NovelToon NovelToon
Suamiku Bukan Pria Cacat

Suamiku Bukan Pria Cacat

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Any Anthika

Selain wajah cantik nya tidak ada lagi yang tersisa dari nya kecuali kepolosan.

Mia Kuncoro, anak haram yang di anggap bodoh dan tidak di senangi kehadiran nya di tengah tengah keluarga Kuncoro yang ternama.

Mia diperlakukan tidak baik, dan harus menjadi tumbal keserakahan keluarga Ayahnya.
Dia harus menikahi pria cacat demi menyelamatkan perusahaan keluarga.

Balas Budi! Kau harus membalas Budi !

Itulah alasan yang tepat untuk seorang Mia.

Mia tidak mampu menolak. Dia tau ini bukan perjodohan, melainkan penjualan atas dirinya.

Pernikahan nya dengan pria cacat itu menjadi belenggu kuat yang merantai hidupnya, hingga Mia tidak bisa lari dan berpaling, serta menjadi awal perjuangan Mia yang pelan pelan merubah Takdir nya!


Jangan lupakan Sekretaris Ang, Pria yang selalu ada di samping Tuan Mudanya.
Menikahi gadis dibawah umur dan mengulangi kesalahan Ayahnya, membuatnya harus dihantui ketakutan siang malam memikirkan kesala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Any Anthika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serangga.

Di sebuah ruangan yang luas dengan dinding yang bernuansa putih, yang juga masih terletak di kawasan rumah besar milik keluarga Mahendra.

Beberapa pria berbadan tegap dengan pakaian serba hitamnya berdiri berkeliling, terlihat seperti sedang menjaga seorang tawanan. Diantara mereka jelas terlihat sekretaris Ang sedang berdiri dengan angkuh di sana.

Dan sepasang suami istri yang tengah pilu berada di tengah tengah mereka. Sepasang suami istri yang sedang berharap jika ini hanyalah sebuah mimpi , mimpi buruk akan kesialan mereka.

Abraham dan Sintia, terlihat sangat kacau , sesekali melirik Sekretaris Ang. Yang di lirik membuang muka.

[Seharusnya ini tidak terjadi, jika aku tidak mempercayai Ang. Seharusnya ini tidak akan terjadi, jika aku tidak mengambil Gadis sialan itu.] Abraham masih saja sempat mengumpat dalam hati.

Rasa menyesal sudah mempercayai Ang, tentang Mia yang bodoh tentang Mia yang patuh. Abraham maupun Sintia sama sama tidak pernah menduga jika selama ini Ang, ternyata mencurigai mereka.

Tidak pernah mengira jika bu Asri menebak kecurangan mereka. Tidak pernah mengira! Tidak pernah, sungguh. Terlalu percaya diri, terlalu melambungkan mimpi. Dan benar, jatuh dari ketinggian itu sungguhlah sakit.

Sekarang mereka merasa menjadi orang yang paling bodoh. Tapi apalah daya, Penyesalan tidak berguna. Yang bisa mereka perbuat saat ini hanyalah pasrah dan berharap Garra mau memaafkan mereka. Setidaknya meringankan sedikit hukuman untuk mereka.

Kita mengintip kejadian lain, di ruangan lain yang terpisah.

Go..

Ada Garra di sana dengan Mia yang tengah menggenggam tangan Garra dengan erat.

Bukan untuk romantis, melainkan untuk menenangkan hati Garra. Mengontrol emosi Garra yang sedang meluap luap.

Sementara di depan mereka, duduk Kakek Abian dan istri. Kakek Abian yang terus saja menasehati Garra.

"Kau pikir, kakek tidak membenci nya. Kau kira kakek tidak kecewa padanya. Jelas Garra. Tindakan Paman mu sudah melewati batasan. Tapi, sekali lagi kakek tegaskan padamu Garra, dia adalah putra ku. Putra ku juga, adik Ayah mu. Yang juga keluar dari rahim nenek mu."

"Kakek tidak membelanya, kakek tidak memohon kan ampunan untuk nya."

"Hukum lah jika kau mau menghukum nya. Tapi kakek minta padamu Garra, beri dia kesempatan sekali lagi, agar paman mu bisa merenungi kesalahannya. Dengan begitu, andai pun kakek atau nenek mu ini mati , mati dalam keadaan tenang. Tidak meninggal kan anak yang masih di kubangan lumpur."

"Apa kau mengerti maksud kakek Garra?"

