⚠️Harap bijak dalam membaca! Ini hanya HIBURAN semata. Jangan di bawa ke kehidupan nyata!
Perjodohan yang mengharuskan Aliza menikahi seorang duda kaya, membuat Aliza memutuskan hubungan bersama kekasihnya Qiandra Priswanggara, yang ternyata adalah anak dari calon suaminya, Argantara.
Semula Qian sangat membenci Aliza karena sudah menghianatinya dan menikahi ayahnya. Namun, karena suatu kejadian yang mengharuskan mereka terjebak di dalam cinta semalam, membuat mereka tidak ingin saling melepaskan. Hingga terjadilah sebuah hubungan gelap yang tak terelakkan.
Lantas, Bagaimana kisah hubungan antara anak dan ibu tiri tersebut? Mungkinkah cinta Aliza dan Qiandra akan bertahan lama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
...🌷🌷🌷...
"Maafkan aku Aliza. Entah apa yang akan papa Lakukan kepadamu saat ini. Semua ini karena ulahku" lirih Qian menyesali.
Didalam jeruji besi, Qian duduk bersandar dengan kedua kakinya yang ditekuk. Tangannya memeluk kedua lututnya dengan wajah yang cemas dan tatapan yang kosong.
Sepanjang hari, dia memikirkan Aliza dan mencemaskan wanita yang selama ini ia cintai. Terkurungnya dia didalam jeruji ini akibat kemarahan sang ayah yang tak terima melihat perselingkuhan dirinya bersama ibu tirinya yang sejak lama menjadi kekasihnya.
"Hei bocah. Sini pijitin belakangku!" Seorang pria tegap dengan tubuh besar terdengar memerintah Qian. Pria itu salah satu narapidana yang di takuti dan sialnya Qiandra malah satu sel dengannya.
Qiandra bergeming ditempatkan. Dia tak berniat menjawab atau mengiyakan perintah laki-laki itu. Membuat preman itu menggertakkan giginya karena marah.
"Berani kamu melawan ya. Kamu tidak tau siapa saya, hah?" Sentak preman itu yang kini sudah menghampiri Qian.
"Maaf. Saya bukan pembantu anda. Sebaiknya jangan meninggikan suaramu di depan saya!" Jawab Qiandra yang sudah merasa kesal. Pikirannya sudah runyam, ditambah beberapa orang di dalam sel yang selalu menggangu kenyamanannya sejak semalam.
"Kurang ajar. Pukul dia!" Perintah Preman itu kepada teman-temannya.
Beberapa pria dengan tubuh yang sama, menatap tajam ke arah Qiandra. Semuanya nampak sangar dengan penampakan wajah dan tubuh dihiasi dengan tato naga. Qiandra semakin terpojokkan disaat ketiga preman itu menyudutkannya di tembok.
Sekali dorongan saja membuat Qiandra terpental sangat keras ke dinding. Kemudian, tak lama ketika preman itu memukul habis-habisan tubuh Qiandra hingga babak belur.
"Arggggg."
Bught.....
Qiandra terjatuh ke lantai dengan wajah lebam dan mulutnya yang mengeluarkan darah segar.
Tubuhnya lemah tak berdaya. Tak hanya di pukuli. Tubuhnya diinjak-injak dan di tendang seperti mainan. Hingga akhirnya beberapa petugas keamanan datang untuk melerai perkelahian.
Qiandra dibawa ke klinik tahanan untuk diberikan penanganan. Walaupun tidak ada hal serius, namun wajah dan tubuhnya mengalami memar dimana-mana.
Argan duduk dengan wajah yang dingin. Menatap tajam pria yang sedang duduk menunduk di hadapannya saat ini.
Usai perkelahian di dalam sel. Pihak kepolisian memanggil pihak keluarga Qiandra yang tak lain dan tak bukan juga merupakan penuntut yang menyebabkan Qiandra di penjara.
"Sudah puas kamu membuat ulah Qian." Argan membuka suara setelah sekian lama terdiam ditempatnya.
"Maafkan Qian pa!"
"Stop memanggilku papa. Aku bukan papa mu. Jika kau beranggapan demikian, mana mungkin anakku tega mengkhianati papa nya sendiri dengan bercinta bersama istri papanya sendiri?" Sindir Argan yang masih memalingkan wajahnya ke arah lain. Menatap anaknya pun rasanya dia merasa tak sudi lagi.
"Apa yang kamu lakukan tidak akan pernah aku maafkan. Aku datang kesini bukan untuk menjenguk mu. Tapi untuk memperingati mu Qiandra. Jangan pernah main-main bersama papa mu ini. Dan aku, tidak akan pernah membiarkan kamu bersatu dengan Aliza dengan mudah setelah ini. Ingat itu!" Kecam Argan tegas. Dia segera berdiri dan meninggalkan Qiandra yang masih duduk mematung di tempatnya.
Sesampainya di rumah. Argan langsung disambut oleh Risma. Semakin hari, Risma semakin menunjukan perhatiannya. Bukan sebagai adik ipar, namun ini menjerumus ke arah lain. Lebih tepatnya, Risma bersikap seolah sedang menyambut suaminya sendiri.
Namun walaupun begitu, Argan nampak tak masalah dengan segala perhatian Risma. Toh, dia juga butuh seseorang untuk melampiaskan kebutuhan seksualnya.
"Mas. Aku menunggumu sejak tadi" Risma mengalungkan tangannya di leher Argan dan mendekap tubuhnya dengan tatapan sayu.
"Kau mabuk?" Tanya Argan bingung.
"Tidak. Aku tidak mabuk" jawab Risma.
Argan merasa ragu. Melihat tingkah Risma seperti orang yang sedang mabuk saja. Dia pun mendekatkan wajahnya ke arah wajah Risma, berniat ingin memastikan apakah ada bau alkohol atau tidak dari mulut Risma.
Cup.
Disaat Argan ingin mengecek, Risma menarik tubuh Argan. Menempelkan benda kenyal kemerahan keduanya dan m3lum\@tnya.
Argan terpaku diam. Dia terkejut namun menikmati sensasinya. Hingga akhirnya, awalnya pangutan yang dilakukan oleh Risma saja, kini menjadi berbalas dan lebih bringas dari Argan.
Gejolak hasrat yang sejak lama ia tahan bersama Aliza kelepasan juga setelah dia berhasil menembus liang kenikmatan milik Risma. Keduanya bermadu kasih. Menjelajahi surgawi dunia dan saling menikmati penuh d3s\@han.
"Emmmm ahhhhhhh!" Keduanya pun melenguh panjang usai pelepasan yang sangat sempurna. Argan tumbang seketika dan keringat memenuhi tubuh keduanya.
Melakukan hubungan intim disiang hari, ternyata sangat menggairahkan. Sesuatu yang sejak lama tertahan dan ingin pelepasan, akhirnya Argan bisa mencapai puncak yang sangat sempurna. Walaupun sebenarnya, disisa percintaan tadi, dia malah membayangkan wajah Aliza hingga dia benar-benar menemukan sensasi nikmat yang sangat kuat hingga dia merasa puas bercinta kali ini. Walaupun sebenarnya bukan milik Aliza yang dia jelajahi, akan tetapi milik Risma lah yang sudah dia tanam benih keperkasaannya.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
kenapa dia dan Qiandra bersama...
memang mereka bersalah tapi jgn pakai emosi dong dan gelap mata sampai begitu
dan suatu saat kamu akan menyesali perbuatanmu
Qian,, tolong selamatkan aliza...