David seorang CEO menginginkan keturunan untuk mewariskan seluruh kekayaan tapi karena berwajah cacat dan lumpuh tidak ada satupun yang mau menikah dengannya sehingga David membeli seorang gadis yang di jual oleh ayah tiri gadis tersebut.
Setelah pernikahan David dengan gadis tersebut hidup David berubah dirinya bisa berjalan dengan normal dan wajahnya kembali seperti semula bahkan semakin bertambah tampan.
Akankah cinta semakin berrumbuh seiringnya waktu atau David menceraikan istrinya sesuai surat perjanjian dan menikaho gadis lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Juga Sangat Mencintaimu
" Apakah honey mencintaiku?" Tanya Karen balik.
Tuan muda David hanya terdiam mulutnya ingin bicara tapi sulit untuk dikeluarkan. Membuat Karen menghembuskan nafasnya perlahan kemudian menatap wajah tuan muda David.
" Honey bolehkan aku bertanya?" Tanya Karen akhirnya.
" Silahkan, apa yang akan kamu tanyakan?" tanya tuan muda David
" Apakah setelah satu tahun kita menikah dan aku melahirkan seorang anak, apakah honey tetap menceraikan aku?" Tanya Karen
" Tentu saja kenapa? Bukankah sudah aku beritahukan sejak awal aku hanya ingin anakmu untuk menjadi milikku." Jawab tuan muda David yang bertentangan dengan kata hatinya.
" Tidak apa - apa honey, aku hanya berharap penggantiku adalah wanita yang sangat menyayangi anak kita dan juga menyayangi honey dengan tulus." Ucap Karen dengan nada tulus walau hatinya sangat sakit
" Aku tidak akan menikah lagi karena aku akan fokus dengan anakku. Apa rencanamu setelah kita bercerai?" Tanya tuan muda David pura - pura tidak tahu.
" Aku akan tinggal di panti asuhan untuk membantu anak - anak terlantar dan tidak dikehendaki oleh orang tuanya." Ucap Karen sambil menatap ke arah depan
" Uang yang aku berikan sebanyak itu apa yang akan kamu lakukan? Membuka usaha atau berfoya - foya?" Tanya tuan muda David tanpa memperdulikan ucapan Karen yang ingin tinggal di panti asuhan.
" Aku tidak akan menerima uang sepeserpun dari honey." Jawab Karen sambil matanya menatap mata tuan muda David.
" Kenapa? apakah uangnya kurang?" tanya tuan muda David sambil menaikkan salah satu alisnya ke atas dan menatapnya dengan tatapan sinis.
" Karena aku tidak membutuhkan uang itu tapi jika honey tetap memaksaku berikanlah uang itu untuk orang - orang yang tidak mampu." Ucap Karen.
" Apakah kamu yakin? Uang itu sangat besar senilai satu milyar belum lagi rumah ua yang akan kamu tempati nanti." Ucap tuan muda David.
Karen hanya tersenyum menatap mata tuan muda David.
" Aku sangat yakin berikanlah orang yang tidak mampu mereka pasti akan mendoakan kebaikan buat honey karena doa mereka sangat ampuh dibandingkan dengan doa kita sendiri." Ucap Karen dengan nada yakin.
" Kenapa kamu begitu perduli dengan mereka?" Tanya tuan muda David.
" Sesama manusia harus saling peduli dan satu lagi jika aku benar - benar tidak dibutuhkan lagi aku akan pergi dan tidak akan membawa pakaian ataupun barang-barang yang honey diberikan padaku." Ucap Karen
" Lalu barang - barang itu?" Tanya tuan muda David.
" Berikanlah untuk orang-orang penghuni mansion aku hanya memakai pakaian dan barang - barang milikku." Jawab Karen
" Sekali lagi aku bertanya apakah kamu mencintaiku?: Tanya tuan muda David
" Bukankah sudah aku jawab." Ucap Karen
" Kamu hanya menganggukkan kepalanya dan aku ingin dengar dari mulutmu sendiri." Ucap tuan muda David.
" Jujur iya, aku merasa sangat nyaman ketika dekat dengan honey dan juga jantungku berdetak kencang jika dekat dengan honey tapi..." Ucap Karen menggantungkan kalimatnya.
" Tapi apa?" Tanya tuan muda David penasaran
" Cinta itu itu tidak harus saling memiliki jika honey tidak mencintaiku dan mengusirku aku akan pergi menjauh dari kehidupan honey. Aku tidak akan marah karena cinta itu adalah ketika kita mencintai seseorang tapi orang itu tidak mencintai kita lebih baik aku melepaskannya daripada nanti orang yang aku cintai menderita karena menikahi diriku. Tapi jika honey mencintaiku sungguh merupakan kebahagiaan buat diriku. Jika suatu saat honey menemukan penggantiku aku rela melepaskan honey untuk pergi selamanya." Ucap Karen
Tuan muda David hanya diam dan tidak menjawab ucapan Karen karena hal itu belum belum terjadi.
