NovelToon NovelToon
Warrior Odyssey

Warrior Odyssey

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tio Charisma

Vincent, seorang mantan tentara yang kehilangan salah satu kakinya dalam kecelakaan tragis, tersesat di dunia fantasi setelah terjebak dalam karakter video game favoritnya yang memiliki tubuh biomekanik.

Terpaksa menghadapi makhluk mitos dan tantangan baru, dia menggunakan keahlian tempur dan strateginya untuk bertahan hidup. Dengan bantuan teknologi biomekanik, Vincent mengumpulkan informasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman di dunia ini, sambil menemukan makna baru dalam hidupnya dan menghadapi tantangan dengan tekad yang kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tio Charisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Heart of Justice: Eleanor's Dilemma

Eleanor duduk di tepi tempat tidurnya, memperhatikan cahaya remang-remang yang menyelinap masuk dari jendela kamar. Pikirannya dipenuhi oleh kabar yang baru saja dia terima dari Gareth, pengawal setia keluarganya. Pasukan ayahnya telah menyerang Desa Eldoria. Hatinya berdegup kencang, dan rasa kebingungan menyelimuti pikirannya.

Dia memandang keluar jendela, kegelapan malam yang meliputi tanah luas di luar istana keluarganya. Desa Eldoria terletak tidak jauh dari sini, dan pikirannya terbayang oleh gambaran penuh kecemasan tentang apa yang mungkin terjadi di sana. Apakah ada korban? Apakah rumah-rumah mereka terbakar? Apakah penduduk desa dalam bahaya?

Rasa kebingungan dan kepanikan melanda dirinya. Dia tidak bisa memahami alasan di balik tindakan ayahnya. Kenapa ayahnya harus melakukan sesuatu yang begitu kejam terhadap penduduk Desa Eldoria? Apa yang mungkin mereka lakukan sehingga harus diserang oleh pasukan ayahnya?

Dalam kegelapan yang menyelimuti kamarnya, Eleanor merenungkan situasi yang memilukan. Hatinya terasa hancur, terjebak di antara loyalitas kepada keluarganya dan keadilan terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Dia merasa seperti terombang-ambing dalam badai emosi yang melanda dirinya.

Namun, di tengah kebingungan dan kepanikan itu, Eleanor merasa semangat yang membara dalam dirinya. Dia tahu bahwa dia harus mencari kebenaran, bahkan jika itu berarti harus menentang ayahnya sendiri. Dia tidak bisa membiarkan ketidakadilan berlangsung tanpa perlawanan.

Dengan tekad yang teguh, Eleanor memutuskan untuk bertindak. Dia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di Desa Eldoria. Dia harus berbicara dengan penduduk desa, mendengarkan cerita mereka, dan mencari jawaban atas tindakan ayahnya.

Dengan langkah-langkah yang gemetar namun penuh tekad, Eleanor meninggalkan kamarnya menuju ruang kerja ayahnya. Dia tidak tahu apa yang akan dia temui di sana, tetapi dia siap menghadapi tantangan apa pun untuk mencari keadilan bagi Desa Eldoria.

Langkahnya mantap saat dia melangkah melalui lorong-lorong istana yang sepi. Di dalam hatinya, api keberanian menyala lebih terang dari sebelumnya. Meskipun jalan menuju keadilan mungkin sulit dan berliku, dia bertekad untuk tidak menyerah.

Dengan langkah-langkah yang mantap, Eleanor menuju ruang kerja ayahnya, siap untuk menghadapi konfrontasi yang mungkin terjadi. Dia harus mencari jawaban, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk Desa Eldoria yang teraniaya.

Setelah mengetuk pintu ruang kerja ayahnya, Eleanor memasuki ruangan dengan hati yang berdebar-debar. Ayahnya, Earl Richard Alderwood, duduk di meja besar di tengah ruangan, wajahnya yang keras menatap Eleanor ketika dia masuk.

"Apa yang bisa Aku bantu, Eleanor?" tanya Earl Richard dengan suara yang dingin, mencerminkan kekuasaan dan otoritasnya sebagai seorang bangsawan.

Eleanor menelan ludah, merasa gemetar di hadapan ayahnya yang begitu kuat. Namun, tekadnya untuk mencari keadilan memimpinnya untuk bertanya dengan tegas, "Ayah, Aku ingin tahu mengapa kita menyerang Desa Eldoria. Apakah benar mereka melakukan sesuatu yang begitu buruk sehingga harus diserang?"

Mata Earl Richard menyipit sedikit, dan dia menatap Eleanor dengan ekspresi yang sulit dibaca. "Eleanor, Aku mengerti bahwa kamu mungkin tidak memahami alasan di balik tindakan kita. Tetapi yang perlu kamu ketahui adalah Desa Eldoria bukanlah desa biasa. Mereka telah membentuk pasukan bersenjata tanpa izin atau pengakuan dari otoritas bangsawan atau kerajaan."

