NovelToon NovelToon
THE TALE OF ZELVA

THE TALE OF ZELVA

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ichasthetic

Zelva Althea Bahran merupakan gadis berusia 15 tahun berparas cantik nan imut. Tapi jangan tertipu dengan wajahnya yang terbilang polos, karena itu hanya cover. Kelakuannya 180 derajat berbanding terbalik. Jahil, barbar dan absurd.

Gadis itu biasa dipanggil Zelva, tingkahnya mampu membuat siapa saja tertarik padanya, termasuk 4 Prince SMA Nusa Bangsa.

Memiliki dua kakak laki-laki dengan kepribadian yang berbeda.

Gadis itu juga mempunyai 5 sahabat. Mereka bersahabat sejak SMP.

Ini kisah seorang gadis cantik namun barbar yang harus menghadapi berbagai kejadian yang tak pernah terlintas dipikirannya. Kisah tentang percintaannya, keluarganya dan persahabatannya tertera di cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichasthetic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. PILIH MANA?

Zelva dan Raymond tengah berada di taman setelah pulang sekolah. Awalnya Raymond hanya ingin mengantarnya pulang, tetapi Zelva ingin ke taman sebentar menikmati waktu sore. Kapan-kapan 'kan punya waktu luang untuk jalan-jalan karena pergerakannya dibatasi oleh Zigaz.

Keduanya duduk di bangku taman sembari meminum pop ice yang mereka beli di pedagang keliling.

Raymond tersenyum tipis melihat Zelva yang menikmati semilir angin. Tangannya membelai rambut gadis itu dan menyelipkannya ke belakang telinga.

"Cantik," gumam Raymond.

Zelva menoleh kearah Raymond saat samar-samar mendengar ucapan lelaki itu. "Ray, ngomong apa?" tanya Zelva.

"Hari ini cerah, ya?" Raymond mengelak.

Zelva mengangguk. "Iya." Gadis itu meminum pop ice nya yang tersisa setengah.

"Va," panggil Raymond sembari menatap Zelva yang juga menatapnya.

"Hm."

"Gue..." Raymond menghela nafasnya pelan. Ia tampak gelisah ingin mengatakan sesuatu.

Zelva mengernyitkan keningnya. "Kenapa Ray? Kok gelisah gitu?" tanya Zelva.

"Ah, gak." Raymond menggeleng.

Zelva mengusap pelan rambut lelaki itu. "Ngomong aja Ray," ucap Zelva.

Raymond terdiam sejenak. Ia menatap dalam bola mata gadis itu yang menenangkan. "Gue kebelet pipis."

Zelva memukul pelan bahu Raymond. Sementara yang dipukul terkekeh. "Bercanda." Tangannya mencubit pipi chubby Zelva.

Zelva menghentikan aksi pukul manjanya. "Gak pernah serius lo, Ray."

"Ntar gue seriusin lo kalo udah lulus SMA, ya." Ray tertawa saat melihat wajah kesal Zelva. "Mukanya gak usah ditekuk gitu, kan gue jadi makin sayang." Tawa Raymond pecah.

"Ray, lo tau gak, bedanya lo sama sun go kong?" tanya Zelva membuat Raymond meredakan tawanya.

Raymond beralih tersenyum tengil. "Ceritanya, lo mau gombalin gue, Va," kata Raymond percaya diri tingkat akut.

"Jawab aja Ray."

"Iya-iya." Raymond mendengus. "Gak tau," jawab Raymond.

"Kalo sun go kong itu monyet, kalo lo itu babi." Zelva terbahak-bahak.

"Anjir, patkai dong gue." Raymond mendengus kasar. Namun ia tersenyum tipis saat melihat tawaan Zelva.

Tawa Zelva mereda. "Capek." Ia memegangi rahangnya yang pegal akibat tertawa.

Raymond menatap Zelva dengan tatapan yang sulit diartikan. Lalu tangannya menyenderkan kepala gadis itu ke bahunya.

Selalu seperti ini Va. Ketawanya lo, bahagianya gue.

Keduanya sama-sama terdiam dengan pandangan ke depan sembari menikmati waktu sore hari.

"Vava."

Zelva menegakkan kepalanya. Ia dan Raymond menoleh ke asal suara. Gadis itu terkejut saat tau siapa yang memanggilnya. Bibirnya mengembangkan senyuman manis. "Kak Bagas."

Orang yang di panggil Bagas itu, mendekati Zelva. Ia duduk disamping gadis itu. "Gimana kabar kamu, Va?" tanya Bagas.

"Seperti yang kakak liat, baik."

"Zigaz sama Zaka?"

