NovelToon NovelToon
Mahabbah Cinta Khalisa

Mahabbah Cinta Khalisa

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa-Percintaan bebas / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni
Popularitas:290.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mirna Samsiyah

"Apa itu mahabbah?"

Ketika mendapat pertanyaan itu Khalisa tidak bisa mendapat jawabannya hanya dengan berpikir satu atau dua hari, meski telah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memahami apa itu mahabbah ia tak akan bisa betul-betul mengerti.

Namun ada satu orang yang membuat Khalisa merasa jika dekat dengannya maka ia juga dekat dengan sang pencipta—dekat pula pada arti dari mahabbah.

Suatu hari di pertengahan bulan suci ramadhan, ia mengungkapkan perasaannya berharap mereka memiliki rasa yang sama dan mau menjalani ibadah paling lama yakni pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Samsiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Sebelum kembali ke Banyuwangi, Renata ingin mengunjungi Mangan Gelato sekali lagi dan menikmati makanan dingin tersebut karena ia tak bisa setiap hari mengkonsumsi makanan manis untuk kesehatannya. Renata benar-benar menjaga kesehatannya di usia senja karena ia ingin melihat cucu-cucunya menikah dan memberinya cicit.

Sore itu Mangan Gelato tidak terlalu ramai sehingga Renata bisa lebih menikmati suasana kota Sleman sambil makan gelato bersama Khalisa dan Aisyah.

"Sebenernya Ama mau tinggal lebih lama disini tapi Akong mu udah telepon tiga kali sehari minta Ama pulang." Renata mengomel setelah ia mendapatkan tempat duduk di sudut ruangan sambil menunggu Azfan membuat pesanan mereka.

"Akong dari dulu emang maunya nempel terus sama Ama." Khalisa tersenyum lebar karena Jaya tak pernah mau mengalah dengannya soal berlama-lama dengan Renata.

"Bilangnya Fatimah sama Fatah kangen sama Ama nya padahal dia sendiri yang kangen malah cucu-cucu nya dijadikan alasan."

Khalisa dan Aisyah tertawa mendengar ocehan Renata. Bucin nya Jaya sudah tidak bisa diragukan lagi, makin tua justru mereka terlihat semakin mesra. Itu membuat Khalisa terbiasa tak hanya melihat keromantisan papa dan mama nya tapi juga akong dan ama nya. Itu sebabnya Khalisa mendambakan pasangan seperti papa dan akong nya nanti. Meskipun ia tak yakin apakah di usianya yang baru 19 tahun ia boleh bermimpi soal pasangan. Harusnya ia belajar rajin untuk mempersiapkan ujian akhir semester yang sudah berada di depan mata.

"Makasih Azfan." Ucap Renata saat Azfan mengantar 3 gelato dengan rasa yang berbeda ke meja mereka.

"Selamat menikmati Ama, Tante dan Khalisa, kalau perlu sesuatu panggil aja." Azfan mengulas senyum kepada tiga wanita yang duduk mengelilingi meja berbentuk lingkaran tersebut. Ia meninggalkan mereka setelah mengucapkan itu karena tidak mau mengganggu waktu mengobrol ketiganya.

"Wah Azfan pandai mendekorasi makanan." Renata kagum melihat gelato berwarna merah muda miliknya yang didekorasi sedemikian rupa hingga persis seperti gambar pada menu.

"Azfan juga mahir bikin kaligrafi, dia kidal lo Ama, Ai." Khalisa berkata dengan bangga karena baru pertama kali mengetahui orang kidal seperti Azfan.

"Oh ya? berarti kaligrafi yang Daniel bawa dari sini itu buatan Azfan?" Aisyah ingat Daniel membawa tiga kaligrafi saat pulang dari sini.

"Salah satunya buatan Azfan Ai." Sahut Khalisa.

"Apa cafe seramai ini cuma Azfan sendiri yang melayani pembeli?" Renata melihat Azfan melayani pembayaran, membuat menu pesanan sekaligus membersihkan meja. Jika ditambah satu karyawan lagi pasti pekerjaan Azfan akan lebih ringan.

"Itu ganti-gantian sift sih Ama."

"Siapa yang punya tempat ini?"

Khalisa membelalak menatap Renata curiga, "jangan bilang Ama mau beli tempat ini." Lirihnya.

"Memangnya kenapa?"

"Jangan Ama." Khalisa menggeleng.

Renata tertawa, "kenapa?"

"Pokoknya jangan." Khalisa tidak mau jika Renata membeli tempat ini, kalau Azfan tahu maka hubungan mereka akan menjadi canggung.

"Itu temen Papa kamu kan?" Aisyah melihat sosok cowok bermata sipit yang baru memasuki Mangan Gelato, ia tidak asing dengannya karena pernah bertemu di acara amal tahunan Alindra Group.

Khalisa menoleh mengikuti arah pandang Aisyah, tampak Levin mendekati meja Azfan untuk memesan gelato.

