Jodoh Teman Kelas

Happy Reading . . . . .

Jangan lupa di Like😉

.

.

.

Sementara Dira dan Mita sedang tertawa, membayangkan bagaimana reaksi orang orang kantor jika melihat Arga membawa kotak makan siang warna pink dengan gambar lucu yang tadi Dira siapkan, bahkan mereka sampai melupakan skripsi yang sedang mereka kerjakan.

"Wah parah Lo Dir,,, gue gak bisa bayangin seorang Arga yang dingin menenteng kotak bekal dengan gambar unyuk kayak gitu," ucap Mita yang membayangkan wajah dingin dan tampan itu dengan kotak bekal lucu.

"Habisnya gue kesel, masak gue gak dibolehin ke luar apartemen sampe dia pulang, makanya gue kerjain aja," ucap Dira menceritakan kekesalannya pada Mita.

"Itu artinya Arga perhatian sama Lo Dir, dia gak mau kalok Lo sampe kenapa napa, kayaknya ucapan gue waktu di mall itu bener deh kalau Arga udah mulai ada perasaan sama Lo," ucap Mita pada Dira sangat yakin.

"Emang iya Mit? Masak sih Arga udah ada perasaan sama gue?" tanya Dira masih belum berani berharap lebih.

"Astaga Dira ... masak sih Lo gak bisa ngerasain dari perlakuan dan sikap dia selama ini ke Lo?" tanya Mita pada Dira.

"Iya gue tau selama gue menikah Arga selalu memperlakukan gue dengan baik, tapi belum tentukan dia cinta sama gue kan Mit," ucap Dira.

"Lo emang bener bener deh Dir, gue jadi gak yakin deh kalok selama ini Lo beneran cinta sama Arga," ucap Mita yang gemes dengan Dira yang tidak bisa peka dalam hal yang menyangkut perasaan lawan jenis.

"Enak aja, ya gue beneran cinta lah, gue bukannya gak peka, gue hanya takut berharap terlalu jauh Mit, takut sakit gue, lagian sekarang gue juga udah gak terlalu mikirin cinta gue terbalas, cukup Arga selalu ada disisi gue aja gue udah seneng banget," ucap Dira terdiam. "Untuk saat ini gue ingin puas puasin didekat Arga," ucapnya kembali.

Mita yang mendengar ucapan sahabatnya itu merasa heran. "Lo kayak orang mau pergi ke mana aja, puas puasin didekat Arganya gak usah saat ini doang kali,,, atau jangan jangan Lo punya rencana mau kabur ninggalin Arga kayak di cerita cerita novel yang meninggalkan suami yang tak mencintainya, setelah istrinya pergi barulah sang suami menyesal," ucap Mita, malah berpikiran Dira akan kabur.

"Isshh, Lo mah kebiasaan suka mikir yang aneh aneh," ucap Dira, lalu beranjak dari ruang tamu ketika mendengar suara alarm yang ia pasang diponselnya.

"Kayak Lo gak aneh aja Dir," ucap Mita, mengikuti Dira yang masuk ke kamarnya.

Dira mengambil tempat vitamin yang kemarin malam ia minum sebelum tidur di laci kamarnya dan meminum vitamin tersebut.

Mita yang melihat hal itu kembali dibuat heran dengan sahabatnya itu.

"Lo minum obat?" tanya Mita.

"Eh, ooo ini vitamin Mit, bukan obat," ucap Dira kaget.

"Oh ... tapi–" belum sempat Mita melanjutkan ucapannya Dira langsung mengajak Mita kembali ke ruang tamu bersama dengan Dira.

Sebenarnya Mita sedikit merasa aneh dengan sikap Dira beberapa hari ini, mulai dari ia yang tiba tiba pingsan, gak mau diperiksa dokter, dan sekarang sahabatnya itu meminum vitamin padahal ia paling malas yang namanya di suruh minum obat, apalagi hanya sebuah vitamin, tapi Mita berpikir mungkin Arga yang menyuruhnya karena kejadian kemarin.

Dira dan Mita lanjut mengerjakan skripsi mereka yang tadi sempat tertunda gara gara membayangkan Arga.

