Istri Yang Tersakiti

Istri Yang Tersakiti

perjodohan

#Perjodohan.

"neng nurut ya sama bude,InsyaAllah dia pria yang baik dan sholeh"

"tapi bude,lhatifah belum ingin menikah,lhatifah masih ingin kerja"

"neng,bude udah tua,klo sewaktu waktu bude pergi siapa yang menjaga neng,setidaknya bude udah bisa tenang klo sewaktu waktu bude pergi,..

nurut ya neng,maaf kan bude yg memaksa ini"

dengan isakan tangis yg lhatifah tahan,dia cuma bisa diem dan menganggukkan kepala tanda setuju.

"alhamdulillah kalo neng nurut sama bude,InsyaAllah tiga hari lagi mereka akan datang neng"

dengan diam membisu lhatifah menarik nafas panjang"ya Allah,klo memang ini takdirku menikah di usia muda,aku iklas,karna tak ada jalan lain untuk membalas budi bude sama pakde"

setelah selesai mengatakan semua bude ira menepuk pundak lhatifah sambil berdiri meninggal kan lhatifah yang diam mematung di dalam kamar yg sederhana peninggalan dari abbahnya.malam semakin larut lhatifah menggelar syajadah meminta pada yang khalik supaya kedepannya dia bisa menjalani hari hari dengan menjalani biduk rumah tangga yang tidak pernah diimpikan sama sekali,di usia yang masih dini,sebenarnya dia ingin melanjutkan kuliah,sambil mencari kerja,sedangkan harta peninggalan abbahnya mutlak di pegang budenya se lagi kakak dari abbahnya,

"ya Allah klo memang ini takdirku,aku iklas,tapi jika ada sesuatu yang mungkin bisa menghancurkan masa depan ku,tolong gagal kan,karna aku ingin meraih cita-cita ku yang belum terlaksana"

sambil melipat mukena lhatifah berfikir keras. ("ada apa sebenarnya,kenapa bude sama pakde terus memaksa aku untuk menikah di usia dini,padahal aku belum sama sekali mengenal siapa sebenarnya yang akan di jodohkan denganku)"

sambil tiduran lhatifah berusaha memejamkan mata,walaupun masih banyak tanda tanya yang belum terpecahkan di dalam kepala.akhirnya dengan beban di kepala lhatifah tertidur karna mata sudah tidak bisa d ajak berfikir.

tak terasa sayup-sayup terdengar adzan subuh menggema dari masjid,dengan kepala berat serta pusing melanda lhatifah paksakan mata untuk terbuka untuk menjalankan kewajiban sebagai muslimah,

akhirnya lhatifah berjalan keluar dari kamar untuk menuju kekamar mandi untuk mengambil air wudhu,

"alhamdulillah akhirnya aku bisa melewati malam yg membuat kepala mau pecah,terimakasih ya Allah kau telah memberi umur dan kesehatan sampai detik ini"

sehabis sholat lhatifah langsung bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuk kluarga budenya,wlau di bilang rumah sendiri tapi nyatanya seperi pembantu,dulu lhatifah sebelum berangkat sekolah harus bangun pagi menyiapkan sarapan dan bersih bersih rumah,padahal sebelum abah meninggal Lhatifah bak putri,selalu d layani,sama asisten rumah tangga nya,tapi berbanding terbalik setelah kematian abbahnya,semua kebun dan restoran milik abbahnya di kelola bude ira,assisten rumah tangga di pecat,uang harian di jatah,selalu mengerjakan yg bukan pekerjaannya.

setelah berkutat d dapur Lhatifah langsung menyiapkan d piring masing masing penghuni,setelah selesai Lhatifah langsung dengan cekatan membersihkan rumah.

"akhirnya beres juga,sekarang tinggal mandi dan merilekskan pikiran"

jam 6.30 para penghuni rumah sudah pada bangun bude ira,pakde jono,dan kedua anaknya mbak yuli dan mas adam.

sehabis mandi Lhatifah turun untuk sarapan bersama.

"Hai neng seger hari ini kelihatannya" sapa mbak yuli.

"ciieee yang mau di jodohin ceria banget" celetuk mas adam.

sedangkan bude ira sama pakde jono cuma tersenyum simpul.

"(tumben mereka gk se agresif biasanya,biasanya yg baik sama aku cuma mas adam,klo mbak Yuli,entahlah...

dia baik,pendiam gak banyak ngomong,sedangkan bude yang biasanya kyak burung beo malah senyum senyum seperti sedang mendapat durian runtuh,sedangkan pakde jono angkuh,gk pernah bertegur sapa klo gak penting) "

"alhamdulillah mbak mas,hidup harus di nikmati wlau terkadang gak sesuai apa yang kita harapkan"

Lhatifah sambil menarik kursi untuk nya dia diam saja,seolah gak ada apa-apa,padahal dunianya dua hari lagi akan hancur.

bude ira dan pakde jono melotot dengan jawBan Lhatifah barusan.