"Baik juga."

Bagas mengangguk. Ia beralih menatap lelaki disebelah Zelva. Raymond yang ditatap lantas tersenyum simpul. "Raymond, sahabatnya Vava," ucap Raymond memperkenalkan diri.

Bagas membalas senyuman lelaki itu. "Bagas," balasnya.

"Kak Bagas kok bisa disini?" tanya Zelva.

Bagas memijat pangkal hidungnya. "Tadi habis dari TKP di persimpangan dekat taman. Kesini niatnya pengen cari angin sebentar, gak taunya ketemu kamu, Va, " jawabnya sedikit gusar.

Kening Zelva berkerut. Dapat gadis itu lihat, raut kelelahan yang terpatri di wajah tampan pria berusia 25 tahun itu. "Kasus apa kak?" tanya Zelva. Ia dapat tangkap bahwa kasus yang Bagas tangani adalah kasus yang rumit.

"Pembunuhan," jawab Bagas. "Udah dua Minggu ini, belum juga ketangkap pelakunya." Bagas menghembuskan nafasnya kasar.

Zelva terdiam. "Cerdik banget pelakunya, sampai gak ninggalin bukti." Lanjut Bagas.

"Korbannya cowok apa cewek?" Kali ini Raymond yang bertanya.

Bagas menatap Raymond. "Cewek," jawabnya

"Yaudah, kakak pergi dulu, kalian juga sebaiknya pulang, hari udah mau gelap," ucap Bagas.

"Iya kak," jawab Zelva dan Raymond serempak.

Bagas tersenyum. Ia mengusap lembut rambut Zelva. Lalu melangkahkan kakinya untuk balik ke markas kepolisian.

_________________

Zelva tampaknya sangat senang malam ini. Karena tadi sore Zigaz pamit ke luar negeri selama seminggu untuk mengurus bisnis. Tepatnya ke Los Angeles, Amerika serikat. Ah akhirnya ia bisa bebas dari kungkungan kakak tertuanya itu. Tapi tetap saja, rasa rindu akan melandanya.

Dan disinilah gadis itu berada, di toko komik HAFYOUREM. Ia tak sendirian. Gadis itu ditemani oleh Jay. Keduanya tengah asik menceritakan tentang komik kesukaan masing-masing.

"Kenapa lo suka banget cerita psikopat?" tanya Jay.

"Gue suka sama pemikirannya," jawab Zelva.

Samar-samar terlihat garis kerutan di kening Jay. "Kan psikopat itu orang sakit jiwa, Va."

Zelva tersenyum. "Ya emang, tapi psikopat tuh jalan pikirannya, cerdik, ya walaupun sedeng." Zelva terkekeh. "Keliatan aja kaya orang normal, tapi aslinya berjiwa iblis. Itu yang buat gue tertarik sama psikopat," lanjutnya.

Jay mengangguk. Tapi ia merasa aneh saja, gadis disampingnya menyukai cerita psikopat yang otomatis mengenai hal-hal berbau pembunuhan. Padahal gadis diluaran sana lebih suka cerita romansa yang dapat membuat senyum-senyum tidak jelas.

Berbeda itulah yang lebih menarik.

"Jadi pengen ketemu psikopat deh," gumam Zelva yang masih dapat didengar oleh Jay.

Jay geleng-geleng kepala mendengar kalimat ngelantur yang keluar dari mulut gadis itu. "Jangan sampe lah, Va. Bahaya," balas Jay.

Zelva terkekeh. "Habis gimana dong Kak, gue tuh penasaran banget sama psikopat, gue pengen bisa tebak pola pikirnya yang ribet itu," kata Zelva makin ngelantur.

"Lo emang beda dari cewek lain, Va." Jay terkekeh. "Udah ah, hapus keinginan lo untuk ketemu psikopat, gak ada faedahnya, yang ada malah celaka," lanjutnya.

Zelva mencebikkan bibirnya. "Tapi gue betulan pengen," kata Zelva.

Jay tersenyum kecil. Ada-ada saja gadis ini, Jay makin dibuat tertarik 'kan jadinya. Jay mengusap rambut Zelva membuat gadis itu menoleh padanya dengan bibir yang masih mencebik.

Jangan gemes-gemes Va, gak baik untuk jantung gue.

...__________________...

"Vava kangen banget sama Papa dan Mama," kata Zelva yang sedang melakukan video call bersama kedua orang tuanya yang berada di Turki.

Zelva tengah dipangkuan Zaka dengan kepala yang menyender di dada bidang kakaknya itu.

