NovelToon NovelToon
XL (Extra Love)

XL (Extra Love)

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Perjodohan
Popularitas:29.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Elis Kurniasih

🌹Lanjutan Aku Bukan Wanita Penggoda🌹

Awas baper dan ketawa sendiri! 😁

Ayesha Putri Prayoga, seorang gadis bertubuh gemuk itu menyaksikan langsung kekasih yang sangat ia cintai tengah bercinta dengan sahabatnya sendiri.

Sakit hati Ayesha membuatnya menepi hingga bertemu dengan Kevin Putra Adhitama, pria dingin kaku dan bermulut pedas.

Dan, takdir membawa mereka menjadi sepasang suami istri karena dijodohkan.

Sikap Kevin yang menyebalkan selama pernikahan membuat banyak perubahan dalam diri Ayesha termasuk tubuh gemuknya, hingga semakin hari Kevin pun semakin terpesona dengan kepribadian sang istri.

Namun di saat benih cinta itu muncul, Ayesha kembali dekat dengan mantan kekasihnya yang muncul sebagai partner kerjanya di kantor.

"Ayesha, aku masih mencintaimu dan ingin memilikimu kembali," gumam Tian, mantan kekasih Ayesha dulu yang membuatnya sakit hati.

Mampukah Kevin mempertahankan pernikahannya? Siapa cinta yang Ayesha pilih? Suami atau cinta pertama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mau mandi bareng?

Tiga hari berlalu, sejak Kevin mengikrarkan nama Ayesha di depan penghulu, kedua orang tuanya dan Ayesha, juga kerabat beserta sahabat dan para pejabat dekat. Selama dua hari itu, mereka bermalam di hotel dan di rumah Kenan. Sikap Kevin tidak menyebalkan, saat mereka tinggal bersama Hanin dan Kenan selama dua hari itu. Walau keduanya masih belum tidur dalam satu ranjang, karena Kevin memilih tidur di sofa, tetapi mereka tetap berada dalam kamar yang sama.

Kini, mereka beserta Hanin dan Kenan mengantar kepulangan keluarga Ayesha ke Australia.

“Sering-sering beri kabar ya, Nak.” Vicky mengecup kening Ayesha dan mengelus rambutnya.

“Iya, Pa.” Ayesha mengangguk.

“Sekali lagi, jaga Ayesha ya Kev. Bimbing dia, karena kecerobohannya belum hilang,” ujar Vicky pada menantunya.

Kevin mengangguk. “Tenang saja, Pa.”

Kevin dan Vicky berpelukan.

“Papa percaya padamu,” kata Vicky lagi dan Kevin pun tersenyum.

Sementara di samping Kevin, Ayesha terpaksa ikut tersenyum, mengingat saat ini dirinya berada di samping Hanin dan tengah dipeluk bahunya dari samping.

“Tenang saja, Vick. Kami akan menjaga dan menyayangi Ayesha seperti putri kandung kami sendiri,” sela Hanin. “Karena sejak kecil, Ayesha sudah aku anggap seperti anakku sendiri.”

“Ya, kalian tenang saja di sana. Ayesha aman bersama kami,” sambung Kenan.

Vicky dan Rea tersenyum.

“Saya senang mendengarnya. Terima kasih Mbak Hanin dan Mas Kenan,” jawab Rea.

Kenan dan Hanin tersenyum dan mengangguk.

“Oke, Bro. Gue balik,” kata Vinza yang kemudian memeluk Kevin.

“Oke, thanks ya,’ jawab Kevin sembari menerima pelukan Vinza.

“Oh ya, satu lagi. Omelin Ayesha kalau dia makan mie. Dia tuh gila banget sama mie, makanya badannya melar.”

“Abang,” rengek Ayesha pada Vinza dan Vinza pun tertawa termasuk orang tua mereka, tapi Kevin hanya menoleh sekilas ke arah istrinya dan tersenyum.

“Tenang, bersama Kevin, Ayesha bakal hidup sehat.”

Vinza tersenyum, begitu pun Vicky dan Rea. Semula Rea memang berat meninggalkan putrinya sendiri di sini. Apalagi semua keluarganya tidak berada di sini. Mereka berada jauh di negara berbeda. Tapi Vicky selalu meyakinkan Rea, bahwa Kevin adalah pria penyayang dan bertanggung jawab. Terbukti dari cara Kevin menyayangi kedua orang tua dan adiknya.

“Sayang.” Rea memeluk Ayesha.

“Mama.”

