NovelToon NovelToon
Mainan Tuan Dimitri

Mainan Tuan Dimitri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Supernatural / Perjodohan / Vampire
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Miss Capri

Namaku Chloe Isabel dan aku ditugaskan untuk membunuh Dimitri D’Arcy.

Demi menyelamatkan hidup saudaraku, aku menyamar sebagai seorang pelayan di Kastil D’Arcy.

Dimitri D’Arcy, namanya saja membuat semua orang bergidik. Dia sosok yang misterius. Setelah dua minggu bekerja disana, suatu malam aku memiliki satu kesempatan untuk membunuhnya.

Tapi aku gagal.

Aku kira Tuan Dimitri akan membunuhku dengan cara aneh, dia melakukan sesuatu pada leherku. Aku yang bisu tiba-tiba bisa mengeluarkan sedikit erangan, membuat kita berdua terkejut.

“Kamu adalah manusia yang unik, babu kecil.”

Aku tidak mengerti apa yang dia maksud tapi sejak itu aku menjadi mainan Tuan Dimitri.

Follow Instagram: @misscapri._

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Capri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kalung Inisial

“Woahhh… Istana raja benar-benar sangat megah dan besar!”

Aku berdecak kagum saat melihat keluar dari jendela kereta kuda Tuan Dimitri. Dia telah duluan sampai karena dia memilih untuk menunggangi Onyx daripada duduk di dalam kereta.

“Benarkah Raja Rudolmuv hanya ingin bertemu denganku sampai-sampai Dimitri membuatkan baju pesta untukku? Mungkin raja akan menggelar pesta, aku jadi malu deh…”

Eden duduk di sampingku sambil membaca sebuah buku, “Ini juga akan menjadi perayaan ulang tahun Tuan Dimitri yang ke-1000.”

“Apa?” pekikku lalu kembali melihat Eden, “aku belum mempersiapkan hadiah ulang tahun untuk Dimitri… Apalagi ini ulang tahunnya yang ke 1 milenium.”

Eden melirik perutku, “Mungkin anak itu sudah menjadi hadiah yang terindah untuk Tuan Dimitri.”

Aku menggigit jariku dan berpikir keras, “Tidak bisa, Eden. Anak ini memang keinginan Dimitri…”

Ah, ngapain aku capek-capek menjelaskannya pada penyihir ini. Aku ingin memberi sesuatu yang spesial sebagai pengingat bahwa aku pernah berada dalam hidup Tuan Dimitri.

Aku mengetuk kereta sebagai tanda untuk berhenti dan kusir menghentikan kudanya. Aku membuka pintu dan Eden berteriak, “Kamu mau kemana, Chloe?”

Aku melambaikan tangan dan menutup pintu kereta, “Aku akan mencari hadiah untuk Dimitri. Tunggu sebentar ya disini, Eden.”

Teriakannya tidak kuhiraukan, aku melihat sekeliling jalanan kota yang penuh dengan barang dagangan. Ada sayur dan buah segar, beraneka ragam makanan yang lezat sampai perutku berbunyi. Aku mengelus perutku.

Sabar ya, peanut. Kita cari kado untuk papa dulu.

Aku melihat sebuah toko yang berdiri tidak jauh, banyak benda menarik yang ditampilkan dari kaca jendela. Namun aku tidak berani masuk karena harga yang dijual di dalam toko pasti lebih mahal.

CLING! CLING!

Pintu toko itu berbunyi ketika terbuka, seorang anak gadis dengan rambut dikuncir kepang tersenyum ramah kepadaku.

“Ayo, masuk dulu lihat-lihat. Kamu bukan orang sini ya? Namaku Tara.”

Aku tersenyum kikuk dan merapikan baju baru yang telah Tuan Dimitri beli untukku. Jadi aku tidak terlalu minder karena baju yang kukenakan sangat bagus, seperti baju bangsawan.

“Bukan, aku dari kediaman D’Arcy. Namaku Chloe, Chloe Isabel.”

Aku melangkah masuk ke toko yang harum itu, banyak sekali barang-barang yang menarik perhatian mataku.

