Follow IG aku juga😘 aisyah_az77124
DALAM TAHAP REVISI🙏
Tania harus merasakan pahit dalam rumah tangga nya, sebab ia bukan lah istri yang di inginkan oleh Niko.
Tania menikah dengan Niko, karena harus menggantikan sang Adik yg kabur dari pernikahan nya.
"Apa kau pikir aku mau menikah dengganmu? Kalau bukan karena Ayah dan Ibu, aku tak akan mau menikah dengan pria kejam sepertimu?" ucap Tania lantang
JANGAN LUPA LIKE FOLLOW DAN KOMEN NYA GUYS😘😘DAN BACA SEMUA KARYA OTHOR😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panggil Aku Sayang
Happy Reading😘😘
Jangan lupa like komen vote dan Mawar mya guys👍🌷
"Morning..." Ucap Tania saat sampai di meja makan pagi ini.
"Morning juga..." Jawab Juwi yg sedang mengambil nasi goreng ke piring nya.
" Bagaimana keadaan di sana? Apa semua aman?" Tanya Juwi di sela sela makan nya.
" Yups, semua aman..." Jawab Tania sambil meminum susu coklat kesukaan nya.
Tiba tiba mata Juwi tertuju pada cincin berlian di tangan Tania
" Cincin dari siapa itu?" Tanya Juwi sambil menunjuk jari manis Tania.
Tania menghentikan kegiatan minum nya, lalu menatap cincin di jari manis nya.
" Kepo...." Ledek Tania
" Iiih, Lo mah, gw penasaran tau?" Desak Juwi
" Ini dari kak Lian! Kemarin sebelum pulang dari jogja, tiba tiba kak Lian melamar aku?" Jujur Tania
Uhuuk
Uhuuk
Juwi tersedak makanan nya saat mendengar penuturan Tania. Dia menatap Sahabat nya dengan mata membulat, dan mulut menganga.
" Lo serius?" Tanya Juwi memastikan.
Dia seakan tak percaya saat melihat Tania mengangguk.
" Serius, mana mungkin gw bohong!" Yakin Tania
" Woooww, gila, gila..... Ini benar benar berita amazing...." Teriak Juwi dengan antusias.
Sebenar nya yg di lamar siapa, yg antusias siapa. Tania saja yg di lamar tak se antusias itu, namun Juwi sampai teriak bahagia.
Bahagia seorang sahabat, kebahagiaan sahabat nya adalah kebahagiaan nya juga.
Begitu pun dengan Juwi, baginya kebahagiaan Tania, adalah kebahagiaan nya. Melihat Tania bahagia, membuat Dewi turut mearasakan bahagia.
Begitu pun sebaliknya, melihat Tania menderita. Dia juga merasakan hal yg sama
" Tapi, Wi.... Aku takut!" Lirih Tania sambil mengaduk ngaduk makanan nya.
Juwi mengerutkan dahi nya. " Takut kenapa?" Heran Juwi
" Aku takut, kalau keluarga nya Lian gak akan nerima aku! Kamu kan tahu, kalau statusku saat ini adalah janda! Aku takut, karena statusku ini, keluarga nya Lian tak mau menerima ku?" Ucap Tania dengan wajah sendu.
Juwi menepuk pundak sahabat nya, memberikan semangat 45 pada Tania.
" Ah elah, belom juga perang, masa udah mundur? Belom juga bertemu dan mengenal, masa udah sprekuensi sendiri? Lo itu, harusnya positif tingkhing saja! Buktinya, Lian aja mau nerima keadaan Lo, kan? Gw yakin, kalau keluarga nya juga sama..." Ujar Juwi sambil merangkul bahu Tania
" Semoga ya...."
Juwi mengangguk. " Itu pasti! Siapa sih, yg gak mau menantukan Lo? Tania Putri, pengusaha muda! Ya, walau bukan milyader...." Puji Juwi namun akhirnya malah meledek Tania.
Mereka berdua pun tertawa bersama.
Tania beruntung karena mempunyai sahabat seperti Juwi, dimana ia selalu ada buat Tania dan selalu mensuport Tania saat dia down.
Juwi lah selama ini yg selalu ada, di saat dulu Niko menyiksa Tania. Juwi yg selalu menguatkan Tania, dengan semua ucapan mutiara nya.
Bagia Tania, Juwi bagaikan 1 kacang yg sama dalam satu kulit.
'' Maaf Non, di luar ada tamu!'' ucap Mbok Yem
'' Siapa Bi?'' tanya Tania
'' Aku....'' ucap suara bariton di belakang Tania
Tania dan Juwi menoleh, dan ternyata yg datang adalah Lian.
