NovelToon NovelToon
KISAH DI KOS-KOSAN CAMPURAN

KISAH DI KOS-KOSAN CAMPURAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:564k
Nilai: 5
Nama Author: Andiyas

Tidak disarankan untuk yang masih dibawah umur.

Berawal dari kos-kosan campuran yang kutempati. Kisah kasih terjadi di sana.

Mulai dari Ibu kos yang cerewet, suka gosip tapi baik. Sampai ada penghuni baru yang menurut temanku tampan.

Lalu bagaimana menurutku??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andiyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Impian Yang Menjauh

"Tisa?! Kenapa kamu duduk di luar?!"

Aku mendongak menatap Andri yang berdiri di depanku. Dia baru datang kerja.

"Baju kamu juga basah kuyup gini! Kamu kehujanan?!!" tanyanya lagi.

"Ndri, kamu punya isolasi nggak?!" tanyaku mengabaikan pertanyaannya.

"Hah? Isolasi? Buat apa?!"

Aku menunjukan uang berwarna biru yang sudah terbelah menjadi dua. "Aku mau menyambung uangku ini!"

"Ahaha! Buang aja itu! Udah nggak bisa digunain lagi dah!!" ucapnya dengan terkekeh.

"Enak aja main buang! Ini tuh kalau disambungkan masih laku tahu!!" sungutku.

"Ada apa nih?! Kok pada di luar semua?!" tanya Pipit yang baru datang.

"Pipit! Kamu datang di waktu yang tepat!! Kamu punya isolasi nggak?!"

"Punya!" jawab Pipit.

"Nah, ini nih jawaban yang aku mau!! Bukannya malah nyuruh buang!!" Aku melirik Andri. "Yuk, masuk ke kamar!" ajakku ke Pipit.

"Tapi isolasinya ada di rumah Tis!"

"Iya, nggak papa! Besok bawa kesini ya!"

"Tapi kamu nanya isolasi buat apaan Tis?!"

"Buat ini!" Aku menunjukan uangku yang sobek. "Ini adalah uangku yang terakhir Pit! Aku harus menyambungnya!" ucapku dengan ekspresi memelas.

"Lah kok bisa?! Apa maksudnya dengan uang yang terakhir?!"

"Aku dipecat Pit, karena nggak masuk kerja tanpa izin selama dua hari. Snif snif!" Aku bukan menangis, tapi menarik ingus di hidung. Sepertinya karena kehujanan tadi jadi pilek.

"Kan uang tabunganmu masih ada!"

"Uang tabunganku juga sudah habis!!" sahutku.

"Kok bisa habis?!!" tanya Pipit bingung. "Memangnya kamu beli apa sampai menghabiskan uang tabungan?!!"

"Aku menggunakan uang tabunganku untuk membayar biaya administrasi Mbak Lina di rumah sakit. Tadinya sih uangku masih sisa lima ratus ribu. Tapi waktu mau pulang, aku malah dijambret! Dan sekarang, uangku tinggal segini!! Udah robek pula! Hwaaa!!"

"Ya ampun Tisa!! Kenapa kamu sok-sokan bayarin biaya rumah sakit Mbak Lina?!! Emangnya kamu siapanya dia sampai bayarin biaya rumah sakitnya?!! Saudara bukan, sahabat juga bukan!!"

Pipit mengusap kasar wajahnya. "Heeeghh!! Kenapa tanpa pikir panjang kamu begitu mudah menggunakan uang tabunganmu sampai habis?!! Uang yang selama ini sudah kamu kumpulkan dengan susah payah, lenyap begitu saja!!"

Aku hanya menghela nafas mendengar perkataan Pipit.

"Padahal kamu mengumpulkan uang itu untuk membangun butik yang selama ini kamu impikan!! Sekarang butik impianmu menjauh bersamaan dengan raibnya uang tabunganmu!!"

"Aku nggak punya pilihan lain. Waktu itu keadaannya darurat. Nyawa taruhannya!!"

"Ya terus, sekarang apa yang kamu dapatkan setelah berbuat baik?! Kamu dipecat! Uang tabungan juga habis!! Itu yang kamu dapatkan!!" ucap Pipit mengomeliku.

"Pit, ngomelnya nanti dulu kenapa sih?! Aku lapar, traktir aku ya!!" ucapku dengan memelas.