"apa maksud kamu Lhatifah,apa kamu menyider bude dengan rencana perjodohan pernikahan mu"?

sedangkan pade jono memperlihatkan wajahnya yang datar,sambil melotot.

" maaf bude Lhatifah gak ada maksud untuk menyindir bude,karna Lhatifah rasa wlopun aku menangis seharian keputusan bude sama pak de gak akan berubah,jadi jalani aja,siapa tau kedepannya bisa baik baik saja "

"sukur deh,kamu harus positif,mereka kluarga Baik baik,mereka teman bude,pasti hidupmu pasti terjamin"

"adam dan yuli cuma diam saja sambil melihat pemandangan di depan mereka,sambil menatap iba sama Lhatifah, membela Lhatifah juga percu,keputusan ibunya gak akan berubah,yg ad kena sembur pagi pagi,

" baiklah semua terserah bude,terus setelah menikah apakah kebun dan restoran aba bisa Lhatifah kelola bude"sambil menggigit bibir sambil menunduk, lhatifah berusaha untuk bertanya,karna semua itu haknya dari peninggalan abbahnya.

bersambung...

Terpopuler

Comments

Cahaya Sunyi

Cahaya Sunyi

mampir juga ya Di Novelku
judule Mempertahankan rumah tangga

2023-01-02

1

Cahaya Sunyi

Cahaya Sunyi

semangtt Latifah..rasanya nyesek memang dijodohkan tapi mau gimana lagi, Kadang sesuatu memng harus kita jalani, Walaupun tidak sesuai harapan kita.

2023-01-02

0

💞 Lily Biru 💞

💞 Lily Biru 💞

haloo

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 perjodohan
2 menangis dalam diam
3 jangan pangil tante
4 surat surat sudah di amankan
5 mencari surat aset peninggalan abbah
6 kartu ATM
7 menjual tas koleksi ummy
8 membeli tas duplikat
9 pemblokiran ATM
10 kebun karet dan kopi
11 telpon dari bu ira
12 kalian yang merubah aku menjadi jahat
13 menginab di rumah hadiah ultah
14 Rumah ini mau ibuk jual
15 srigala berbulu domba
16 Ira dwi puspita
17 memblokir semua nomer rekening milik kluarga bude ira
18 hari yang melelahkan
19 rencana bude ira
20 menandatangani kertas kosong
21 mengeksekusi semua kunci mobil
22 penjualan tiga mobil bekas
23 status w. a mbak yuli
24 kedatangan martua
25 rencana martua serakah
26 suami di atas kertas
27 bisnis papa punya Denis almarhum mami clara
28 melunasi pembayaran villa
29 si gadis bodoh
30 benalu tak tau diri
31 pov alif 1(menggadaikan rumah)
32 pov alif 2
33 kepanikan mas alif
34 foto mama dan perempuan itu
35 bawa orang asing ke rumah
36 benalu yang tak tahu malu
37 menebus rumah martua
38 paketan untuk aisyah
39 mengambil hak sebagai istri sah
40 kegelisahan mas alif
41 jam tangan untuk aisyah
42 mengunci stok makanan
43 aisyah memberi pelajaran pada Lina
44 ternyata papa udah sembuh
45 belajar iklas
46 lanjutkan sandiwara kalian
47 restoran L&M
48 akan jadi miskin
49 mempertahankan hak ku
50 belajar jadi jahat
51 aku sepupu Lhatifah
52 kecewa
53 menemukan aset pak Arya dan bude ira
54 permainan baru di mulai
55 mengeluarkan baju di kamar bawah
56 pergi ke kota p
57 penyesalan yuli
58 pov alif
59 jangan ganggu saya
60 seperti mau meloncat
61 perginya rasa sedih
62 foto gadis kecil dan dua bayi
63 ternyata aku punya adik
64 pelukan rindu adikku
65 hadiah tak ternilai
66 rencana nyai sharofah
67 pengakuan adiku
68 pucat pasi
69 terjerembab
70 melarikan diri
71 penangkapan
72 bagiku kamu sudah mati
73 pingsan
74 ribut terus
75 limbung
76 empat polisi
77 penangkapan
78 seperti anak kecil
79 rahasia aisyah
80 mengecek GPS aisyah
81 datang kerumah sakit
82 mengantar ke rumah sakit
83 cuma memanfaatkan
84 kamar kosong
85 duel
86 bunda alfiza dan haikal
87 berjualan
88 penangkapan
89 pengakuan
90 pemilik villa
91 kritis
92 jenazah
93 video
94 ingat semua
95 oprasi
96 unek-unek
97 flashback (azizah) permintaan rani
98 ada apa
99 cadar
100 obat tidur
101 campur tangan
102 tembakan
103 perjanjian
104 aisyah meninggal
105 menyusup
106 tembakan
107 gara-gara harta
108 mencurigakan
109 GPS
110 kalian hanya masa lalu
111 jangan pura-pura polos
112 terluka parah
113 tolong tandai
114 kepiting pedas
115 semua perlu perhitungan
116 aku tidak butuh durian
117 karena aku masih trauma
118 rahasia bunda
119 kepala terasa panas
120 ingat al,di situ ada hak ku
121 baik-naik saja
122 diam tanpa bersuara
123 kamu berubah
124 hukum alam
125 wisuda
126 firasat
127 penjelasan
128 pertanyaan alfiza
129 satu perempuan
130 ceker pedas
131 pinangan
132 sesakit ini rasanya
133 kedatangan keluarga bunda
134 gemes
135 bukan tanggung jawabku
136 keputusan
137 keluarga besar
Episodes

