Menjadi Pelindung Tujuh Bidadari

Menjadi Pelindung Tujuh Bidadari

Si Beban Keluarga

"Ahh... terus, Sayang, terus! Goyanganmu enak banget, Sayang," racau seorang pemuda. Wajahnya yang penuh hasrat, memandang sayu pada wanita cantik yang bergerak gemulai di atas pangkuannya.

Namun tak lama kemudian, raut muka pria itu berubah kala suara berisik mengusik gendang telinganya.

Darr! Darr! Darr!

"Wira! Bangun! Wir!" terdengar lengkingan kencang disertai gedoran pintu yang sangat memekakkan telinga. "Wira! Bangun!

"Ah, sial!" umpat Wira setelah matanya melebar dengan terpaksa. "Iya, Mak!" balasnya agak berteriak.

Bukannya bangun, Wira malah menarik bantal guling yang tergeletak di atas lantai dan memeluknya dengan sangat erat. Matanya kembali terpejam karena rasa kantuk yang masih merekat erat dimatanya.

Hampir saja pemuda itu kembali terlelap, tapi suara gedoran pintu menggagalkan rencana pemuda itu.

"Wira!"

"Iya, Mak! Astaga!" Wira tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya.

"Kalau nggak mau bangun, aku kunciin sekalian kamu dari luar! Dasar, pemalas! Laki-laki itu jam segini harusnya udah cari duit, bukannya tidur mulu kerjaannya," dumel Emak penuh emosi dari luar kamar.

Wira sontak mendengus. Dia segera bangkit, dan dengan malas melirik jam yang menempel di dinding kamar itu.

Waktu sudah menunjukan pukul dua belas siang lebih sedikit, tapi tidak ada rasa panik sama sekali pada wajah pemuda berusia dua puluh tahun itu. Dari sikap yang dia tunjukkan, sepertinya Wira memang sudah terbiasa bangun tidur jam segitu.

Wira meraih ponsel sungsangnya yang dia beli dengan harga tidak lebih dari lima ratus ribu. Ponsel dengan kapasitas ram hanya dua giga, merupakan barang paling mahal yang mampu dia beli dengan uangnya sendiri.

Dalam layar ponsel tersebut. terpampang foto seorang wanita. Namun sayangya foto itu bukan foto pacarnya, melainkan foto artis khusus film dewasa dari negeri sakura.

Dalam ponsel yang layarnya retak sedikit dibagian pojok kanan atas itu, terdapat banyak koleksi foto seksi dan menggiurkan dari artis artis khusus film pembangkit hasrat.

Bukan hanya foto, di dalam ponsel itu, juga terdapat banyak film dewasa yang Wira koleksi, sebagai penghibur di saat dia kesepian.

Wira mendengus sembari meletakkan ponsel tersebut di atas lantai, karena tidak satupun pemberitahuan terlihat di sana. Pemuda itu menguap sembari meregangkan kedua tangannya. Begitu rutinitas bangun tidur usai dilakukan, Wira bangkit, melangkah malas, lalu meraih gagang pintu kamar.

"Kamu itu bagaimana? Di suruh nyusul Bapak ke pasar malah masih tidur. Mau kamu apa sih, Wir?" keluarnya Wira dari kamar langsung disambut dengan ocehan Emak dengan segala kekesalan yang dirasakan wanita itu. "Tiap malam keluyuran, Pagi baru pulang, tidur bangunnya siang, mau jadi apa kamu, hah!"

"Ya ampun, Mak, maaf, orang aku lupa," Wira menjawab dengan alasan seperti biasanya.

"Lupa, maaf, lupa, maaf, gitu terus bisanya! Kapan kamu bisa berubah! Nunggu Emak mati!" bentak Emak. "Disuruh ikut jualan sama Bapak nggak mau, ikut Abangmu nggak mau. gengsi aja digedein. Mau jadi apa kamu!"

Wira hanya terdiam dengan kepala menunduk dan bersender pada tembok di dekat pintu kamarnya. Wira tidak membalas ucapan wanita yang telah melahirkannya.

Bagi pemuda itu, dimarahin seperti ini adalah hal yang sudah biasa dia nikmati setiap hari. Jadi Wira tidak terlalu kaget. Setelah ini juga, sebentar lagi Emak pergi ke pasar dan sore hari pas pulang dari pasar marahnya Emak sudah hilang.

"Percuma punya wajah ganteng, tapi pemalas. Mana ada wanita yang mau dengan pria pemalas dan pengangguran seperti kamu!" ucap Emak sembari berlalu pergi.

Wira langsung menatap kelas ke arah wanita yang melangkah keluar rumah. Tangannya terkepal begitu mendengar ucapan Emak yang terkesan menghinanya.