Aku nggak mungkin beli makanan dengan uang yang sobek dan belum disambung. Basah pula.

"Ck! Iya-iya! Ayo kita beli pecel. Tapi kamu ganti baju dulu!"

________

"Jadi sekarang kelanjutannya gimana Tis?"

Aku menelan nasi goreng yang aku kunyah. Kemudian baru menjawab Pipit.

"Ya gimana lagi?! Aku harus cari kerja. Aku butuh duit buat bayar kosan dan kebutuhan yang lainnya!"

"Salon tempatku kerja lagi buka lowongan Tis! Gimana kalau kamu melamar kerja di sana?!"

Aku mendongak dari nasi pecel dan menatap Pipit.

"Aduh, jangan salon Pit. Aku nggak bakat di sana!"

"Ck! Lagi kesusahan aja masih sempat milih-milih! Lagian kenapa kamu nggak pulang aja--"

Kupelototi Pipit agar tidak melanjutkan ucapannya.

"Ahaha! Maaf-maaf," ujarnya dengan nyengir.

"Kamu ada informasi lowongan kerja yang lain nggak?! Selain salon!"

"Mmm.. Kayaknya ada deh Tis! Di kafe, jadi waiters!"

"Aku mau Pit! Dimana kafenya?!"

"Besok deh, aku anterin kamu ke kafe itu!!"

"Aaa! Makasih ya Pit, kamu memang sahabat terbaikku!!"

Setelah makan, Pipit membelikanku mie instan satu kardus karena aku mengeluhkan stok mie instanku sudah habis.

Tak lupa, aku juga memintanya untuk membeli isolasi. Aku akan menyambung uangku yang sobek.

"Waduh! Borong mie Bu?" tanya Andri saat aku memasuki dapur dengan membawa satu kardus mie.

"Iya. Awas ya, kalau kamu nyolong mie ini!!"

Ini adalah amunisiku yang terakhir. Semoga saja aku diterima kerja di kafe yang Pipit maksud. Besok aku akan ke sana melamar kerja.

Andri hanya terkekeh mendengar ancaman dariku.

"Aku dengar tadi, katanya kamu dipecat ya?! Dan juga, aku dengar uang tabungan kamu juga habis?!"

"Kamu nguping ya?!!"

"Bukan nguping!!" bantah Andri. "Tapi tembok di kosan ini yang mengizinkanku mendengar semua pembicaraanmu tadi!!"

Ck! Dasar!! Tembok di sini memang benar-benar nggak ada privasinya sama sekali!!

"Iya, aku dipecat. Tapi besok aku akan melamar kerja di sebuah kafe!"

"Oke! Semoga diterima!"

"Iya, makasih doanya."

"Mau teh?" tawar Andri.

"Nggak, aku nggak suka teh. Aku sukanya susu jahe. Aku ke kamar dulu ya."

Aku berlalu keluar dari dapur.

Alisku mengernyit saat melihat ada cowok berdiri di depan pintu kamar Mbak Lina.

Siapa dia? Dia bukan Restu. Aku juga belum pernah melihat dia kesini.

"Lina!! Buka pintunya!!" cowok itu mengetuk pintu kamar Mbak Lina.

"Lina!! Keluar kamu!!" dia sudah setengah menggedor pintu itu.

"Anu, maaf!" Aku menghampiri cowok itu. "Mbak Lina nggak ada. Dia sekarang ada di--"

"Apa?!! Kemana dia?!!" teriak cowok itu memotong ucapanku. "Aku sudah membayarnya. Tapi dia belum melayaniku. Awas aja kalau dia sampai kabur setelah aku membayarnya!!"

Hah? Melayani? Apa maksudnya?!

Aku tidak terlalu paham dengan maksud ucapannya.

"Sepertinya kamu salah paham! Mbak Lina sekarang ada di rumah sakit!"

"Oh ya?! Dia pasti cuma-cuma pura-pura! Dia hanya beralasan saja supaya tidak melayaniku. Dia hanya mau menerima uangku, tapi tidak mau melayaniku!! Dasar perempuan itu!!"

Dia menatapku lekat-lekat. "Apa kamu temannya Lina?!!"

"Iya, aku teman kosnya."

