NovelToon NovelToon
Hilang Perawan Di Malam Pesta

Hilang Perawan Di Malam Pesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Lari Saat Hamil / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Setelah pesta ulang tahunnya semalam, dia terbangun di atas ranjang kamar hotel tempatnya bekerja, dalam keadaan berantakan dan juga sendirian. Masih dalam keadaan bingung, dia menemukan bercak merah di bawah tubuhnya yang menempel di alas kasur. Menyadari bahwa dirinya telah ternoda tanpa tahu siapa pelakunya, diapun mulai menyelidiki diam-diam dan merahasiakan semuanya dari teman-temannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1.000 Dolar

Ranti benar-benar pusing memikirkan situasinya saat ini, hari sudah semakin sore, Nina dan dua timnya yang lain pasti sudah pulang kerja. Saat ini, Ranti memutuskan untuk tidak mencari ke mana perginya Arion, sehingga dia hanya akan menunggu di lobby saja.

Sebenarnya jika suasana hati Ranti baik-baik saja, ingin sekali dia berkeliling di dalam gedung ini. Karena kemegahan yang tersuguh di dalamnya sangat menarik perhatian Ranti. Namun, saat ini kondisinya begitu tidak kondusif, sehingga lebih cepat pergi itu lebih baik.

Setibanya di lobby, Ranti mencari lokasi ruang tunggu dan langsung duduk di sofa yang tersedia. Entah berapa lama dia akan menunggu Arion, dia akan tetap duduk di sana dan memberikan waktu untuk Arion datang selama 30 menit saja. Jika lelaki itu belum muncul juga, maka Ranti akan kembali ke hotel sendirian.

Di tengah lamunannya, Ranti menunduk ke bawah menatap kedua kakinya. Ruang tunggu itu begitu dingin seolah semua mesin pendingin dinyalakan dalam suhu paling rendah.

Tiba-tiba saat masih menatap ke bawah, Ranti tidak hanya melihat kedua kakinya, sebab sepasang kaki lain muncul di hadapannya. Sepasang kaki mungil yang mengenakan sepatu high heels dengan merk ternama. Ranti menebak, jika bukan Sofia pasti itu adalah Tisya. Perlahan dia mendongakkan kepalanya ke atas.

Namun, bukanlah Sofia maupun Tisya, melainkan yang dia lihat adalah Miranda. Sejenak Ranti tertegun, merasakan sebuah atmosfer buruk seolah mengelilingi dirinya.

“Katakan berapa uang yang kamu mau?” tanya Miranda tiba-tiba.

Ranti pun mengerutkan kedua alisnya. “Maaf, Nyonya. Aku kurang paham apa maksud Anda?” tanyanya.

Miranda mendengus kesal lalu mengulangi pertanyaannya, “Aku tanya sekali lagi berapa uang yang kamu mau? Jangan buang-buang waktuku.”

Ranti semakin tidak mengerti, jujur saja setidaknya berikanlah sedikit petunjuk tentang apa yang sebenarnya mereka bahas.

“Nyonya, bisa Anda jelaskan uang apa yang aku inginkan?”

Miranda terlihat sudah sangat tidak sabar, biasanya dia selalu anggun di setiap saat dan juga di setiap kesempatan. Namun, kali ini seolah sesuatu telah memancing sisi buruknya. Dengan cepat dia membuka tas jalannya, kemudian mengeluarkan tumpukan uang dengan mata uang dolar. Kemudian dengan begitu saja dia melemparkan uang itu ke wajah Ranti sehingga berhamburan ke mana-mana.

Ranti tentu saja terkejut, segepok uang dilemparkan ke wajahnya rasanya sakit juga. Ketika dia memandangi lautan uang kertas itu, Ranti menyadari satu hal. Bahwa saat itu Miranda ingin menyuap dirinya.

“Nyonya, apakah uang-uang ini Anda berikan untuk aku, agar aku meninggalkan putra Anda?”

Miranda pun langsung tertawa, tetapi tawanya terdengar sangat merendahkan. “Itu dia! Aku tahu kamu hanya pura-pura, memainkan peran seolah tidak butuh uang tapi rupanya isi otakmu itu tidak jauh-jauh, ya? Gadis miskin kayak kamu ini, tiba-tiba pacaran sama anak konglomerat kayak putraku, apalagi tujuanmu kalau bukan uang? Tenang, selain uang 1.000 dolar ini, aku akan beri tambahan lagi sebanyak 1 miliar. Jangan khawatir uangnya bakal nyasar ke mana, karena aku sendiri yang akan antarkan ke rumahmu.”