Tidak lama setelah itu terdengar suara bel berbunyi yang mengalihkan fokus mereka.

Ting tong!

Ting tong!

"Dira kayaknya ada tamu, bukain dulu sana," ucap Mita pada Dira.

"Lo aja deh Mit, udah tanggung ini dikit lagi," Dira malah kembali menyuruh Mita untuk membukakan pintu.

"Astaga, bener bener deh ni anak," gerutu Mita kemudian beranjak untuk membuka pintu apartemen.

Ting tong!

"Iya bentar!" ucap Mita berteriak.

"Lama banget sih," ucap Vino dan langsung masuk begitu pintu dibuka.

"Ternyata si Devi, pantesan mencet bel nya nyolot banget," gerutu Mita yang berjalan di belakang Vino.

"Woy! Serius amat sih, lagi pada ngerjain apa?" ucap Vino yang langsung duduk di samping Dira.

Dira kaget melihat Vino sudah ada disana. "Astaga Devi kok Lo bisa ada disini? Lo udah kasih tau Mas Arga kan kalok Lo mau kesini?" tanya Dira.

"Ngapain gue harus kasih tau Arga? Jangan bilang suami Lo yang posesif itu ngelarang gue buat ke sini?" tebak Vino.

Dira hanya nyengir mendengar tebakan Vino.

"Ya udah terserah Lo deh Dev," Ucap Dira pasrah.

"Lo beneran gak papa Dir? Kata Mita Lo gak mau diperiksa dokter, sejak kapan seorang Dira takut sama dokter? Apa selama gue pergi Lo udah banyak berubah?" tanya Vino.

"Lo aja yang udah lama gak ketemu dia heran kan Dev apalagi gue, bahkan tadi dia sampe pasang alarm di hp nya buat mengingatkan dia minum vitamin aneh, kan?"

Belum sempat Vino kembali mengeluarkan ucapannya Dira sudah terlebih dahulu memotongnya.

"Gue gak papa cuma kecapean doang, udah jangan nanya Mulu gue mau selesain pekerjaan gue dulu," ucap Dira pada Vino dan kembali fokus dengan layar leptopnya.

Vino yang mulai merasa bosan karena kedua temannya sedang fokus dengan leptopnya akhirnya mempunyai ide untuk ngerjain Arga.

"Dira!" Vino memanggil Dira yang sedang fokus dengan leptopnya dan langsung mengambil gambar Dira yang menoleh ketika ia panggil.

Cekrek!

"ngapain Lo fotoin gue?" tanya Dira.

"Pengen aja buat mancing tikus di rumah," jawab Vino santai lalu mengirim foto tersebut ke nomor Arga, sedangkan Dira kembali fokus ke layar laptopnya tanpa membalas ucapan Vino.

To arga

"Bersama sahabat tersayang😘😘"

Arga yang baru saja selesai dengan pekerjaannya di buat kesal dengan pesan dari Vino.

"Wah beraninya dia nemuin istri gue ke rumah, awas aja Lo bocah tengil," ucap Arga yang langsung bersiap untuk pulang.

Sementara Dira sedang memasak di dapur untuk kedua sahabatnya dan juga suaminya yang sebentar lagi pulang dari kantor.

Baru saja Dira selesai menyiapkan makanan di meja makan tiba tiba terdengar suara Arga di ruang tamu dan ia pun segera menyambut kepulangan suaminya.

"Mas udah pulang?" sapa Dira yang langsung menghampiri arga dan mencium tangannya.

"Ra, kok si Devi bisa kesini? Bukannya tadi Mas udah bilang gak boleh bawa cowok ke rumah," ucap Arga yang kesal melihat Vino menemui istrinya.

"Ya illah Arga segitu cemburunya Lo sama gue, sampe gak bolehin gue buat datang ke rumah Lo, kan gue sepupu Lo masak gak boleh?" ucap Vino.

"Siapa juga yang cemburu," ucap Arga.

"Dasar gengsian, kalok cemburu tinggal bilang aja," ucap Vino kembali.