Garra hanya menarik nafas, melirik malas.

Hingga Mia menarik tangan nya. Lalu Mia berkata.

"Benar kata kakek Tuan muda. Beri dia kesempatan kedua. Karena sebenarnya Tuhan itu maha membolak balik kan hati manusia. Bisa jadi, orang yang tadi nya membenci kita, suatu hari nanti akan menjadi orang yang paling menyayangi kita. Tidak selamanya yang jahat akan selalu jahat, begitu juga sebaliknya. Bahkan sabda Rasulullah, kelak surga akan penuh dengan orang orang yang bejad, Orang bejad yang insaf. Dan neraka akan penuh dengan orang orang beriman,Orang beriman yang meninggalkan iman nya. Dan sebaik baik nya manusia adalah manusia yang mau bertobat."

'Cieee... Mia..!' ceramah. Kayak ustadzah Oki aja.

"Mia..! Malah siraman rohani. Ini bukan emak emak komplek yang lagi pengajian Mia... Tapi tentang pengkhianat. Tentang kejahatan. Pembunuhan berencana plus perampokan harta. Dengar ya,.. Kalau menurut undang undang dasar tahun 1945, Tindak pidana pembunuhan berencana (Pasal 340) KUHP “Barangsiapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain (moord), diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. Nah kan? Itu belum tentang tindak perampokan mereka. Perampokan berencana pula, coba bayangkan, hukuman apa yang pantas buat mereka." ucap Garra melotot pada Mia.

"Iya iya, yang pintar. Maklum tuan muda. Saya kan tidak pernah bersekolah. Mana tau UUD 45. Saya tau nya UUK." celetuk Mia.

"Bukan begitu Mia... Tapi UUK apa ya..?" bertanya penasaran.

"Undang undang Keluarga Kuncoro! Ngepel, nyuci, nyapu, masak, Ke pasar. Ngepel lagi , nyuci lagi, nyapu lagi. Tidur deh.!"

"His dah, ni anak." Garra sewot.

"Lagian, belum tentu mereka mau bertobat.! Alah.. potongan Abraham ditambah ular betina nya. Gak jamin aku..!" sambung Garra.

"Hus.. Garra. Tidak boleh menyebut mereka seperti itu.!" tegur Nenek Sulis.

"Iya...iya.. Garra akan meringankan hukuman mereka. Jadi penjara seumur hidup."

"Garra.. Yang benar saja. Itu bukan meringankan nama nya." sahut Kakek Abian.

"Sudah ringan kek! Tadi nya Garra mau mengeksekusi mati mereka berdua." jawab Garra.

"Garra!! Aduh, jantung kakek.. Bu, jantung ku.." kakek Abian menekan dada.

"Yah, kenapa yah.. Ayah ... jantung nya kenapa?" Nenek Sulis panik, begitu juga dengan Mia. Tapi Garra tidak, malah bergelak.

"Ck, penyakit kakek kambuh. Penyakit dadakan alias membual. Sudah sudah. Garra cuma bercanda."

"Oh, syukur lah, hampir saja jantung kakek pindah ke lambung." sahut Kakek Abian. Tersenyum malu, karena akting nya bisa ditebak oleh Garra.

Mia hanya bisa menggeleng , dan menebah dada melihat tingkah kakek dan cucu nya.

Bisa bisanya,, pas lagi tegang tegang nya begini malah ngelawak. Mia sendiri Gak nyadar kalau dirinya tadi juga sempat ngelawak.

Akhirnya emosi Garra pun mereda setelah kakek Abian , nenek Sulis dan Mia berusaha keras membujuk nya.

Sebesar apapun kesalahan Abraham , Garra di minta memaafkan nya, semua itu berkaitan dengan sebuah kata yaitu ikatan darah.

"Baiklah, Aku akan memaafkan Kalian. Aku tidak akan memenjarakan kalian. Karena positif kalian akan di vonis hukuman mati jika aku melaporkan kalian pada yang berwajib. Aku tidak mau di kutuk oleh Tuan Abian. Aku juga tidak mau mengecewakan Bastian Mahendra." ucap Garra setelah berada di hadapan Abraham dan Sintia yang berlutut di kakinya.

Mendengar ucapan Garra, membuat mereka sedikit lega.

"Benarkah Garra.?" Abraham masih seperti tidak percaya.

"Ya. Tapi..." Garra menarik nafas dahulu.