"Mama lebih kangen daripada Vava--" Dari seberang sana terlihat Zain merebut ponsel dari tangan Zahra membuat istrinya itu mendelik sebal. Sementara Zelva dan Zaka hanya terkekeh melihat tingkah Papanya.

"Papa yang paling kangen sama kamu, Va." Zain memperhatikan wajah Zelva lekat-lekat. "Anak Papa pipinya makin tembem aja, jadi pengen cepat pulang', terus cubit itu pipi." Zain menggeram gemas. Memang Zain paling hobby mencubit pipi putrinya.

Zelva mengerucutkan bibirnya. "Ini gara-gara Kak Zigaz sama Kak Zaka."

Zaka melotot tak terima. "Kok kakak sih?"

Zelva menatap Zaka. "Iya emang karena kakak, suka cubit-cubit jadi nih pipi makin melar." Zelva menunjuk pipinya.

Zaka terkekeh melihat tingkah gemas adiknya. "Yaudah kakak gak cubit lagi, tapi cium aja, ya." Zaka langsung mencium gemas pipi adik kesayangannya.

Sementara dari balik layar ponsel, terlihat sepasang suami istri yang mendengus sebal karena diabaikan. "Ma, ayok pulang sekarang, Papa juga pengen cium pipinya Vava," kata Zain memelas.

Zelva, Zaka dan Zahra tertawa mendengar perkataan Zain. Udah tua juga, tapi tingkahnya bikin geleng-geleng kepala.

"Oh iya, Papa sama Mama sebulan lagi baru balik ke indo." Zahra melihat putrinya yang mode cemberut. "Jangan cemberut gitu dong anaknya Mama, gemesnya jadi berkurang," kata Zahra.

"Iya gemesnya jadi kurang satu, Papa gak like kalo kesayangannya Papa cemberut." Zain berujar menggoda.

Kepribadian Zain yang hangat, lembut dan penyayang hanya ditujukan pada keluarganya, khususnya pada Zelva. Zain itu dingin, datar, disiplin dan tegas pada orang lain.

Zaka mengeratkan pelukannya. "Untuk cewek cantik yang ada di pelukannya Zaka Alinskie Bahran, please senyum dong." Zaka merundukkan wajahnya memperhatikan wajah cantik adiknya.

"Untuk cowok ganteng yang lagi peluk Zelva Althea Bahran, nih udah senyum kok." Zelva terkekeh lalu mencium rahang tegas kakaknya itu.

Zain dan Zahra tersenyum bahagia melihat kedua anaknya saling menyayangi satu sama lain.

"Papa jadi iri, Ma." Kata Zain bercanda.

"Mama juga, yaudah Pa, kita pulang yuk."

Keempat manusia itu tertawa. Sungguh bahagia sekali mereka. Hanya kebahagiaan, kesehatan dan keharmonisan yang mereka inginkan. Semoga saja kedepannya selalu seperti ini. Tak ada badai yang menerpa keluarga Bahran, cukup tragedi 8 tahun lalu yang membuat mereka terpuruk, sangat terpuruk.

..._____________...

Waktu menunjukkan pukul 10 malam. Tapi kedua insan berbeda jenis kelamin, masih tahan mata menonton TV di ruang keluarga.

Zelva dan Zaka tengah menonton film pembunuhan berantai, yang pastinya itu permintaan dari Zelva. Biasalah, kesukaannya.

Awalnya, Zaka sempat menolak mentah-mentah untuk menonton, karena seharusnya waktu tersebut digunakan untuk beristirahat, tetapi pria itu tak bisa melihat wajah memelas adiknya. Jadi dengan terpaksa, Zaka menuruti permintaan Zelva.

Yang penting adiknya senang.

Gadis itu serius menonton tayangan tersebut, dengan satu tangan yang mengelus jakun kakaknya. Sementara Zaka, tangannya melingkar manis di kepala adiknya sembari mengelusnya.

"Lain kali gak usah begadang-begadang lagi, ya," pinta Zaka.

Zelva menatap kakaknya itu. Lalu mengangguk. "Tapi gak janji." Zelva menyengir.

Zaka menyentil pelan kening adiknya. "Gak baik untuk kesehatan kalo begadang. Kakak gak mau mata cantik kamu, ada kantung mata pandanya, terus kamunya ngantuk mulu seharian, apalagi sampe sakit." Zaka mencubit gemas pipi gembul adiknya.

Tangan yang tadinya memegangi jakun Zaka, kini berhenti. "Iya deh iya," kata Zelva pasrah.

Zaka tersenyum, ia memegang tangan adiknya yang berhenti mengelus jakunnya. Lalu membawanya ke rambut hitam lebatnya. "Rambut kakak, pengen dielus tangan kamu."

