Istri Yang Tersakiti

"bi tolong angkat koper mama dan papa ke kamar bawah ya,untuk koper mas alif tolong bawa keatas taruh bajunya ke lemari yang kosong"

"iya neng"

sedangkan kan papa ivan cuma diam entah apa yang terjadi,yang biasanya sok akrab jadi pendiam,sedangkan orang yang telah bergelar suamiku,sibuk dengan hpnya.

''sebenarnya mama ingin tinggal di kamar utama,tapi udah lah di mana aja sama aja, oya bi tolong siapkan makan kami tadi belum makan.''loooh.. belum apa apa sudah main perintah kayak nyonya besar.

''iya bu''

''eh... kok bu sih,panggil nyonya dong,seenaknya manggil ibu dari majikan''

''q cuma mengedipkan mata agar bibi diam dan segera pergi,untuk masak.

''oya.. siapa namanya si gembul ini?''

''saya ClARA kak,adik kak alif anak papa ivan''

''iya adek ifan tapi bukan anak mama nak''

''maksudnya gimana ini'

''Clara anak papa mu dengan selingkuhan nya,yang baru terkuak lima hari yang lalu,karna mamanya mati jadi di antar kerumah,menyusahkan''dengan wajah bengis sambil melihat ke papa dan dan clARA yang cuma bisa menunduk,pantas saja papa seperti ketakutan.

"maaf nyonya makanannya udah di siapkan,

" silahkan makan ma,lhatifah mau istirahat dulu''

''kamu gak ikutan makan,tidak ma,saya masih kenyang''.

sambil berjalan layaknya majikan mama martua yang gila hormat, seakan merekalah tuan rumah,biarlah selagi batas wajar akan aku maklumi, kutemani mereka makan dengan segelas besar coklat panas untuk menetralkan pikiran supaya tidak terpancing emosi menghadapi mereka,ku cuma bisa mengingat bahwa sebelum ini akulah yang seperti pembantu,ada untungnya juga bude mendapatkan art d terminal,pinter masak,cekatan walau umurnya masih dua puluh lima keatas,sayangnya udah pada janda,hihihihi...

aku gak boleh lemah menghadapi orang-orang yang tidak tau berterimakasih.

'' maaf ma lhatifah mau ke atas dulu,silahkan di nikmati makanannya,anggap aja rumah sendiri''

'' bik sri bisa minta tolong sebentar,yok ikut saya untuk memasukkan baju baju yang ada dalam koper,badan saya kyak remuk rasanya,sama tolong bawain minyak kayu putih bik''

''iya neng'

ku baringkan tubuh ini,kepala rasanya berdenyut,pijitan di lebar dan kening yang bibi sri lakukan membuat aku rileks,

'' bik,makasih ya,udah mijitin neng,saya minta maaf atas sikap mama mas alif,mereka hanya sementara di sini,sabar ya bik''

''iya neng gak papa,asal jangan main tangan,klo itu sampai terjadi akan kami lawan

''baik neng''

''jangan kwatir,saya berkwajiban melindungi bibik,saya udah memasang banyak kamera di setiap sudut rumah ini,jadi mereka gak akan lepas dari pengawasan saya,ya udah klo udah selesai bersih bersih silahkan istirahat yang cukup,biar dapat menghadapi martua saya, hehehehehehe....

''ah neng bisa aja,saya turun dulu,klo butuh apa silahkan pangil''

''tunggu bik,neng punya sesuatu, tolong pakai jam tangan ini,alat ini bisa buat tlp atau merekam,yang dia kasihkan ke yang lain,bibi pelajari di kamar aja''

kua ambil benda pipih di atas nakas,banyak sekali pesan w. a dan telpon dari mbak yuli,mas adam,bude ira,aku abaikan saja,kemungkinan besar klo gak belanja online pasti tak akan tau klo nomernya aku blockir,klo mereka pergi ke bank pasti tau siapa yang membekukan semua ATM.

lebih baik aku lihat mereka dari hp,siapa tau mereka merencanakan sesuatu,mereka juga gak bakalan tau klo aku mengawasi mereka,sedang art semua sepertinya masuk kamar untuk istirahat sebelum menyiapkan makan malam.

Kini mereka duduk di ruang keluarga,sedangkan clARA main.

''ma apa gak keterlaluan kita pulang kesini,,

''heh pa.. ingat ya,kamu itu udah bangkrut,sedangkan alif cuma pekerja kantoran biasa,itung itung kita bersaing sama mbak ira untuk mendapatkan harta lhatifah.

''loh katanya surat surat semua di pegang mbk ira''

''iya cuma surat cuma tiga rumah sama tiga mobil aja,sedangkan restoran sama kebun belum d dapat,katanya setelah dari kampung mereka mau beraksi,jadi sebelum mereka beraksi kita exsekusi dulu aja,dan iya mobil mobil yang mereka tinggalkan kok gak kelihatan ya.

''coba lif kamu tanya lhatifah di mana mobil mobil itu sekarang,dan cari surat surat yang kita butuhkan''

''ah mama menyusahkan aja,aku tuh gak minat sama gadis yang pakai cadar,kayak te... s, mama tau sendiri kan aku tuh suka sama LINA,udah canti, **** pula dan katanya dia anak menejer di restoran LMM''

''halah makan aja cinta itu,ingat lif,kamu itu anak mama satu satunya,harus nurut,klo tidak neraka tempatnya,udah gak usah nolak, lambat laun kamu pasti suka sama lhatifah''

''ma aku tuh sama LINA udah pacaran lama ma,kami saling mencintai,bahkan sekarang basti dia kecewa klo dengar alif udah nikah''

''alif cukup,pokoknya mama gak mau tau, harta lhatifah itu mellimpah,hidup kita tidak akan kekurangan,dan kita gak perlu susah susah kerja,dan kamu minta aja restoran untuk kamu kelola,biar bebas menggunakan uang''

''ma kenapa mama semenjak bertemu bude ira seperti ber ambisi begini sih,kasihan lhatifah''

''udahlah pokoknya kamu harus putus sama cewek kere itu titik,gak usah membangkang''

''baiklah ma,alif akan berusaha belajar mencintai dia''

''gitu dong,itu namanya anak mama,dan ingat mama paling anti yang namanya selingkuh,klo mama tau kemu masih berhubungan sama sikere itu,awas iya''

''sudah sudah ribut aja kerjaanya,papa mau istirahat,clARA kekamar yok sama papa''.

****

kuhembuskan namas yang begitu sesak ini,martua yang ber ambisi akan harta,tak jauh dengan bude ira,apakah ini awal penderitaanku,atau aku harus akhiri semua.

ting... ting...

(''neng boleh tranfer uang dua juta aja gak,gak tau kenapa aku tranfer beli GO-FOOD gok gagal terus,punya mas adam juga gak bisa di pakai, tolong ya neng,please... '')

''maaf mbak neng gak punya uang sebanyak itu,mbak kan tau sendiri,bude menjatah neng cuma satu juta sebulan''

(''yah... gimana donk,padahal ini udah COD lo neng'')

''maaf neng gak punya uang,ini kan tanggal muda,waktu nya neng di beri uang sama bude,tapi kalian pergi gak bilang''

(''neng uang kita juga hilang neng,atau jangan jangan di ambil art baru itu ya'')

''ah mbak janganlah suka nuduh,nanti malah jadi fitnah.... ''