NovelToon NovelToon
Azur Lane The New World

Azur Lane The New World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Anime
Popularitas:658
Nilai: 5
Nama Author: Tirpitz von Eugene

Cerita ini sepenuhnya adalah fiksi ilmiah berdasarkan serial anime dan game Azur Lane dengan sedikit taburan sejarah sesuai yang kita semua ketahui.

Semua yang terkandung didalam cerita ini sepenuhnya hasil karya imajinasi saya pribadi. Jadi, selamat menikmati dunia imajinasi saya😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirpitz von Eugene, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Tanggal 1 September adalah hari yang sangat penting bagi dunia. Saat itu sebuah armada kapal yang datang dari berbagai faksi sampai di Jakarta. Semua orang sangat antusias menyambut kedatangan kapal-kapal itu, mereka membanjiri pelabuhan dimana markas komando armada pertama faksi Emerald Equatoria berada.

Total ada lima puluh lebih kapal perang yang sampai, dimana ada tiga kapal yang paling menonjol karna ukurannya yang super besar, bahkan kapal tempur Yamato yang terparkir disampingnya terlihat seperti kapal penjelajah berat karna ukurannya yang saking besarnya.

Sekitar empat belas kapal perusak yang terdiri dari dua kapal kelas Tipe 1936A dari faksi Iron Blood, dua kapal kelas Fubuki dari Sakura Empire, satu kapal kelas Tashkent dari faksi Northern Parliament, dua kapal kelas J dan satu kapal kelas N dari Royal Navy. Selanjutnya ada empat kapal kelas Fletcher dari faksi Eagle Union, satu kapal kelas Navigatori dari faksi Sardegna Empire, satu kapal kelas Mogador dari faksi Vichya Dominion, dan yang terakhir satu kapal kelas Le Terrible dari faksi Iris Libre. Mereka tersebar di dalam formasi kapal yang berada di tengah laut, beberapa kilometer dari dermaga.

Disana juga ada beberapa kapal penjelajah ringan dan berat dari berbagai kelas. Satu kapal kelas Sverdlovsk dan kelas Bogatyr, satu kapal kelas Leipzig, dua kapal kelas Dido dan kelas Town, dua kapal dari kelas Atlanta, kelas Cleveland, dan kelas Brooklyn. Satu kapal kelas Yubari, dua kapal kelas Nagara, serta satu kapal kelas Agano terlihat agak jauh dari formasi utama.

Sedangkan kapal penjelajah berat terdapat satu kapal kelas Admiral Hipper dan kelas Deutschland, dua kapal kelas County, satu kapal dari tiga kelas yakni kelas New Orleans, kelas Portland, dan kelas Baltimore. Disana juga ada satu kapal dari kelas Takao dan Tone, serta satu kapal dari kelas Zara dan kelas Trento.

Kapal tempur utama terdapat satu kapal kelas Fuso dan kelas Kongo, satu kapal kelas Colorado, satu kapal kelas King George V dan kelas Revenge, satu kapal dari kelas Bismarck dan kelas H, serta tiga kapal dari kelas kerajaan. Kapal kelas kerajaan adalah kapal yang dipesan secara khusus oleh faksi Emerald Equatoria, yang mana persenjataannya diambil dari berbagai kelas kapal termasyhur milik berbagai kelas.

Kelas kapal inilah yang Tirpitz lihat terparkir di tengah laut, karna ukurannya yang sangat besar membuatnya tidak bisa merapat ke pelabuhan akibat perairan yang terlalu dangkal. Sebenarnya kapal ini rencananya tidak akan ikut bersandar di Jakarta, hanya saja presiden Soekarno bersikeras agar satu kapal dari kelas ini ikut serta dalam formasi.

Kapal kelas kerajaan adalah kapal terbesar di dunia. Panjangnya saja mencapai tiga ratus meter dengan lebar sekitar tujuh puluh meter, dan draf kapal yang dapat diperkirakan mencapai sekitar dua belas sampai lima belas meter. Bobotnya sendiri mencapai kurang lebih seratus ribu metrik ton saat berlayar dengan muatan penuh.