Ibu dan anak itu menangis, terutama Rea. Rea tidak menyangka, putrinya akan pergi meninggalkan mereka secepat ini. Semula, ia mengizinkan Ayesha ke negara ini karena untuk liburan dan menghilangkan penat pasca putus dengan kekasihnya, tapi siapa sangka ternyata Ayesha malah tidak lagi kembali ke rumah karena sudah memiliki tanggung jawab oleh rumahnya sendiri.

“Ma, udah dong. Cengeng banget sih. Kalau kangen kita bisa ke sini atau Ayesha dan Kevin main ke Ausy. Bukan begitu, Kev?” Vicky menoleh ke arah menantunya.

Kevin pun menganguk. “iya, Pa.”

Hanin juga mengelus punggung belakang Rea yang masih memeluki putrinya.

“Jaga diri kamu ya, Nak!” kata Rea pada putrinya yang langsung diangguki Ayesha. “Iya, Ma.”

“Kev, Ayesha tidak pandai memasak. Mohon dimaklumi ya,” kata Rea lagi pada Kevin.

“Iya, Ma.” Kevin mengangguk, walau hatinya terkejut karena tahu hal ini.

Setelah saling berpelukan dan berpamitan, Vicky, Rea, dan Vinza mulai melangkah memasuki boarding pass.

“Dah, Ma, Pa, Kak Vinza.” Ayesha melambaikan tangannya ke atas. Begitu pun dengan Kevin dan kedua orang tuanya.

Vicky, Rea, dan Vinza pun membalas lambaian tangan itu hingga mereka berbalik dan memasuki ruangan yang tak bisa lagi dijangkau oleh pengantar.

Ayesha, Kevin, dan kedua orang tuanya pun ikut berbalik dan pulang. Kevin membawa Ayesha ke rumah Kenan.

Dua hari, Ayesha dan Kevin tidak masuk kerja. Kalau Kevin, tidak ada yang menanyakan ketidakhadiran dirinya di kantor, karena dia bosnya dan sekretaris juga asistennya adalah kerabat sekaligus sahabat yang memang mengetahui ketidakhadiran Kevin disebabkan oleh sesuatu hal yang sebenarnya. Sementara Ayesha adalah anak baru yang baru satu bulan bergabung dengan Adhitama Grup. Ia belum memiliki hak cuti, sehingga mau tidak mau ia izin selama dua hari ini karena sakit.

“Ay, kamu masih sakit?” tanya Nindi melalui pesan whatsapp.

Ponsel Ayesha berbunyi dan Ayesha langsung melihat pesan itu.

“Siapa, Sayang?” tanya Hanin yang duduk di bangku belakang bersamanya.

“Teman kantor, Ma. Namanya Nindi.”

“Oh.” Hanin hanya membulatkan bibirnya dan tersenyum.

“Pa, Kevin cuma anter Papa dan Mama sampai gerbang ya, selanjutnya kami langsung ke apartemen,” ucap Kevin.

Kevin memang memiliki apartemen yang letaknya di seberang gedung Adhitama. Walau hanya di seberang, tetapi cukup jauh jika berjalan kaki mengingat jalanan itu adalah jalan protokol yang luas dan lebar. Ia juga sudah menyiapkan tempat tinggal itu untuk tinggal mereka berdua.

“Yah, Kev. Mama masih ingin bersama Ayesha.”

“Iya, Nak. Mampirlah sebentar ke rumah.”

Kenan dan Hanin saling bersahutan membujuk putranya agar tidak cepat-cepat pulang. Kevin melirik Ayesha dari kaca spion depan. Ayesha juga melihat arah mata Kevin dari sana.

“Ya, baiklah,” kata Kevin mengalah.

Sesampainya di rumah Kenan. Hanin mengajak Ayesha membuat kue. “Ini kue kesukaan Kevin, Ay.”

Ayesha mengangguk. Mereka tengah membuat rainbow cake.

“Ya, Ayesha ingat waktu itu kami berebut kue ini karena tinggal satu potong,” ucap Ayesha tersenyum.

“Iya, hahahaha ... Ternyata kamu masih ingat ya.” Hanin tertawa. “Terus berakhir kamu yang nangis.”

“Karena Kevin ga mau ngalah.”

Hanin tertawa lagi. “Iya, dia memang nyebelin sama seperti Papa-nya,” bisik Hanin, membuat Ayesha ikut tertawa.

“Loh kok bawa-bawa Papa sih,” celetuk Kenan tiba-tiba.

“Wah ada yang denger tuh, Ma.”

Hanin tersenyum. Lalu Kenan menghampiri Hanin dan memeluknya dari belakang.

“Awas ya, ngomongin Papa.” Kenan hendak menggigit leher Hanin, tapi Hanin langsung menghindar. “Ish, Pa. Malu sama Ayesha.”

“Ngga apa-apa, Ayesha juga sudah merasakannya ya!”

