Sera hidup hanya dengan paman nya, paman Danu, dan seorang adik bernama sela, sejak kematian orang tua nya sela banyak berubah, ia menjadi pendiam.
sera sangat menyangi adiknya dan paman nya, sejak kematian orang tua nya tujuh tahun silam paman Danu mengajak nya pindah dari Surabaya ke Jakarta.
sela adiknya sekolah kedokteran semester akhir disebuah universitas , sela anak yang periang, ia sangat suka naik motor tapi pada suatu hari sela tidak pulang kerumah bahkan sampai beberapa hari, dan sera harus menerima kenyataan pahit kalau sela sudah meninggal di bunuh.
setelah kematian sela, Sera sering menghabiskan hari nya di jalanan untuk mencari pembunuh adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 penangkapan pembunuh sela
Setelah melakukan penyelidikan dan bukti-bukti yang di dapat sudah cukup, Yanuar Juga penyelidikan tempat kejadian perkara berdasarkan vidio dan foto-foto yang di dapat Sera.
Hari itu Yanuar bermaksud menangkap ke kelima mahasiswa yang telah memperkosa dan membunuh sela di kampus nya.
Yanuar mendatangi rektor universitas setempat, setelah ia menunjukan surat penangkapan ,Yanuar di antar oleh dekan menuju kelas mereka.
Yanuar dan beberapa anak buahnya mengikuti dekan untuk menuju kelas mereka, setelah sampai terlihat ada seorang dosen sedang memberikan materi.
Semua mahasiswa terkejut ketika banyak polisi yang memasuki ruang kelas mereka.
Yanuar diikuti anak buahnya mendatangi anton dan teman-temannya," Kamu yang bernama Anton?"
" Iya kenapa," dengan pongahnya Anton menjawab pertanyaan Yanuar.
Yanuar tersenyum sinis," sombong sekali, sebentar lagi kamu akan menangis," batin Yanuar."
" Kamu dan dan keempat temanmu di tangkap atas dakwaan pembunuhan Sela mahasiswa kedokteran," Yanuar dan beberapa polisi langsung menarik dan memborgol tangan anton dan teman temannya.
" Apa yang kalian lakukan kalian pasti salah orang," Anton berusaha memberontak dan berteriak teriak, tapi teriak kan tidak dipedulikan ia dan teman temannya tetap di gelandang oleh Yanuar dan anak buah nya, semua teman-teman Anton ketakutan.
" Silahkan kalian bisa memberikan pernyataan di kantor polisi," Yanuar tetap menggelandang mereka berlima.
Seisi kelas heboh begitu pun dengan dosen yang sedang mengajar, ia sangat terkejut, apalagi kasus yang dituduhkan tidak main-main dan korban masih mahasiswa di universitas sama.
Mereka yang melihat Anton dan teman temannya di bawa langsung berkerumun sehingga agak menyusahkan polisi membawa mereka, mereka ada yang mencaci maki, menyoraki dan di belakang kerumunan terdapat seorang perempuan yang ikut merangsek maju ingin mendekati mereka, ia membawa sebilah belati yang ia selipkan di balik bajunya.
Para mahasiswa semakin banyak berdatangan, sehingga semakin sulit untuk membawa mereka pergi dari tempat tersebut, perempuan yang berdiri di belakang mulai mendekati mereka dan ketika sudah dekat ia menusuk kan belati nya ke arah Anton, tapi sayang karena banyak nya mahasiswa yang saling dorong, akhirnya belati itu malah menusuk Deri yang di sebelah anton.
Perempuan itu langsung menyelinap kembali di antara kerumunan mahasiswa ketika misinya gagal, ia berbaur kembali dengan para mahasiswa yang lain, ia berada di tengah untuk bersembunyi.
" Akhhh... Deri memegangi perutnya ia langsung ambruk ke bawah tubuhnya sudah berlumuran darah.
Semua orang terkejut begitu pun dengan polisi, para mahasiswa yang terkejut akhirnya mundur mereka menjauh dari polisi, anton dan kawan-kawan nya.
Yanuar terkejut," mundur semua," Yanuar berteriak pada kerumunan mahasiswi disitu, Yanuar menyuruh anak buah nya mengangkat tubuh Deri dan melarikan nya kerumah sakit , dua orang polisi membawa Deri kerumah sakit.
Setelah semua menjauh Yanuar segera membawa Anton dak yang lainnya ke kantor polisi sebelum suasana kembali ricuh.
Sementara perempuan yang menusuk Deri langsung mundur, ia menyelinap di antara kerumunan orang dan pergi dari area kampus ketika semua orang sedang panik ia pergi melajukan motornya meninggal kan area kampus setelah mobil polisi pergi.
perempuan itu melajukan motornya dengan kencang, pikiran nya kacau antara takut dan kesal, ia kesal karena tidak bisa membalas dendam pada Anton.
Perempuan itu masuk ke sebuah barisan rumah kontrakan petak yang kumuh, ia berhenti di salah satu rumah dan langsung memasuki nya, terlihat seorang perempuan setengah baya sedang menonton televisi sambil tiduran, wajah nya tirus karena sakit yang tak kunjung sembuh.
" Loh farah kamu kok udah pulang nak, apa Kamu libur kerja," perempuan setengah baya itu mendekati Farah anak nya.