Zelva mengelus rambut kakaknya itu, sesekali menghirup aromanya. "Vava suka banget, aroma rambut Kakak," kata Zelva lalu kembali menghirupnya.

"Oh ya?" Zelva mengangguk. "Lebih suka mana, aroma rambutnya kakak atau kak Zigaz?" tanya Zaka.

Dengan cepat Zelva menjawab,"dua-duanya."

"Kalo misalnya disuruh pilih, Vava lebih sayang kakak apa kak Zigaz?"

Kening Zelva berkerut, mengapa kakaknya bertanya seperti itu?

Zaka yang paham raut adiknya, langsung terkekeh. "Bercanda." Zaka mencium pipi adiknya.

Zelva menangkup pipi kakaknya. Ia menatap pria itu dalam. "Vava gak bisa milih, kak Zaka dan kak Zigaz sama-sama penting untuk Vava, rasa sayangnya Vava sama besar untuk kalian berdua," ujar Zelva tulus.

Zaka terenyuh. Ia memeluk erat adiknya. "Vava juga penting banget untuk kakak, bahkan separuh hidupnya kakak." Keduanya sama-sama saling menyalurkan rasa kasih sayang satu sama lain.

Beberapa saat, keduanya melerai pelukannya. "Filmnya udah habis, ayo tidur," kata Zaka.

Zelva mengangguk. "Mau digendong?" tanya Zaka.

Zelva tersenyum. Langsung saja ia merentangkan tangannya.

Zaka terkekeh geli. Pria itu menggendong adiknya ala koala yang menjadi kesukaan gadis itu, karena nyaman.

Zaka membawa adiknya ke kamar gadis itu. Setelah tiba, ia membaringkannya di ranjang. Tak lupa menutupi tubuh mungil adiknya dengan selimut sebatas leher.

Zaka mencium lama kening adiknya. "Selamat malam, kesayangannya kakak," ucapnya lembut.

"Malam juga kak Zaka." Zelva mengecup singkat kedua pipi kakaknya. Lalu memejamkan matanya.

Zaka mengelus rambut Zelva sebentar. Setelah itu, ia mematikan lampu kamar adiknya dan menyalakan lampu tidur yang berada  di sisi ranjang adiknya. Pria itu kemudian melangkah keluar menuju kamarnya.

1
Luluk Atunnasihah
lanjutkan epsdnya
Noey Aprilia
Rain Anjasmara kli,kn inisialnya R A...
dia sngja msuk jd gru d sma,biar lbh gmpng nyri trget....jgn blng vava jg udh d incar?????
Noey Aprilia
Ya ampyyuuunnn....
cntik plus gmesin,tp mkannya buanyakakkk.....siap2 yg bkln jd pcarnya,mst tbel dong y dompetnya...isi dmpetnya trutama....
😁😁😁
Noey Aprilia
Waahhh.....
c kk lg bgus mood'ny y????up bnyk hr ni....mksh kk....lope sekebon y....
😁😁😁
Noey Aprilia
Rsiko jd cwek cntik....d klilingi cogan mlu jdinya,kn iri.....lg dtng blan aja khwatir udh ky skit para,bkin iri pra jmblo....trmsuk akohhh.. 🤭🤭🤭
Noey Aprilia
Jgn blng vava pnya sisi psikopat jg????atw mngkn mau jd psikopat??
Duuuhhh....jgn y,mndingn jd cwek imut aja...lbh mnggemaskn drpd jd psikopat....
Noey Aprilia
Alamaaakkkk.....
yg drama kn mreka,laahhh....yg bca ikutn bapeeuurrrr......
Noey Aprilia
Duuuhhh.....jd psing nihhh....
mngkn zelva bkn adik kndungnya zigas kli y????mngkn zelva cma ank angkat....mslhnya,dia jg amnesia...jd lupa kjdian d msa lalu,atw mngkn sngja d buat lupa....
Ada rhsia apakh????
Noey Aprilia
Rbutan terooosss.....
untng regan sm gevan plus antek2nya ga pd mncul,kl nongol pst ikutn gelut....emng y,kl jd cwek cntk tu bs bkin huru hara....🤣🤣🤣
Noey Aprilia
Hai kk....
crtanya seru pke bgt...bru nemu hr ni,lngsung ngebut buat baca....
btw...zigas,zaka,sm zelva tu saudra kndung bkn sih????ko zigas jth cnta sm adeknya????tp bkn cnta kya'ny,tp obsesi.....mna psesif bgt lg....
lnjut dong.......😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!