Aku bukan wanita lemah

Heru terlihat begitu lemas setelah pengadilan agama akhirnya memutuskan palu perceraian antara dirinya dengan Elsa. Hati Heru sedih luar biasa.

Heru benar-benar menyesali semua yang sudah pernah terjadi di masa lalu dia bahkan kesulitan untuk menemui putranya yang baru saja lahir. Karena keadaan yang tidak memungkinkan membuat Elsa sampai saat ini masih belum melakukan aqikah untuk jagoan kecil nya yang sudah lama dia tunggu-tunggu kelahirannya.

Mungkin kalau Andien tidak meninggal, Dia pun akan memberikan anak laki-laki untuk dirinya. Sayang sekali, Andien meninggal ketika dia masih mengandung 3 bulan. Heru sampai saat ini masih merasa sedih dengan hal itu.

Heru benar-benar tidak menyangka kalau ternyata ikhtiar yang dia lakukan untuk bebas dari ilmu pelet sang istri muda, malah berakibat buruk kepada sang istri yang harus meregang nyawa karena apa yang Andien berkirimkan kepada Heru malahan berbalik menyerang sang pengirim bala.

Kalau Heru mengetahui dampak tersebut, dia pasti memilih untuk bersabar setidaknya sampai putranya lahir ke dunia. Akan tetapi nasi sudah menjadi bubur. Hal itu tidak akan mungkin bisa berubah walaupun dia menangis darah sekalipun.

"Apakah aku boleh bertemu dengan Putra kita? Elsa, walaupun kita sudah bercerai secara hukum. Tetapi anak kita adalah milik bersama. Mas akan tetap bertanggung jawab untuk nafkah dan juga pendidikannya sehingga kelak dia menjadi orang yang sukses dan bisa membanggakan kita berdua sebagai orang tuanya." janji Heru kepada Elsa.

Elsa hanya menatap kepada Heru dengan datar tanpa merasa untuk menanggapi perkataan itu. Penghianat seperti Heru benar-benar sudah memporak-porandakan perasaannya hingga berkeping-keping. Elsa sudah bertekad akan menjalani hidupnya dengan lembaran baru tanpa ada nama Heru di dalamnya.

"Terima kasih Mas atas penawaranmu. Tapi aku rasa aku masih sanggup untuk menghidupi anakku. Kamu fokus saja dengan kehidupan barumu begitu juga dengan aku dan anakku. Aku pergi!" Elsa kemudian meninggalkan Heru yang masih membeku di tempat.

Dokter Abian dan Gani sejak tadi hanya diam saja dan tidak ikut campur dengan urusan mereka berdua. Mereka sangat sadar dan paham. Elsa butuh untuk menyelesaikan masa lalunya bersama Hero untuk bisa membuka lembaran baru dan hidup bahagia tanpa bayang-bayang kelam lagi karena penghianat seperti Heru.

Walaupun Heru sudah menjelaskan bahwa semua yang dilakukan adalah karena ilmu pelet yang ditebarkan oleh Andien terhadap dirinya Tapi tetap saja Elsa tidak bisa menerima apa yang sudah terjadi di dalam pernikahan mereka.

Di mobil, tangis Elsa akhirnya pecah juga. Setelah dia berusaha dengan sangat keras untuk menahan semua kesedihan di hatinya di hadapan Heru.

Dokter Abian dan Gani menatap lekat kepada Elsa yang sudah begitu tangguh dan hebat dalam menghadapi masalah pelik di dalam hidupnya.

"Menangislah sampai kau merasa lega. Setelah itu tersenyumlah untuk menyongsong kehidupan baru yang jauh lebih bahagia. Elsa, kami berdua akan selalu mendukung dan bersamamu. Oh ya, Elsa, katakanlah kepada kami apapun yang kau butuhkan kami pasti akan berusaha untuk menolong kamu." Elsa mengangguk haru dengan ucapan Dokter Abian.

Elsa benar-benar merasa bersyukur karena disaat hidupnya begitu suram, Tuhan masih mengirimkan orang-orang baik ke dalam hidupnya sehingga dia tidak terlalu kesepian dan sendirian.