Eleanor terkejut mendengar penjelasan ayahnya. Dia tidak pernah menduga bahwa Desa Eldoria telah mengambil langkah sejauh ini. Namun, dia masih merasa ragu. "Tetapi ayah, apakah itu cukup alasan untuk menyerang mereka? Bukankah kita bisa mencari solusi damai daripada pertumpahan darah?"

Earl Richard menggelengkan kepala dengan tegas. "Eleanor, kamu mungkin belum memahami betapa seriusnya situasi ini. Sebagai seorang bangsawan, Aku bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan kewibawaan. Jika tindakan Desa Eldoria tidak ditindak dengan tegas, itu akan membuka pintu bagi pemberontakan dan anarki di wilayah kami."

Eleanor merenung tentang kata-kata ayahnya. Meskipun dia masih merasa ragu tentang kekerasan sebagai solusi, dia mulai memahami perspektif ayahnya. Kehati-hatian ayahnya mungkin tidak sepenuhnya egois, tetapi mungkin dilandasi oleh kekhawatiran yang mendalam akan stabilitas kerajaan.

Namun, dalam hatinya, Eleanor masih merasa ada cara untuk menyelesaikan konflik ini tanpa pertumpahan darah. Dia tidak bisa menerima pemikiran bahwa kekerasan adalah satu-satunya jalan keluar.

Dengan tekad yang kuat, Eleanor meninggalkan ruang kerja ayahnya. Meskipun dia mulai memahami alasan di balik tindakan ayahnya, hatinya tetap bertanya-tanya apakah ada cara lain untuk mencapai perdamaian. Dia merasa semakin tertantang untuk mencari solusi yang lebih baik, bahkan jika itu berarti harus menantang norma-norma yang ada dalam masyarakat bangsawan yang kaku.

Setelah kembali ke kamarnya, Eleanor memanggil Leona dan Gareth, berharap mendapatkan nasihat dari dua orang yang telah menjadi sahabatnya sejak lama. Leona dan Gareth adalah pelayan setia Eleanor, mereka berdua adalah orang yang telah dia selamatkan saat mereka masih muda. Keduanya berasal dari latar belakang rakyat jelata, dan Gareth bahkan berasal dari daerah kumuh di ibukota wilayah ayahnya, Lengley.

Ketika Eleanor menuturkan apa yang terjadi di ruang kerja ayahnya, ia melihat perasaan kebingungan yang sama juga terpancar di wajah Leona dan Gareth. Namun, yang benar-benar mengejutkan Eleanor adalah jawaban Gareth.

"Dia tidak akan pernah berubah, Lady Eleanor," ujar Gareth dengan suara yang penuh kekecewaan. "Aku tahu jenis manusia seperti ayahanda Anda. Mereka tidak peduli dengan nasib rakyat jelata seperti kami. Mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri."

Eleanor terdiam mendengar kata-kata Gareth. Dia tidak pernah mendengar Gareth berbicara begitu keras terhadap bangsawan, bahkan ayahnya sendiri. Namun, yang lebih mengguncangkan hatinya adalah ketidaksanggupan Gareth untuk memisahkan dirinya dari Earl Richard.

"Namun, Lady Eleanor," lanjut Gareth dengan suara yang lebih lembut, "Aku tahu Kamu berbeda. Kamu tidak seperti bangsawan lainnya. Kamu memiliki hati yang baik dan penuh kasih. Tapi, terkadang Aku khawatir bahwa kebaikan hati Kamu bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab."

Leona mengangguk setuju, menambahkan, "Kami hanya ingin yang terbaik untuk Kamu, Lady Eleanor. Kami tidak ingin melihat Kamu terluka atau terjebak dalam konflik yang lebih besar dari yang bisa Kamu tangani."

Eleanor merasa terharu mendengar perhatian Leona dan Gareth. Meskipun mereka hanya pelayan, mereka telah menjadi keluarga baginya. Dan meskipun pandangan Gareth tentang bangsawan mungkin keras, dia merasa bahwa ada benarnya dalam kata-katanya.

Dalam hatinya, Eleanor tahu bahwa dia harus bertindak, tidak hanya untuk keadilan, tetapi juga untuk melindungi orang-orang yang dicintainya. Meskipun dia merasa naif dan terkurung dalam sangkar emas, dia tidak akan membiarkan itu menghalangi tekadnya untuk mencari perdamaian dan keadilan.

Dengan langkah-langkah yang mantap, Eleanor mengucapkan terima kasih kepada Leona dan Gareth atas nasihat mereka. Dengan tekad yang kuat, dia memutuskan bahwa dia akan mencari cara untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan, bahkan jika itu berarti menantang ayahnya sendiri.

1
Sampah Satu
semangaat
Tio Charisma: Makasih dukungannya! /Smile/
total 1 replies
Sampah Satu
lanjutkan
Sampah Satu
good
Sampah Satu
bagus
Tio Charisma
/Smile/
➳βC᭄☠Agatha➳☠ᴍ֟፝ᴀғɪᴀ
jangan lupa mampir kembali ya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!