Updated 137 Episodes

1
perjodohan
2
menangis dalam diam
3
jangan pangil tante
4
surat surat sudah di amankan
5
mencari surat aset peninggalan abbah
6
kartu ATM
7
menjual tas koleksi ummy
8
membeli tas duplikat
9
pemblokiran ATM
10
kebun karet dan kopi
11
telpon dari bu ira
12
kalian yang merubah aku menjadi jahat
13
menginab di rumah hadiah ultah
14
Rumah ini mau ibuk jual
15
srigala berbulu domba
16
Ira dwi puspita
17
memblokir semua nomer rekening milik kluarga bude ira
18
hari yang melelahkan
19
rencana bude ira
20
menandatangani kertas kosong
21
mengeksekusi semua kunci mobil
22
penjualan tiga mobil bekas
23
status w. a mbak yuli
24
kedatangan martua
25
rencana martua serakah
26
suami di atas kertas
27
bisnis papa punya Denis almarhum mami clara
28
melunasi pembayaran villa
29
si gadis bodoh
30
benalu tak tau diri
31
pov alif 1(menggadaikan rumah)
32
pov alif 2
33
kepanikan mas alif
34
foto mama dan perempuan itu
35
bawa orang asing ke rumah
36
benalu yang tak tahu malu
37
menebus rumah martua
38
paketan untuk aisyah
39
mengambil hak sebagai istri sah
40
kegelisahan mas alif
41
jam tangan untuk aisyah
42
mengunci stok makanan
43
aisyah memberi pelajaran pada Lina
44
ternyata papa udah sembuh
45
belajar iklas
46
lanjutkan sandiwara kalian
47
restoran L&M
48
akan jadi miskin
49
mempertahankan hak ku
50
belajar jadi jahat
51
aku sepupu Lhatifah
52
kecewa
53
menemukan aset pak Arya dan bude ira
54
permainan baru di mulai
55
mengeluarkan baju di kamar bawah
56
pergi ke kota p
57
penyesalan yuli
58
pov alif
59
jangan ganggu saya
60
seperti mau meloncat
61
perginya rasa sedih
62
foto gadis kecil dan dua bayi
63
ternyata aku punya adik
64
pelukan rindu adikku
65
hadiah tak ternilai
66
rencana nyai sharofah
67
pengakuan adiku
68
pucat pasi
69
terjerembab
70
melarikan diri
71
penangkapan
72
bagiku kamu sudah mati
73
pingsan
74
ribut terus
75
limbung
76
empat polisi
77
penangkapan
78
seperti anak kecil
79
rahasia aisyah
80
mengecek GPS aisyah
81
datang kerumah sakit
82
mengantar ke rumah sakit
83
cuma memanfaatkan
84
kamar kosong
85
duel
86
bunda alfiza dan haikal
87
berjualan
88
penangkapan
89
pengakuan
90
pemilik villa
91
kritis
92
jenazah
93
video
94
ingat semua
95
oprasi
96
unek-unek
97
flashback (azizah) permintaan rani
98
ada apa
99
cadar
100
obat tidur
101
campur tangan
102
tembakan
103
perjanjian
104
aisyah meninggal
105
menyusup
106
tembakan
107
gara-gara harta
108
mencurigakan
109
GPS
110
kalian hanya masa lalu
111
jangan pura-pura polos
112
terluka parah
113
tolong tandai
114
kepiting pedas
115
semua perlu perhitungan
116
aku tidak butuh durian
117
karena aku masih trauma
118
rahasia bunda
119
kepala terasa panas
120
ingat al,di situ ada hak ku
121
baik-naik saja
122
diam tanpa bersuara
123
kamu berubah
124
hukum alam
125
wisuda
126
firasat
127
penjelasan
128
pertanyaan alfiza
129
satu perempuan
130
ceker pedas
131
pinangan
132
sesakit ini rasanya
133
kedatangan keluarga bunda
134
gemes
135
bukan tanggung jawabku
136
keputusan
137
keluarga besar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!