"Koko!" Khalisa berseru memanggil Levin dan melambaikan tangan.

Levin membalas lambaian Khalisa, ia memesan satu cup gelato rasa matcha pada Azfan.

"Saya tunggu di meja situ ya." Levin menunjuk meja Khalisa.

"Baik, sebentar lagi saya antar." Azfan mengangguk tersenyum sopan.

Levin menghampiri meja Khalisa menyapa tiga wanita yang sedang menikmati gelato berbagai rasa tersebut. Renata mempersilahkan Levin untuk bergabung dengan mereka.

"Beru beberapa bulan yang lalu kita ketemu tapi kamu terlihat makin tinggi." Tukas Renata melihat Levin yang duduk di sampingnya.

"Saya sudah melewati masa pertumbuhan Ama, nggak mungkin tambah tinggi." Levin tertawa.

"Atau karena model rambut kamu ya?"

Khalisa ikut melihat Levin, sepertinya cowok itu memang baru saja memotong rambut.

"Silahkan gelato matcha nya." Azfan mengantarkan pesanan Levin.

"Makasih." Ucap Levin.

"Denger-denger kamu mau koas di rumah sakit Kafasa ya?" Tanya Asiyah, ia mendengar hal tersebut dari Daniel beberapa waktu yang lalu.

"Iya Ai." Levin mengangguk, "kalau pemiliknya mengizinkan." Ia melirik Khalisa yang sedang memakan wafle dengan gelato rasa vanilla.

"Aduh boleh banget, rumah sakit Kafasa terbuka lebar untuk Ko Levin." Sahut Khalisa.

Levin tersenyum lebar mendengar Khalisa mengizinkannya koas di rumah sakitnya. Meski jauh tapi Levin selalu ingin mencoba bekerja di rumah sakit itu. Setidaknya sekarang ia bisa koas dulu sebelum kerja yang sebenarnya.

Mereka membicarakan banyak hal hingga tak terasa seporsi gelato telah tandas. Sore yang panas membuat kerongkongan mereka mengimpikan sesuatu yang dingin seperti gelato tersebut.

"Saya pamit pulang dulu, Ama, Ai, Khalisa." Levin pamit terlebih dahulu setelah menghabiskan satu cup gelato rasa matcha karena ia harus segera menghadiri pertemuan dengan komunitas mualaf di Yogyakarta.

Mobil yang akan membawa Renata dan Aisyah menuju bandara juga telah datang. Pesawat mereka akan take-off pukul 5 sore ini.

Mangan Gelato mulai sepi menjelang waktu tutup. Azfan membersihkan meja dan etalase sembari menunggu Khalisa, Renata dan Aisyah menyelesaikan makannya.

"Ama sudah mau kembali ke Banyuwangi?" Tanya Azfan melihat mobil hitam terparkir di samping mobil Khalisa.

"Iya, nanti kalau kelamaan disini cucu Ama yang satu ini bisa-bisa nggak mau ditinggal lagi." Renata mengusap punggung Khalisa yang berdiri di sampingnya untuk membayar gelato yang mereka makan tadi.

"Bukannya Ama nanti yang kangen sama Khalisa?" Khalisa merangkul Renata dari samping.

"Enggak dong kan sebentar lagi kamu pulang."

Azfan melihat Khalisa, benar juga sebentar lagi setelah ujian maka mereka tidak akan bertemu dalam waktu yang cukup lama.

"Ama jaga kesehatan ya." Khalisa mencium punggung tangan Renata dan mencium kedua pipi nya. "Ai juga, kasih aku adik lagi biar makin rame nanti kalau kumpul-kumpul." Ia mencium punggung tangan Aisyah.

"Udah cukup, lihat pusingnya Mama kamu ngurusin Zunai, Ai udah nggak kepikiran untuk hamil lagi." Aisyah memeluk Khalisa untuk terakhir kalinya.

Azfan ikut mengantar Renata dan Aisyah ke depan. Azfan tidak menyangka bahwa keluarga kaya seperti Renata begitu ramah terdapat dirinya yang tergolong kalangan menengah ke bawah. Sekarang Azfan mengerti sifat ramah Khalisa ternyata menurun dari mereka.

"Aku pergi dulu ya." Pamit Khalisa pada Azfan lalu naik ke dalam mobil putihnya yang juga terparkir di halaman Mangan Gelato.

"Ama titip Khalisa ya." Renata mengulas senyum mengusap lengan Azfan sebelum masuk ke mobil.

Azfan tertegun mendengar ucapan Renata, ia berusaha mencerna kalimat itu agar tidak salah paham. Namun meski telah memikirkan nya Azfan tak menemukan maksud lain dari kata-kata Renata. Apakah itu artinya Renata mempercayakan Khalisa kepada Azfan?