'' Loh, Kak! Tumben dateng pagi pagi?'' tanya Tania
'' Kenapa? Gak boleh ya?'' ucap Lian
'' Eh, enggak! Bukan begitu Kak. Boleh, kok!'' gugup Tania
'' Sini Tuan, makan bersama...'' ajak Juwi
Lian mengangguk, lalu duduk di sebelah Tania.
Kemudian Tania segera mengambilkan 1 piring nasi goreng, dengan telur di atas nya.
'' Makasih....'' ucap Lian
Tania mengangguk dengan senyum manis nya.
Terlihat jelas jika Tania sangat gugup, bagaimana tidak gugup. Saat ini Tania masih mengenakan piyama tidur.
Dia memang berencana tidak akan ke resto dulu hari ini. Namun siapa sangka, jika Lian datang sepagi ini.
'' Maaf ya Tuan, Tania belum mandi. Dia memang gak ke resto, mangkan nya belum mandi?'' ujar Juwi
Uhuuuk
Uhuuukk
Tania tersedak nasi goreng nya, lalu Lian segera memberi 1 gelas air dan Tania langsung menegak habis air itu tanpa sisa.
'' Hati hati sayang!'' ucap Lian
Tania mengangguk, lalu tatapan nya tajam mengarah pada Juwi.
' Lo ngapain buka kartu as gw, sih?' batin Tania lewat kode mata nya.
Juwi yg mengerti dengan tatapan tajam itu lalu membalas nya.
' Lah, kan emang yg gw bilang bener?' batin Juwi
' Tapi kan, gw malu dodol..' batin Tania algi
' Ya derita Lo! Ngapain jam segini belom mandi?' batin Juwi
Mereka sama sama berperang batin, seakan mempunyai telepati satu sama lain.
Lian yg melihat itu hanya tersenyum tipis, baginya melihat Tania belum mandi di mata Lian itu adalah hal yg sexy dan cantik.
'' Gw duluan ya!'' ucap Juwi sambil bangkit dari duduk nya. Kemudian dia melangkah mendekati Lian.
'' Aku titip Tania ya, Tuan! Jangan sakiti dia, seperti pria bodoh itu? Dan pastikan, jika keluarga anda menerima Tania.'' ucap Juwi
Lian mengangguk. '' Tentu saja! Aku akan menjaga nya, mencintai nya dengan seluruh hidupku! Dan ku pastikan, jika keluargaku akan menerima nya.'' jawab Lian
Juwi mengangguk puas setelah mendapat jawaban dari pria tampan tersebut. Lalu dia melenggang pergi meninggalkan Lian dan Tania di meja makan.
Tania semakin canggung saja, berada di dekat Lian dengan keadaan dia hanya memakai piyama.
'Duh, canggung banget sih? Sebaiknya aku ke kamar saja deh! Dari pada di sini? Jantungku bisa copot?' batin Tania
'' Eum, Kak! Aku pamit mandi dulu, ya!''
Tania berdiri hendak melangkah, namun Lian menahan tangan nya.
'' Kenapa?'' heran Tania, tapi jantung nya sudah berdebar kuat.
'' Jangan panggil aku Kakak! Kan semalam kita sudah bahas?'' ujar Lian
Tania menggaruk tengkuk nya, dia lupa jika Lian semalan meminta dirinya agar tak memanggil kakak.
'' Maaf, Sayang....'' lirih Tania dengan wajah bersemu merah.
'' Apa! Kurang denger aku....'' goda Lian
Tania berengut kesal karena Lian menggoda nya, padahal sedari tadi dia sudah memerah malu. Tapi Lian malah semakin menggoda dirinya.
Tania pun memanggilnya sekali lagi.
'' Sayang... Puas.'' ketus Tania lalu langsung berlari ke kamar nya karena malu.
Lian terkekeh kecil melihat wajah merona Tania.
' Jika sudah jadi istriku saja, sudah ku gendong dan ku makan dia di ranjang! Sungguh manis saat wajah nya bersemu merah begitu?' batin Lian dengan gemas.
Sementara itu Tania sesampai nya di kamar segera menetralkan degup jantung nya. Hal yg tak pernah ia rasakan dulu saat bersama Niko.
Sejujurnya Tania sangat penasaran kemana Lian akan membawa nya. Sebab hari ini mereka tak ada janji sama sekali untuk pergi kemana pun.
Tania segera masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya, entah kenapa dia ingin sekali tampak cantik dan perpect di hadapan Lian calon suaminya.
Bersambung......