Mendengar rumahnya disinggung, tiba-tiba Ranti menjadi panik. Dengan segera dia berdiri dari duduknya hingga berhadapan langsung dengan Miranda. “Maafkan aku, Nyonya. Seperti yang sudah aku bilang ke Nona Sofia. Kecuali kalau Tuan Arion sendiri yang menyelesaikan hubungannya sama aku, barulah hubungan ini berakhir. Dan satu hal lagi, tolong jauhi rumah kami dan juga keluargaku.”

“Dasar gadis miskin gila!” ucap Miranda dengan nada yang tertahan. Namun, emosi yang meluap-luap jelas terlihat di wajahnya. Ketika dirinya ingin kembali membuka mulut, seseorang menghentikannya.

“Mommy, kalian kelihatannya sudah akrab, ya!”

Sontak Ranti dan Miranda yang baru saja saling bertatapan sengit itu teralihkan fokusnya ke arah suara. Keduanya menengok pada sosok seorang lelaki tampan dengan tubuh tinggi tegap, berbalut setelan jas yang sangat cocok di tubuhnya.

Miranda langsung tersenyum pada putranya tersebut, dan bertanya dengan suara lembut, “Arion, gimana pembahasan kamu sama Daddy tadi?”

Di depan Miranda, Ranti mengerjap beberapa kali. Begitu cepat perubahan nada bicara wanita itu, padahal baru saja mereka bersitegang.

Di tengah rasa herannya, Ranti merasakan kehangatan menjalar di area pinggangnya. Ketika melihat ke bawah, sudah ada satu buah tangan besar yang melingkar di pinggangnya. Arion memeluknya, lagi-lagi tanpa permisi.

“Tidak ada pembicaraan serius, itu-itu saja dan membosankan. Mom, aku minta jangan buat kekasihku sulit. Ranti adalah pilihanku.”

Perkataan Arion itu mendadak membuat dada Ranti berdesir. “Sial, perasaan macam apa ini?” batin Ranti, bertanya-tanya kenapa dirinya merasakan perubahan mood hanya dengan mendengar perkataan gombal seperti itu? Perasaan yang baru pertama kali dia rasakan, sesuatu yang membuat hatinya ‘hangat’. Namun, wajahnya tidak ingin menunjukkan reaksi apa pun.

Yang mengejutkan bagi Ranti, Miranda sama sekali tidak menyanggah. Bahkan kedua bibirnya hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan dari Arion tadi. Ke mana kah sikap arogan yang wanita itu tunjukkan pada Ranti beberapa detik yang lalu?

Setelah berkata seperti itu, Arion melirik lembaran uang yang berserakan di lantai, kemudian menginjaknya dan membawa Ranti pergi hingga benar-benar menghilang dari pandangan Miranda.

Sedangkan Miranda, hanya bisa menahan amarahnya hingga kedua matanya mulai basah lalu berbalik memasuki pintu lift.

1
Siti Ubaidah
tidak sabar menunggu terbongkarnya pelaku yg membawa Ranti ke kamar hotel
ardiana dili
lanjut
nonoyy
masi teki teki aja terus kpn ni ketahuan siapa yg sudah meniduri ranti
Siti Ubaidah
Noah tidak mau jujur siapa yang membawa Ranti setelah keluar club
aleena
Rumit bener kehidupan kamu Ranti
Vtree Bona
ih siapa sih yg udah nidurin nya ranti
Herman Lim
gara2 Arion ne mah jadi salah paham semua
Nda_Zlnt
kasihan banget Ranti, kalau dh tau kebeneran nya, pergi jauh aja Ranti, ngk usah nampakin diri lagi
aleena
kasian Ranti
kenapa si harus di permainkan, Arion kenapa kamu gak jujur?

sekarang semua kesalah pahaman membuat pertemanan bubar
🍌 ᷢ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ~ Ꮢнιєz༄⃞⃟⚡
poor ranti😓
aleena
kesalah pahaman
berlanjut
lalu siapa yg tidur dgn Ranti ?
Herman Lim
OMG tisya sabar donk tuh hanya salah paham yg jls ABG mu yg TDR sama Ranti
nonoyy
omgg tisya sampai segitunya kejam banget
nggak kebayang gimna sakitnya ranti
smg pelaku utama nya ditemukan
LB
ya salam 🤦 malah persahabatan mereka yang hancur.
🍌 ᷢ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ~ Ꮢнιєz༄⃞⃟⚡
astaghfirullah.. ini gegara yg pelaku nya mode demit.. astral.. sengaja ga mau ngaku atw menampakkan diri di cctv😒
Siti Ubaidah
Kasihan Ranti
aleena
Makin bikin binging
ditannya malah balik nanya
Siti Ubaidah
keren 👍👏
Nursina
lanjutkan semangat ya
Herman Lim
nah nah kyk Arion ditengah jln yg ambil alih ne
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!