Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

"Kenapa?" tanya Jenna berbisik saat meliht Arion kembali dengan raut berbeda.

"Tidak apa-apa," jawab Arion. Ia berusaha tersenyum kepada istrinya tersebut. Meski Jenna tahu Arion sedang menahan kesal yang entah karena apa, ia balas tersenyum dan tidak bertanya lagi.

Jenna pikir, malam. Ini adalah malam yang tepat untuk mengatakan soal si kembar. Namun, melihat mood Arion yang sedang tidak baik-baik saja, ia mengurungkannya. Ia akan mencari waktu yang tepat lain kali.

Jenna menoleh ke arah suaminya saat ia merasa di bawah meja sana tangannya ada yang menggenggam. Pria itu tampak cuek dan datar seolah tak terjadi apa-apa. Namun, saat menyadari Jenna menatapnya, Arion hanya memberikan sedikt senyuman kepada Jenna sembari mengedipkan satu matanya yang mana membuat Jenna tersipu.

Semenjak kejadian di mobil waktu itu, hubungan Jenna dan Arion semakin dekat. Bahkan Arion tak malu-malu lagu untuk bersikap layaknya seorang kekasih terhadap Jenna. Sesekali ia bahkan terlihat sisi manja seorang Arion jika sedang berdua saja dengan Jenna. Hal itu membuat Jenna merasa senang. Ia merasa seperti terlahir kembali dengaj cinta yang baru.

Meski tak ada kata-kata cinta terucap secara gamblang diantara keduanya, namun sikap mereka sudah lebih dari cukup untuk mewakilkan perasaan mereka saat ini.

Berkat Rosa, kini Jenna bisa tinggal serumah dengan si kembar dan juga Arion di mansion. Meski pria itu belum tahu kebenaran soal Jenna ibu kandung si kembar.

Awalnya Arion tidak setuju jika si kembar tinggal bersamanya karena status mereka yang belum jelas. Namun, karena desakan nyonya Marta yang penuh drama dan di dukung oleh Jenna yang menyanggupi untuo mengurus mereka, akhirnya Arion setuju mereka tinggal di sana.

"Kau yakin membiarkan mereka tinggal di sini dan kau akan mengurus mereka? Sedangkan anak-anakmu saja tinggal di tempat lain," ucap Arion waktu itu.

Jenna gelagapan, bagaimana ia harus menjawab.

"Ya nggak apa-apa dong. Kan mereka anak-anak kamu, Rion. Sementara anaknya Jenna? Mereka bukan anak kamu. Biarin aja mereka tinggal dimana, bukan urusan kamu. Lagian, mereka kan masih punya ayah. Mungkin di sana mereka bisa leluasa bertemu ayah mereka alias mantan suami Jenna. Udahlah nggak ush di ambil pusing. Yang penting ini anak-anak kamu di urusin. Sudah menjadi tugas istri kamu buat urus anak-anak kamu, jangan mau sama papanya aja tapi juga harus mau sama anaknya!" ucap nyonya Marta.

Arion hendak protes, namun Jenna menggelengkan kepalanya, meminta Arion untuk tidak bicara," Mama baru aja mau menerima aku di rumah ini, jangan buat dia berubah pikiran. Biarkan saja seperti ini untuk saat ini. Aku nggak apa-apa. Anak-anak aku juga nggak ada masalah," bisik Jenna.

Arion bersiap membuka mulutnya untuk menjawab, ia merasa tidak adil dengan anak-anak Jenna. Bahkan sampai detik ini ia sama sekali belum pernah bertemu mereka secara langsung. Ia Hanya memenuhi kebutuhan mereka melalu Jenna sebagai tanggung jawabnya seperti biasa. Nqmun, lagi-lagi Jenna menggelengkan kepalanya.

"Hubungnku dengan mama mertua, baru saja sedikit membaik. Jangan rusak moodnya dengan mendebatnya. Biarkan saja seperti ini dulu. Toh aku dan anak-anakku baik-baik saja dengan semua ini," bisikan Jenna waktu itu membuat Arion mengalah dan tak lagi mempermasalahkannya.

Meski kadang Arion juga penasaran dengan anak-anak Jenna bersama mantan suaminya dulu, tapi karena hubungannya dengan Jenna juga baru saja membaik, ia memilih menyimpannya sendiri. Ia yakin suatu saat Jenna akan terbuka soal masa lalunya, terutama soal anak-anaknya.

......

Sementara itu, Ria benar-benar melancarkan rencananya dengan mendatangi mantan kakak iparnya. Ia sufah bertekad akan memanfaatkan kebencian yang di miliki oleh Kevin kepada Jenna untuk menghancurkan kakak tirinya tersebut.

"Maaf nona, Anda tidak bisa sembarangan masuk jika tidak memiliki janji dengan pak Kevin," ucap seorang petugas keamanan yang berusaha menghalangi langkah Ria di kantor tempat Kevin bekerja.

"Heh, kamu nggak tahu siapa saya? Saya ini mantan adik ipar kesayangannya pak Kevin. Jadi nggak perlu buat janji segala buat ketemu dia. Minggir! Atau nanti saya suruh kak Kevin but pecat kamu!" ucap Ria dengan percaya diri.

"Tapi, nona...."

Ria tak menggubris scurity tersebut. Ia Me lenggang masuk begitu saja ke ruangan Kevin tanpa bisa di cegah lagi.

Kevin yang sedang memeriksa berkas-berkas di mejanya langsung menoleh ke arah pintu ketika pintu itu terbuka dan munculah sosok mantan adik iparnya tersebut.

"Maaf, pak. Saya sudah berusaha mencegah nona ini masuk, tapi dia memaksa...."

Kevin mengibaskan tangannya mengusir scurity tersebut dari ruangannya. Yang mana membuat Ria langsung tersenyum meremehkan petugas keamanan tersebut.

"Ngapain kamu ke sini?" tanya Kevin sinis.

"Ck, mantan adik ipar datang bukannya di sambut malah di jutekin!" ucap Ria sembari berjalan dengan seksi mendekati Kevin.

"Katakan! Ada perlu apa?" tanya Kevin masih sewot.

Ria tersenyum, ia semakin mendekat dan merangkul pundak mantan kakak iparnya tersebut, mesra.

"Ini soal kak Jenna," bisik Ria tepat di telinga Kevin dengan suara sensualnya.

"Sory, aku tidak tertarik!" ucap Kevin masih acuh.

"Yakin nggak tertarik? Aku tahu, kak Kevin ada dendam kan sama kak Jenna. Sama, aku juga. Makanya aku menawarkan sebuah kerja sama buat nyingkirin wanita sia alan itu," ucap Ria.

Kevin diam sejenak. Sebenarnya ia tak begitu membutuhkan bantuan Ria apalagi bekerja sama dengan wanita itu. Tapi, tak ada salahnya juga jika ia setuju, siapa tahu wanita genit itu bisa bermanfaat buat dia.

" Katakan!" ucap Kevin Akhirnya.

Jenna tersenyum mendengarnya. Dan iapun mulai membisikkan sesuatu di telinga Kevin.

Tak hanya sampai di situ, Ria juga mulai berani meraba dada Kevin dengan sensyum nakalnya. Kevin langsung menatapnya yang di balas senyum penuh arti oleh wanita tersebut.

...----------------...