"Kamu lebih cantik dari Lina. Apa kamu mau menggantikan Lina untuk melayaniku? Kalian satu kosan. Pasti kamu juga sama seperti Lina. Perempuan bayaran!"

"Jaga ucapanmu!!" Aku menepis tangannya yang menyentuh pipiku. "Aku bukan perempuan seperti itu!!"

"Oh ya?!" cowok itu terkekeh. "Apa itu artinya tarif kamu lebih mahal daripada Lina?! Ayolah, katakan berapa perjamnya? Aku pasti akan membayarmu!!"

"Jangan kurang ajar ya!! Sudah kubilang aku bukan perempuan seperti itu!!" teriakku.

"Ayolah, jangan terlalu jual mahal!" dia meraih lenganku.

"Lepasin aku, dasar brengs*k!!" Aku melayangkan tanganku ingin menamparnya.

Tapi dengan mudah dia menangkap tanganku yang hendak menamparnya.

Dia menahan kedua tanganku di satu tangan.

"Ulu-ulu.. Kau jadi tambah manis saat marah! Tapi bibir merah mudamu ini tidak cocok berkata-kata kasar. Bibir ini lebih cocok untuk aku lum*t!"

Tangan cowok itu hendak menyentuh bibirku.

"Jauhkan tangan kotormu itu darinya!!"

Tangan cowok itu dicekal oleh seseorang, dia mencegah tangan itu menyentuh bibirku.

Aku menoleh. Andri berdiri di sampingku. Dia mencengkram kuat tangan cowok itu.

BERSAMBUNG

1
Dy
Luar biasa
meMyra
cie..cie..cemburu
Widodo Wilujeng
ini pasti jebakan buat Tisa.. ayah dan ibunya Tisa akan datang utk acara lamaran mereka
Widodo Wilujeng
hahaha...
Widodo Wilujeng
aduh.. tiap ada mbak Lina.. celanaku terasa sempit thor.. lg dikantor gmn nih?
Widodo Wilujeng
asyik nih kalo aku ditengah2 Tisa sama iren.. bisa makan enak tidur nyenyak 😃😃😃
Anye
Luar biasa
Mai
blm ada lanjutannya ya thor versi andrinya
Andiyas: versi Andri sudah tamat kak☺️☺️❤️
total 1 replies
Nisa Khair
Hem ... jadi ingat tetangga kamar saya nih, Kak othor 🙈
Andiyas: 🙈🙈🙊 apakah tetangga kos kakak ada yg gitu🙊🙈🙈 makasih sudah mampir ya kak😍😍
total 1 replies
Nisa Khair
mampir baca, ah 😉
Andiyas: ini kah nisa yang 'kukembalikan cincin pertunangan'? 😍 makasih sudah mampir ya kak❤️❤️ jd malu🙈
total 1 replies
yan nah04
hweh nemu ki lo wes an🤣😂
Andiyas: astiyana Iki yo🙈😂
total 1 replies
Dian Kurdi
😁😁😁😁🤣
Siti Arbainah
Jujur klo aku jdi Tisa kecewa bgt sih klo tau ujung"nya cma knpa prank sama smua orang, nytanya lbih ngerasa kya di permainin aja aplgi itu tntang sebuah hbungan dan saat tau smua itu keputusan yg ku ambil adalah meninggalkan, biar aja klo di bilang egois😅
Winarsih
mantap cerita mu sangat Bagus dan menghibur author ,,
Andi Sary Nova
seru bikin ngakak bahkan jg bikin mewek
semangat terus buat berkarya 🥰
Winarsih
setuju Aku rencana mu tisa,, emangnya enak di kerjain Andri Andri hemmm
Andi Sary Nova
gustiii awas matax bintitan Krn ngeliat ikan belut🤭🤪🤪🤪
Andiyas: makasih udah mampir Mak❤️❤️❤️ lope lope sekebon😘😘 eh, tp aku g punya kebon Mak, yg punya bapakku 😂 lope lope sehp aja ya Mak😂❤️❤️❤️
total 1 replies
Idha Ida
ceritanya bagus, sperti yg trjadi keseharian kita, ad lucu2nya juga, mmbuat pembaca tdk bosan.
Miss Tiya😊
gilakkk aku sampe ngga selse bacanya, baca sebntar crat, sebntar crat 🤣🤣🤣🤣🤣 rahang sampe kakuu
Mohammad Thohir
good job
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!