“Oh kamu siapanya prajurit kepercayaan raja? Duh, aku kedatangan tamu penting nih. Silahkan lihat-lihat dulu… Maaf tokoku agak berantakan. Kamu pasti mau membeli hadiah untuk Tuan Dimitri D’Arcy kan? Aku tau raja menggelar pesta ulang tahunnya besok malam.”

Aku sedikit kelabakan saat dia bertanya aku ini siapa Dimitri? Aku adalah wanita yang sedang mengandung anaknya! Tapi tidak mungkin kubilang.

Tuan Dimitri sudah mengingatkan kepadaku untuk merahasiakan kehamilan ini. Bahkan raja pun tidak boleh tau.

“I-iya… Aku ingin mencari sesuatu yang bisa membuatnya selalu ingat padaku, Tara.”

Tara tampak berpikir sebentar, “Hmm.. Bagaimana kalau sesuatu yang sering dia kenakan? Mungkin tali pinggang atau sepatu boot?”

Aku menggelengkan kepala. Tuan Dimitri memakai barang yang mahal, aku takut uangku tidak akan cukup untuk membelinya.

Lalu mataku tertuju pada sesuatu yang bersinar terkena cahaya matahari. Aku menyentuhnya.

“Oh! Itu adalah kalung titanium yang bisa digrafir. Kamu bisa menulis namamu atau nama kekasihmu disana.”

Mataku berbinar, “Ya aku mau ini! Berapa harganya?”

Aku berdoa semoga uangku cukup untuk membeli kalung ini dan lemas ketika Tara mengatakan harganya.

“50 perak.”

Aku memegang kantong uang yang berada di dalam saku. Aku baru saja menerima gaji dari tuan Denis, dan uang yang terkumpul digabung dengan uang sebelumnya hanya ada 35 perak.

Tara mungkin melihat wajah kecewa-ku dan dia langsung berkata, “Karena kamu adalah pelanggan baru, aku akan memberi diskon. Cukup 35 perak saja dan sudah dapat grafir gratis.”

Aku membelalakkan mataku, “Benarkah? Kalau begitu aku mau beli ini.”

“Baik,” Tara mengambil kalung yang tergantung itu, “Kamu mau menulis nama siapa, Chloe?”

Aku mengelus daguku, “Ehmm.. Aku mau buat inisial C D P disana.”

Tara menatapku, “Begitu saja? Oke, C D P akan segera digrafir!!” katanya semangat.

Aku melihat-lihat barang lain yang ada disana dengan jantung berdegup kencang membayangkan wajah Dimitri saat menerima kalung ini.

C untuk Chloe. D untuk Dimitri. P untuk Peanut.

Hmm, kamu menendangku, peanut? Hihi.. Sabar ya, namamu bukan selamanya peanut kok. Kita akan cari nama yang gagah untukmu, baby boy.

“Chloe, sudah selesai. Silahkan dilihat apakah kamu suka?”

Aku menatap kalung titanium di tangan Tara, ada inisial nama kami bertiga. Aku tersenyum puas dan mengangguk padanya lalu meraih kantong uang.

35 perak hasil kerja kerasku lenyap, tapi tergantikan dengan sesuatu yang spesial.

Kado ulang tahun Dimitri.

***

Alhasil, aku dan Eden tiba sedikit terlambat karena waktu tersita untuk menungguku membeli kado. Lalu jalanan juga sedikit ramai sehingga kereta kuda kami macet di tengah jalan.

Dimitri ngamuk ketika aku masuk ke kamar yang sudah disediakan untuk kami. Eden juga memiliki kamarnya sendiri.

“Kamu kemana saja sih? Sampai aku tadi duluan menghadap raja dan membuat alasan kenapa kamu terlambat,” ketusnya.

Sejak melakukan perjalanan, Dimitri kelihatan lebih dingin dan menjaga jarak. Padahal selama seminggu terakhir, Dimitri sangat perhatian dan lembut padaku. Dia tidak pernah menaikkan nadanya sedikit pun.

Aku mencoba untuk tersenyum, mungkin dia kelelahan.

“Maaf, Dimitri. Tapi jalanan memang ramai sekali, membuat kami harus berhenti. Maaf ya, jangan marah lagi.”

“Malam ini kita akan makan dengan raja, aku harap kamu berkelakuan yang baik seperti yang sudah diajarkan oleh Eden, mengerti?”