Dada Wira bergemuruh disertai sedikit amarah dalam benaknya. Begitu Emak sudah hilang dari pandangannya, Wira hanya melampiaskan kekesalannya dengan menghembus nafasnya secara kasar.

"Daripada nggak ngapa ngapain, mending aku pergi mancing," gumam Wira, lalu dia melangkah menuju kamar mandi. Begitu urusan di kamar mandi selesai, dia segera mengisi perutnya yang sudah kelaparan.

"Duh, rokoknya tinggal sebatang," keluh Wira beberapa saat setelah dia selesai makan. Meski begitu, dia tetap menyalakan rokok itu dan menikmatinya sembari mempersiapkan segala sesuatunya untuk pergi memancing.

Untuk tempat memancing, Wira tidak perlu pergi ke tempat yang jauh. Di kampung tempat tinggal Wira, ada sungai yang cukup besar mengalir. Wira dan yang lain biasa memancing di sana.

Setelah semuanya siap, Wira pun berangkat untuk menghabiskan waktu menganggurnya, seperti yang biasa dia lakukan, jika tidak ada kegiatan lain.

Di tengah langkah kakinya menuju sungai, Wira melihat dua sosok yang dia kenal sedang duduk diatas motor. Dua sosok itupun melihat Wira dan seketika mereka langsung menunjukkan kemesraan mereka. Wira langsung mendengus dan rasa kesal kembali mencuat.

Bagaimana Wira tidak kesal, salah satu dari dua orang itu adalah, mantan kekasihnya yang kini menjalin asmara dengan sepupunya. Hanya karena sepupunya udah memiliki pendapatan yang cukup besar, si wanita langsung berpaling dan mencampakkannya.

Meskipun pengangguran, Wira sebenarnya pria yang cukup beruntung. Wajahnya yang tampan dan gayanya terkesan bad boy, membuat Wira digilai wanita seusianya ataupun para remaja. Banyak wanita yang menyatakan cinta, tapi Wira sama sekali tak tertarik.

Wira lebih suka wanita yang agak jual mahal sedikit agar dia tertantang untuk menaklukannya daripada wanita yang terang-terangan mengejar cintanya.

Wira juga sebenarnya sudah beberapa kali pernah bekerja. Tapi entah kenapa, setiap mendapat pekerjaan, selalu ada saja yang dia keluhkan. Semua keluhan yang dia ucapkan adalah jalan bagi dirinya agar keluar dari pekerjaan.

Sedangkan untuk ikut jualan Bapak maupun Abangnya, Wira masih cukup gengsi dan malu. Dia merasa wajahnya yang tampan tidak pantas jika harus berdagang bumbu dan perkerupukan di pasar. Jadilah Wira pengangguran dan beban keluarga sampai usia Wira menginjak angka puluh tahun lebih dua bulan.

Tak butuh waktu lama, Wira pun sampai di tempat tujuan. Dia segera menyiapkan segalanya. Begitu pancing dan umpannya telah siap, Wira memperhatikan sekitar sungai dan matanya melihat batu besar di salah satu sisi sungai.

"Mancing di sana aja ah..." ucapnya sambil sembari beranjak menuju ke tempat batu besar tersebut.

Dengan melompati beberapa batu berbagai ukuran, Wira berusaha dengan sangat hati-hati menuju tempat yang nyaman untuk memancing.

Namun di saat hendak sampai ke tujuan, Wira malah mendapat kesialan. Wira pikir Batu yang akan dia pijak tidak licin meski ada lumutnya. Namun Wira salah perhitungan. Baru saja kakinya menginjak batu itu, dia langsung terpeleset dan tubuhnya masuk ke dalam sungai yang cukup dalam.

Byurr!

Wira gelagapan sampai pancingnya terlepas. Dengan sekuat tenaga, Wira berusaha muncul ke permukaan. Namun, begitu kepalanya keluar dari dalam air, Wira dikejutkan dengan suara teriakan di depan wajahnya.

"Akh!"

@@@@@

Hallo reader, apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Sebelumnya saya mau mengucapkan, minal aizin wal fa'izdin, mohon maaf lahir dan batin. othor minta maaf jika atas segala kesalahan othor, baik yang di sengaja, maupun tidak.

Selanjutnya, othor sengaja mengangkat cerita lama dan berharap kali ini cerita ini bisa tembus hingga tidak berakhir di tengah jalan seperti sebelumnya. Mohon dukungan dan doanya ya teman-temannya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

mohon maaf lahir batin juga Thor 🙏,,, ini perasaan sudah pernah upntapi gak smpe tamat ya ???

2025-04-11

1

Apriyanti

Apriyanti

minnal aidzin wal'faizin mohon maaf lahir bathin jg Thor🙏,,aku dia kan bisa sampe nembus ya thor

2025-04-11

1

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin Thorrr, sehat dan sukses selalu. aamiin

2025-04-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!