"Tolong antarkan aku ke kediaman kedua orang tuaku Aku ingin bertemu dengan mereka." pinta Elsa dengan suara gemetar. Gani kemudian mengarahkan mobilnya menuju pusat kota di mana perumahan mewah menyambut mereka bertiga.

Dokter Abian dan Gani terlihat begitu terpesona melihat rumah megah yang begitu indah. "Aku tidak menyangka kalau kau ternyata anak orang kaya. Astaga! Semua itu tidak terlihat dari penampilanmu yang hanya sederhana." ucap Dokter Abian sambil melirik Elsa.

Gani juga terlihat mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan oleh Dokter Abian. Elsa hanya diam dan tidak menanggapi apapun.

Elsa mengajak Gani dan dokter Abian untuk masuk ke dalam rumah yang sudah lama dia rindukan. Elsa mengurutkan keningnya ketika melihat pembantu yang bekerja di kediaman kedua orang tuanya malah menghadang langkahnya.

"Maaf kalian siapa? Kenapa datang ke rumah ini tanpa permisi?" tanya Mbok Imah dengan ketus.

Elsa menatap tajam kepada pembantu tersebut yang tentu saja merasa gugup karena hal itu.

"Di mana kedua orang tuaku? Sekarang aku ingin bertemu dengan mereka." Tanpa tedeng aling-aling, Elsa langsung menerobos masuk ke dalam rumah megah tersebut dan tidak memperdulikan teriakan dari Mbok Imah.

"Eh, sebenarnya siapa sih sampeyan? Kenapa lancang sekali masuk ke rumah orang lain seperti itu, huh?" tanya Mbok Imah dengan kesal.

Elsa kemudian menyuruh Gani dan dokter Abian untuk duduk di ruang tamu dengan begitu santai. Mbok Imah tentu saja tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Elsa yang terkesan meremehkannya.

Mbok Imah kemudian langsung pergi menuju lantai 2 untuk mencari kedua orang tua Elsa yang masih belum turun untuk makan siang. Mbok Imah mau mengadukan tentang apa yang dilakukan Elsa di rumah itu yang menurutnya sangat Lancang dan kurang ajar. Mbok Imah tidak tahu kalau wanita itu adalah Elsa yang sekarang sudah melakukan operasi plastik menggunakan wajah Amanda.

Elsa berniat untuk menjelaskan segalanya kepada kedua orang tuanya setelah dia bertemu dengan mereka. Elsa matanya langsung berkaca-kaca ketika melihat dua orang yang sudah lama dia rindukan.

Tanpa aba-aba Elsa langsung berlari dan menghambur ke dalam pelukan ibunya yang selama ini selalu menyayangi dan mencintai dirinya.

"Kamu siapa? Kenapa melakukan hal seperti ini padaku?" tanya wanita paruh baya yang terlihat masih cantik walaupun sudah berusia 50 tahun lebih.

Sementara itu laki-laki yang berdiri di samping mereka juga terlihat mengerutkan keningnya karena heran dan tidak kenal dengan Elsa.

"Benar! Siapa kamu? Kenapa begitu lancang masuk ke dalam rumah kami tanpa ijin?" tanya sang ayah yang walaupun sudah semakin berumur, dia tetap tampan dan gagah.

"Aku adalah Elsa Maharani. Putri kalian yang telah di buang ke jurang oleh Andien. Apakah kalian tidak mengenali aku lagi?" terlihat Elsa yang begitu terpukul dan sedih dengan kenyataan itu.

Elsa rupanya melupakan wajahnya yang sekarang sudah dioperasi plastik karena wajah lamanya telah hancur. Elsa kini tidak memiliki wajah seorang Elsa lagi. Wajarlah kalau kedua orang tuanya tidak mengenali dirinya lagi.

Dokter Abian kemudian menjelaskan semua hal yang terjadi kepada Elsa pada saat dia menghilang dari kehidupan kedua orang tuanya selama berbulan-bulan lamanya.

Kedua orang tua Elsa tentu saja terkejut mendengar apa yang dilakukan Andien yang benar-benar sangat keji terhadap putri mereka yang terkasih.