" Honey bolehkah aku bertanya lagi?" tanya Karen
" Tanyalah." Ucap tuan muda David
" Apakah honey mencintaiku?" Tanya Karen sambil menatap mata tuan muda David
Tuan muda David diam tidak menjawab ucapan Karen. Karen memegang selang infus sambil menatap wajah tuan muda David.
" Baiklah aku tahu jawabannya ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan." Ucap Karen sambil tersenyum getir dan tidak berapa lama air matanya keluar
Karen menarik selang infus dengan paksa membuat Karen meringis kesakitan.
" Apa yang kamu lakukan!!" Pekik tuan muda David
" Buat apa tuan muda David memperdulikan aku? bukankah tuan muda David tidak mencintaiku?" Tanya Karen sambil menyentuh perban.
" Kamu gila!!" pekik tuan muda David
" Iya benar aku gila dan karena aku gila maka aku akan menarik perban ini." ucap Karen sambil menarik pakaian keatas dada kemudian menyentuh perban yang berada di perut.
Tuan muda David menahan ke dua tangan Karen kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Karen kemudian mengecup bibirnya secara singkat.
" Aku juga sangat mencintaimu tapi aku takut terluka." Ucap tuan muda David akhirnya sambil berusaha bangun dan duduk di samping ranjang Karen.
Karen menatap mata tuan muda David tidak ada kebohongan di matanya.
grep
Karen langsung memeluk tuan muda David dan membenamkan wajahnya di dada bidang calon suaminya. Tuan muda David juga membalas pelukan Karen.
" Percayalah padaku aku sangat tulus mencintaimu, bukan karena hartamu yang berlimpah ruah tetapi aku benar - benar tulus. Honey selama ini aku hidup sendiri tidak pernah merasakan apa itu kasih sayang keluarga dan sebentar lagi kita akan menikah. Aku ingin menjalani kehidupan rumah tangga bersama honey dan anak - anak kita nantinya dengan limpahan kasih sayang kita." Ucap Karen mengeluarkan kata - kata yang selama ini dipendamnya sambil menatap wajah calon suaminya.
" Maafkan aku karena aku sangat trauma ibu kandungku dan mantanku yang ingin menguasai semua hartaku membuat aku sangat sulit mempercayai kalau kamu tulus mencintaiku. Aku mohon kamu selalu bersabar dalam menghadapi sikapku ini." Ucap tuan muda David sambil menatap wajah cantik calon istrinya.
" Aku akan sabar untuk menunggumu untuk percaya padaku." Jawab Karen
Tuan muda David tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah Karen sedangkan Karen mengalungkan kedua tangannya ke leher tuan muda David.
cup
Tuan muda David mengecup bibir Karen kembali dengan lembut kemudian membaringkan tubuh Karen perlahan sambil salah satu tangannya merem**s salah satu gunung kembar Karen
" Ahhhh... honey.." desah Karen
krucuk krucuk krucuk
Tuan muda David menghentikan kegiatannya dan menatap wajah cantik calon istrinya sedangkan Karen hanya menutup wajahnya.
ctak
" Aduh sakit." Ucap Karen sambil mengusap keningnya.
Tuan muda David menyetil kening Karen kemudian meniupnya sambil membelai kening Karen.
Tuan muda David menghubungi asisten Han untuk membeli makanan setelah selesai menghubungi ponselnya di simpan kembali ke dalam saku celana panjangnya.
" Honey." Panggil Karen
" Ada apa sayang?" Tanya tuan muda David
" Aku bosan di sini aku pulang ya?" pinta Karen sambil jari telunjuk kanan dan kirinya dimainkan disatukan dan dipisahkan secara berulang kali.
" Apakah perutmu tidak sakit lagi?" Tanya tuan muda David sambil menahan senyum karena melihat tingkah menggemaskan Karen.
" Sudah mendingan honey." Jawab Karen
" Baiklah tapi dengan syarat makan dulu." Ucap tuan muda David
" Ok, siap honey." Jawab Karen sambil telapak tangan kanannya di arahkan ke kening seperti orang menghormat.
" Pffftttt hahahaha... Sayang kamu sangat lucu sekali." Ucap tuan muda David sambil tertawa lepas dan mengacak rambut Karen.
Karen hanya tersenyum melihat tuan muda David tertawa lepas.
" Honey.." Panggil Karen menggantungkan kalimatnya karena merasa malu untuk bertanya.
" Ada apa sayang?" Tanya tuan muda David
" Kata orang malam pertama sakit sekali, apakah benar begitu honey?" Tanya Karen dengan wajah memerah menahan malu
istrimu dongoll
😑
biar kau seorang ayah
lebih baik gk punya ayah dari pada punya...
cuman beban gk apa²
ini malah gk tau diri
😤😤
knpa malah sama sarah lgi,
Sandra cerita gitu sama Karen ..
hmmmm