" Pul.... kamu harus bantu , kamu harus menikah dengan lely, kalau tidak ibu akan di proses secara hukum oleh bu Aan . ucap bu Rahma kepada anaknya Saiful
" Tapi ipul sudah punya pacar buk... Meidina"
"Baru pacar pul.. kan orang tuanya may tidak suka sama kamu".
" Tapi ipul hanya....".
" pokoknya kamu harus menikahi lely Pul...."
Saiful pusing menghadapinya, membantah ibu juga tidak tega.. tapi...
Bagaimana kelanjutannya ??
Seperti apa calon istri ipul yang bernama lely itu?
No konflik & No pelakor
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R Devi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Samar Ingatan Lely
Ipul yang sedang jongkok berjinjit tidak bisa menahan tubrukan mendadak lely yang tiba-tiba memeluknya, hingga mereka berdua terjungkal kebelakang. Dengan ipul berada di bawah.
Ipul menahan sakit di pinggangnya, yang di timpa lely semalam belum pulih, sekarang di tambah lagi.
Lely menangis terisak, dia memangil suaminya beberapa kali.
"Abang...."
"Abang....". isak lely.
"Sayang... Ada apa?!". tanya ipul mengusap rambut lely yang belum kering dengan tangannya.
"Abang... aku tidak ingat kalau sudah punya suami. Tapi aku ingat kebiasaanku yang selalu abang layani, membantuku mandi, membantu mengeringkan rambut dan merapikannya. Bahkan semalam aku tidak bisa tidur berjauhan dari abang". jawab lely masih terisak.
"Itu sudah suatu kemajuan, kamu sudah mulai mengigat abang". Jawab ipul mengecup ubun-ubun istrinya yang ada dalam dekapannya.
"Terima kasih bang. Aku akan berusaha untuk ingat semua. Bantu aku ya bang". ucap lely mengerakan tubuhnya yanh sedang berada di atas badan ipul.
"Ah.... sayang... sshh".ucap ipul, merasa sesuatu ingin bangun, tapi berusaha ditahan.
Lely langsung mengeser tubuhnya kearah samping kiri dari tubuh ipul. Dia melihat ipul yang terpicing matanya, sabil meringis.
"Abang... kenapa?!". tanya lely panik.
"tidak ada apa-apa, cuma tadi kamu menganggu tidurnya". ucap ipul menunjuk adiknya dibawah.
"Abang..!!". teriak lely.
ipul yang kaget langsung melihat kearah lely, lely sedang melotot melihat adik ipul yang terbentuk di balik sarung. Ya, selesai sholat ipul belum menganti sarungnya dengan celana rumah. langsung membantu lely mengeringkan dan merapikan rambut.
"Tidak apa-apa kok, dia biasa bangun di pagi hari". jawab ipul santai. Padahal dia malu sebenarnya, sangat jelas bentuknya saat terbangun.
Lalu dia bangun dan menganti sarung dan baju kokonya dengan baju rumahan. Dia akan memasak sarapan pagi untuk mereka berdua.
"Kamu mau menunggu di kamar atau ikut kebawah?, aku mau bikin sarapan". Ucap ipul.
"Ikut.... tapi gendong punggung. Eh..". ucap lely menutup mulutnya. seolah terlepas berbicara.
"Tidak usah malu, itu kebiasaan kamu kok, minta do gendong belakang". jawab ipul sambil mengangkat lely atas kursi.
Dan mengambil jelbab instan lely yang terletak di atas meja rias.
Dan berdiri membelakang di depan lely.
"Ayo naik". ucap ipul .
lely ragu untuk naik kepunggung ipul, dia malu. Ternyata dia memang amnesia akut, sehingga sifatnya berbeda jauh, bahkan semalam ipul bilang sifatnya seperti anak-anak, dan manja.
"Ayok... keburu siang, aku mau bekerja". ucap ipul menarik tangan lely.
Dan.... hap... mengendong lely di belakang punggungnya. Dan melingkarkan kaki lely di pinggang sambil menahan belakang tubuh lely.
"Sayang, pegangan yang erat ya!". ucap ipul berjalan kearah luar kamar.
"Jelbabku belum di pasang". ucap lely saat mereka akan menuruni tangga.
"Rambutnya masih basah, nanti saja pakainya kalau sudah kering". jawab ipul mendudukan lely di kursi makan.
"Mau bantu atau menunggu disini". tanya ipul pada lely.
"Baik, ayo kedapur". Ajak ipul menarik tangan lely.
"Ada masukan mau bikin apa?". tanya ipul.
"Rencana abang mau bikin apa?".
"Nasi goreng mentega tanpa cabe, kesukaanmu". jawab ipul mengambil bahannya dan menaroh nya di meja dapur.
"Aku mau nasi goreng pakai cabe. Aku saja yang bikin". ucap lely mengambil alih mengiris bawang dan keperluan mnasi goreng.
