NovelToon NovelToon
KHASANAH

KHASANAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:77
Nilai: 5
Nama Author: Anyue

Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,

Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?

Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.

Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

Abdi merasa beruntung mempunyai calon istri setegar Khasanah sungguh ia tidak bisa jika tanpa Khasanah . Pikiran dan hatinya hanya ada nama Khasanah seorang .

”Aku tidak pernah cinta sama dia kami dekat itu juga karena ke dua orang tua kami saling kenal , " jujur Abdi masih menatap wajah Khasanah .

Khasanah di buat salah tingkah dengan pandangan Abdi yang memperhatikannya . Abdi semakin gemas melihat sikap Khasanah ingin rasanya mencium bibirnya dan membawa pulang ke rumah .

Khasanah beranjak dari tempat duduknya berdiri begitu juga Abdi melakukan hal yang sama .

"Maaf sepertinya aku harus menenangkan diri dulu sebelum menjelang pernikahan kita , aku harap kamu jangan sering datang ke rumah atau ke toko ," pesan Khasanah .

Meskipun berat Abdi harus nurut perkataan Khasanah .

”Kalau sesekali boleh dong , " goda Abdi sambil nyenggol lengan Khasanah dengan genit .

"Tetap tidak boleh , pernikahan kita tinggal empat hari lagi , kamu jangan bercanda ," ucap Khasanah dengan tegas .

" Baik bunda nyai , aku akan mengikuti aturan bunda nyai , " sahut Abdi sambil mengatupkan kedua tangannya .

Khasanah melengos pergi berjalan menuju motornya lalu menyalakan dan meninggalkan Abdi dengan tatapan heran .

Abdi berjalan ke tempat mobilnya dan masuk lalu menyalakan mobil kemudian meninggalkan alun-alun dengan perasaan bahagia .

Mereka pulang terpisah karena Abdi ada urusan di kantor ,

Khasanah tidak kembali ke toko tapi pulang ke rumah . Sesampai di depan rumah ia memarkirkan motornya , lalu berjalan membuka pintu .

Seseorang memanggilnya sambil berjalan mendekat , Khasanah menoleh ke sumber suara .

"Tumben sudah pulang kok tidak di antar sama calon suami gak takut di ambil orang , ganteng loh sayang kalau di anggurin ," kata Zaenab mengejek .

”Kalau jodoh gak bakal ke tuker kok , Kak . Atau jodoh Kak Zaenab yang ke tuker kali , " balas Khasanah .

" Asal kamu tahu aja besok aku akan menikah kamu kalau mau datang tidak usah nyumbang juga gak papa aku gak mengharap sumbanganmu ," sahut Zaenab seolah menantang .

"Oh iya aku sampai lupa , besok ya acaranya , aku doakan semoga lancar sampai selesai , " Khasanah membuka pintu dan masuk ke dalam rumah lalu menutup kembali .

Zaenab sangat kesal pada Khasanah karena mengabaikannya dan menutup pintu .

"Khasanah jadi orang itu jangan sombong ingat kamu itu anak yatim piatu ," setelah Zaenab berkata-kata pergi sambil menggerutu kesal .

Di dalam rumah Khasanah mendengar ucapan Zaenab yang mengatakan dirinya yatim piatu membuatnya merasa sakit hati .

Khasanah memilih membersihkan tubuh lalu memasak untuk makan sendiri . Ketika sedang menikmati makanannya terdengar seseorang mengetuk pintu .

Khasanah menghentikan makannya berjalan menuju ruang utama membuka pintu . Ternyata Yusuf datang membawa paper bag berdiri tersenyum melihat Khasanah .

"Yusuf , kamu sama siapa terus mau apa datang ke rumah ? ” tnya Khasanah bertubi-tubi .

"Aku mau kasih ini sama kamu ," katanya memberikan paper bag tersebut .

Khasanah menerima namun hatinya merasa takut matanya melihat keluar siapa tahu ada yang melihatnya berdua dengan Yusuf . Ia takut kalau tetangganya tahu ada seorang pria bertamu ke rumahnya pasti ada gosip heboh .

"Maaf aku tidak bisa mempersilahkan masuk takut terjadi salah paham ," kata Khasanah menjelaskan kenapa Yusuf berdiri di luar .

"Iya santai saja , kalau begitu aku pamit sampai ketemu lain waktu ," ucap Yusuf setelah memberikan paper bag pada Khasanah .

