Pelet Sukmo Kenongo adalah jalan ninja Lisa untuk memperbaiki hubungannya dengan sang kekasih yang sedang tak baik-baik saja.
Sayangnya, air yang menjadi media pelet, yang seharusnya diminum Reza sang kekasih, justru masuk ke perut bos besar yang terkenal dingin, garang dan garing.
Sejak hari itu, hidup Lisa berubah drastis dan semakin tragis. Lisa harus rela dikejar-kejar David, sang direktur utama perusahaan, yang adalah duda beranak satu, dengan usia lebih tua lima belas tahun.
Sial beribu sial bagi Lisa, Ajian Sukmo Kenongo yang salah sasaran, efeknya baru akan hilang dan kadaluarsa setelah seratus hari dari sejak dikidungkan.
Hal itu membuat Lisa harus bekerja ekstra keras agar tidak kehilangan Reza, sekaligus mampu bertahan dari gempuran cinta atasannya.
Di akhir masa kadaluarsa Ajian Sukmo Kenongo, Lisa malah menyadari, siapa sebenarnya yang layak ia perjuangkan!
Karya hanya terbit di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al Orchida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Can't Help Falling in Love
“Di sini kalau nggak ada eyang suasananya sepi! Aku mainnya sama kelinci terus, kalau nggak gitu ya sama mbak yang kerja di sini,” tutur Diandra dengan ekspresi anak-anak yang kesepian dan kurang perhatian.
“Eyang sekarang sedang kemana sih?”
“Eyang ikut tante Diana fashion show ke Singapura.”
“Kalau mbak yang kerja ada berapa?” tanya Lisa ekspresif. Ia juga penasaran berapa jumlah asisten rumah tangga bosnya, karena rumah David terhitung besar dengan halaman depan dan belakang cukup luas.
“Ada empat, tapi yang suka nemenin aku main cuma satu. Yang lain sibuk masak sama bersih-bersih terus. Makanya tante mom cepat pindah kesini, biar aku ada teman main lagi. Oh iya, tante mom bisa main piano nggak?”
“Nggak bisa, Sayang!”
“Kalau main biola, bisa?”
“Apalagi biola,” jawab Lisa sambil menunjukkan mimik menyesal. “Tante nggak ada bakat main musik.”
“Tante mom mau denger aku main biola? Aku bisa main lagu kesukaan daddy, judulnya aku lupa sih.”
Tak ingin mengecewakan putri bosnya, Lisa menjawab dengan raut tertarik. “Boleh, dengan senang hati tante mau dengerin.”
“Aku ambil biolanya dulu ya tante mom! Just wait for a few minute!” ujar Diandra undur diri dari meja makan yang sudah dibersihkan. Langkah kecilnya terdengar cukup keras ketika berlari menaiki tangga.
“Am i in trouble, Mr. David?” Lisa menatap David, tapi pak bosnya malah nyengir sambil mengedikkan bahu seolah tidak tahu apa-apa. “Aku serius.”
“Yes, you are! Diandra suka sama kamu, sama kek bapaknya hahaha!” jawab David puas. Rasa sakit di tubuhnya seolah menghilang delapan puluh persen karena kebahagiaan kecil yang ada di depan matanya. Sebuah keluarga yang utuh. “Will you be my wife, Sweetheart?”
Kontan saja Lisa langsung mendengus, “Belum jatuh tempo, Pak! Masih dipikirin. Sabar dikit napa?”
Lisa merasa puyeng sendiri, banyak pertanyaan berlarian dalam benaknya, diantaranya : bagaimana bisa Diandra menyukainya begitu saja? Apa iya pelet sukmo kenongo berimbas pada keluarga David juga? Kalau memang iya, kenapa Nyonya Priska tidak menyukainya?
“Emang kurangnya aku apa, Lisa?” tanya David frontal. Ia sudah tau mantan Lisa, dan rasanya ia hanya kalah satu poin, yakni kegantengan.
Kalau soal lain, Lisa boleh membuktikan sendiri jika memang diperlukan. Kali aja sekretarisnya itu takut ‘membeli kucing dalam karung’.
Lisa menatap David penuh pertimbangan. Ia ingin bertanya hal pribadi, tapi merasa tidak etis kalau ujung-ujungnya ia menolak David nanti.
Sampai detik itupun, Lisa masih yakin kalau perasaan David padanya tidak murni dari hati, jadi bagaimana mungkin ia berani bertaruh dan menyukai bosnya ini?
Bisa gantung diri kalau sampai David tiba-tiba berubah ke setelan awal, sementara ia sudah terlanjur mencintai pria ini, pikir Lisa gelisah.
Lisa belum sempat menjawab pertanyaan David karena melihat Diandra menuju ke arahnya, sambil menenteng biola di tangan kanan, dan menyanyikan sebuah lagu.
Wise men say
Only fools rush in
But I can't help falling in love with you
Shall I stay?
Would it be a sin
If I can't help falling in love with you?
Begitu sampai di dekat meja makan, Diandra langsung membungkuk memberi hormat dulu, baru memainkan biolanya. Membawakan lagu Can't Help Falling in Love dengan tempo lebih lambat.
Sungguh, permainan biola Diandra memberikan nuansa tenang, mendalam dan menggugah perasaan. Lisa larut dengan lagunya dan tiba-tiba saja merasa sentimentil sendiri. Apalagi ekspresi Diandra juga tampak menjiwai lagu tersebut.
Ah, Lisa baru menyadari, kalau putri bosnya ini meski berambut hitam legam dan cenderung lebih mirip David di bagian mata, hidung dan dahi, tapi juga memiliki sisi wajah ibunya yang notabene bukan orang Indonesia.