Baru saja Arga ingin membalas ucapan Vino Dira terlebih dahulu menghentikannya.

"Udah kalian kok malah ribut, udahlah Mas biarin aja lagian kan ada Mita juga, udah ayo mending kita makan aja aku udah masak banyak," ucap Dira mengentikan perdebatan Arga dan Vino.

"Aku gak mau makan satu meja sama dia," ucap Arga menunjuk Vino.

"Siapa juga yang mau makan satu meja sama Lo," balas Vino tidak mau kalah.

Dira dan Mita yang melihat perdebatan mereka merasa jengah dengan kelakuan keduanya.

"Udah Dir biarin aja mending kita makan aja, gue udah lapar banget, dari pada liatin mereka berdebat gak jelas malah bikin tambah lapar," ucap Mita pada Dira.

"Ayo Mit,,, kalian mau ikut kita makan atau mau berantem aja?" tanya Dira lalu ia dan Mita beranjak dari ruang tamu meninggalkan Arga dan Vino.

Arga dan Vino akhirnya mengikuti Mita dan Dira karena mereka juga memang sudah lapar.

Seperti biasa Dira menaruhkan nasi dan lauk ke piring Arga, Vino yang melihat hal itu kembali ingin menggoda Arga.

"Dira, gue juga dong," Vino memberikan piringnya ke Dira.

Arga yang melihat hal itu langsung memelototi Vino. "Jngan ngelunjak Lo Vin," ucap Arga.

"Sini biar gue yang ambilkan," ucap Mita mengambil piring Vino dan mengisinya dengan nasi dan lauk.

Akhirnya mereka sudah selesai makan setelah drama antara Arga dan Vino.

Mita yang sedang membantu dira mencuci piring bekas mereka makan berbisik ke Dira.

"Lo masih gak percaya dengan ucapan gue soal perasaan Arga, setelah liat kejadian tadi gue malah makin yakin kalok Arga udah cinta sama Lo Dir,,," ucap Mita.

"Ih Mita udah jangan dibahas sekarang nanti aja mending sekarang kita cuci piringnya yang benar jangan sampe piring piring gue pecah," ucap Dira.

"Lo mah dibilangin malah ngalihin pembicaraan gue, pokoknya kalok sampe ucapan gue beneran terjadi Lo harus traktir gue," ucap Mita yang yakin dengan tebakannya.

"Ok tenang aja, kalok beneran seperti yang Lo bilang gue bakal traktir apa pun yang Lo mau," janji Dira pada Mita.

"Deal!" ucap Mita girang.

*

*

Sementara di ruang tamu Arga masih menatap Vino dengan tajam, sedangkan Vino yang mendapatkan tatapan tajam Arga tetap duduk dengan santainya.

"Kan gue udah bilang gak usah terlalu Deket dengan Dira,,, sekarang dia istri gue," ucap Arga memperingati.

"Masih aja cemburu sama gue," ucap Vino.

"Udah mending Lo pulang aja sono! ini udah malam gue mau istirahat," usir Arga.

"Wah kayaknya ada yang gak mau diganggu nih, Mit kita pulang aja yuk kita udah di usir sama tuan rumah," ucap Vino bercanda begitu melihat Mita dan langsung mengajaknya pulang.

"Ya udah, gue sama Devi pulang dulu," pamit Mita ke Dira dan Arga.

"Iya makasih Mit,,, udah nemenin gue seharian, kalian hati hati di jalan,,,," ucap Dira.

"Lo gak ucapin terimakasih ke gue Dir?" ucap Vino.

"Gak perlu, Lo kesini gak di undang," ketus Arga yang langsung mendapatkan pelototan dari Dira.

"Dasar posesif, ya udah kita pulang dulu," ucap Vino kemudian beranjak dari apartemen Arga bersama Mita.

"Apa benar apa yang dikatakan Mita, kalau mas Arga udah mulai cinta sama gue," ucap Mita dalam hati mengingat ucapan Mita, ia berharap semoga apa yang dikatakan sahabatnya itu benar.

.

.

.

Bersambung. . . . .

JANGAN LUPA DI LIKE, KOMEN AND FAVORIT😉👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