Khasanah menerima paper bag kemudian menutup pintu meletakkan paper bag di meja ruang makan sedangkan dirinya membersihkan diri dan mengganti pakaian rumah .

Khasanah membuka paper bag ternyata isinya adalah sebuah pakaian lengkap dengan hijab berwarna senada . Ia mengambil dan melihat ukuran sesuai dengan postur tubuhnya .

Ada sebuah kertas jatuh di bawah gaun ia ambil dan membaca dengan perasaan haru .

"Apapun yang terjadi jadilah wanita kuat seperti dulu ," tulisan dari Yusuf membuat Khasanah teringat waktu di bully oleh teman masa sekolah . Ia melawan dengan berani dan melaporkan kepada pihak berwajib meskipun yang membully anak orang terpandang ia tidak takut sama sekali dan justru mendapat pujian dari pihak sekolah dan pihak berwajib .

Ponsel Khasanah berdering tertera nama Yusuf , ia mengangkat panggilan teleponnya .

"Asalamualaikum ,” sapa Yusuf .

" Wa'alaikum salam ," jawab Khasanah .

"Belum tidur ?' tanya Yusuf lagi

" Ada apa malam-malam menelpon ?" bukannya menjawab khasanah justru bertanya .

"Maaf kalau mengganggu , cuma mau nanya apakah kamu suka pemberianku ?' jawab Yusuf dengan sedikit takut

"Aku suka tapi kamu terlalu berlebihan ," jawab Khasanah merasa tidak enak hati .

"Syukurlah kalau suka , aku berharap kamu mau memakai nanti di acara peresmian cabang perusahaan ku ," kata Yusuf .

Khasanah terkejut sekaligus senang mendengar penjelasan Yusuf .

"Alhamdulillah , semoga lancar usahanya . Maaf aku hanya bisa beri doa buatmu dan tetaplah jadi orang baik buat semua orang ," balas Khasanah dengan doa untuk Yusuf .

"Terimakasih, kamu juga selalu jaga kesehatan ," ucap Yusuf kemudian .

" Maaf aku tidak bisa berlama-lama menerima telepon , soalnya sudah larut malam tidak enak di dengar tetangga ," alasan Khasanah agar tidak berlama-lama menelpon .

"Oh iya , maaf sudah lancang menelpon malam-malam , aku mengundangmu hadir di acara peresmian cabang perusahaan ku . Jangan lupa ," kata Yusuf sebelum mengakhiri panggilan .

"Insya Allah ," jawab Khasanah setelah itu ia menutup panggilan telepon dengan Yusuf .

Khasanah menyimpan pakaiannya ke dalam lemari dengan terpisah kemudian merebahkan tubuh sambil memejamkan mata .

Keesokan pagi Khasanah sudah berada di toko sebelum kedua temannya datang . Ia membuat adonan kue dan menyiapkan peralatan lainnya .

Amel dan Lidya datang bersamaan merasa heran ketika melihat tulisan di pintu toko "BUKA" . Keduanya masuk langsung menuju dapur .

"Bu bos pagi-pagi sekali datangnya , mana ruangan sudah bau harum lagi . Bikin lapar perut ," kata Lidya melihat Khasanah dengan cekatan memindahkan kue yang sudah jadi di dalam sebuah wadah .

”Iya nih mana tidak kasih tahu kalau mau datang pagi-pagi, kita kan ngerasa gak enak hati , " sahut Amel dengan wajah cemberut tapi ia membantu menata kue yang sudah jadi dipindahkan ke dalam cetakan .

"Tidak apa-apa santai saja , aku juga belum sarapan , kalau sudah selesai buat satu lagi baru mau buat nasi goreng , " Khasanah melihat dua temannya dengan senyum senang .

Amel dan Lidya saling pandang kemudian tersenyum senang .

"Asik bikin nasi goreng ala chef Khasanah Pasti enak ," Lidya menimpali .

" Jelas dong siapa dulu ," sahut Khasanah membanggakan diri di susul tawa mereka bertiga .

Setelah kue dipindahkan di meja etalase , khasanah membuat nasi goreng . Sementara Amel dan Lidya menyelesaikan membuat kue yang lain .

"Mantap sekali rasanya , lain dari yang lain pokoknya bikinan Khasanah pasti juara ," puji Lidya ketika menikmati nasi goreng buatan Khasanah .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!