******

"Khalisa sudah tumbuh dewasa." Ujar Renata ketika mobil yang akan membawanya menuju bandara mulai melaju meninggalkan halaman Mangan Gelato.

"Tentu saja, dia sudah 19 tahun."

"Apa kamu juga menyadari itu, kalau Khalisa dan Azfan saling menyukai?"

Aisyah membelalak, ia pikir hanya dirinya yang menyadari itu tapi ia berusaha menahannya untuk tidak memberitahu Renata. Namun tak disangka Renata juga menyadari bahwa Khalisa dan Azfan saling menyukai hanya saja usia mereka masih belia sehingga tak ada dari mereka yang mau mengakui hal tersebut.

Aisyah berdeham tidak menjawab pertanyaan mama nya itu.

"Dulu Ica berusia 20 tahun saat menikah dengan Daniel." Renata memandang lurus ke depan, melihat jalanan yang padat menjelang malam.

"Lalu kenapa?" Aisyah menoleh melihat mama nya. "Jangan bilang Mama mau menikah kan mereka."

Renata tertawa, "kamu pikir Mama bisa?"

"Ya, Khalisa anak yang penurut apalagi sama Mama."

"Mama harap Khalisa bisa meraih cita-citanya entah itu menjadi designer ataupun mengurus rumah sakit, Mama nggak akan menghalangi apapun keinginannya."

Aisyah tersenyum, ia meraih tangan Renata dan menggenggamnya.

"Termasuk jika Khalisa ingin menikah?"

"Itu terserah Daniel dan Ica karena sebagai orangtua mereka harus berani membuat keputusan untuk anak-anak mereka."

Aisyah mengangguk, Khalisa adalah cucu tertua di keluarga Alindra sehingga semua orang menaruh harapan besar terhadap anak itu.

"Kamu bilang segera menikah adalah perintah Nabi kalian." Renata menoleh pada Aisyah.

"Benar Ma, tapi segera disini bukan berarti terburu-buru."

Renata menghela napas berat, "siap nggak siap, kita semua akan menghadapi kenyataan bahwa Khalisa, Kafa, Fatimah, Fatah dan Zunaira akan semakin tumbuh dewasa dan memulai kehidupan baru, kita nggak bisa selamanya menggenggam mereka."

"Aisyah tahu."

.

1
Mirna
Luar biasa
Kamrah Azizah
kereeen bageet
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Rochis Khikma
mksh kk akhirnya happy ending...oh ya ada kelanjutannya untuk anak2 mereka gk kk?
Mirna: Udah ga ada kayaknya, ga kepikiran bikin lagi 😁
total 1 replies
Nina
di tunggu cerita yang baru kak mirna
Marsha Andini Sasmita
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Marsha Andini Sasmita
👍👍👍❤️👍👍👍
Marsha Andini Sasmita
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Titin Erawati
sukses selalu Thor, ditunggu cerita yg lainya,jgn lupa jaga kesehatan ♥️♥️♥️♥️♥️
34. Tiara Atikah
bagus banget😘😘😘😍
Mirna: Wah makasih Kak Tiara Atikah, nama kamu mirip Mahira—Mahira Atiqah 😁
total 1 replies
Jauza Lesmono
sukses terus kak dan di tunggu karya karya selanjutnya,salam sehat
Mirna: Makasih Kakak 😍
total 1 replies
RINAWATI AZZA
buat crita azka dewasa donk mbk...
Mirna: Nggak bosen sama keluarga Alindra? 🤣
total 1 replies
૦ 𝚎 ɏ ꄲ 𝙚 ռ
kak Mirna... sayangku..
makasih jg udah kasih kita bacaan yg positif bgt.. aku tunggu karyamu yg lain kak.. sukses terus kaka sayang...😘😘
q bakal kangen ma mereka pasti..😥
૦ 𝚎 ɏ ꄲ 𝙚 ռ: insyaa Allah ka Mirna...
kpn launching karya baru nih..hehe
Mirna: Makasih Akak Uyun sayangkuu 😍
Tetap setiap sama aku yah 😁
total 2 replies
Fat Tonah
terimakasih kasih telah update sebenarnya ndk terima cerita ni berakhir tp d tnggu novel dan cerita lain berikutnya love sekebon untuk authorx love love love
Mirna: Wah love dua kebon buat Kak Fat, makasih udah baca Mahabbah Cinta Khalisa
total 1 replies
૦ 𝚎 ɏ ꄲ 𝙚 ռ
Alhamdulillah... selamat Abi n umma. ...
Bundanya Abhipraya
hemm ga rela tamat dehhh
Bundanya Abhipraya
suka bgt persahabatan mereka...
Bundanya Abhipraya
selamat ya azka punya dede bayi cantikk... yg akur2.
Lusia
jangan tamat dulu ya kk, panjangin aja gak akan bosen
Mirna
yang pada nanya Zulaikha, fotonya ada di tengah-tengah Papa dan Mama nya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!