Lalu berkata kembali.

" Aku ingin memberi kalian hukuman dari ku sendiri. Mungkin sedikit berat. Tapi jika kalian merasa keberatan, kalian bisa memilih. Yang berwajib atau hukuman dari ku."

(?) Abraham, Sintia.

"Silahkan memilih." bentak Garra.

"Hukuman dari mu saja Garra." Abraham cepat menjawab.

Karena menurut Abraham, hukuman dari Garra pasti akan sedikit lebih bijak di banding hukuman dari pemerintah yaitu Positif eksekusi mati.

Garra tersenyum, tapi bukan senyuman manis.

"Kalian tau, jika saat ini aku sudah memberi anggapan pada kalian. Aku menganggap jika kalian adalah serangga. Serangga berbisa. Yang kapan waktu bisa saja menggigit ku. Lalu, mencoba lagi untuk menggigit ku. Dan Aku ingin, rumah ini bersih dari serangga."

Deg..!! Hati kedua nya berdetak.

Mata mereka menoleh, ketika Garra melemparkan sebuah amplop coklat yang nampak tebal ke atas meja.

"Itu uang! Jumlah nya kalau menurut ku cukup untuk modal pertama kalian bertahan hidup.!" ucap Garra.

"Pergi dari sini sejauh mungkin. Bila perlu keluar bumi. Terserah mau ke planet mana,

Mars atau Venus sekalipun. Atau ke benua Antartika, di sana ada segitiga Bermuda. Kalian bisa bersembunyi disana." sambung Garra, membuat Sekretaris Ang terkekeh bersama anak buah nya.

"Jangan pernah menampakkan muka kalian lagi. Bersembunyi lah sebaik mungkin. Jika aku sampai melihat kalian lagi. Aku tidak akan mengampuni kalian. Aku akan membuat kalian lenyap, bahkan nama kalian pun akan aku hapus dari catatan dunia."

Abraham dan Sintia tertunduk lesu. Garra mengampuni mereka. Tidak akan melaporkan mereka pada Yang berwajib. Tapi hukuman dari Garra. Jauh dari kata ringan. Apalagi kata bijak!

Pergi. Menghilang dari muka bumi ini? Sungguh , itu adalah hal yang paling konyol.

Lalu mereka mau kemana? Benarkah harus ke benua Antartika, ke segitiga Bermuda? Itu sama saja di vonis hukuman mati namanya.

Mereka melangkah lunglai dengan menarik koper ketika Sekretaris Ang menurunkan mereka di pinggiran ibu kota.

Sambil melirik mobil mewah itu berputar dan melaju meninggalkan mereka.

Bahkan tanpa ada ucapan selamat jalan atau setidak nya selamat tinggal!

<"Selamat jalan Tuan Abraham, selamat jalan Nyonya Sintia. Semoga selamat sampai tujuan!"> mereka . Menghibur diri sendiri.

bersambung...!!!

1
Yani Suryani
luar biasa 😘😘😘😘😘
Elvia Holilah
wztxr
Elvia Holilah
f, f, r, r,, rvf, ur,
ira
mampus kalian kasih hukuman yg berat dan sadis serta ngerikan untuk mereka jngn kasih ampun
ira
jangan teriak terlalu keras Mia kasian garranya nnti mlh jadi budek beneran 🤣🤣🤣
ira
ketahuan deh garra🤣🤣🤣
ira
hayoloh mimpi apa tuh🤣🤭wah kakinya garra sdh sembuh tuh
ira
semoga karakternya Mia g berubah ya
ira
Mia Jagan galak² loh jdi lupa kn 🤣🤣
ira
jangan galak galak dong Mia kasian garranya jdi takut th🤣🤣🤣
ira
setelah d marahin sama Mia langsung sembuh garra🤭🤭🤭 syukurlah
ira
ang malah bengong 🤣🤣🤣🤣
ira
huh baik ada maunya aja dasar paman laknat🗡️🗡️🗡️cie yg meluk garra🤭🤭🤣
ira
semoga berhasil 🤗🤗🤗
ira
syukurlah sdh d temukan racunnya
ira
semoga Mia berhasil dan garra bisa sembuh
ira
obatnya jg jangan d minum lagi sebaiknya d buang aja
ira
anunya aman g tuh🤣🤣🤣🤣
ira
sdh pasti ini ulah pamannya garra dan istrinya itu
ira
ternyata seperti itu cerita awal pertemuan mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!