Ah, akhirnya aku tau kenapa Dimitri marah-marah.

“Kamu tidak perlu khawatir, Dimitri. Walaupun aku dari kalangan bawah dan tanpa status, tapi aku masih diajarkan tata krama oleh ibuku! Jika kamu takut aku mempermalukanmu nanti, sebaiknya aku makan di kamar saja bersama Peanut.”

Aku mendengus dan membalikkan tubuhku, tidak ingin melihat wajahnya.

Tangan Tuan Dimitri memegang bahuku, “Maaf, Chloe. Aku capek dan haus… Masih banyak yang harus ku urus.”

Aku terkekeh dan membuka kerah bajuku lebih lebar dari biasanya, karena aku takut baju baru ini akan ternoda.

“Kamu seperti bayi yang merengek karena mau minum susu, Dimitri.”

Aku memiringkan kepalaku ke samping, memperlihatkan leher jenjangku. Bekas gigitan Tuan Dimitri masih ada di sana.

Tidak menunggu lama, Tuan Dimitri melahap leherku, tangannya ditangkupkan pada kedua buah dadaku yang telah membesar sedikit karena hamil.

“Aduhh, Dimitri… Pelan-pelan, nyeri tau,” protesku saat dia meremas.

Tuan Dimitri tertawa kecil tanpa melepaskan taringnya, tapi tangannya hanya meraba halus membuat tubuhku bergetar. Dia mendorong tubuhku ke dinding dan membalikkan badanku sehingga punggungku menempel disana.

“Sekarang aku bukan hanya haus darahmu, tapi aku haus tubuhmu juga, babu kecil.”

Tuan Dimitri mengangkat kedua kakiku, melingkarkannya pada pinggul pria berbadan tegap itu. Aku buru-buru menggapai pundak Tuan Dimitri sebelum aku jatuh.

“Kamu mau ngapain, tuan?”

Tuan Dimitri menarik rok panjangku ke atas, “Aku mau mengenalkan cara ber*cinta versi lain, Chloe Isabel.”

Aku mendelik saat Tuan Dimitri benar-benar melakukannya sambil berdiri! Tapi aku sudah tidak berpikir terlalu banyak karena mulutku hanya untuk memuja namanya, menikmati semua bagian dirinya sampai aku menjerit keras saat mencapai puncak.

Tuan Dimitri juga menyusul setelah mendorong pinggulnya beberapa kali dan melolong. Lalu kepalanya bersandar di dinding di samping telingaku dan berbisik, “Aku akan rindu rasa ini, ketika aku berada di dalammu, Chloe.”

Aku menggenggam pundaknya erat, “Kalau begitu jangan pernah keluar, Dimitri. Jangan pernah tinggalkan aku.”

Entah mengapa perkataannya membuat seluruh tubuhku mempersiapkan diri untuk menghadapi kenyataan pahit yang akan terjadi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Silahkan klik Like & tinggalkan jejak ya ✨...

...Mau baca aja juga gpp… ...

...Enjoy the Story!!...

1
Fr s
karya sekeran ini kenapa harus gantunggg???? kamu kerennn kaaa karyamu luar biasaaaaa
Fr s
gak ada uodatenya ka? sdh lama pun
zyila AQILA
bagus banget, karya yg menarik
Watie fadzrus
Luar biasa
Tiara Aisyah
sangat suka
lia rosa
Luar biasa
hayaa
setelah 3 tahun mampir lagi
midah 11
keren thor
Tommy Pissa
thor kapan updatenya😭😭😭
Tantri Rahayu
udah ga ada lanjutan lg ya ini ?
Ihza
luar biasa bagusnya
SevenNy
ngakak
Nuranita
ini belum endkah
Awe
bener
Silvi viranda
duh gak d lanjutin ya ini udah sekian purnama menanti
Tantri Rahayu
ini sudah ga dilanjutin lagi ya ???
bunga Seroja
lanjut thor
Yang ❤️ Yaman
duhai author favorit ku
kiranya sehat slalu dri mu
SDH tiga kali pengulangan ku bca novel mu
kapan kah ini akan berlanjut
wahai author terkasih
Asmaul Husna
ceritanya bagus
Agung Diah
semoga d'dunia nyata segala urusanmu d'lancarkan aamiin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!