"Ok". jawab ipul mengambil nasi dari mejik kom dan telur di kulkas.
"Ada sosis ngak bang?!"
"Ada". ucap ipul mengambilnya di kulkas.
"Kamu bisa sendiri?!". tanya ipul.
"Abang kemana?!"
"Mengambil pakaian kotor ke atas sebentar".
"Hm.ok".
Sebelum ipul keatas, ipul mematikan lampu luar dan membuka semua gorden. Lalu Ipul mengambil pakaian kotor di kamarnya.
Dia membawa keruang cuci yang ada di belakang, dan mencuci dengan mesin cuci.
Lely melihat ipul yang sedang mencuci dan menjemur pakaian dari jendela dapur, yang langsung nampak ke tempat cuci dan jemur.
Lely memperhatikan suaminya itu bekerja, dia sangat senang mendapat suami yang perhatian. Padahal katanya dirinya amnesia dan punya sifat seperti anak-anak.
Tapi dia tetap melayani dengan santai, malah tidak pernah marah. Lely bisa merasakannya, walaupun baru dua hari dia ingatannya pulih. Dan belum mengingat kebiasaan dia saat amnesia, tapi dia tahu dengan cara spontan dia mencari dan memeluk saat tidur.
Meminta dishampoi oleh suaminya, dan spontan minta digendong dari kamar ka dapur. Sebegitu tergantungnya dia pada suaminya itu.
"Sayang, Sudah selesai kamu me masaknya?!" tanya ipul membawa mangkok untuk nasi gorengnya.
Dia dari tadi melihat istrinya yang selalu memandang dirinya yang berada di tempat cuci dan jemur.
"Su..Sudah bang!". ucap lely gugup.
"Pintar istri abang". ucap ipul memberikan mangkok tersebut pada lely sambil mencium kedua pipi istrinya.
Lely heran, kenapa setiap bilang pintar suaminya selalu mencium kedua pipinya. Tapi dua tidak berani menannyakannya. Dia akan tahu sendiri nanti, yakin nya.
"Sayang, Kamu mau susu putih seperti biasa?". tanya ipul pada istrinya.
"Ada teh hijau ngak bang?!".
"Ada!"
"Aku teh hijau saja, gulanya nanti aku kasih". jawab lely.
Sambil membawa nasi goreng buatannya, lengkap dengan telor ceplok dan sayur serta acar buat nasi goreng. Dan kerupuk udang.
Dan menyusunnya di meja makan, ipul pun membawa minumannya.
Mereka makan duduknya seperti biasa, berdampingan. Lahap ipul makan nasi goreng buatan istrinya. Ternyata istrinya pintar masak.
"Aku hari ini pergi bekerja ya, kamu mau di rumah saja atau mau kerumah ibu". Tanya ipul mengangkat piring kotor ke belakang.
Lely memasukan nasi goreng yang tidak habis ke dalam lemari tempat lauk.
"Abang kerja dimana?". tanya lely.
"Bengkel sepeda motor resmi di depan sana". jawab ipul.
"Oo, aku naik ojol saja kerumah ibu nanti". jawab lely.
"Hah... naik ojol?!". tanya ipul heran. Sambil melap tangannya tang sudah selesai mencuci piring
"Iya abang, setelah abang berangkat, aku kerumah ibu". Ucapnya lagi.
Ipul mendekat kearah lely yang juga selesai membersihkan meja makan.
"Sayang, Kita tinggal masih dekat dengan rumah ibu, beda gang saja. Cuma jarak beberapa rumah kok". Ucap ipul memeluk istrinya itu dan mencium keningnya lembut.
"Hah... serius bang?!". tanya lely heran.
"Iya sayang, kamu nanti abang antar kerumah ibu saat akan berangkat kerja". jawab ipul melepas pelukannya.
"Baik bang". jawab lely.
Tambah lagi kekagetan lely. Ternyata dia masih dekat tinggal dengan ibunya.
"Ganti pakaian yuk, sudah hampirjam tujuh". ucap ipul membimbing lely menaiki tangga.
"Abang kerja masuk jam berapa?!".
"Setengah delapan sampai dealer".
"Nanti abang telat kalau mengantar lely kerumah ibu".
"Tidak kok, jarak ke tempat kerja abang cuma sepuluh menit kok, tidak menyebrang jalan besar". jawab ipul.
Mereka menganti pakaian, ipul mambantu mengikat rambut lely yang sepunggung. dan memasangkan jelbab segi empat buat lely..
.
.
.
like dan koment ya sobat
Terimakasih🙏🙏
dan ipulnya jg sangat tau diri.
baca ulang lg thor,biar konsisten jl ceritanya😊❤
lagian anak mereka cuma 2 , utk siapa lg kekayaan mrk kalau tdk utk anak dan cucu mereka.spt yg dikatankan ayah lely.
yg penting ipul selalu setia, sayang dan perhatian sm anak istri dan keluarga.
ternyata....