Diandra tampak cantik sekali ketika sedang bermain biola.
Sayang, suasana tenang dan bahagia itu harus rusak oleh kehadiran Grace. Wanita itu tiba-tiba muncul di depan pintu belakang rumah. Tangan kanan Grace memegang kantong makanan restoran mewah.
“David?” sapa Grace dengan nada kesal. Pandangannya langsung beralih pada Lisa yang sedang memuji permainan biola Diandra.
“Kamu ngapain di sini?” tanya Grace ketika mendekati Lisa. Suaranya terdengar sangat tidak bersahabat.
David meminta putrinya untuk kembali ke kamar dulu, sebelum menimpali dengan tegas, “Grace … Lisa sekretarisku. Dia datang untuk urusan pekerjaan.”
Grace menatap David dengan sorot tajam. “Pekerjaan macam apa yang ada makan siang bareng anak segala? Yang aku lihat kalian sedang bermain peran dalam keluarga. Jelaskan apa maksud semua ini, David?”
“Aku nggak perlu menjelaskan apapun sama kamu, karena ini memang bukan urusanmu dan nggak ada hubungannya sama kamu!”
“Oh begitu ya? Mami kamu telepon dari Singapura, minta aku bawain makanan kesukaan kamu, minta tolong aku untuk lebih perhatian karena kamu lagi kurang enak badan, tapi ini yang aku dapat?”
Grace menatap lagi ke arah Lisa dan bicara lebih berapi-api, “Kamu malah membawa cewek murahan ini ke rumahmu! Kamu nggak sadar kalau sedang diperdaya sekretarismu? Jangan naif kamu itu laki-laki, di kebanyakan kasus, sekretaris bermain kotor bahkan berani naik ranjang CEO demi mengamankan masa depannya!”
David bangkit dari duduknya. Kepalanya kembali pusing mendengar Grace mengoceh dengan bahasa yang sangat kasar padanya. Ia bukan anak kemarin sore yang perlu diberitahu hal-hal seperti itu.
David juga tersinggung berat karena Grace merendahkan Lisa. Karena dalam kasus ini, Lisa sama sekali tak salah, tak mengejarnya. Yang sedang terjadi itu sebaliknya, ia yang menawarkan posisi sebagai istri pada sekretarisnya.
Setelah menarik nafas panjang, David menunjuk jalan keluar. “Keluar dari rumahku sekarang.”
Grace membeku, tak percaya dengan pendengarannya. “Apa? Kamu ngusir aku? Aku salah apa sama kamu?”
“Lisa datang untuk membantu pekerjaanku. Sedangkan kamu datang untuk mengacau di rumahku, di depan anakku. Lebih baik kamu pulang sebelum aku panggil security di depan! Aku tidak mau anakku mendengar keributan yang tidak perlu ini.”
“Aku bersumpah akan mengadukan perlakuanmu yang tidak menyenangkan ini ke mami kamu, David! Kamu sangat tidak menghargai aku sebagai calon istrimu.” Mata Grace berkaca-kaca saat melangkah meninggalkan David dan Lisa.
Hening menyelimuti meja makan belakang rumah selama beberapa detik. Lisa masih berdiri kaku di tempatnya. Menatap kepergian Grace tanpa kata.
David menghembuskan nafas panjang, lalu berkata dengan nada rendah pada Lisa, “Maaf kamu harus melihat ini semua, Lisa.”
“Aku nggak denger plus nggak lihat apa-apa kok barusan, rahasia bapak aman sama Lisa!” ucap Lisa seraya menepuk dada.
David setengah melotot karena Lisa justru meledeknya, “Kamu…?”
Lisa tak mau ambil pusing dengan kejadian barusan. Toh setelah pelet sukmo kenongo kadaluarsa, segala sesuatu pasti terkendali dengan sendirinya. “Ayo bapak istirahat aja biar cepet sembuh!”
“Boleh minta tolong kerokin nggak, Lis?”
“Boleh! Tapi transfer dulu dua puluh juta, karena ngerokin pak bos bukan termasuk tugas sekretaris!” jawab Lisa sambil terkekeh-kekeh. Masa bodo bosnya mau bilang apa, toh Grace sudah melabeli dirinya perempuan tidak baik.
“Ayo aku kasih cek, kamu isi sendiri nominalnya. Puas?”
“Wah mantap itu, Pak! Eh … salah, maksudnya Mas Dave?!”
Merasa dipermainkan, David sigap menarik Lisa menyusuri ruang tengah, dan berakhir masuk ke ruang pribadinya. Main kamar-kamaran dengan sang pujaan hati pasti lebih cepat menyembuhkan sakitnya.
Bersambung,
jika itu harus tak perlu dikatakan pun biarkan Dapid tau sendiri.
tapi kan udah tamat yak wkwkwkwk
Witing tresno jalaran Soko kulino
Alaa bisa kna biasa wkwkwkwk.
seenggaknya wlpn awalnya Liss salah dia udah ksh milik nya yg berharga.
dan untunglah satset ada antisipasi pelet lain.
klo tak pke pelet MJ itu, Liss yg bakalan sakit hati dicampakkan Dapid. iya kan?
Bwt kalian reader Budiman yang suka bacaan horor Fantasi wanita...
Cerita Liss dan David dan lika-liku perjalanan cintanya.
Penasaran kan, kan, kan ... kuy lahh GPL baca aja yaak guys 👌
makasih karyanya, ditunggu cerita berikutnya 🙏🙏
aduhh kk otor aq jd dagdig dug iki
wisss piye yoooo
Happy ending tapi kurang banyak lagi happy2nya