" Iya bu, aku dapat libur hari ini," perempuan yang ingin menusuk Anton ternyata Farah, farah sebenarnya montir free lance di sebuah bengkel, ia berbohong pada ibunya kalau ia bekerja di sebuah cafe biar ibunya tidak khawatir.
" Ayo makan dulu ibu udah masak," ibunya Farah menarik tangan anaknya ke meja dapur, kontrakan itu hanya berisi satu kamar kecil dapur dan ruang depan, sedang kan kamar mandi di luar.
Hati Farah bagai teriris melihat keadaan Mamah nya, Mamah nya Farah sakit setelah papah nya meninggal karena terkena serangan jantung, sedang kan adiknya meninggal dalam kecelakaan, atau tabrak lari.
Farah berusaha menyembunyikan kesedihannya, kalau dulu ia tidak terjebak dalam pergaulan bebas tentu kehidupan pasti tidak akan begini, ia yang menyebabkan kematian papah nya.
Tangan nya mengepal, dulu ia sangat memuja Anton, ia rela melakukan apa pun untuk nya, bahkan setiap malam ia selalu pulang dalam keadaan mabuk.
Sampai suatu ketika ia mendapati dirinya hamil akibat pergaulan bebas nya bersama Anton dan teman temannya, ia sering ikut party sex yang Anton buat di villa-villa milik nya.
Farah mulai mengusap airmata, ia tidak ingin Mamah nya bertambah sedih, farah kemudian mengambil nasi dan lauk seadanya yang disediakan mamah nya, ia ingin menghargai jerih payah Mamah nya.
Farah bersama mamah nya kembali ke depan TV, mereka duduk beralaskan tikar, tidak ada barang berharga yang mereka miliki, semua habis terjual untuk biaya hidup dan berobat Mamah nya.
" Mah, mamah udah makan belum, sini Farah suapin yah," hatinya begitu sakit melihat keadaan Mamah nya, andai dulu, kini ia hanya bisa berandai-andai semua sudah terjadi.
Farah mengepalkan tangan nya dendam nya pada Anton sampai kapan pun tidak akan pernah hilang, Anton lah penyebab keluarga hancur dan papah nya meninggal.
" Nak Kamu kenapa menangis apa ada masalah di tempat mu kerja tadi," Mamah nya Farah begitu khawatir melihat Farah tiba-tiba menangis.
" Enggak mah, Farah hanya sedih lihat keadaan Mamah, coba kalau dulu Farah dengar nasehat Mamah tentu Mamah tidak akan begini, papah juga masih hidup," Farah menangis," mah maafkan Farah mah."
" Sudah Mamah sudah ikhlas kan semua nya, Mamah hanya ingin kelak Kamu bisa menemukan teman hidup mu yang menyayangimu dan hidup bahagia."
Hati Farah semakin sakit, ia memeluk Mamah nya, mereka dulu orang yang berada papah punya pabrik garmen walaupun tidak besar, semua di hancurkan oleh Anton dan keluarga nya.
Sementara itu di kantor polisi Yanuar sedang menyusun BAP untuk Anton dan teman temannya sambil menunggu Deri sembuh yang akan diserahkan pada pihak kejaksaan, telepon nya terus berdering, dari pihak kepolisian pusat dan awak media, diabaikan nya semua telpon tersebut.
Yanuar memijat kepala nya yang lelah," aku harap semua nya bisa berjalan aman, dengan bukti-bukti ini saja mereka sudah bisa di hukum berat, apalagi kasus-kasus lainnya yang mereka lakukan, Yanuar membereskan berkas-berkas yang akan di serahkan ke pengadilan, ia kemudian memasukan nya ke dalam tasnya dan bermaksud pulang ke apartemen nya.
Yanuar melajukan mobilnya ke luar dari kantor kepolisian, ia melajukan mobilnya dengan perlahan rasa kantuk dan lelah menyerang nya, dari kemaren Yanuar hampir tidak tidur.
Untuk mengusir rasa kantuknya Yanuar menyalakan musik, Yanuar melirik ke arah spion mobil nya, ia memperhatikan 2 pengedar motor seperti mengikuti nya dari mulai depan kantor polisi, Yanuar menghentikan mobilnya, sambil memperhatikan ke belakang dari kaca.
Dua pengendara itu melewati nya, ia sudah lega tapi Yanuar terkejut begitu berada di samping kaca mobil nya pengendara itu melepaskan tembakan nya." dorrr.... suara tembakan itu terdengar memekakkan telinga ia kemudian berusaha menghindar tapi tembakan nya sudah bersarang di lengannya.
" Akhhhh... Yanuar memegang tangan nya yang terasa panas, ia kembali melajukan mobilnya ke arah apartemen, walaupun dengan tangan yang sudah berlumuran darah ia terus mengemudikan kendaraan, sampai ia bisa mencapai basemen.
Begitu sampai Yanuar hampir tidak sadar kan diri, Yanuar keluar dari mobil sambil memegangi tangan nya, tak berapa lama tubuhnya limbung jatuh.
Satpam yang sedang bertugas bergegas mendatangi nya, Yanuar langsung dibawa naik ke apartemen nya.
Di dalam apartemen Yanuar sudah tidak sadarkan diri, satpam yang kebingungan mencari handphone Yanuar, memencet nomor yang sering ia hubungi.
Cuthel ta...?
t.ksh thor
thanks thor