jantungnya?" tanya Sonia karena merasa tidak percaya.

"Detak jantungnya normal Bu, untuk itu ibunya juga harus happy tidak boleh tertekan ya, jalani semua dengan santai meskipun kadang kita tidak tahu dengan ujian hidup yang tiba-tiba muncul," ujar Dokter tersebut, yang seolah tahu dengan apa yang di pikul oleh ibu hamil ini.

"Iya Dok, memang ujian anak keduaku ini begitu berat maka dari itu aku selalu mencoba untuk tidak stres agar janin di rahimku ini baik-baik saja," sahut Sonia.

"Siiip, Ibu yang bijak," ucap dokter itu sambil mengacungkan jari jempolnya untuk Sonia.

*******

Puas dengan hasil pemeriksaannya entah kenapa saat ini Sonia mulai tergerak untuk membeli baju bayi perempuan yang begitu lucu dan menggemaskan, kali ini mobilnya sudah melaju di toko yang menyediakan peralatan lengkap bayi.

Sesampainya di depan toko Sonia langsung keluar dari mobilnya dan masuk ke dalamnya, entah kenapa perasaan ibu hamil itu begitu bahagia melihat baju yang terpajang begitu lucu-lucu membuatnya begitu kalap untuk segera membelinya.

"Masya Allah ini benar-benar surganya para bumil," gumam Sonia, lalu mulai memilih baju bayi yang teramat menggemaskan itu.

Sonia pun memilih baju yang warna terang dan juga kalem semuanya dia masukkan ke keranjang tasnya yang dia tentang, puas memilih baju tiba-tiba ada seorang anak kecil laki-laki yang tidak sengaja menabraknya.

"Bruuuugh." Anak kecil itu jatuh sehabis menabrak tubuh Sonia.

"Nak, kamu gak apa-apa?" tanya Sonia.

"Gak apa-apa Bu, maaf ya aku yang salah," ucap anak itu membuat hati Sonia meleleh.

"Nak, kamu dengan siapa?" tanya Sonia.

"Sama Papa, tapi Papa asyik ngobrol dengan teman wanitanya sedangkan aku tidak suka, yaudah aku tinggal saja," cerita anak kecil yang kira-kira berusia 7 tahun.

"Sayang, kau tidak boleh seperti itu, nanti papamu bingung nyariin kamu, mari Tante antar ke papamu," ajak Sonia.

Sedangkan anak kecil itu fokus melihat belanjaan Sonia yang menurutnya begitu banyak, dengan rasa penasarannya akhirnya bocah itu mulai bertanya.

"Tante belanja baju banyak amat untuk siapa?" tanya anak laki-laki itu.

"Untuk dedek bayi yang masih ada di dalam perut Tante," sahut Sonia.

Sejenak anak kecil itu mulai terlihat sedih entah apa yang sedang dia pikirkan dan hal itupun membuat Sonia ketakutan.

"Nak, kenapa kau nangis Tante gak lagi memarahi kamu kan?" tanya Sonia begitu ketakutan.

"Enggak Tante memang tidak sedang memarahi aku, tapi aku ingat satu tahun yang lalu Mamaku pergi sama adikku yang baru lahir," sahut bocah kecil itu.

Entah kenapa ucapan dari anak kecil itu menjadi tamparan bagi Sonia, anak kecil itu masih sabar dan tegar ketika di tinggal Mama dan adiknya untuk selamanya, sedangkan dirinya orang tua masih itu, dia hanya di tinggal anaknya ke luar negeri yang suatu saat nanti bisa bertemu kembali.

Tidak butuh basa-basi Sonia langsung merentangkan tangannya untuk memeluk anak kecil itu sambil bersimpuh mensejajarkan tubuhnya.

"Sabar ya Nak, kita memiliki nasib yang sama meskipun jalannya berbeda, anak Tante juga pergi jauh di luar negeri, dan Tante merasa sedih," ungkap Sonia yang entah kenapa ingin bercerita terhadap anak itu.

"Tante, gak boleh bersedih ya, masih mending anak Tante ke luar negeri dan suatu saat nanti bisa kembali, sedangkan aku, di tinggal selama-lamanya oleh Mama dan adikku, tapi aku gak kenapa-napa, mencoba untuk tegar," ucapnya seolah menjadi tamparan keras baginya.

Di tempat yang sama, ayah dari anak tersebut begitu bingung mencari-cari anaknya bahkan dia dan asistennya mencoba untuk berpencar agar cepat ditemukan, saat ini pria berwajah karismatik itu begitu tegang ketika tidak mendapati sang anak.

"Ayolah Cleo kamu ada di mana Nak, jangan buat Daddy mu bingung," ucap pria itu lalu mulai menulusuri setiap jalanan toko tersebut.

Saat ini asisten yang bernama Bara itu mulai menemukan seorang wanita paruh baya yang dia kenali sedang memeluk anak kecil hingga dirinya mulai menyapanya sebentar.

"Sonia, kau sedang memeluk siapa?" tanya Bara.

Sedangkan anak kecil yang mendengar suara bara dia tambah menyembunyikan kepalanya di dada Sonia.

"Itu siapa?" tanya Bara sedangkan Sonia hanya memberikan isyarat agar Bara tetap Diam dan tidak banyak bertanya, karena tahu anak yang ada di dekatnya itu begitu takut mendengar suara Bara.

Menelisik dari baju yang di kenakan Bara pun mulai paham kalau itu merupakan Tuan kecilnya sehingga dia diam-diam mulai menghubungi atasannya itu.

"Bos, datang ke tempat baju bayi, saya sudah menemukan Cleo," ucap Bara di dalam panggilan teleponnya.

Bersambung ....

1
Ds Phone
isteri yang selamat kan dia
Ds Phone
sakit nya dah teruk tu
Ds Phone
dia tetap sayang macam anak nya sendiri
Ds Phone
kejap dah besar
Ds Phone
bapak nya tak reti basaha
Ds Phone
siapa dia anak nya
Ds Phone
apa yang hendak dia laku kan
Kasih Bonda
next Thor semangat
Ayumarhumah: Iya kakak ...
Pengumuman kelanjutan kisah Sagara dan Alina akan berlanjut jangan lupa ya kak, kalau udah liris mampir🥰🥰🥰
total 1 replies
Linda Seran
good
Kasih Bonda
next Thor semangat
Maizuki Bintang
bgs
Kasih Bonda
next Thor semangat
mbok Darmi
Alhamdulillah dion impoten lagi bahkan lebih parah biar tidak selingkuh lagi senjata sudah letoy untung ngga kena hiv sekalian
Kasih Bonda
next Thor semangat .
Kasih Bonda
next Thor semangat
Nur Adam
lnjut
mbok Darmi
wkwkwk pengen burung Dion mati suri lagi impoten selamanya biar tau rasa, sebagai seorang laki" burung letoy ha ga diri langsung nyungsep dong 🤣
Ani Basiati: lanjut
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
iqbal nasution
oce
Kasih Bonda
next Thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!