Ayesha tersenyum kecut. Walau sudah tiga hari berstatus istri Kevin, tapi pria itu belum menyentuhnya sama sekali.

Kemudian, Ayesha kembali membuat kue bersama Hanin dan Kevin mengajaknya pulang setelah kue itu matang dan dibawa ke apartemennya.

****

“Kamarku di mana?” tanya Ayesha setelah mereka sampai di apartemen.

Kevin memberitahu passcode apartemen dengan kode tanggal lahir sang ibu.

“Tidak ada, di sini kamarnya hanya satu. Satu kamar lagi untuk ruang kerja.”

“Terus aku tidur di mana? Kamu tidak mau satu ranjang denganku kan?” tanya Ayesha.

“Kamu harus belajar berbagi ranjang sekarang. Aku tidak mau terus menerus tidur di sofa. Atau kalau kamu tidak bisa berbagi tempat tidur, kamu saja yang tidur di sofa.”

Ayesha langsung mengerucutkan bibir dan berlalu dari hadapan Kevin menuju kamar. Kevin pun melakukan hal yang sama. Ia juga masuk ke dalam kamar itu, lalu langsung menuju kamar mandi.

“Aku dulu yang ke kamar mandi, Mas.” Ayesha segera berlari ke tempat itu sebelum Kevin ke sana.

Kevin tak mau kalah. “Aku duluan, badanku udah lengket.”

“Aku duluan. Aku kan yang duluan masuk ke kamar,” sahut Ayesha.

“Memang ini kamar siapa?” tanya Kevin.

“Kamu,” jawab Ayesha polos.

“Ya, kalau begitu tuan rumah lebih dulu.”

“Ngga.” Ayesha tetap menyerobot masuk lebih dulu. Ia tak mau kalah dengan beruang kutub itu.

Ayesha sudah lebih dulu di dalam kamar mandir itu. ia berdiri tepat di dalam pintu sambil bergelayut di pintu itu dan meliukkan tubuhnya yang padat berisi. “Apa mau mandi bareng?” godanya dengan nada sensual. “Aku ga masalah kok.”

Kevin memalingkan wajah begitu melihat tubuh semok Ayesha bergerak sensual. Ia khawatir akan tergoda oleh pemandangan itu. Lalu ia kembali menatap wajah Ayesha dengan tajam.

"Ngga tahu malu."

“Biarin. Wee ...”

Ayesha menjulurkan lidahnya ke arah Kevin yang kembali menoleh ke arahnya, sesaat sebelum pria itu pergi dari hadapannya.

Ayesha pun menutup pintu itu sambil tersenyum. “Dua kosong.”

Yang pertama, Ayesha menang karena ia berhasil membuat Kevin mengalah hingga tiga hari pria itu tidur di sofa. Kedua, ia pun berhasil membuat Kevin mengalah hari ini, karena ia berhasil menggunakan kamar mandi ini lebih dulu.

“Awas ya, Ndut! Besok kamu ke kantor jalan kaki,” gumam Kevin yang sudah merencanakan sesuatu untuk Ayesha.

1
Rafinsa
Luar biasa
Rafinsa
akademis pinter tapi oon dalam perasaan .
endah setyowati
Luar biasa
Cinta Maya
nih kpn ada lnjutannya.aku menunggu.......🤣🤣🤣🤣🥰🥰🥰😍😍😍
Mimih Na Ghebhian
lanjutan'y mana thor
IG elis.kurniasih.5: lanjutannya terserah halunya readers kak hehehehe
total 1 replies
Anonymous
koh blm dilnjut thourr
Rossi
jangan nyesrl ya Kev klo Ayasha bakal deket lagi sama manta, karna itu salahmu sendiri.
Anonymous
j
Rossi
awas kena virus cinta Ayesha baru tau kamu Kev.
Rossi
awas ajah loe Kevin sampai bucin parah sama Ayesha.👊👊👊
Rossi
typo thor harusnya Kevin bukan Keenan.
Rossi
nah ini baru wanita kuat dan pintar jangan mau lagi di bodoh sama yang namanya cinta ya Ay.
Rossi
Ayesha oon, bego, bodoh, munafik. gak ada harga dirinya kamu jadi cewek mau aja di injek2.
Rossi
mampir thor...
itu sih namanya bukan cinta tapi nafsu, cinta itu melindungi bukan merusak.
May Keisya
🤣🤣🤣 ngikk
May Keisya
demi bibir manis yg pengen diulang2 lagi rasanya😂
May Keisya
ya ampun seaaaaannn😭🤣🤣
May Keisya
setres 🤣🤣
May Keisya
🤣🤣🤣
Mei Prw
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!