RI Madjapahit, dengan nomor lambung 241, adalah kapal pertama dari lima saudarinya pada kelas ini. Persenjataan utamanya terdiri dari empat baterai kaliber 15 inci yang terpasang pada dua turret, enam meriam kaliber 18 inci pada dua turret, dan delapan meriam kaliber 14 inci yang juga terpasang pada dua turret. Tapi bukan itu yang membuatnya sangat spesial!

Terdapat satu turret di setiap sisi dek kapal, tepat di samping landasan pacu kecil. Konon katanya, turret itu membawa satu pucuk meriam kaliber 600 milimeter, meriam yang sangat mustahil dipasang di atas geladak kapal tempur mana pun di dunia. Meriam itu di buat oleh pabrikan Krupp dari Jerman, desainnya di ambil dari artileri raksasa Great Gustav yang kaliber meriamnya diperkecil. Hanya dua kapal yang dipasangi dengan meriam jenis ini di kelasnya, yakni Madjapahit dan Singosari.

Kapal ini juga dilengkapi dengan empat hangar yang berukuran cukup besar dan terletak jauh di bawah tiga lapisan armor dek kapal. Masing-masing hangar dapat menampung sekitar lima belas pesawat. Jenis-jenis pesawat yang dibawa kapal ini juga beragam, mulai dari Messerschmitt Me 262 ausf B dan P-51M Mustang yang difungsikan sebagai pesawat petarung multi-fungsi, pembom tukik Junkers Ju-87 Sturzkampfflüge alias Stuka ausf D2 dan SBD Dauntless, juga ada Supermarine Spitfire Mk IV dan Bf 109 ausf K3 yang difungsikan sebagai pembom torpedo.

Menurut data terakhir yang Tirpitz baca. Madjapahit dan Singosari juga memiliki kemampuan menerbangkan pembom taktis jenis B-25 Mitchell dan Junkers Ju-188, namun ini hanya rencana yang belum tentu benar-benar ditambahkan.

Mesin yang digunakan kapal ini sama seperti yang digunakan oleh kapal tempur Yamato dan Bismarck, total ada empat buah mesin yang terpasang dengan delapan ketel uap. Kecepatan mampu menembus tiga puluh dua knot pada kecepatan penuh dengan semua mesin menyala.

Perlindungan yang terpasang pada kelas kapal ini juga yang paling tebal dari kapal tempur faksi lain. Armor pada sabuk nya saja mencapai dua puluh inci, dengan armor dek kapal sekitar sebelas sampai lima belas inci.

Saat Tirpitz sedang asyik membaca brosur tentang spesifikasi kelas kerajaan, secara mengejutkan bisikan dua wanita yang berbeda kembali terdengar di telinganya.

"Nah shikikan-sama. Kapal mana yang kira-kira kau kehendaki untuk menjadi rumah kami?"

Suara gadis yang lembut sedang mencoba untuk menggodanya.

"Aku tak percaya dengan manusia! Mereka adalah mahluk lemah yang menjijikan!"

Sahut suara gadis bernada dingin. Tampak jelas bahwa ia tak mau berada dekat dengan manusia.

Tirpitz menengadahkan pandangannya menatap RI Madjapahit yang saat itu terlihat sedang uji coba pemutaran turret meriam.

"Kita lihat saja nanti." jawabnya dengan nada dingin. Senyum penuh kekejaman yang biasa muncul di wajahnya saat ia menghadapi sang malaikat maut pun timbul pada raut wajahnya.

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Cerita ini bikin ketagihan, thor. Cepetan update lagi ya! 🤤
Heinz Blitzkrieg: Otw brader wkwkwk
Kebetulan lgi rancang next episode sambil nyari referensi kapal nih😉
total 1 replies
Alexander
Aku udah rekomendasiin cerita ini ke temen-temen aku. Must read banget!👌🏼
Heinz Blitzkrieg: Terimakasih kak, semoga cerita karya saya dapat menghibur😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!